Tuesday, April 17, 2018

Cemilan Rabu Ke-4 | Kelas Bunda Sayang Level ke-6: "Matematika kata Ahli "

📕 Cemilan Rabu ke - 4 📕
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-6: Matematika kata Ahli 
Rabu, 17 April 2018

Yuk berkenalan dengan beberapa metode belajar matematika yang terkenal efektif dan mudah yang ditemukan oleh para ahli. 

🍩 Metode Gasing (Gampang, Asyik, Menyenangkan)
Ditemukan oleh Prof. Dr. Yohanes Surya, beliau adalah pakar yang telah membimbing para siswa Indonesia menjuarai olimpiade matematika dan sains tingkat dunia. Sebelum mengerjakan soal matematika, terlebih dahulu anak harus memahami konsep dasar matematika. Pemahaman konsep dilakukan secara bertahap, sehingga mampu memahami hubungan antara 1 konsep dan lainnya. Ciri khas metode ini adalah dengan cara mencongak, yang diawali dari 2 digit, 3 digit, 4 digit, dan seterusnya. 

🍮 Metode Kumon
Ditemukan oleh seorang guru matematika asal Jepang, Toru Kumon. Dalam metode ini, level awal setiap anak berbeda, level ditentukan oleh materi yang dapat dikerjakan dengan mudah dan tanpa kesalahan. Dalam proses pembelajarannya, setiap anak akan diberikan lembar kerja yang disusun secara sistematis, cermat, dan small steps, disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak, dan terus meningkat. 

🍧 Metode Sempoa (Mental aritmatika)
Sempoa adalah alat hitung kuno yang terbuat dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi manik-manik yang bisa digeser.  Mental aritmatika menekankan pada penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Pada awalnya, anak akan menggunakan sempoa sebagai alat bantu, namun lambat laun anak akan terbiasa menghitung tanpa menggunakan sempoa/ alat bantu.  Manfaat menggunakan sempoa antara lain : merangsang potensi otak anak sehingga dapat berkembang dan mencapai fungsi yang maksimal, melatih daya imajinasi dan kreativitas, melatih daya logika dan sistematika berpikir,  melatih daya konsentrasi dan daya ingat, serta meningkatkan ketelitian dalam berpikir.

🍶 Metode Mathemagics
Dirancang dan dikembangkan oleh Ariesandi Setyono, yang fokus pada pemahaman anak akan konsep matematika yang benar. Dalam proses pembelajarannya menggunakan permainan sehingga memberikan pengalaman yang menyenangkan, hati gembira dan kesan mendalam. Mathemagics mengajarkan metode aljabar, konsep dasar berhitung dengan memperhatikan aspek psikologis anak, sehingga mampu mengakomodasi gaya belajar mereka masing-masing.

🍙 Metode Jaritmatika
Dikembangkan oleh Septi Peni Wulandani. Metode ini menggunakan jari tangan sebagai alat bantu berhitung. Dengan jari tangan, anak mampu melakukan operasi KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang) dari yang sederhana hingga ribuan. Metode ini menggunakan beberapa kaidah, diantaranya : dimulai dengan memahami konsep bilangan, lambing bilangan, dan operasi hitung dasar; dilanjutkan dengan menghitung menggunakan jari-jari tangan. Semua prosesnya diawali, dilakukan, dan diakhiri dengan gembira. 

Selain beberapa metode di atas, ada juga beberapa metode yang bisa digunakan, diantaranya : 
Ceramah, Eskpositori (guru sebagai fasilitator), Demonstrasi, Latihan hafal ( drill), latihan praktek ( practice) , tanya jawab, diskusi, permainan, laboratorium, dan tentu saja berbagai aplikasi penunjang yang ada di gawai atau website.

Referensi: 

Aliran Rasa Level 6: "Menstimulasi Matematika Logis Pada Anak"

