Wednesday, October 20, 2010

Pasukan Galaxi itu bernama Real Madrid

Pada paruh pertama dasawarsa 2000-an, klub Real Madrid sempat dijuluki Los Galacticos ketika merekrut sekaligus para megabintang dunia seperti Zinedine Zidane, Luis Figo, Ronaldo, dan David Beckham.
Julukan Los Galacticos seakan-akan menunjukkan bahwa mereka merupakan “pasukan Galaksi”, tim dengan pemain terhebat di seluruh Galaksi Bima Sakti.
Begitulah Real Madrid, klub yang sejak dikendalikan Florentino Perez sebagai presiden sangat berambisi untuk kembali menjadi klub terbaik di dunia melalui kekuatan finansialnya.
Sayangnya, ambisi mereka, terutama meraih supremasi di Eropa dan dunia, gagal terwujud. Mereka selalu gagal di ajang Liga Champions. Gelar terakhir di ajang ini diraih pada musim 2001-2002.
Setelah julukan Los Galacticos meredup beberapa tahun, pada musim 2009-2010 Real Madrid kembali merekrut para bintang jagat ini, termasuk Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema, dan Xabi Alonso, sehingga mendapat julukan Los Galacticos edisi II. Sayang, prestasi mereka pun tetap melempem.
Toh, secara keseluruhan, klub dengan julukan resmi Los Blancos (Si Putih) dan Los Merengues (Si Kue Busa) ini, menurut catatan FIFA, adalah klub sepak bola paling sukses di dunia pada abad ke-20 (urutan kedua menurut FIFA adalah AC Milan dari Italia).

Pemegang Rekor
Klub ini didirikan pada 6 Maret 1902 dengan nama Madrid Club de Fútbol. Pada Juni 1920, Raja Alfonso XIII dari Spanyol memberikan izin kepada klub tersebut untuk menggunakan nama “Real”, kata dalam bahasa Spanyol yang berarti “royal” (berkaitan dengan kerajaan). Sekaligus, lambang klub pun menggunakan mahkota kerajaan. Ada sejumlah klub lain yang juga memakai kata yang sama: Real Sociedad, Real Valladolid, Real Betis, Real Zaragoza, dan lain-lain.
Klub ini memiliki kostum kebesaran putih-putih sehingga dijuluki Los Blancos. Sejak awal, markasnya adalah Stadion Chamartin, yang kemudian berganti nama menjadi Santiago Bernabeu setelah dilakukan perombakan pada 1947. Pada 1940-an, stadion ini sempat rusak ketika terjadi Perang Sipil Spanyol. Sekarang stadion ini berkapasitas 80.354 tempat duduk.
Sejak kompetisi Divisi Utama Liga Spanyol, yang juga dikenal sebagai Primera Division, atau kadang cukup La Liga, dimulai pada 1928, Real Madrid belum pernah terperosok ke divisi di bawahnya. Mereka bahkan mencatat prestasi gemilang berupa 31 gelar juara La Liga, 17 Copa del Rey (Piala Raja Spanyol), 8 Piala Super Spanyol, 1 Copa de la Liga (Piala Liga), 1 Copa Eva Duarte, 9 Piala/Liga Champions (pemegang rekor), 2 Piala UEFA, 1 Piala Super UEFA, dan 3 Piala Interkontinental.
El ClasicoSejak awal La Liga berlangsung, terjadi persaingan sengit antara Real Madrid dan Barcelona. Pertemuan antara kedua tim ini mendapat julukan el Clasico (pertandingan klasik), yang selalu berlangsung panas. Persaingan itu konon dipicu juga oleh ketegangan politik antara warga Castilian (Kerajaan Spanyol) dan warga Catalan (Catalonia, sebuah wilayah otonom di Spanyol). Real Madrid dan Barcelona juga mewakili dua kota dengan perbedaan bahasa penduduknya.
Atmosfer persaingan akan makin panas kalau ada pemain dari klub yang satu pindah ke klub saingannya. Misalnya, pada 1950-an Alfredo Di Stéfano pindah ke Real Madrid. Lalu pada 2000, Luís Figo secara kontroversial meninggalkan Barça dan pindah ke Real Madrid.
Note: whatever.. sampai sekarang Madrid always in My heart...

0 comments:

Post a Comment