Monday, October 30, 2017

Materi Kelas Bunda Sayang #1: "Komunikasi Produktif"

πŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“š
Institut Ibu Profesional
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi #1
☘ KOMUNIKASI PRODUKTIF ☘

Selisih paham sering kali muncul bukan karena isi percakapan melainkan dari cara penyampaiannya. Maka di tahap awal ini penting bagi kita untuk belajar cara berkomunikasi yang produktif,  agar tidak mengganggu hal penting yang ingin kita sampaikan,  baik kepada diri sendiri,  kepada pasangan hidup kita dan anak-anak kita.

KOMUNIKASI DENGAN DIRI SENDIRI
Tantangan terbesar dalam komunikasi adalah mengubah pola komunikasi diri kita sendiri. Karena mungkin selama ini kita tidak menyadarinya bahwa komunikasi diri kita termasuk ranah komunikasi yang tidak produktif. 

Kita mulai dari pemilihan kata yang kita gunakan sehari-hari.

Kosakata kita adalah output dari struktur berpikir dan cara kita berpikir

Ketika kita selalu berpikir positif maka kata-kata yang keluar dari mulut kita juga kata-kata positif, demikian juga sebaliknya.

Kata-kata anda itu membawa energi, maka pilihlah kata-kata anda

Kata Masalah gantilah dengan Tantangan

Kata Susah gantilah dengan Menarik

Kata Aku tidak tahu gantilah Ayo kita cari tahu

Ketika kita berbicara “masalah” kedua ujung bibir kita turun, bahu tertunduk, maka kita akan merasa semakin berat dan tidak bisa melihat solusi. 

Tapi jika kita mengubahnya dengan “TANTANGAN”, kedua ujung bibir kita tertarik, bahu tegap, maka nalar kita akan bekerja mencari solusi.

Pemilihan diksi (Kosa kata) adalah pencerminan diri kita yang sesungguhnya

Pemilihan kata akan memberikan efek yang berbeda terhadap kinerja otak. Maka kita perlu berhati-hati dalam memilih kata supaya hidup lebih berenergi dan lebih bermakna.

Jika diri kita masih sering berpikiran negatif, maka kemungkinan diksi (pilihan kata) kita juga kata-kata negatif, demikian juga sebaliknya.

πŸ‘« KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN πŸ‘«
Ketika berkomunikasi dengan orang dewasa lain, maka awali dengan kesadaran bahwa “aku dan kamu” adalah 2 individu yang berbeda dan terima hal itu.
Pasangan kita dilahirkaan oleh ayah ibu yang berbeda dengan kita, tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang berbeda, belajar pada kelas yang berbeda, mengalami hal-hal yang berbeda dan banyak lagi hal lainnya.
Maka sangat boleh jadi pasangan kita memiliki Frame of Reference (FoR) dan Frame of Experience (FoE) yang berbeda dengan kita.
FoR adalah cara pandang, keyakinan, konsep dan tatanilai yang dianut seseorang. Bisa berasal dari pendidikan ortu, bukubacaan, pergaulan, indoktrinasi dll.
FoE adalah serangkaian kejadian yang dialami seseorang, yang dapat membangun emosi dan sikap mental seseorang.
FoE dan FoR mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu pesan/informasi yang datang kepadanya.
Jadi jika pasangan memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda atas sesuatu, ya tidak apa-apa, karena FoE dan FoR nya memang berbeda.
Komunikasi dilakukan untuk MEMBAGIKAN yang kutahu kepadamu, sudut pandangku agar kau mengerti, dan demikian pula SEBALIKnya.

Komunikasi yang baik akan membentuk FoE/FoR ku dan FoE/FoR mu ==> FoE/FoR KITA
Sehingga ketika datang informasi akan dipahami secara sama antara kita dan pasangan kita, ketika kita menyampaikan sesuatu, pasangan akan menerima pesan kita itu seperti yang kita inginkan.
Komunikasi menjadi bermasalah ketika menjadi MEMAKSAKAN pendapatku kepadamu, harus kau pakai sudut pandangku dan singkirkan sudut pandangmu.
Pada diri seseorang ada komponen NALAR dan EMOSI; bila Nalar panjang - Emosi kecil; bila Nalar pendek - Emosi tinggi
Komunikasi antara 2 orang dewasa berpijak pada Nalar.
Komunikasi yang sarat dengan aspek emosi terjadi pada anak-anak atau orang yang sudah tua.
Maka bila Anda dan pasangan masih masuk kategori Dewasa --sudah bukan anak-anak dan belum tua sekali-- maka selayaknya mengedepankan Nalar daripada emosi, dasarkan pada fakta/data dan untuk problem solving.
Bila Emosi anda dan pasangan sedang tinggi, jeda sejenak, redakan dulu ==> agar Nalar anda dan pasangan bisa berfungsi kembali dengan baik.
Ketika Emosi berada di puncak amarah (artinya Nalar berada di titik terendahnya) sesungguhnya TIDAK ADA komunikasi disana, tidak ada sesuatu yang dibagikan; yang ada hanya suara yang bersahut-sahutan, saling tindih berebut benar.
Ada beberapa kaidah yang dapat membantu meningkatkan efektivitas dan produktivitas komunikasi Anda dan pasangan:

1. Kaidah 2C: Clear and Clarify
Susunlah pesan yang ingin Anda sampaikan dengan kalimat yang jelas (clear) sehingga mudah dipahami pasangan. Gunakan bahasa yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.
Berikan kesempatan kepada pasangan untuk bertanya, mengklarifikasi (clarify) bila ada hal-hal yang tidak dipahaminya.

2. Choose the Right Time
Pilihlah waktu dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pesan. Anda yang paling tahu tentang hal ini. Meski demikian tidak ada salahnya bertanya kepada pasangan waktu yang nyaman baginya berkomunikasi dengan anda, suasana yang diinginkannya, dll.

3. Kaidah 7-38-55
Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi. 
Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).
Anda tentu sudah paham mengenai hal ini. Bila pasangan anda mengatakan "Aku jujur. Sumpah berani mati!" namun matanya kesana-kemari tak berani menatap Anda, nada bicaranya mengambang maka pesan apa yang Anda tangkap? Kata-kata atau bahasa tubuh dan intonasi yang lebih Anda percayai?
Nah, demikian pula pasangan dalam menilai pesan yang Anda sampaikan, mereka akan menilai kesesuaian kata-kata, intonasi dan bahasa tubuh Anda.

4. Intensity of Eye Contact
Pepatah mengatakan mata adalah jendela hati
Pada saat berkomunikasi tataplah mata pasangan dengan lembut, itu akan memberikan kesan bahwa Anda terbuka, jujur, tak ada yang ditutupi. Disisi lain, dengan menatap matanya Anda juga dapat mengetahui apakah pasangan jujur, mengatakan apa adanya dan tak menutupi sesuatu apapun.

5. Kaidah: I'm responsible for my communication results
Hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab komunikator, si pemberi pesan.
Jika si penerima pesan tidak paham atau salah memahami, jangan salahkan ia, cari cara yang lain dan gunakan bahasa yang dipahaminya.
Perhatikan senantiasa responnya dari waktu ke waktu agar Anda dapat segera mengubah strategi dan cara komunikasi bilamana diperlukan. Keterlambatan memahami respon dapat berakibat timbulnya rasa jengkel pada salah satu pihak atau bahkan keduanya.

πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§ KOMUNIKASI DENGAN ANAKπŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§
Anak –anak itu memiliki gaya komunikasi yang unik. 
Mungkin mereka tidak memahami perkataan kita, tetapi mereka tidak pernah salah meng copy
Sehingga gaya komunikasi anak-anak kita itu bisa menjadi cerminan gaya komunikasi orangtuanya. 
Maka kitalah yang harus belajar gaya komunikasi yang produktif dan efektif. Bukan kita yang memaksa anak-anak untuk memahami gaya komunikasi orangtuanya.
Kita pernah menjadi anak-anak, tetapi anak-anak belum pernah menjadi orangtua, sehingga sudah sangat wajar kalau kita yang harus memahami mereka.
Bagaimana Caranya ?

a. Keep Information Short & Simple (KISS)
Gunakan kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk
⛔Kalimat tidak produktif :
“Nak, tolong setelah mandi handuknya langsung dijemur kemudian taruh baju kotor di mesin cuci ya, sisirlah rambutmu, dan jangan lupa rapikan tempat tidurmu.

✅Kalimat Produktif :
“Nak, setelah mandi handuknya langsung dijemur ya”  (biarkan aktivitas ini selesai dilakukan anak, baru anda berikan informasi yang lain)
b. Kendalikan intonasi suara dan gunakan suara ramah

Masih ingat dengan rumus 7-38-55 ? selama ini kita sering menggunakan suara saja ketika berbicara ke anak, yang ternyata hanya 7% mempengaruhi keberhasilan komunikasi kita ke anak. 38% dipengaruhi intonasi suara dan 55% dipengaruhi bahasa tubuh

⛔Kalimat tidak produktif:
“Ambilkan buku itu !” ( tanpa senyum, tanpa menatap wajahnya)

✅Kalimat Produktif :
“Nak, tolong ambilkan buku itu ya” (suara lembut , tersenyum, menatap wajahnya)

Hasil perintah pada poin 1 dengan 2 akan berbeda. Pada poin 1, anak akan mengambilkan buku dengan cemberut. Sedangkan poin 2, anak akan mengambilkan buku senang hati. 

c. Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan
⛔Kalimat tidak produktif :
“Nak, Ibu tidak ingin kamu ngegame terus sampai lupa sholat, lupa belajar !”