Aliran Rasa Level 6:  "Menstimulasi Anak Suka Membaca"
Bunda Sayang #3 Kelas Internasional
http://content.time.com/time/nation/article/0,8599,2089618,00.html
Matematika itu sangat dekat dengan kita. Kalau dulu bahkan sampai saat ini kita merasakan bahwa "matematika" itu adalah pelajaran yang sulit, kemungkinan besar karena kita  menjalani proses yang salah. Itulah pentingnya mengapa kita harus mengubah konsep pemahaman kita tentang matematika di Institut ibu Profesional ini, sehingga anak-anak kita akan selalu bahagia dengan matematika. Banyak hal yang tanpa kita sadari dalam keseharian merupakan bagian dari aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Matematika. Dalam 15 hari kemarin, dalam beberapa tantangan matematika ini Agatha memang betul-betul sedang bertemu dengan matematika yang sesungguhnya karena persiapan menuju exam. Dan kegiatan matematika lainnya adalah hal-hal yang berhubungan dengan kesehariannya yang membantu Agatha juga dalam berfikir logis, kritis, melatih ketelitian, kecermatan dan kesabaran.
Belajar Matematika bagi anak seumuran Agatha itu menurut saya harus dekat dengan warna dan gambar-gambar yang menarik, warna dan gambar-gambar sangat membantu anak-anak untuk tertarik terhadap sesuatu yang baru termasuk matematika. Matematika bagi Agatha juga dapat dijumpai di supermarket, di kereta, diperjalanan ke sekolah, di playground, di dapur juga didalam kotak mainan-nya. Terus semangat Agatha.!!
"Membuat anak BISA itu mudah, membuatnya SUKA baru tantangan"

#AliranRasa
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Monday, April 16, 2018

Review Tantangan 10 Hari | Materi Bunda Sayang #6: "Menstimulasi Kecerdasan Matematis Logis"

Review Tantangan 10 Hari
Materi Bunda Sayang #6: MENSTIMULUS KECERDASAN MATEMATIS LOGIS
Kelas Bunda Sayang #3 - Institut Ibu Profesional

📚 MENSTIMULUS KECERDASAN MATEMATIS LOGIS 📚

Bunda setelah kurang lebih selama 1 bulan kita belajar bersama tentang bagaimana menstimulus kecerdasan matematis logis pada diri kita dan anak-anak, maka sekarang kita bisa merasakan bahwa matematika itu bukanlah sesuatu yang jadi momok buat anak-anak. Matematika itu sangat dekat dengan kita. Kalau dulu bahkan sampai saat ini kita merasakan bahwa "matematika" itu adalah pelajaran yang sulit, kemungkinan besar karena kita  menjalani proses yang salah. Itulah pentingnya mengapa kita harus mengubah konsep pemahaman kita tentang matematika di Institut ibu Profesional ini, sehingga anak-anak kita akan selalu bahagia dengan matematika.

Sebagaimana kita tahu, matematika adalah sarana agar anak-anak kita memiliki kemampuan:
a. Berpikir logis
b. Berpikir Kritis
c. Memecahkan masalah secara sistematis
d. Melatih ketelitian, kecermatan dan kesabaran
e. Menarik kesimpulan secara deduktif  (menarik kesimpulan berdasarkan pola yang umum. Hal ini akan membiasakan otak kita untuk berpikir secara objektif)

Apabila melihat kelima hal diatas, sudah selayaknya kita sebagai orangtua tidak terpaku dan bahkan stress untuk hal-hal kecil di konten matematikanya. Misal ketika anak-anak kita latih perkalian saja tidak hafal-hafal. Jangan sampai gagal fokus,  karena yang kita sasar adalah kemampuan life skill anak melalui matematika, bukan kemampuan anak menghafal ilmu di matematika. Sehingga kita harus pandai untuk mencari celah dan mencari jalan lewat ilmu matematika yang mana agar anak-anak kita memiliki life skill seperti yang disebutkan di atas.

Contoh :
Studi Kasus :
Ketika ada seorang anak yang sudah kelas 3 ke atas, sangat susah menghafal perkalian

Solusi:
Maka kita tidak akan memaksa anak tersebut setiap hari dengan berbagai hafalan. Kita akan melatih kemampuan berpikir logisnya

Kegiatan :
Ambil matematika dalam kehidupan sehari-hari, misal, label obat, kemudian lihat di label tersebut,  apoteker menuliskannya adalah 3 x 1
"Kira-kira menurut kakak apa artinya 3 x1 di aturan minum obat ini?"
Anak-anak akan berpikir dan mencari jawaban berdasarkan pengalamannya minum obat saat sakit:
pagi minum 1 kapsul, siang 1 kapsul dan malam 1 kapsul

Stimulus  : Setelah jawaban berpikir logisnya berjalan, kita stimulus dengan berpikir kritisnya
" Andaikata apoteker itu menulisnya 1 x 3, apa kira-kira yang harus kita lakukan, apakah ada bedanya dengan 3 x 1? "

Kegiatan :
Anak mulai melatih kemampuan memecahkan masalahnya secara sistematis. Berikan ruang anak untuk menyampaikan gagasannya tentang 3 x 1 dan 1 x 3, tanpa kita buru-buru menyalahkan atau mengoreksi

Kegiatan bermain:
a. Siapkan pernak-pernik yang berjumlah 6, (bisa 6 kerikil, 6 permen atau  6 buah mainan yang sama) dan 6 piring kecil-kecil
b. Ibu memberikan perintah, yuk kita lomba menata perkalian 3 x 1 dengan piring dan pernak-pernik
c. Ibu menata piring dan kerikilnya sendiri, anak menata piring dan kerikilnya sendiri
d. Ibu melihat apa yang ditata anak misal anak menata 3 piring, masing-masing diisi 1 kerikil. Ibu memberikan komentar
" Aha, keren banget Ina sudah bisa membuat perkalian 3 x 1"
Kemudian anak diminta lihat apa yang ditata ibu, misal ibu mengambil 1 piring, diisi 3 kerikil
"Kalau milik ibu ini model perkaliannya seperti apa ya kak? "
Anak mulai menyambungkan informasi satu persatu dan menjawab
" 1 x 3"
e. Ibu memberikan tantangan baru
" Sekarang kita coba buat perkalian 3x2, yuk "

Makin terasa ringan kan, kalau matematika kita dekatkan dengan hal-hal yang realistik di kehidupan anak-anak. Pendekatan matematika secara realistik ini harus bunda jadikan modal belajar agar anak-anak suka belajar matematika. Kalau anak-anak sudah suka, mereka akan menjadi pembelajar mandiri, dan kita cukup menjadi teman belajarnya saja.

Yang perlu kita ingat dalam pembelajaran matematika secara realistik adalah :

a. Anak-anak diajak untuk menemukan kembali bagaimana para ahli dulu menemukan rumus matematika dan ilmu matematika dengan bimbingan kita  ( Guided Reinvention). Anak-anak akan mengalami proses menemukan kembali konsep, prinsip, sifat-sifat dan rumus-rumus matematika sebagaimana ketika konsep, prinsip, sifat-sifat dan rumus-rumus matematika itu dulu ditemukan. Sebagai sumber inspirasi untuk merancang pembelajaran  matematika yang menekankan prinsip penemuan kembali ( re-invention), dapat digunakan sejarah penemuan konsep/prinsip/rumus matematika
b.  Pengetahuan matematika dan pengetahuan lain secara umum,  tidak dapat ditransfer atau diajarkan melalui pemberitahuan dari ibu kepada anak, melainkan anak sendirilah yang harus mengkontruksi (membangun) sendiri pengetahuan itu melalui kegiatan aktif dalam belajar
c. Menyiapkan model-model yang dibangun sendiri ( self-Developed Models). Sehingga kita bisa  mengaktualisasikan masalah kontekstual ke dalam bahasa matematika, yang merupakan jembatan bagi anak  untuk membuat sendiri model-model dari situasi nyata ke abstrak atau sebaliknya

Semoga dengan pemahaman ini kita makin paham untuk apa anak-anak kita perlu belajar matematika. Bukan sekedar angka  yang tertulis di rapot, bukan juga sekedar menambah hafalan anak-anak tentang rumus-rumus matematika, tapi lebih dari itu matematika merupakan salah satu pintu masuk anak untuk mendapatkan ketrampilan hidupnya sehingga bisa lebih siap menjalankan peran di dalam kehidupannya kelak.

Salam Ibu Profesional,

/ Tim Fasilitator Bunda Sayang /

📚Sumber Bacaan:

Fauzan, A. (2002). Applying realistic mathematics education in teaching geometry in Indonesian primary schools. Doctoral dissertation. Enschede: University of Twente

Septi Peni (2004) Jarimatika : Mengenalkan Konsep Perkalian Secara Mudah dan Menyenangkan, Kawan Pustaka, Jakarta

Friday, April 13, 2018

"Mengurutkan dari yang kecil hingga yang terbesar"

Hari santai bagi Agatha adalah Jumat, Jumat adalah hari bermain favoritenya. Siang tadi dia video call dengan nenek dan atuk nya di Bangka. Dia meminjam hape saya untuk ngobrol dengan nenek atuknya. Saya masih serius di balik meja komputer untuk membuat Project matematik untuk dia pelajari. Lalu samar-sama saya mendengar dia berbicara: "Atuk bisa lihat ga? Agatha punya pesawat ada 4 lho.. pesawatnya lagi parking, ini yang paling besar, ini yang sedikit besar, ini sedikit kecil dan ini yang paling kecil" Saya ngintip dibalik layar komputer, sambil mikir, ada gitu pesawat sedikit besar dan sedikit kecil hehehe.. Mungkin maksudnya ukuran sedang, ukuran diantara besar dan kecil. Agatha juga menyusun urutan pesawatnya dari besar sampai yang terkecil. Dan sampai malam ini pesawat-pesawat mainan itu masih parkir pada tempatnya. Meski Agatha belum memahami lebih dalam tentang matematika, namun tanpa dia sadari dia sedang melakukan kegiatan matematika, dengan menghitung jumlah pesawat lalu mengurutkan nya dari yang kecil hingga yang terbesar. Good Job Boy!