✅Kalimat produktif :
“Nak, Ibu ingin kamu sholat tepat waktu dan rajin belajar”

d. Fokus ke depan, bukan masa lalu
⛔Kalimat tidak produktif :
“Nilai matematikamu jelek sekali,Cuma dapat 6! Itu kan gara-gara kamu ngegame terus,sampai lupa waktu,lupa belajar, lupa PR. Ibu juga bilang apa. Makanya nurut sama Ibu biar nilai tidak jeblok. Kamu sih nggak mau belajar sungguh-sungguh, Ibu jengkel!”

✅Kalimat produktif :
“Ibu lihat nilai rapotmu, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ada yang bisa ibu bantu? Sehingga kamu bisa mengubah strategi belajar menjadi lebih baik lagi”

e. Ganti kata ‘TIDAK BISA” menjadi “BISA”
Otak kita akan bekerja sesuai kosa kata. Jika kita mengatakan “tidak bisa” maka otak akan bekerja mengumpulkan data-data pendukung faktor ketidakbisaan tersebut. Setelah semua data faktor penyebab ketidakbisaan kita terkumpul, maka kita malas mengerjakan hal tersebut yang pada akhirnya menyebabkan ketidakbisaan sesungguhnya. Begitu pula dengan kata “BISA” akan membukakan jalan otak untuk mencari faktor-faktor penyebab bisa tersebut, pada akhirnya kita BISA menjalankannya.

f. Fokus pada solusi bukan pada masalah
⛔Kalimat tidak produktif :
“Kamu itu memang tidak pernah hati-hati, sudah berulangkali ibu ingatkan, kembalikan mainan pada tempatnya, tidak juga dikembalikan, sekarang hilang lagi kan, rasain sendiri!”

✅Kalimat produktif:
“Ibu sudah ingatkan cara mengembalikan mainan pada tempatnya, sekarang kita belajar memasukkan setiap kategori mainan dalam satu tempat. Kamu boleh ambil mainan di kotak lain, dengan syarat masukkan mainan sebelumnya pada kotaknya terlebih dahulu”.

g. Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan
Berikanlah pujian dan kritikan dengan menyebutkan perbuatan/sikap apa saja yang perlu dipuji dan yang perlu dikritik. Bukan hanya sekedar memberikan kata pujian dan asal kritik saja. Sehingga kita mengkritik sikap/perbuatannya bukan mengkritik pribadi anak tersebut.

⛔Pujian/Kritikan tidak produktif:
“Waah anak hebat, keren banget sih”
“Aduuh, nyebelin banget sih kamu”

✅Pujian/Kritikan produktif:
“Mas, caramu menyambut tamu Bapak/Ibu tadi pagi keren banget, sangat beradab, terima kasih ya nak”
“Kak, bahasa tubuhmu saat kita berbincang-bincang dengan tamu Bapak/Ibu tadi sungguh sangat mengganggu, bisakah kamu perbaiki lagi?”

h. Gantilah nasihat menjadi refleksi pengalaman
⛔Kalimat Tidak Produktif:
“Makanya jadi anak jangan malas, malam saat mau tidur, siapkan apa yang harus kamu bawa, sehingga pagi tinggal berangkat”

✅Kalimat Produktif:
“Ibu dulu pernah merasakan tertinggal barang yang sangat penting seperti kamu saat ini, rasanya sedih dan kecewa banget, makanya ibu selalu mempersiapkan segala sesuatunya di malam hari menjelang tidur.

I. Gantilah kalimat interogasi dengan pernyataan observasi
⛔Kalimat tidak produktif :
“Belajar apa hari ini di sekolah? Main apa saja tadi di sekolah?

✅Kalimat produktif :
“Ibu lihat matamu berbinar sekali hari ini,sepertinya  bahagia sekali di sekolah,  boleh berbagi kebahagiaan dengan ibu?”

j. Ganti kalimat yang Menolak/Mengalihkan perasaan dengan kalimat yang menunjukkan empati
⛔Kalimat tidak produktif :
"Masa sih cuma jalan segitu aja capek?"

✅kalimat produktif :
“kakak capek ya? Apa yang paling membuatmu lelah dari perjalanan kita hari ini?”

k. Ganti perintah dengan pilihan
⛔kalimat tidak produktif :
“ Mandi sekarang ya kak!”

✅Kalimat produktif :
“Kak 30 menit  lagi kita akan berangkat, mau melanjutkan main 5 menit lagi,  baru mandi, atau mandi sekarang, kemudian bisa melanjutkan main sampai kita semua siap berangkat

Salam Ibu Profesional,
Tim Fasilitator Bunda Sayang #3


Game Level 1 dalam Kelas Bunda Sayang Batch #3
Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Selamaaat, Anda memasuki game level 1, di kelas bunda sayang ini.
Yuuk kita ikuti tantangan bulan ini. Silahkan disimak baik-baik ya.

Berikut ini tantangannya :
KOMUNIKASI KELUARGAKU
A. Buatlah "family forum" ( forum keluarga) sebagai sarana komunikasi ala keluarga Anda.
B. Pilih salah satu dari keluarga Anda untuk melakukan tantangan komunikasi produktif bersama selama minimal 10 hari.
🎁 Bagi Anda yang belum menikah , silahkan pilih salah satu dari ayah, ibu, kakak, adik atau sahabat
🎁 Bagi anda yang sudah menikah , silahkan pilih dengan pasangan atau salah satu dari anak Anda.

C. Amati dan ceritakan dengan narasi pendek, disertai foto juga boleh.
Ceritakan ;
πŸ€Hal menarik apa saja yang Anda dapatkan dalam berkomunikasi dengannya hari ini?
πŸ€Perubahan apa yang Anda buat hari ini dalam berkomunikasi?

D. Waktu tantangan yang kami berikan dari tanggal 2-18 november 2017
❓bagaimana caranya❓

πŸ“Œ Anda WAJIB mengupload/menceritakan 10 hari dari 17 hari yg kami sediakan.
πŸ“Œ Silahkan posting di blog ( sangat disarankan ), media sosial atau google doc.
πŸ“Œ Setiap kali posting/upload gambar di media sosial, jangan lupa gunakan hastag:

#Hari1 (sesuaikan hari tantangannya)
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Atau label komunikasi produktif bagi Anda yang mengaplod tulisan melalui blog
πŸ“Œ Copy link tulisan Anda ke : http://bit.ly/Level1BunSay3LN
πŸ“Œ Silahkan lihat real time seluruh postingan Anda di : http://bit.ly/CekLevel1

Ssttt... selain badge dasar kelulusan, ada tambahan bagde cantik loh, ini dia syaratnya ;
πŸ“Œ Bagi Anda yang berhasil menyelesaikan tantangan selama 10 hari, menyetorkan konsisten tanpa rapel atau loncat, akan mendapatkan tambahan badge cantik bertuliskan ;

You're Excellent
πŸ“Œ Bagi anda yang sudah menyelesaikan tantangan di level 1 ini dengan tepat waktu, setiap hari, tanpa rapel tanpa loncat (dilihat dari tanggal publish setoran link), kemudian melanjutkan praktek dan setorannya hingga minimal 15 hari berturut-turut, akan mendapatkan tambahan badge cantik bertuliskan:

Outstanding Performance
🎁 Untuk semua peserta yang berhasil menyelesaikan tantangan minimal 10 hari dari 17 hari yang disediakan, baik dirapel akan atau tidak, akan mendapatkan bagde dasar kelulusan game level 1 yang sudah disiapkan oleh para tim fasilitator bunda sayang.