#HariKe-15
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Thursday, April 12, 2018

"Menghitung Waktu"

Setelah seminggu ga boleh nonton TV, hari ini Agatha memberanikan diri minta lihat TV sama saya. Hmm.. Oke, tapi hanya boleh lihat bacaan surah, doa dan huruf hijaiyah. Dan dia menyetujuinya. Hitung-hitung sambil menyempurnakan hapalannya. Namun sebelum TV dipasang, saya langsung ajak Agatha bernegosiasi. " Agatha, ayo lihat jam dinding dulu.. itu angka berapa? "10 dan 12 ma.. jawabnya" maksudnya pukul 10.00 pm. "baik, Agatha hanya boleh melihat TV sampai pukul 10.30 pm lanjutku lagi. Agatha menyahut "10.30 pm itu angka panjangnya kemana ma?" "angka panjangnya ke 6 ya tha.." "Oke ma..sip" katanya.
So' beginilah peraturan yang sudah kami terapkan selama 1 tahun kebelakang dengan Agatha. Ini membuat kami dan juga dia saling berkomitmen untuk menepati waktu. Dan kebetulan sekali menurut saya didalam tantangan level 6 mengenalkan waktu melalui jam dinding ini sebagai salah satu bentuk matematika sederhana. Ciayoo Agatha!

#HariKe-14
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Wednesday, April 11, 2018

"Mengenal harga barang di supermarket"

Belanja bulanan lagiiii.. ga jauh-jauh dari kisahnya Agatha tentunya ya... Malam ini belajar matematikanya langsung ke supermarket lagi. Salah satu tempat favorite nya.
Saya menanyakan berapa harga barang di etalase suparmarket dan Agatha menjawab hehe.. selanjutnya dia sudah sibuk menjelaskan kepada saya, tentang harga-harga yang dia lihat.
"Ini harganya twenty hundred dollar (maksudnya $2.00). Kaget saya. rupanya cuma $2 saja. lalu "ini $2,80 ma... dannn seterusnya, lalu rusuh sampai ke kasir. Matematika harusnya menyenangkan kaya gini ya nak... hehehe...

#HariKe-13
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Cemilan Rabu Ke-3 | Kelas Bunda Sayang Level ke-6: "Have Fun with Mathematics"

🍉 Cemilan Rabu ke - 3 🍉
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-6:  Have Fun with Mathematics
Rabu, 11 April 2018

Di samping kemampuan membaca, ketrampilan berhitung adalah salah satu ketrampilan dasar yang perlu dikuasai oleh anak-anak kita. Bila ketrampilan membaca dapat memperluas cakrawala anak-anak kita, maka berhitung juga memiliki banyak manfaat, diantaranya:
💝 Anak dapat lebih memahami alam semesta dan hukum-hukum yang berlaku di dalamnya.
💝 Anak dapat membuat rancangan dan konstruksi dengan benar
💝 Anak dapat berlaku adil.
💝 Bisa berbelanja dengan benar dan tidak mudah ditipu.

Menyiapkan Anak Belajar Matematika
Kegiatan yang bisa dilakukan agar anak siap belajar matematika diantaranya:
🔰 Mengelompokkan benda menurut sifat dan bentuknya.
🔰 Mengenal jumlah anggota benda.
🔰 Menghitung benda.
🔰 Menebak angka.
🔰 Menulis angka 0-10 dengan urutan yang benar.
🔰 Mengukur dan membelah.
🔰 Mengurutkan benda dari yang besar ke yang kecil.
🔰 Menyusun kepingan puzzle.

Mulai dari yang Konkret ke yang Abstrak
Yang dimaksud secara konkret adalah anak masih menjumlah dengan benda dan simbol. Sedangkan, secara abstrak adalah dengan menggantikan benda dan simbol tadi ke dalam bentuk angka.
Contoh:
Konkret: 🐥🐥🐥 + 🐥🐥 = 5
Abstrak:        3      +    2     = 5

Matematika yang Seimbang
Biarkan anak mengaitkan ketrampilannya dalam berbagai situasi yang berbeda. Sebagai contoh, gunakanlah angka dalam sebuah cerita. Hal tersebut akan membuat angka dan maknanya menjadi lebih berarti bagi anak-anak. Bawalah si kecil bertualang di dunia angka lewat dongeng-dongeng yang menarik sehingga terkesan lebih luwes dan santai baginya.
Cobalah membuka cerita dengan,
🌅🐥🌳 “Pada suatu hari, ada seekor burung cantik yang bertengger sendiri di dalam sarangnya yang kosong.”🥚🌳 “Suatu pagi, burung itu melihat sarangnya dan terkejut ketika melihat sebutir telur kecil di antara ranting-rantingnya.”
🥚=☝Saat yang sama, angkat satu jari Anda untuk menunjukkan sebutir telur tadi dan angka 1. Atau, gambarlah sebuah sarang yang berisi sebutir telur.