Selamat berkreasi dalam membangun komunikasi bersama keluarga

Salam Ibu Profesional,

/Tim Bunda Sayang 2017/


Sumber Bacaan:

Albert Mehrabian, Silent Message : Implicit Communication of Emotions and attitudes, e book, paperback,2000

Dodik mariyanto, Padepokan Margosari : Komunikasi Pasangan, artikel, 2015

Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Komunikasi Produktif, Gaza Media, 2014

Hasil wawancara dengan Septi Peni Wulandani tentang pola komunikasi di Padepokan Margosari

Friday, October 27, 2017

Struktur Kepengurusan Kelas Bunda Sayang Batch #3 Internasional

Struktur Kepengurusan 
Kelas Bunda Sayang Batch #3 Internasional

Fasilitator I: Duhita Swastihayu
Sekretaris: Dyah Khairunisa

Koordinator
Koordinator Bulan 1: Muthia Dwi Nurmala
Koordinator Bulan 2: Uti Fitri
Koordinator Bulan 3: Arlini Prawesti 
Koordinator Bulan 4: Ghea
Koordinator Bulan 5: Haminati Sharikha Dh
Koordinator Bulan 6: Dessylistya Darani
Koordinator Bulan 7: Mescha Destianna 
Koordinator Bulan 8: Pupu Purnawati
Koordinator Bulan 9: Khalida Fitri
Koordinator Bulan 10: Devi Yuliawati
Koordinator Bulan 11: Permai Sari Molyana Yusuf 
Koordinator Bulan 12: Dede Rahmadhany

Energizer
Energizer Bulan 1: Permai Sari Molyana Yusuf 
Energizer Bulan 2: Aryani Savitri
Energizer Bulan 3: Indri Afriani Yasin
Energizer Bulan 4: Lina Mauludina Rosalind
Energizer Bulan 5: D'aphrodite Devyulia
Energizer Bulan 6: Suci Fadhilah
Energizer Bulan 7: Ninik Ninik
Energizer Bulan 8: Dwi Widya Ardelina
Energizer Bulan 9: Dede Rahmadhany
Energizer Bulan 10: Angie Kamalia
Energizer Bulan 11: Uti Fitri
Energizer Bulan 12: Zakariya Herlani

Cakupan Tugas
🌷 Fasilitator: Menyampaikan Materi, Tantangan, Cemilan, Review dan mendampingi proses diskusi sesuai jadwal yang telah disepakati. Membuat Pengumuman kelulusan setiap level, membuat rekap prestasi dan Keterangan Hasil Studi Peserta, Menyeleksi Peserta Terbaik yang berhak mengikuti Pertukaran Pelajar.
🌷 Ketua kelas: Memastikan koordinasi dan kegiatan di kelas berlangsung sesuai jadwal, menyusun jadwal Jum’at hangat, dan memandu sesi Jum’at hangat
🌷 Sekretaris: Mendokumentasikan Data Peserta, Data Prestasi, Materi, Tantangan, Review dan resume Jum’at hangat yang diadakan di kelas.
🌷 Koordinator Bulanan (12 orang):
Memandu sesi diskusi, Membuat resume diskusi, Membuat rekap Tantangan 10 hari (Dibuat filter/disusun sistematis) Membantu kendala teknis penyetoran link tugas.

🌷 Energizer (12 orang, boleh rangkap): Berbagi quotes, kisah inspiratif, atau mengajak teman-teman berbagi grateful journaling/mastermind.

Note: Klik Nama bila ingin mengenal mereka lebih dekat, maka akan terhubung ke Personal Facebook masing-masing.

Menulis untuk Melepas Stres


Menulis untuk Melepas Stres
Oleh : Shanty Dewi Arifin
Disampaikan pada Kuliah WhatsApp IIP Tangerang Selatan, 26-27 Oktober 2017

Shanty Dewi Arifin. Doc.
Ada sebuah artikel yang menarik di Kompas, 5 Maret 2016 lalu. Sebuah artikel dalam rubrik Psikologi yang ditulis oleh Kristi Poerwandari mengenai bagaimana menulis bisa membantu menyehatkan diri. Jadi urusan sehat bukan hanya sebatas makan sehat dan olahraga saja. Menulis pun bisa menjadi terapi murah meriah berhadiah untuk membuat kita sehat.

Percaya nggak, ternyata hal itu memang ada penelitian resminya. Pada tahun 1999, Pennebaker dan Seagal melakukan sebuah penelitian yang berkesimpulan bahwa menulis pengalaman personal secara afektif-emosional itu dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

Menulis pengalaman traumatik

Dalam penelitian itu, sejumlah mahasiswa diberi instruksi untuk menulis suatu topik tertentu, selama 4 hari berturut-turut, 15 menit setiap harinya. Mereka diyakinkan bahwa tulisannya akan dirahasiakan dan tidak akan dikomentari apapun. Bahkan para mahasiswa boleh menulis tanpa memedulikan tanda baca, struktur kalimat ataupun pengejaan.

Kelompok mahasiswa ini kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen, diminta menulis tentang pengalaman paling traumatik yang pernah terjadi dalam hidupnya.

Dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol, diminta menulis tentang topik non emosional seperti mendeskripsikan ruang laboratorium atau rumahnya sendiri.

Hasilnya, hampir semua mahasiswa dari kelompok pertama merasakan manfaat dari kegiatan menuliskan pengalaman traumatik mereka itu selama 4 hari. Mereka bahkan berminat untuk ikut jika akan diadakan eksperimen lagi. Pengalaman traumatik para mahasiswa seperti kekerasan dalam rumah tangga, korban perkosaan, mencoba bunuh diri, atau terlibat narkoba.

Menarik untuk dicoba?

Lagi stress nggak punya uang, mungkin bisa di coba menulis. Menulis tentang perasaan melarat, menulis tentang mimpi-mimpi. Siapa tahu tulisan itu malah bisa menghasilkan uang kan? Banyak contoh karya penulis sukses karena mengangkat kegalauannya. Seperti Raditya Dika yang urusan kegalauannya sebagai jomlo bisa membuatnya seperti sekarang.

Masih berdasarkan penelitian yang sama, menulis pengalaman traumatik mungkin membuat seseorang tertekan beberapa jam setelah menulis. Tetapi efek jangka panjangnya positif.

Peneliti mencatat kunjungan rawat jalan para mahasiswa 1 bulan sebelum dan setelah menulis. Ternyata, mahasiswa yang telah menuliskan pengalaman traumatik menurun drastis kunjungan rawat jalannya.

Karena penasaran, dicoba juga dilakukan pada kelompok lain seperti korban kriminal, orang yang sakit kronis, orang yand baru di-PHK, dan peremmpuan yang baru saja melahirkan. Hasilnya sama. Pengukuran pada fungsi imun dalam darah menunjukkan efek positif. Bahkan dapat mengurangi rasa sakit dan penggunaan obat.

Wow, luar biasa kan? Mungkin ini solusi yang bisa dicoba buat yang males ngantri dokter di rumah sakit.

Mengekspresikan emosi

Selama ini kita mengenal olahraga sebagai sarana pelepas stress yang menyehatkan. Tidak hanya olahraga, kegiatan olah tubuh seperti menari juga bisa dijadikan usaha untuk membuat tubuh lebih sehat.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Krantz dan Pennebaker tahun 1995, ditemukan bahwa gabungan ekspresi dalam menari, gerak tubuh, dan menulis memberikan efek kesehatan paling besar daripada hanya melalui olah tubuh saja. Bisa jadi alasannya karena ekspresi bisa dimaknai lebih utuh melalui bahasa.

Tindakan memindahkan emosi dan bayangan visual mengenai kejadian traumatik dalam kata-kata dapat membantu seseorang mengorganisasi dan memaknai pengalamannya. Orang yang lebih banyak menggunakan kata-kata bernuansa emosi positif lebih terliaht kemajuan kondisi kesehatannya dibanding yang menggunakan kata-kata bernuansa negatif. Tapi terlalu banyak kata-kata positif dan tidak ada kata-kata negatif juga ternyata tidak bagus, karena bisa dianggap tidak mampu mengidentifikasi dan mengakui emosi mereka.

Seiring waktu, seseorang cenderung menuliskan pengalamannya dengan cara yang berbeda. Ia makin menemukan pemahaman yang lebih utuh dan positif dari kejadian tersebut. Pada dasarnya manusia memerlukan penjelasan yang lebih masuk akal terhadap apa yang menimpa dirinya. Dan itu bisa didapat dengan menulis.

Jadi tunggu apa lagi? Mari kita menulis dan mengeluarkan emosi melalui bahasa. Karena mewarnai terlalu mainstream sekarang ini.

Untuk lebih lengkapnya, resume dirangkum pada link berikut ini:
http://bit.ly/ResumeKulwappMenulisUntukKesehatan

Monday, October 09, 2017

Sistem Pendidikan di Singapura

Google Doc.
Pendidikan di Singapura dikelola oleh Departemen Pendidikan yang bertugas untuk mengontrol perkembangan dan administrasi pendanaan sekolah negeri oleh pemerintah serta menjadi penasehat dan pengawas sekolah swasta. Untuk sekolah swasta dan negeri, terdapat variasi dalam hal kurikulum, bantuan pendanaan dari pemerintah, SPP untuk siswa, dan kebijakan seleksi masuk.
Anggaran untuk pendidikan biasanya sekitar 20 persen dari APBN tahunan, dimana itu digunakan untuk mensubsidi pendidikan negara dan pendidikan swasta bagi warga Singapura serta untuk dana program Edusave. Biaya pendidikan biasanya lebih tinggi bagi non-warga negara. Pada tahun 2000, Undang-Undang Pendidikan Wajib mewajibkan anak-anak usia sekolah dasar (kecuali mereka yang menyandang cacat). Orangtua akan dikenakan tindak pidana jika mereka gagal mendaftarkan anaknya di sekolah dan memastikan kehadiran anaknya. Pengecualian diperbolehkan untuk homeschooling atau lembaga keagamaan, tetapi orangtua harus mengajukan permohonan pembebasan dari Departemen Pendidikan dan memenuhi beberapa persyaratan minimum. Bahasa utama yang digunakan sekolah Singapura saat proses belajar mengajar adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh separuh anak-anak pada usia prasekolah dan menjadi bahasa utama dalam proses belajar mengajar saat mencapai sekolah dasar. Meskipun bahasa Melayu, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil juga merupakan bahasa resmi, bahasa Inggris tetap menjadi bahasa pengantar untuk hampir semua mata pelajaran kecuali pelajaran bahasa asing, meskipun ada ketentuan untuk penggunaan bahasa Inggris pada tahap awal. Beberapa sekolah untuk menengah kebawah yang dikelola oleh Rencana Bantuan Khusus, mendorong penggunaan bahasa ibu dan terkadang mengajar dengan bahasa Mandarin. Beberapa sekolah telah bereksperimen dengan kurikulum yang mengintegrasikan pelajaran bahasa (baik bahasa Inggris maupun bahasa asing) dengan matematika dan ilmu pengetahuan.
Sistem pendidikan di Singapura sering disebut sebagai yang terkemuka di dunia dan mendapat banyak pujian dari banyak pihak. 