🌅🐥🌳 “Pagi berikutnya, burung itu melihat ke sarangnya lagi. Ia lebih terkejut, karena melihat ada satu telur lagi di sana. Dia menghitung telur itu, ‘Satu, dua.”
🥚+🥚=✌ Saat membacakannya, Anda angkat dua jari, atau tambahkan gambar sebutir telur di sarang burung.
🥚🥚🥚🥚🥚=🖐 Lanjutkan cerita itu hingga si burung mempunyai lima butir telur di sarangnya. Saat tersebut, angkatlah lima jari, atau menggambar lima butir telur di sarangnya.

Apakah manfaatnya?
☘ Anak akan lebih mudah menyerap pemahaman tentang angka secara konkret dan menyenangkan
☘ Imajinasi anak tentang angka pun akan terasah

Adakah alternatif lain?
💫​ Mintalah anak untuk mengarang cerita sendiri. Sejauh mana ia bisa memahami konsep angka?
💫​ Gantilah dongeng itu dengan mencipta nyanyian bersama. Ini akan menambah referensi anak untuk mengenal angka.
💫​ Cari video atau film anak yang mengenalkan konsep angka.

Selamat bersenang-senang 🌻

" Membuat anak BISA itu mudah, membuatnya SUKA baru tantangan "

Sumber Referensi:
Aziz, Rini Utami. Jangan Biarkan Anak Kita Berkesulitan Belajar. cet-1. Solo 2006. Tiga Serangkai.
Kusuma, Retno. Setiap Anak Berhak Menjadi Jenius. Ed. Muhamad Ilyasa, cet-1, Jakarta 2015. Bestari.
Setyowati, Holy. Aku Anak Cerdas. Jakarta 2014. Elex Media Komputindo.

Tuesday, April 10, 2018

"Memahami matematika sederhana dalam jual beli"

Ketika tiba di Bus Interchange untuk pergi ke sekolah ngaji, Agatha bilang minta ijin kepada saya untuk membeli Green Tea. "Ma, aku haus aku boleh beli green tea ga?" "okelah kataku, tapi sharing Mama ya, ga boleh banyak-banyak.." Lalu saya memberikan Agatha uang $2 SGD (Singapore Dollar). Saya biarkan dia mengambil Green Tea sendiri lalu membayarnya dan menerima kembalian dari Uncle nya. Setelah itu saya tanya untuk mengetes ingatannya:
Mama: "tadi terima uang dari Mama berapa tha?"
Agatha: "$2 (dollar) ma.."
Mama: "Berapa sisa ditangan Agatha"?
Agatha: "20 + 10 ma" (maksudnya 20 cents + 10 cents)
Mama: "jadi total sisanya berapa?"
Agatha: "30" (maksudnya 30 cents)
Setidaknya dia tau berapa sisanya, meski dia belum memahami berapa harga sebotol green tea tersebut hehehe.. Sejauh ini Agatha baru sampai pada bagian matematika sederhana tambah dan kurang dengan bilangan serta memahami soal cerita tentang penambahan dan pengurangan. Bismillah pelan-pelan semoga makin baik pemahamannya.

#HariKe-12
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Monday, April 09, 2018

"Ketika dua menjadi banyak""

Sebelum tidur tadi Agatha minta saya bikin kan roti dengan alasan lapar. Si bocah satu ini memang doyan nyemil tapi badan-nya ga gendut-gendut juga. Dia minta dibikinkan 2 lembar roti tawar pakai nutella. setelah selesai saya buatkan, Agatha terbiasa minta agar rotinya dipotong kecil-kecil agar menjadi lebih banyak. Lalu saya pergi ke dapur mengambil pisau plastik dan bersiap memotong rotinya. Agatha menawarkan bantuan "ma.. sini Agatha ajah yang potong". Okelah pikirku, sekalian melatih fokus, kerapian dan saya pengen melihat berapa potong roti yang dia bisa hasilkan dari memotong 2 roti besar tadi.
Mama: "Agatha, before you cut, how many roti?
Agatha: "two"
Mama: "Sekarang  ada berapa roti"
Agatha: " 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
Mama: "Jadi Ada berapa?"
Agatha: "Dua belas"
Mama: "Tadi 2 roti menjadi 12 roti setelah di...?
Agatha: "cut"
Horeee rotinya jadi banyak yaaa...