1. Sejarah Pendidikan di Singapura
Sir Thomas Stamford Raffles mendirikan Institut Singapura (sekarang dikenal sebagai Institut Raffles) pada tahun 1823, yang memulai pendidikan di Singapura yang berada dibawah kekuasaan Inggris. Kemudian, terdapat tiga jenis sekolah muncul di Singapura yaitu sekolah Melayu, sekolah Tionghoa dan Tamil, dan sekolah Bahasa Inggris. Sekolah Melayu digratiskan untuk semua siswa oleh Inggris, dimana bahasa Inggris dijadikan bahasa utama dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar sekolah Tionghoa dan Tamil mengajarkan dengan bahasa ibu masing-masing. Siswa dari sekolah Tionghoa sangat serius mengikuti perkembangan di Tiongkok, terutama saat kebangkitan nasionalisme Tiongkok.
Selama Perang Dunia II, banyak siswa di Singapura yang putus sekolah. Hal tersebut menyebabkan terjadinya backlog siswa setelah perang. Pada tahun 1947, program pendidikan sepuluh tahun dirumuskan. Antara tahun 1950 dan 1960-an, ketika ekonomi di Singapura mulai berkembang, Singapura mengadopsi sistem pendidikan yang menyediakan tenaga kerja terampil untuk program industrialisasi serta untuk menurunkan angka pengangguran. Kebijakan bilingualisme di sekolah secara resmi diperkenalkan pada tahun 1960, dimulai dengan menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara. Pendidikan untuk anak-anak dari semua ras dan latar belakang mulai terbentuk.
Pada tahun 1980-an, perekonomian Singapura mulai makmur, membuat fokus sistem pendidikan Singapura bergeser dari kuantitas menjadi kualitas. Diferensiasi bagi siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda mulai dilaksanaan, seperti pembenahan pendidikan kejuruan dan pembentukan Institut Teknologi baru.
Pada tahun 1997, sistem pendidikan di Singapura mulai berubah menjadi “kemampuan yang digerakkan” setelah Perdana Menteri Goh Chok Tong merumuskan visi pendidikan sebagai tempat untuk mempelajari bangsa. Kebijakan ini lebih menekankan kepada pendidikan nasional, berpikir kreatif, pembelajaran kolaboratif, dan pembelajaran TIK. Sekolah menjadi lebih beragam dan diberi otonomi yang lebih bebas dalam menentukan kurikulum sendiri dan potensi akademik di daerahnya. Perbedaan antara berbagai aliran akademis mulai hilang. Kementerian Pendidikan secara resmi menyatakan bahwa “kesempurnaan” tidak hanya diukur dari segi akademik, sama seperti pegunungan “kesempurnaan” yang memiliki banyak puncak.

2. Jenjang Sekolah
Tahun ajaran dibagi menjadi dua semester. Semester pertama dimulai pada awal Januari dan berakhir pada bulan Mei, sedangkan semester kedua dimulai pada bulan Juli dan berakhir pada bulan November.
Google Doc.
3. Taman Kanak-Kanak di Singapura
Taman kanak-kanak di Singapura menyediakan pendidikan prasekolah hingga tiga tahun untuk anak-anak usia 3-6 tahun. Tiga tahun tersebut biasa disebut Nursery, Kindergarten 1(K1), dan Kindergarten 2 (K2).
Taman kanak-kanak menyediakan lingkungan bagi anak-anak yang membuat mereka belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, dan mempersiapkan mereka untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan formal di sekolah dasar. Kegiatan meliputi belajar bahasa (tertulis dan lisan) dan angka, pengembangan keterampilan pribadi dan sosial, permainan, musik, dan permainan outdoor. Anak-anak belajar dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa ibu mereka (bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau bahasa Tamil). Banyak taman kanak-kanak swasta atau yang berbasis gereja tidak mengajarkan bahasa Melayu ataupun bahasa Tamil, sehingga murid non-Tionghoa mungkin juga akan belajar bahasa Mandarin di taman kanak-kanak tersebut. Para siswa belajar lima hari per minggu dengan waktu belajar selama 3 sampai 4 jam per hari.
Taman kanak-kanak dijalankan oleh sektor swasta, termasuk yayasan masyarakat, badan keagamaan, dan pebisnis. Ada lebih dari 200 taman kanak-kanak yang terdaftar di Departemen Pendidikan. Taman kanak-kanak juga dijalankan oleh pusat penitipan anak dan sekolah internasional.
Partai Aksi Rakyat, yang telah memerintah Singapura sejak tahun 1957, menjalankan 247 taman kanak-kanak melalui badan amalnya yang bernama PAP Community Foundation.
Google Doc.
4. Pendidikan Dasar di Singapura
Pendidikan dasar biasanya dimulai pada usia tujuh tahun, terdiri dari tahap dasar empat tahun (dasar 1 sampai 4) dan tahap orientasi dua tahun (dasar 5 sampai 6). Pendidikan dasar wajib menurut Undang-Undang Wajib Belajar sejak tahun 2003. Pengecualian dibuat untuk siswa yang mengikuti homeschooling, anggota lembaga keagamaan penuh waktu, atau mereka yang memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat menghadiri sekolah formal. Namun, orangtua harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan sebelum pengecualian ini diberikan. Pendidikan dasar gratis untuk semua warga negara Singapura di sekolah-sekolah dibawah lingkup Departemen Pendidikan, meskipun ada biaya hingga SGD 13 per bulan per siswa untuk membantu menutupi biaya lain-lain.
Tahap dasar adalah tahap pertama dari sekolah dasar yang berlangsung selama empat tahun dari dasar 1 sampai 4. Siswa akan mempelajari dasar bahasa Inggris, bahasa ibu (termasuk bahasa Mandarin Standar, bahasa Melayu, bahasa Tamil, dan bahasa India Non-Tamil), matematika, dan ilmu pengetahuan. Mata pelajaran lainnya termasuk PKn, pendidikan moral, seni dan kerajinan, seni musik, pendidikan kesehatan, ilmu sosial, dan pendidikan jasmani yang diajarkan di seluruh dasar 1 sampai 6. Pelajaran sains diajarkan dari dasar 3 dan seterusnya.
Semua murid melangkah ke tahap orientasi setelah dasar 4, dimana mereka diajarkan sesuai kemampuan masing-masing. Sejak tahun 2008, siswa mengalir sesuai dengan subjek di bawah skema yang disebut “banding berbasis subjek”. Siswa mengambil pelajaran pada tingkat yang berbeda berdasarkan nilai mata pelajaran pada akhir dasar 4. Pelajaran bahasa ibu terdapat tingkat tinggi, tingkat standar, atau tingkat dasar. Sedangkan pelajaran sains dan matematika terdapat tingkat standar atau dasar.
Setelah enam tahun pendidikan dasar, siswa harus mengikuti Primary School Leaving Examination (PSLE). Setelah itu siswa akan memilih sekolah menengah sesuai dengan hasil PSLE, prestasi, dan minat. Sekolah menengah dapat memilih sejumlah siswa berdasarkan bakat khusus mereka sebelum para siswa mengikuti PSLE.
Google Doc.
4.1. Program Pendidikan Berbakat
Program Pendidikan Berbakat (GEP) didirikan oleh Departemen Pendidikan pada tahun 1984 untuk memenuhi bakat intelektual siswa. Program ini bertujuan untuk mengembangkan anak-anak yang memiliki bakat potensial dan memberikan mereka penekanan khusus pada tingkat berpikir tinggi dan pemikiran kreatif. Saat ini ada 9 sekolah dasar yang menawarkan Program Pendidikan Berbakat. Program Pendidikan Berbakat untuk sekolah menengah diberhentikan pada akhir tahun 2008 karena siswa lebih memilih Program Terpadu.
Seleksi akan dilakukan di dasar 3. Siswa yang ditawarkan program ini akan diberikan pengayaan khusus untuk meningkatkan kemampuan mereka. Namun, siswa GEP tetap harus mengikuti PSLE seperti siswa lainnya.

5. Pendidikan Menengah di Singapura
Berdasarkan hasil PSLE, siswa akan ditempatkan di jalur pendidikan menengah yang berbeda yaitu “Khusus”, “Percepatan”, “Normal (Akademik)”, atau “Normal (Teknik)”. Orang Singapura dilarang mengunjungi sekolah internasional tanpa izim Departemen Pendidikan.
“Khusus” dan “Percepatan” adalah program empat tahun menjelang ujian Singapore-Cambridge GCE Tingkat “O”. “Normal” adalah program empat tahun yang mengarah ke ujian tingkat normal, dengan kemungkinan tahun kelima diikuti oleh ujian tingkat “O”.
Terjadi perdebatan yang masih berlangsung tentang efektivitas sistem str*aming, salah satu alasan sistem tersebut harus dihapuskan karena terdapat efek psikologis yang merugikan.
Mata pelajaran yang dipelajaran di sekolah menengah adalah bahasa Inggris, bahasa ibu, matematika, sains, dan humaniora. Beberapa mata pelajaran baru seperti komputer dan studi teater dan drama sedang diperkenalkan.
Setelah menyelesaikan 4 atau 5 tahun pendidikan sekolah menengah, siswa akan berpartisipasi dalam ujian GCE tingkat “O” yang menentukan pra-universitas atau institusi pasca sekolah menengah yang dituju. Sistem penilaian berada pada rentang A1 (terbaik) sampai F9 (terburuk). Mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Inggris, humaniora, sains, dan matematika.

5.1. Kegiatan Ekstrakurikuler di Singapura
Kegiatan ekstrakurikuler wajib di tingkat dasar dan menengah, di mana semua murid harus berpartisipasi dalam setidaknya satu kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang tersedia berupa seni pertunjukan, kelompok tertentu, dan kelompok olahraga dan permainan. Jumlah sebenarnya berbeda di setiap sekolah. Siswa dapat memilih untuk mengikuti lebih dari 1 ekstrakurikuler.
Partisipasi dalam ekstrakurikuler dinilai bersama-sama dengan prestasi non akademik lainnya di sekolah pendidikan sekolah menengah dalam sistem penilaian yang dikenal sebagai LEAPS. Poin dihitung dari segi kepemimpinan, pengayaan, prestasi, dan partisipasi akan menentukan nilai ekstrakurikuler siswa. Siswa mungkin akan mendapatkan maksimum dua poin bonus untuk masuk ke perguruan tinggi bergantung pada nilai ekstrakurikulernya.

6. Pra-Universitas di Singapura
Pra-universitas dirancang untuk siswa yang lebih ingin mengejar gelar sarjana di universitas setelah dua sampai tiga tahun pendidikan di pra-universitas, dibandingkan berhenti setelah mengenyam pendidikan di politeknik. Terdapat 18 Junior College (JCs) dan Centralised Institute (CI) dengan National Junior College (1969) sebagai yang tertua. Kurikulum terdiri dari dua pelajaran wajib yaitu general paper dan salah satu dari bahasa ibu (Mandarin, Melayu, atau Tamil) dan maksimum empat pelajaran dari GCE tingkat “A”.

7. Diploma dan Pendidikan Kejuruan (Vokasi) di Singapura
7.1. Politeknik
Politeknik pertama di Singapura, Singapore Polytechnic, didirikan pada tahun 1954. Ngee Ann Polytechnic, mempunyai sejarah awal pada tahun 1963. Dua politeknik lainnya, Temasek Polytechnic dan Nanyang Polytechnic, didirikan pada tahun 1990-an. Yang terbaru, Republic Polytechnic didirikan pada tahun 2003.
Politeknik di Singapura menyediakan pendidikan diploma selama 3 tahun. Mereka menerima siswa berdasarkan hasil GCE tingkat “O”, GCE tingkat “A”, atau hasil pendidikan di Institute of Technical Education (ITE). Tidak seperti politeknik di beberapa negara lain, mereka tidak menawarkan program gelar.
Politeknik menawarkan berbagai macam pendidikan di berbagai bidang termasuk teknik, studi bisnis, akuntansi, pariwisata, manajemen perhotelan, komunikasi massa, media digital, dan bioteknologi. Ada juga program khusus seperti teknik kelautan, penelitian laut, keperawatan, dan optometri.
Lulusan politeknik dengan nilai yang baik dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih lanjut di universitas atau universitas luar negeri.
Politeknik juga telah bekerja sama dengan banyak universitas asing untuk memberikan kesempatan kepada lulusannya untuk mendapatkan gelar atau pendidikan tambahan.
7.2. Institute of Technical Education
Institute of Technical Education (ITE) menerima siswa berdasarkan hasil GCE tingkat “O” atau GCE tingkat “N” kemudian diberikan pendidikan selama dua tahun untuk mendapatkan “Sertifikat Nasional ITE” Terdapat empat sekolah ITE di Singapura. Beberapa lulusan ITE melanjutkan pendidikannya di politeknik dan universitas. Lulusan ITE terkadang dipandang kurang mampu dan mungkin kurang sukses dibandingkan Junior College.
Google Doc.
8. Universitas di Singapura
Singapura memiliki enam universitas negeri yaitu National University of Singapore, Nanyang Technological University, Singapore Management University, Singapore University of Technology & Design, Singapore Institute of Technology, dan SIM University.
National University of Singapore dan Nanyang Technological University masing-masing memiliki lebih dari 30.000 mahasiswa dan menyediakan berbagai program gelar sarjana dan pascasarjana termasuk gelar doktor. Keduanya juga mendirikan universitas riset dengan ribuan staf peneliti dan mahasiswa pascasarjana. Pada tahun 2012, kedua universitas ini masuk ke daftar 50 universitas terbaik di dunia.
Singapore Management University (SMU) yang dibuka pada tahun 2000 adalah rumah bagi lebih dari 7.000 mahasiswa dan terdiri dari enam fakultas yang menawarkan program sarjana, pascasarjana, dan PhD di Manajemen Bisnis, Akuntansi, Ekonomi, Manajemen Sistem Informasi, Hukum, dan Ilmu Sosial. Universitas ini memiliki pusat penelitian, sejumlah lembaga unggulan, dan memberikan program-program untuk publik.
SIM University (UniSIM) adalah universitas swasta yang dibuka pada tahun 2005 dan hanya menerima mahasiswa paruh waktu dan menawarkan program gelar paruh waktu untuk orang dewasa yang sedang bekerja. Pada tahun 2012, pemerintah memberikan status negeri pada UniSIM dan berencana memperluas universitas dengan menawarkan program gelar penuh waktu.
Dua universitas lain yang juga disponsori pemerintah yaitu Singapore University of Technology and Design dan Singapore Institute of Technology. Banyak perguruan tinggi swasta yang ada, termasuk perguruan tinggi asing yang telah mendirikan kampus di Singapura seperti Chicago Business School dan Technische UniversitΓ€t MΓΌnchen.
James Cook University Singapore, University of Adelaide, Southern Cross University, University of New Brunswick, Queen Margaret University, Temple University, The City University of New York, Baruch College, University of Nevada, Las Vegas, Aventis School of Management, Curtin University of Technology, dan University of Wales Institute, Cardiff telah membangun kampus di Singapura untuk memberikan kesempatan kepada siswa lokal dan asing (khususnya Asia) untuk mendapatkan pendidikan universitas Barat dengan biaya yang lebih sedikit.
Pemerintah telah berencana membangun universitas baru yang bernama Singapore University of Technology and Design (SUTD) untuk memenuhi meningkatnya permintaan pendidikan universitas. Pengerjaannya dimulai pada bulan April 2012. Kampusnya di Changi siap pada awal 2015.
Biaya kuliah rata-rata di universitas negeri Singapura sekitar S$ 15.000 – S$ 18.000 per tahun (tuition grant/penerima beasiswa); sedangkan S$ 24.000 – S$ 26.000 per tahun (non tuition grant). Penerima beasiswa harus bekerja magang di perusahaan Singapura selama kurang lebih tiga tahun tergantung dari kontrak kerjanya. Syarat minimal masuk ke universitas di Singapura adalah IELTS 6.0. Sedangkan untuk mendapatkan gelar master (PhD) di Singapura, persyaratan minumum adalah IELTS 6.5.

9. Sekolah Internasional dan Sekolah Swasta di Singapura
Karena banyak penduduk Singapura yang berasal dari luar negeri, Singapura menjadi pusat bagi banyak sekolah internasional. Sekolah internasional dan sekolah swasta di Singapura umumnya tidak mengijinkan siswa Singapura untuk mendaftar tanpa ijin dari Kementerian Pendidikan. Siswa dari sekolah internasional kebanyakan berasal dari Malaysia, India, Indonesia, Republik Rakyat Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Belanda, dan Inggris.
Namun, pada 29 April 2004 Kementerian Pendidikan mengijinkan tiga sekolah internasional untuk merekrut siswa Singapura tanpa perlu ijin dari pemerintah. Sekolah tersebut harus mengikuti kebijakan wajib yang ditetapkan oleh Kementerian seperti menyanyikan lagu kebangsaan Singapura dan melakukan upacara bendera setiap pagi. Biaya sekolah ini 15 sampai 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan sekolah internasional lainnya.
Didirikan di bawah Undang-Undang Pendidikan Swasta, Dewan Pendidikan Swasta adalah lembaga yang mengatur sektor pendidikan swasta. Selain perannya sebagai regulator lembaga pendidikan swasta, Dewan juga memfasilitasi upaya pengembangan standar pendidikan swasta.

10. Singapura Sebagai “Global Schoolhouse”
Pendidikan selalu menjadi fokus utama Singapura sejak kemerdekaannya pada tahun 1965. Hal ini dikarenakan Singapura tidak memiliki sumber daya alam sehingga kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan dengan membangun ekonomi berbasis pengetahuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, tujuan dari sektor pendidikan dan pendidikan tinggi tidak hanya sekedar membangun kemampuan tenaga kerja lokal, tetapi mulai dijadikan sebagai sumber pendapatan oleh pemerintah. Rencana pemerintah yang dimulai pada tahun 2002 adalah menjadikan Singapura sebagai “Global Schoolhouse” dengan menarik mahasiswa internasional. Saat ini, Singapura adalah negara tujuan yang populer bagi siswa internasional. Pada tahun 2002, sektor pendidikan menyumbang 3,6% dari perekonomian Singapura. Pemerintah menargetkan pertumbuhan sektor ini hingga mencapai 5% dari perekonomian Singapura dalam dekade berikutnya.

11. Kebijakan Pendidikan di Singapura
Sekolah di Singapura menerapkan sistem bilingual dimana bahasa Inggris adalah bahasa utama dan menjadi bahasa pengajaran di sekolah dan bahasa kedua adalah bahasa ibu (bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau bahasa Tamil). Orang India non-Tamil dapat mengambil bahasa Tamil atau bahasa lain yang tidak resmi seperti bahasa Bengal, bahasa Gujarat, bahasa Hindi, bahasa Punjab, atau bahasa Urdu. Namun, orang Tionghoa yang berlatarbelakang keluarga yang tidak berbahasa Mandarin harus belajar bahasa Mandarin. Siswa dengan latarbelakang orang Indonesia harus belajar bahasa Melayu.
Kebijakan pendidikan di Singapura dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tidak sekolah karena latar belakang keuangan. Iuran di sekolah negeri telah disubsidi. Tidak ada iuran di sekolah dasar namun setiap siswa harus membayar maksimum $6,5 per bulan untuk biaya operasional sekolah. Pemerintah menyediakan beasiswa bagi siswa dengan pendapatan keluarga kurang dari SGD$2.500 per bulan. (Data tahun 2015)

Sumber:

Judul
Alamat
Education in Singapore
Pendidikan di Singapura
Sistem Pendidikan di Singapura
Sistem Pendidikan di Singapura

Membersemai Ananda: Hadir Sepenuhnya, Sadar Seutuhnya

"MEMBERSAMAI ANANDA : HADIR SEPENUHNYA, SADAR SEUTUHNYA"
Oleh : Mesa Dewi Puspita
Disampaikan pada Kuliah WhatsApp #CPSWU, 10 Oktober 2017
Bismillahhirrohmanirrohim...
Ayah dan Bunda sekaliyan, di sesi ini insyaAllah kita akan berdiskusi bersama mengenai Membersamai Ananda : Hadir Sepenuhnya, Sadar Seutuhnya. Kita sama-sama orangtua, sepasang manusia yang telah dititipi Allah para generasi peradaban. Maka di sesi ini kita akan lebih belajar bersama, saling berbagi cerita, ilmu dan pengalaman. Semua guru, semua murid. 

Saya percaya bahwa orangtua, terutama ibu, memiliki naluri yang kuat terhadap anak, fitrah keayahbundaan pun sudah otomatis ter install dalam diri para orangtua. Maka, tugas kita bersama adalah terus belajar, memantaskan diri untuk menjadi fasilitator utama dan pertama bagi anak-anak kita. Menajamkan dan menguatkan naluri yang sudah ada dalam diri. Mendidik diri sendiri sebagai bekal mendidik keluarga.

Imam Al Ghazali rahimahullah dalam risalahnya, Ayyuhal Walad, menegaskan bahwa makna pendidikan sama seperti pekerjaan petani yang mencabut duri-duri dan menyiangi rumput-rumput liar, agar tanamannya tumbuh sehat dan mendapatkan hasil panen yang maksimal. 

Ibnul Qayyim rahimahullah menekankan tentang tanggung jawab mendidik ini, “Sebagian ulama mengatakan bahwa sesungguhnya Allah SWT bertanya kepada orangtuanya tentang anaknya di hari kiamat sebelum bertanya kepada anak tentang orangtuanya. Sebab, sebagaimana orangtua memiliki hak atas anaknya, maka demikian pula sang anak memiliki hak atas orangtuanya.”

Inilah STRONG WHY (terutama untuk diri saya pribadi) untuk bersungguh-sungguh membersamai ananda dan bersama-sama menemukan peran hidup yang telah Allah gariskan untuknya. Perasaan menerima, ikhlas dan bahagia merupakan modal penting dalam proses membersamai ananda.

"Bunda, temani kakak main….
Bunda, sini….main sama adek…
Sering mendengar permintaan itu dari ananda? Apa biasanya jawaban kita?"😊

Anak itu homo ludens, makhluk yang senang dengan permainan dan bermain. Seorang ibu yang profesional harus bisa senantiasa bermain dengan anak dan menunjukkan kegembiraan. (Septi Peni Wulandani)

Aktivitas anak, terutama di usia pra latih identik dengan bermain. Maka mengalokasikan waktu untuk mendampingi mereka bermain, turut serta terlibat dalam pembagian tugas yang mereka skenariokan, menjadi teman main yang menyenangkan, adalah penting untuk dilakukan oleh orangtua. Membersamai mereka dalam aktivitas yang mereka sukai, mengamati dan mendengar suara mereka, mengaitkan dengan bahasa keunikan anak untuk dapat mengidentifikasi, serta melakukan pencatatan secara konsisten.

Tapi, bukankah amat sulit, membersamai mereka sepanjang waktu sedangkan aktivitas lainnya juga menanti untuk dikerjakan?
Ayah bunda bisa membagi aktivitas ini dalam dua sesi. 

Sesi pertama, focus time. Focus time ini cukup beberapa jam dalam sehari, tidak seharian penuh. Selama sesi ini, orangtua fokus membersamai anak bermain dan belajar. Menunda sejenak hal-hal yang bisa menimbulkan distraksi seperti tugas domestik yang berkelanjutan, berinteraksi dengan gawai maupun pekerjaan lainnya. Dimulai dari memberikan stimulasi, bermain bersama, mengamati, mendengar dan mencatat bisa dilakukan berurutan disini.

Sesi kedua, flexible time. Anak-anak terutama anak usia pra sekolah, tentu hampir 24 jam berada di dekat ibunya. Di flexible time ini anak-anak dilibatkan dalam aktivitas yang harus dikerjakan ibu, melatih kemandirian dengan tetap di bawah pengawasan. Disini ibu cukup mencatat temuan-temuan unik dalam diri anak.

Dan jika berkelanjutan, maka lambat laun di kedua sesi ini kita bisa menemukan sebuah pola atau connecting the dot dari sikap anak.

Misalnya,
Bulan 1. Saat bertemu tantangan, anak bilang, susah Mi….susah… (sambil ekspresi kesal). Kemudian ummi berkata, “Apa yaaa solusinyaaaa…kita cari ide yuuuuk…” 

Bulan 2. Setiap ada tantangan, kita gaungkan “Siapa yang punya ideeee? Kakak punya ide ngga?” Kadang dijawab “Kakak ngga punya ide miiii…” Kadang juga bertanya balik, “Kakak belum punya ide. Ummi punya ide ngga?”

Bulan 3. Saat ada kepiting di rumah, ummi berniat mengajak belajar anatomi hewan. Cari bahan belajar di internet, lalu dicetak. Ternyata printernya ngga bisa. Tiba-tiba, ada yang teriak, “Kakak punya ide mi, gambar kepitingnya digambar pakai tangan aja mi.”

πŸ’‘Perkembangan pola pikir selama beberapa bulan ini ⏩ Anak paham alur berpikir berikut : 
Saat menemukan tantangan ➡ fokus mencari solusi ➡ menggali ide ➡ menawarkan solusi ➡ tantangan terpecahkan

Studi kasus diatas merupakan penarikan kesimpulan dari pengamatan dan pencatatan yang telah berlangsung selama beberapa bulan. 

Supaya pengamatan bersifat objektif, para orangtua perlu membekali diri dengan pemahaman mengenai tumbuh kembang anak, juga mempelajari tools assesment kepribadian yang sudah teruji. 

Sehingga semakin mudah untuk melakukan pengamatan dan mengamati perkembangannya dari waktu ke waktu.

Semoga Allah senantiasa memampukan dan memudahkan kita dalam mendidik amanahNya. Aamiin...

πŸ“š Daftar Referensi:
Suwaid, MNAH. 2013. Prophetic Parenting. Pro-U Media : Yogyakarta
Santosa, Harry. 2014. Fitrah based Education. Yayasan Cahaya Mutiara Timur : Bekasi
Diskusi dan Materi 3 Mendidik dengan Fitrah, berbasis Hati Nurani. Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional. 2015.
Perjalanan belajar bersama dan membersamai ananda di keluarga Griya Riset, 2014-2017

Untuk lebih lengkapnya, resume dirangkum pada link berikut ini:
http://bit.ly/Resumekulwappmembersamaiananda

Friday, October 06, 2017

"30 Menit Menemukan Unik Diri (bakat) ananda" - Peka Lebih Cepat, Observasi Dengan Tepat

"30 Menit Menemukan Unik Diri (bakat) ananda" 
 Peka Lebih Cepat, Observasi Dengan Tepat
Oleh:  Andita A. Aryoko
Definisi BAKAT
❓ Apa yang selama ini kita ketahui tentang BAKAT?
Bakat adalah excellent dalam urusan bidang-bidang seni ataupun bidang-bidang olahraga, tidak keren dalam dua bidang tersebut maka orang dikatakan tidak berbakat

❓ Lalu apa sebenarnya makna dari BAKAT?
Bakat ialah pola perilaku,  cara berfikir, dan cara merasa yang dapat didayagunakan optimal untuk aktivitas produktif. Jadi bakat tidak hanya terkotak pada bidang seni dan olahraga saja.

BAKAT menurut Al-Qur'an
πŸ’‘Adalah tugas setiap manusia untuk menemukan potensi keunikan diri yang disebut bakat ini. 
πŸ“–Di dalam Al-Qur'an surat Al-Isro: 84 Allah swt menyampaikan:

"....Setiap orang akan berbuat sesuai Syakilaah-nya masing-masing...."

🌟 Syakilaah inilah modal unik yang Allah swt install dalam diri setiap manusia,  dengan tujuan menunaikan misi yang berbeda demi tujuan besar sebagai rahmatan lil'aalamiin

BAKAT menurut Kajian & Penelitian Ilmiah
πŸ”¬ Riset Gallup
Dibuat oleh Donald O. Clifton 
Berdasarkan penelitian gallup selama 30 tahun terakhir melibatkan 2juta wawancara mengenai kinerja yang unggul. 
Hasilnya ditemukan sekitar 5.000traits dari sekitar 18.000 traits yang ada dalam diri manusia. Ke 5.000 traits ini sangat terkait dengan produktivitas seseorang
Dari 5.000 dikelompokkan menjadi 400 dan akhirnya menjadi 34 tema bakat
Di Indonesia, riset ini dikembangkan oleh Abah Rama Royani yang disebut dengan Talents Mapping

Selanjutnya,  mari kita bahas 34 tema bakat ini,
Sebelumnya, pastikan agar:
✅Kertas dan bollpoint siap digunakan

1. Command 
Senang menjadi penanggungjawab dan orang lain kadang melihatnya sebagai seseorang yang 'suka mendesak/memaksa'
Siapa yang anandanya suka begitu? silahkan tulis command di kertasnya masing2

2. Activator
Tidak sabar bertindak
Siapa yang anandanya demikian? jika iya, silahkan tulis activator di kertas masing-masing

3. Competition 
Senang membandingkan kemajuannya dengan orang lain, menjadikan segalanya kompetisi dan selalu berusaha menjadi nomor satu
Siapa yang anandanya begitu? silahkan tulis competition jika bunda merasa ananda demikian   

4. Maximizer ➕
Perfeksionis dalam hal hasil
Siapa yang anandanya suka demikian?  silahkan tulis maximizer

5. Significance 
Senang menjadi pusat perhatian,  dikenal,  didengar, diakui, serta dihargai banyak orang atas keunikan atau keistimewaan yang dimilikinya
Ayo siapa yang anandanya suka begitu?  silahkan ditulis significance     
              
6. Self-Assurance πŸ‘€
Memiliki intuisi yang kuat,  bahwa keputusan-keputusan yang dibuat merupakan keputusan yang benar
Ada yang anandanya suka begini? silahkan catat self-assurance                     

7. Communication πŸ’¬
Mudah sekali mengungkapkan apa yang dipikirkannya melalui kata2 atau tulisan yang mudah dimengerti orang lain.
Adakah yang anandanya suka demikian Bund? monggo silahkan dicatat communication                     
8. WOO (Winning Others Over) πŸ‘­
Senang akan tantangan untuk bertemu dengan orang baru atau orang yang belum dikenal sebelumnya
Siapa yang anaknya suka begitu? monggo dicatat WOO                     

9. Positivity 😊
Memiliki antusiasme tinggi yang dapat 'menular' dan optimisme yang dapat membuat orang lain bersemangat atas apa yang akan dilakukannya.
Siapa yang anaknya suka demikian?  silahkan dicatat positivity                     

10. Developer 🐣
Senang mengenali dan menggali potensi yang terdapat pada diri orang lain dan mendapatkan kepuasan dari setiap kemajuan masing2 individu.
Ada yang ananknya suka demikian? silahkan dicatat developer                     

11. Relator
Menikmati hubungan yang dekat atau erat dengan orang lain secara pribadi dan menemukan kepuasan mendalam dalam bekerja keras dengan teman2nya untuk mencapai tujuan.
Siapa yang anandanya suka begitu?  silahkan dicatat relator                     

12. Includer πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦
Senang berkumpul,  guyub
Siapa yang anaknya suka begitu? biasanya julukannya 'ga ada loe ga rame' catat includer yaa                     
13. Harmony
Dapat berkerja sama secara baik dengan orang lain
Siapa yang anandanya suka begitu? catat harmony yes                     

14. Adaptability 🌾
Mudah menyesuaikan diri
Siapa yang ananda demikian?  catat adaptability ya   
               
15. Individualization 
Mampu melihat karakter kinerja orang per orang
Ada yang anaknya suka demikian? Catat individualization ya                     

16. Connectedness πŸ“ž
Kesalingterkaitan,  yakin bahwa semua yang ada di dunia ini ada sebabnya
Ada yang anaknya suka mengait-ngaitkan? catat connectedness ya                     

17. EmpathyπŸ˜”
Mampu merasakan perasaan orang lain di sekitarnya seolah olah mengalaminya sendiri
Ada yang anaknya suka demikian? catat empathy yes                     

18. Futuristic πŸŒ„
Senang membayangkan apa yang mungkin terjadi di masa mendatang
Apa ada yang anaknya suka demikian? catat futuristic ya                     

19. Strategic
Pandai memilih jalan terbaik menuju tujuan
Ada yang anaknya suka demikian? catat strategic yes                     

20. Ideation πŸ’‘
Banyak memiliki ide-ide baru
Siapa yang anaknya suka demikian? catat ideation yes                     

21. Analytical
Mencari hubungan sebab akibat,  hanya percaya pada data dan angka
Siapa yang anandanya suka demikian? catat analytical yes                     

22. Learner πŸ“š
Senang mempelajari sesuati,  dan selalu tertarik lebih terhadap proses mempelajari sesuatu dibandingkan bidang, materi,  atau hasil pembelajaran tersebut
Ada yang anaknya suka demikian? catat learner ya

23. Input πŸ‘›
Senang mengumpulkan dan mengoleksi sesuatu,  serta mengarsip segala macam informasi
Ada yang anandanya demikian?  catat input yes                     

24. Context πŸ“°
Menikmati mempelajari sesuatu melalui riset dan studi tentang masa lalu
Ada yang anaknya suka demikian?  catat context yah kalau iyes                     

25. Restorative
Pemulih,  senang memperbaiki kepada fungsi semula
Ada yang anandanya suka demikian? catat restorative yes                     

26. Deliberative
Teliti,  waspada,  hati2 sebelum melompat
Ada yang anandanya demikian? catat deliberative yes                     

27. Arranger πŸŽ‚ 
Suka menata,  mengorganisir,  dan mengatur sesuatu
Ada yang anaknya suka demikian?  catat arranger yes                     

28. Discipline
Senang berada dalam kondisi atau situasi yang teratur,  terstruktur,  terencana,  memiliki sistem dan prosedur
Ada yang anandanya suka demikian? catat discipline yes                     

29. Consistency ⚖
Adil,  sesuai dengan aturan
Ada yang anaknya suka demikian? catat consistency yes                     

30. Fokus πŸ”
Butuh sasaran sebelum bekerja,  dan tidak suka diganggu ketika bekerja
Ada yang anaknya demikian?  catat fokus ya pada kertas masing2                     

31. Achiever
Memiliki stamina yang tinggi dan selalu bekerja keras
Ada yang anaknya demikian?  catat achiever yes 
                 
32. Intellection
Suka dengan olah pikir,  dan berfikir mendalam
Ada yang anaknya suka begitu? catat intellection yes                     

33. Responsibility
Kalau sudah janji pasti ditunaikan, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi atas komitmen yang telah dibuat baik besar ataupun kecil, dan merasa terikat secara emosional untuk memenuhi atau menjalaninya hingga selesai
Ada yang anandanya suka begitu? catat responsibility yaa
                   
34. Belief 
Suka melayani dan mendahulukan orang lain
Ada yang anaknya suka demikian?  catat belief yaa pada kertas masing2
                     
Alhamdulillah,  selesai juga 34 tema bakat saya share 1 per satu 😊

πŸ”Ž Mengobservasi unik diri ananda sudah bunda lakukan barusan✅✅😊
Selamat Bunda,  semoga kita tergolong orangtua yang memfasilitasi ananda sesuai unik dirinya,  bukan orangtua yang menitipkan impiannya pada anak2 πŸ˜₯

πŸ”ŽBunda,  namun untuk mendapatkan hasil observasi yang objektif dibutuhkan observasi yang berkelanjutan,  disertai rasa ajeg (konsisten) agar dapat kita amati secara utuh dan penuh setiap sikap khas unik darinya,

πŸ”Ž Mengamati sekali tempo bisa jadi hasilnya akan bias

πŸ”ŽMaka Bunda perlu amati secara berkelanjutan, lanjutkan catatan yang sudah Bunda tulis tadi πŸ“

πŸ”ŽSekali tempo ajak ananda berbicara berdua,  mendiskusikan dan mengkonfirmasi hasil observasi yang telah Bunda lakukan (tentu saja hal ini bisa dilakukan ketika ananda sudah bisa berkomunikasi 2 arah)

πŸ”ŽSelain bersama ananda,  kita juga perlu membicarakannya bersama pasangan #dengan catatan:  bahasa bakat yang Bunda dan Ayah gunakan sama alias satu 'mahzab'

SETELAH MENGOBSERVASI DARI 34 TEMA BAKAT, TAHAPAN BERIKUTNYA APA LAGI?

Setelah unik diri ananda ini kita dapat secara objektif melalui beberapa tahapan,  maka kita akan mudah membantu ananda menentukan peran apa yang akan digeluti dengan komponen unik diri seperti ini, selain itu Ayah dan Bunda pun akan lebih mudah menemukan aktivitas-aktivitas yang akan menguatkan sisi unik ananda

😍😍😍ini kegiatan seru sekali,  merancang bersama hal-hal yang memang disuka ananda,  dan inshaaAllah jika kita benar mengelolanya maka itu akan menjadi misi (panggilan) spesifik hidupnya

Peka Lebih Cepat, Observasi Dengan Tepat

Peka dan ajeg mengobservasi sejak ia berusia 1tahun

Mengobservasi dengan tepat,  tidak subjektif dan hanya asumsi belaka, maka di sini butuh penggunaan bahasa bakat yang sama antara Ayah dan Bunda 😊

Selanjutnya,  butuh beberapa tahapan dalam mengobservasi unik diri ananda

APA SAJA TAHAPAN-TAHAPAN tsb?
▶Yaitu engage-observe-watch listen-write

Tuesday, October 03, 2017

Parenting Nabawiyyah

PARENTING NABAWIYYAH
Oleh : Budi Ashari, Lc. 

✅ Lelah mendidik anak? Itu adalah bukti bahwa anda belum menikmati proses dan hasil mendidik anak.
✅ Apakah kita bahagia setelah anak kita sukses (sarjana, dapat kerja, dll)? Itu terlalu lama. Apalagi kalau anaknya banyak.
✅ Anak-anak itu aset. Bukan beban. Anak sholeh yang bisa mendoakan orang tuanya, itu aset. Ketika kita meninggal, maka yang paling berhak mensholatkan kita adalah anak kita. Itu aset. Sholat jenazah itu isinya doa semua. Anak itu kekayaan di dunia dan akhirat.
✅ Rosululloh bersabda: "Kamu (anak lelaki) dan hartamu milik orang tuamu."
✅ Artinya, walaupun sudah menikah, orang tua punya hak atas harta kita. Anak-anak yang kita dorong untk menghafal Al Qur'an 30 juz kelak di hari kiamat yang mendapat keistimewaan bukan hanya anak itu, tapi juga orang tuanya (mahkota).
✅ Hilangkan anggapan bahwa anak-anak itu beban. Anak-anak kita tidak numpang hidup pada kita. Numpang? Anda sombong. Bayi lahir sudah membawa rezekinya. Yang menjadi masalah adalah kita belum "percaya" pada Alloh.
✅ Tidak ingin punya anak banyak karena biaya pendidikan mahal? Logis. Tapi itu iman belum berperan. Kalau anak adalah aset, maka kita ingin punya sedikit atau banyak?
✅ Apa fungsinya sabar dan syukur kalau bukan untuk bahagia. Tawakkal. Petani itu bahagia saat tanamannya tumbuh baik, padahal belum panen. Saat hujan turun, padahal belum menanam.
✅ Jadi bahagia itu jangan tunggu panen, jangan tunggu sampai anak besar. Asal prosesnya baik. Kalau seperti ini, maka orang tua akan bahagia sepanjang usia anaknya.
✅ Ada masanya ketika orang tua panen raya. Syaratnya, hanya dengan cara Islam. Mendidik anak itu persis seperti menanam pohon. Alloh berfirman dalam QS. 3:35-37, didik anak dengan pertumbuhan yang baik.
✅ Di akhir QS. Al Fath berbicara tentang proses pertumbuhan tanaman hingga ia kokoh. Tapi dalam ayat ini Alloh tidak membahas hingga tanaman tersebut berbuah. Namun hingga tahap ini sudah menyenangkan hati penanamnya.
✅ Alloh berbicara ini (tanaman) ketika Rosul mendidik sahabat-sahabatnya. Dalam surat ini, belum panen saja Alloh sudah memberikan kebahagiaan.
✅ Anak kita yang menanam siapa? Kita. Setiap proses pertumbuhannya kita merasakan bahagia.
✅ Lalu kapan Alloh bicara buahnya? Di QS. Ibrohim: 24-25. Baiknya anak kita nanti, maka itu adalah hak Alloh. Tugas kita adalah menanamnya dengan baik. Semoga kelak Alloh mengizinkan agar hasilnya baik juga.
✅ Tapi ingat, pohon itu kan yang kita konsumsi bukan hanya buahnya. Mendidik anak juga sama. Tetapi itu dengan izin Alloh. Maka didiklah anak kita dengan maksimal. Ikuti caranya.
✅ Dalam sebuah hadits Rosululloh saw menyampaikan bahwa ada sebuah pohon. Dimana Keberkahan pohon itu seperti keberkahan seorang mukmin. Pohon apa itu? Pohon kurma.
✅ Pelajari pohon kurma untuk mendidikan anak kita. Pohon kurma itu berkah, kata Rosul. Kurma itu berbuahnya perlu waktu lama, sekitar 8 tahun. Tapi hasilnya juga sesuai dengan kesabaran kita memetik buahnya.
✅ Sama seperti pohon zaitun yang bisa menopang perekonomian Spanyol. Jika pohon ini baik, maka ia akan lebih panjang dari usia kita.
✅ Pohon ini usianya ratusan tahun. Terus berbuah. Nutrisi kurma berbeda dengan nasi. Sesuai dengan kesabaran menunggunya berbuah.
✅ Yang tumbuh pertama dari pohon kurma adalah thol/ mayang/ bakal buah, tapi perlu dikawinkan dulu. Berdasarkan hasil penelitian, mayang jantan kurma, memiliki warna, aroma, dan fungsi yang mirip seperti sperma manusia.
✅ Mayang, akan tumbuh berwarna hijau (kholal), menyenangkan dari segi pemandangan walau rasanya belum manis. Anak kita pun demikian.
✅ Susui dengan cara yang benar. Usia 3-6 tahun adalah usia yang sangat penting mendapatkan sentuhan dari orang tuanya karena sedang pandai untuk meniru.
✅ Konsep pendidikan yang paling tepat di saat itu adalah keteladanan. Memang belum manis. Tapi kalau anak berperilaku baik dan lucu akan menyenangkan.
✅ Setelah kholal kemudian akan menjadi berwarna kuning. Mulai ada sedikit rasa manisnya. Setiap fase ada warna-warna indah pada anak-anak kita.
✅ Kemudian berwarna merah (balah). Rasanya sudah mulai enak. Kalau sudah usia 7 tahun Nabi perintahkan untk sholat. Dijaga hingga 10 tahun. Evaluasi. Bacaannya. Masih disuruh-suruh atau tidak. Bahkan Nabi memerintahkan untuk memukul dengan pukulan pendidikan. Jika sholatnya baik, yang lainnya akan baik. Dan perjelas status dia laki-laki atau perempuan. Pisahkan tempat tidur mereka. Apalagi dengan orang lain.
✅ Usia 10 tahun seharusnya sudah tidak boleh cium tangan dengan gurunya. Sebaiknya pendidikan dipisah mulai usia 10 tahun. Pelanggaran di tahap ini akan buruk di usia berikutnya.
✅ Tanamkan ilmu agama terlebih dahulu. Bukan ilmu umum dulu. Bacakan ayat-ayat Al Qur'an. Sucikan hati mereka. Ajari ilmu tafsir dan ilmu hadits Nabi. Sesuai dengan QS. Al Jumu'ah: 2. Lalu kemana ilmu eksak? Itu nanti. Ada di dalam QS. Al Baqoroh.
✅ Fase rusyda. Usia baligh. Bicara masalah harta. QS. An-nisaa': 5 dan 6. Kemampuan menyimpan dan mengembangkan uang dengan baik, dll.
✅ Kemudian kurma itu dari berwarna merah menjadi ruthob. Warnanya coklat. Rasanya manis sekali. Pada saat inilah anak akan berperilaku baik dengan sendirinya karena telah ditanamkan nilai-nilai kebaikan pada fase-fase sebelumnya.
✅ Semoga kelak anak kita menjadi anak yang sholih dan sholihah. Aamiin.