#HariKe-11
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Sunday, April 08, 2018

"Matematika membantu Agatha untuk fokus"

Jika beberapa hari yang lalu Agatha menghitung berapa stop stasiun MRT lagi kami akan tiba di stasiun terdekat dari rumah, kali ini Agatha menghitung berapa stop-an bus dari rumah yang harus kami lewati untuk menuju ke Bus Interchange. Sejak naik bus, dia mulai memberitahu saya, kalau dalam perjalanan ini kita akan melewati 4 stop halte untuk sampai ke terminal. Agatha mengajak saya mengamati setiap Bus yang berhenti di halte Bus. Saya rasa cara-cara simple seperti ini juga selain membuat Agatha belajar menghitung, juga dapat menajamkan fokusnya dalam mengamati dan merekam rangkaian perjalanan kami. Secara visual dia dapat menghapal, kapan Bus berhenti, dan sudah di halte ke berapa Uncle Driver menurunkan dan mengangkut para penumpangnya. 

#HariKe-10
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Saturday, April 07, 2018

“Matematika dengan sempoa”

Agatha kerumah Athea lagi, kali ini mereka mengerjakan try out bersama-sama untuk persiapan exam Sabtu depan. Dan Agatha menemukan sempoa dirumah Athea. Bagi Agatha sempoa adah mainan baru yang unik, berwarna warni dan bulat-bulat seperti kelereng. Sebelumnya dia mungkin sudah pernah melihat tapi belum pernah tahu namanya. Dan malam ini Saya mengenalkan sempoa dengan cara mengajaknya menambahkan bilangan sederhana.
Mama: “Agatha 3 ditanbah 5
Agatha: “(Menggeserkan sempoa ke kanan..)”
Mama: “equal? Berapa?”
Agatha: 8
Waktu saya Sekolah Dasar, metode sempoa ini cukup efektif bagi anak-anak, so’ harapan saya Agatha pun bisa memanfaatkan sempoa sebagai salah satu sarana belajar Matematika dasar kelak. In shaa Allah

#HariKe-9
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Friday, April 06, 2018

"Mengenal Angka ala Agatha"

Sejak kecil saya sudah mengenalkan Matematika sederhana kepada Agatha, dengan cara mengucapkan dengan suara keras bilangan-bilang dalam bahasa Inggris, karena anak auditory seperti Agatha, menangkap sesuatu lewat kemampuan mendengarnya, sehingga cara seperti ini efektif untuk memudahkan dia menghapal dan memahami setiap materi yg saya ajarkan. Kami juga dapat melakukannya sambil bermain dan Agatha tidak merasa pressure menggunakan cara ini. Semangat  terus My boy 💓💓💓💓

#HariKe-8
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Thursday, April 05, 2018

"Matematika ada didapur kami"


Sejak kecil mudah sekali mengajak Agatha bermain, segala hal disekitarnya bisa dijadikan wadah dan alat bermain. Dan seperti kegiatan baking di dapur ini, tanpa disadari banyak hal yang bisa didapat. Selain melatih motorik, melatih ketelitian, meningkatkan percaya diri, meningkatkan kreatifitas dannnn menaruh coklat M n M sebagai topping pada cookies ini adalah salah satu cara mengenalkan matematika sederhana kepadanya. Agatha mengikuti perintah saya untuk menempatkan M n M sebanyak 5 butir diatas setiap cookies sebelum di oven kan. Dan mulailah pada setiap kue, dia menghitung satu persatu, 1, 2, 3, 4, 5 lalu cookies kedua, dan begitu seterusnya sambil terus berhitung... Agatha sangat happy, sambil menikmati kue hasil kreasinya sendiri, dan tanpa disadari seni belajar matematika pun bisa di dapatkan dari kegiatan ini.

#HariKe-7
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Wednesday, April 04, 2018

"Cara Berhitung ala Agatha"

Matematika salah satu pelajaran yang Agatha sukai tapi itu kalau Bapaknya yang ngajarin, sore tadi saya mengecek bagaimana cara Agatha diajarkan matematika simple oleh Bapaknya, cara dia menambahkan sebuah bilangan.
Misalnya 7+5 Agatha mulai menghitung setelah angka 7 dengan megancungkan bilangan 5, yaitu 8,9,10,11,12 Jadi didapat hasilnya 12, jadi kelihatannya memang lebih mudah dipahami dan tentu lebih mudah dalam menghitungnya, ga semua bilangan harus menggunakan jari nya yg hanya 10.
Good Job Agatha.. semoga makin menyukai Matematika.

#HariKe-6
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Cemilan Rabu Ke-2 | Kelas Bunda Sayang Level ke-6: "Logika Matematika"

☘ Cemilan Rabu ke - 2☘
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-6: * Logika Matematika*
Rabu, 4 April 2018

🔢 Logika Matematika 🔢

👫Fakta yg berkembang dalam masyarakat saat ini adalah kecerdasan  berhitung sering dikaitkan dgn kemampuan matematika. Kemampuan matematika yg diidentikkan dengan pemecahan soal secara kompleks menjadi tolak ukur kesuksesan anak di bangku pendidikannya. 

🚣🏻‍♀Lingkup matematika sebenarnya luas tak hanya sebatas angka dan rumus saja. Salah satunya keluasan mencakup cara bernalar (the way of thinking) membahas pola/keteraturan. Matematika sangat berperan dalam menata pemikiran manusia sebagai hasil yg dapat diperoleh dan dipertanggungjawabkan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa bagaimana matematika diajarkan di kelas dipengaruhi kuat oleh pemahaman guru tentang matematika yg telah diserapnya. Cara penyampaian guru mempengaruhi bagaimana anak akan menerima matematika sekaligus memberikan kesan dan pengalamannya. Tugas pengajar dalam mengajar matematika adalah bagaimana cara memfasilitasi anak untuk sampai pada ide  pemecahan soal menggunakan kemampuan logika matematika sebelum benar-benar menjelaskan dengan simbol dan konsep lainnya. 

🍬🍭🍫 Contoh soal : Sinta ingin membagi 36 permennya kepada Andi, Beni Dan Citra. Berapakah permen yg didapat masing2 anak?.  Anak yg terbiasa menghafal perkalian mungkin akan merasa sedikit terbantu, namun bagaimana dgn yg lain?. Soal tersebut memberi peluang kita mengajak anak berpikir logis. Terdapat 3 pemecahan soal :
1. Membagai dgn dasar geometris (bagi permen menjadi 3 daerah bagian yg sama)
2. Mendistribusikan 1 per 1 kepada 3 anak secara bergilir sampai habis
3. Mengelompokkan permen menjadi tiga-tiga. Setelah permen habis barulah diberikan sesuai jumlah yg sama. 
✅ Dari soal tersebut anak diajak memahami bahwa "bagi (:)" merupakan pengurangan berulang maupun bagi adil bahkan ide tentang kebalikan perkalian.

✒ Howard Gardner menyatakan seseorang dapat memiliki kemampuan matematika yg buruk namun memiliki kecerdasan logika matematika yg sangat baik. Kecerdasan logika matematika tidak hanya terbatas pada matematika saja, namun juga kemampuan ilmiah dalam berbagai bidang lainnya. 

☘Kecerdasan logika matematika merupakan kemampuan ilmiah untuk memahami suatu konsep dan secara prosedural menghubungkan pola-pola abstrak dalam pemecahan masalah. Mencakup 2 hal, yaitu :
1. Kemampuan seseorang untuk menggunakan dan memahami hubungan abstrak.
Kemampuan logika matematika ini berkembang secara bertahap seiring tumbuh kembang anak saat tak ada stres, tekanan dan bahaya. Anak membutuhkan ruang eksplorasi menggunakan anggota tubuhnya sebagai alat belajar. Saat mereka beraktivitas, mereka sedang membangun pengalaman kehidupan nyata yg dapat diklasifikasi dan simpan. Hal inilah yg membantu mereka menjadi logis dan mengerti realita kehidupan. 
2. Kecakapan dalam penggunaan angka dan logika berpikir. 

✒Menurut Armstrong (2013) Ada 5 strategi  utama untuk mengembangkan logika matematika :
1. Perhitungan dan kuantifikasi 💯
2. Klasifikasi dan kategorisasi 🐶🐱🐭🐥🦆🐳🐋
3. Pertanyaan model Socrates (pertanyaan yg mengasah berpikir lebih dalam seperti filsafat) 🧘🏻‍♀🧘🏻‍♂
4. Heuristik (mencari tahu dan belajar mandiri bagaimana  menemukan sumber yg diperlukan) 👩🏻‍💻👨🏻‍💻
5. Berpikir ilmiah ✍🏻
Kelima strategi di atas memiliki aktivitas yg luas, tidak terbatas hanya pada mata pelajaran matematika. Oleh Karena itu diperlukan kolaborasi dan sinergi dari beberapa kecerdasan lain yg turut mempengaruhi kemampuan matematika anak, antara lain :
👄👅Verbal-linguistik : agar anak mampu menterjemahkan soal tertulis
👀Visual-spasial : agar anak mampu memvisualisasikan soal
🙇🏻‍♀Intrapersonal : agar anak dapat merefleksikan diri dan berpikir mendalam. 

🧠 Tips menstimulasi kecerdasan logika matematika anak :
1. Bangun pola pikir melibatkan angka dan alasan 🔢🗣
2. Kemas menggunakan hal yg disukai anak, seperti : eksperimen sains, bertanya, memecahkan teka-teki, bermain detektif, berhitung 🕵🏻‍♀🕵🏻‍♂
3. Penuhi kebutuhan tersebut dengan bahan-bahan khusus eksperimen, kunjungan ke museum, planetarium, dll. 🏰🏕

☀ Sumber Referensi : 
Gilang Zulfairanatama Dan Sutarto Hadi. Kecerdasan Logika-Matematika Berdasarkan Multiple Intelligences terhadap Kemampuan  Matematika Siswa  SMP di Banjarmasin.  EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2013, hlm 18-26

Eny Purwaningtyastuti. 2011. Surakarta. Meningkatkan Kecerdasan Logika-Matematika Anak Melalui Bermain Balok Kelompok A di TK An Nisa' Marditani Celep Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2011/2012

Sumardyono. 2004. Karakteristik Matematika dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Matematika. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika Yogyakarta

Tuesday, April 03, 2018

"Empat stasiun menuju rumah" ^^


Dialog perjalanan saya sepulang menjemput Agatha dari kelas mengajinya. (sambil menunjuk ke map yang tertera di atas pintu masuk MRT)
Saya: "Agatha, sekarang kita ada dimana?"
Agatha: "Ada di Braddel ma jawabnya".
Saya: "Kita mau pulang kemana?"
Agatha: "Yishun Ma.."
Saya: "Ada berapa stop lagi tuh?"
Agatha: 1, 2, 3, 4... Empatttt!
Saya: "Empat stop lagi sampai rumah? are u sure?"
Dengan menghitung, Agatha secara tidak langsung dapat memperkirakan bahwa 4 stop lagi kami akan tiba di Yishun, stasiun yang terdekat dari rumah kami.

#HariKe-5
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Monday, April 02, 2018

"Bertemu matematika di playground"

Seperti biasa, tiap sore Agatha ada jadwal main outdoor 1 jam, dan sore ini kami ke playground dibawah block. Sebagai anak tunggal bertemu teman-teman di plyaground merupakan hal yang menyenangkan bagi Agatha. Berbagai macam tipe anak dan ras serta beda usia banyak bermain di playground. Agatha selalu mencoba berbagai jenis permainan di playgorund. Sambil dia bermain kesana-kemari saya selalu mengajaknya berkomunikasi. Saya bertanya, ada berapa orang teman-teman di playground ini, lalu Agatha segera menghitung, dan menyebutkan bahwa ada 5 orang girls dan 4 orang boys. Ketika dia naik ke slide pun saya bertanya, apakah Agatha tahu berapa jumlah tangga yang Agatha naik sampai turun kebawah menuju slide.. Dia menghitung sambil tertawa.. "Ada 8" teriaknya dari atas. Lalu Agatha meluncur ke bawah dengan riang gembira. Bagi saya inilah namanya konsep bermain sambil belajar matematika sederhana.

#HariKe-4
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Sunday, April 01, 2018

"Menghitung barang belanjaan"

Awal bulan berarti belanja bulanan, hehehe.. Dan jadwal belanja bulanan adalah jadwal yang paling dinanti sekeluarga. Dan pasti udah tahu kalau Agatha juga girang banget... Lari kesana kemari lihat ikan, lihat sayur, lihat yakult, lihat susu, semua pengen dibeli. Dia berjalan kesana kemari sambil mendorong keranjangnya. Lalu beraksi ambil susu dan ngoceh sendiri, "susu Agatha ambil 3, 2 besar dan 1 kecil, Noodle aku ambil 2 bungkus ya ma, yakult juga Agatha ambil 2, Roti kita beli juga ya ma, beli 1 aja... kita beli ikan asin juga ya ma 1 bungkus ajah, jangan banyak-banyak... Hmm apalagi ya, Agatha mau beli ikan ya ma.. Ikan tuna boleh? beli 5 ajah ikan tuna nya ma..." Yahh begitulah cerewet, rusuh dan riang gembiranya Agatha kalau berbelanja. Ambil sana ambil sini, hitung sana hitung sini...
Dan saya cuma ngontrol dari belakang dan akan mensortir kembali alias mengembalikan kembali barang-barang belanjaan yang sekiranya terlalu banyak diambil Agatha dan ga dibutuhkan. I'm sorry Agatha hehehe...

#HariKe-3
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs