Saturday, June 30, 2018

"Lebih baik tidak belanja daripada tidak menabung"

Dialog kami di pagi Sabtu ini..
Suami: "Hun, nanti belanja bulanan yuk.."
Saya: "emang udah gajian?" hehehe
Suami: "udah donk..."
Saya: "Gimana kalau belanjanya ke Sembawang ajah, ada yang pengen aku beli Pah.."
Suami: "oke ajah sih.."
Saya: "tapi sebelum ke sembawang, aku mau mampir ke Chong Pang Market dulu ya, ada yang pengen dibeli juga nih, titipan temen"
Belum sempet suami menjawab, Agatha yang sedang duduk di sofa depan meja kerja saya, langsung menyahut.
Agatha: "Agatha ga mau pergi ke Chong Pang Market, Agatha ga mau belanja, Agatha mau saving di celengan ajah"
Saya dan Suami berpandangan sambil ngakak...
Saya: "lho.. biasanya kalau Papa dan Mama ngajak ke Chong Pang Market, Agatha paling semangat hehehe...
Agatha: "iyaa tapi Agatha mau nabung..."
Saya: "ya sudah kalau Agatha ga mau ke Chong Pang kita ke Sembawang ajah kalau gitu"
Agatha: "Agatha juga ga mau ke Sembawang, nanti Agatha mau "buy something" trus Agatha ga bisa beli aeroplane"
Saya dan suami senyum-senyum nahan ketawa.

Ternyata ni anak takut banget dia ga bisa dapet $1/hari kalau dia sampe belanja, atau kalau dia sampe beli sesuatu sehingga Emaknya ga bakal ngasih dia uang $1. Rupanya uang $1 sekarang sangat berharga baginya. Dia lebih baik ga beli apa-apa atau jalan-jalan ke supermaket daripada ga bisa nyimpen $1 di celengannya. Wahh doktrin mama berhasil... Hahahaha... lucunya..

#HariKe-3
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Friday, June 29, 2018

"Menabung membuat bahagia"

Bangun tidur pagi tadi Agatha langsung memeluk tabungannya. Dia tampak senang melewati proses belajar menabung ini. Sejak menabung kemarin, tiap beberapa jam Agatha mengoceh tentang celengannya. "Ma tempat untuk simpan Agatha's money apa ya namanya?" "Celengan nak..." jawabku. "Ma, kapan Agatha bisa membeli pesawat?" "Ya tunggu tabungannya banyak tha" jawabku lagi. "Itu masih lama ya ma...?" lanjutnya dengan nada penasaran. "Ya tergantung sih, kalau Agatha rajin menabung, ya tabungannya akan bertambah banyak, kalau Agatha ga konsisten, ya tabungannya ga bakal penuh-penuh" jawabku lagi. 
Hari ini saya dan Agatha pergi ke Jurong East untuk bertemu dengan Ibu Maya teman mengajinya. Kami berjanji bertemu di Jurong East Interchange karena dia mau memberikan sesuatu kepada saya.. Sesampai di sana, sembari menunggu Maya dan ibunya yang masih dalam perjalanan, Agatha meminta dibelikan coklat di minimarket dekat Bus Interchange tersebut, namun saya mengabaikannya dengan menjawab nanti saja, tunggu maya datang dulu. Setelah Maya dan ibunya datang Agatha mulai menagih lagi untuk membelikan coklat tersebut. Sebenarnya saya tidak setuju dengan permintaannya, hanya saja dia terus merengek minta dibelikan. Akhirnya tanpa mengiyakan, saya mengambil dua buah coklat yang akan saya bayar dan belikan juga untuk Maya. Namun sebelum saya membayarkan saya mencoba berdiskusi dengan Agatha "tha, kalau Agatha minta dibelikan coklat ini berarti hari ini Agatha tidak mendaptkan uang $1 untuk jatah menabungmu ya" Tanpa disadari kalimat saya barusan sangat ampuh, Agatha buru-buru menjawab "engga ah, Agatha ga jadi beli coklat deh, Agatha mau nabung untuk beli pesawat ajah". Saya hanya tersenyum, lalu kedua coklat yang saya ambil tadi diambil Agatha dari tangan saya, satu coklat dia kembalikan ketempatnya lalu dengan santainya dia memerintahkan saya untuk membayar coklat yang satunya lagi. "Ma, Agatha ga usah coklatnya, tapi belikan buat Maya ajah ya.." Aihhhh terharu saya, dia masih memikirkan memberikan kepada temannya meskipun dia sendiri tidak dibelikan apa-apa. Dalam hati saya hal-hal kecil kaya gini kudu diberi rewards donk ya... Ini sebagai bentuk terimakasih saya karena Agatha bersikap baik. Jadi karena Agatha sudah melakukan perbuatan baik maka janji saya untuk memberikan Agatha uang $1/hari, hari ini saya tambahkan menjadi $2. Yeayy! "Agatha get a bonus todayyy!" 
Agatha sangat senang dan tersenyum happy.. Dan tentunya saya pun ikut senang. Hal seperti ini  juga mengingatkan saya akan tantangan level 3 tentang "Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup". Yang mana kami berdua pernah membuat "Project kebaikan kepada sesama". Alhamdulillah tanpa disadari Agatha masih terus mengingat hal itu. Semoga hal-hal kecil seperti ini terus Agatha lakukan. Tetap semangat untuk berbagi kebahagiaan. Agatha berbagi kebahagiaan kepada Maya dan Mama membagi kebahagiaan kepada Agatha. 😊😊😊

#HariKe-2
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Thursday, June 28, 2018

"Keinginan atau kebutuhan?"

Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berasa lebih spesial dari tahun-tahun sebelumnya, salah satunya karena Agatho sudah mulai berpuasa dan alhamdulillah bisa berpuasa full tanpa intervensi maupun iming-iming rewards apalagi kalimat-kalimat punishment. Ini betul-betul berkah bagi saya dan suami, karena Allah mengabulkan satu persatu doa kami, serta permudahkan kami dalam mengajarinya berpuasa dan beribadah. Hal ini seperti mengingatkan saya kembali akan firman Allah SWT: 

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. Ibrahim [14]:7)

Ini merupakan nikmat bagi saya sebagai orang tua, meski hati masih belum lega karena kemarin Agatha tidak lulus bersekolah di Madrasah, dan sekarang-pun Agatha masih belum tahu akan berada di Government School yang mana. Namun saya berusaha dan belajar seikhlas-ikhlasnya akan semua takdir yang sudah ditetapkan Allah, berusaha berprasangka baik, dan bersyukur untuk tiap kebaikan dan kebahagiaan yang sudah Allah berikan sampai detik ini.

Baiklah, abaikan saja prolog diatas... 
Kembali ke tantangan 10 hari di level-8 ini. Lagi-lagi tantangan kali ini sangat berkaitan sekali dengan moment Idul Fitri kemarin. Ya.. Idul Fitri adalah perayaan gembira terutama bagi Agatha yang mulai mengerti uang hehehe.. apakah itu?? Angpaww! yap betul sekali, di perayaan Cina namanya angpaw kalau muslim mengenal nya dengan THR (tunjangan hari raya) hehehe.. 
Kalau dulu-dulu bila dia diberikan uang tentunya semua akan saya pegang dan masuk ke kantong saya hahaha, ga begitu amat sih, maksudnya saya simpan dan beberapa saya belikan sesuatu yang bermanfaat bagi Agatha sesuai dengan kebutuhan umurnya. Dan sekarang dia sudah mulai tahu fungsi uang sebagai salah satu alat pembayaran selain kartu kredit dan kartu debit hehehe..
Jadi sejak hari raya tahun ini, Agatha mulai mengkeep sendiri uang THR yang diberikan oleh Pakdhe Budhe, Eyang dan saudara serta kerabat. 
Saya merasa mungkin inilah saat nya untuk mengenalkan Agatha lebih jauh lagi tentang "uang" namun dengan cara yang lebih baik misalnya seperti menabung. Saya beritahu agar dia menyimpan uangnya dan bila sampai di Singapore akan kami tukarkan dengan Dollar Singapore agar Agatha dapat menyimpan-nya kelak dan bisa membeli sesuatu yang dia butuhkan.
Seminggu setelah tiba di Singapore tepatnya hari ini, saya menjanjikan Agatha untuk membelikan dia celengan agar dia dapat menyimpan semua uangnya disana. Jadilah hari ini selepas kelas mengaji dan Hari Raya Party di sekolahnya, kami pergi ke Daiso untuk membeli celengan seharga $2. Dan uang pertama yang Agatha masuk-kan kesana adalah uang hasil "angpaw" nya selama Hari Raya ini. Dia cukup antusias dengan kegiatan ini. Saya menjelaskan, bila Agatha ingin membeli sesuatu, ayo kita pikirkan bersama-sama, hal itu dibutuhkan atau hanya mengikuti rasa "kepengen" Agatha saja, namun sebenarnya Agatha belum membutuhkankan-nya. Kalimat ini mungkin sedikit membingungkan bagi dia, lalu saya coba berikan contoh. Misalnya Agatha ingin membeli Coffee Bread di kedai dekat MRT, lalu saya mengajukan pertanyaan kepadanya: "kira-kira sebenarnya Agatha benar-benar kepingin makan roti atau karena terbiasa membeli roti disana setiap pulang mengaji?" Dia menjawab: "Agatha mau, Agatha kepengen Roti". Lalu saya beri tahu: "dirumah kita masih ada chocolate cake lho! itu kan favorite Agatha juga, kalau Agatha beli roti kopi lalu siapa yang akan makan chocolate cake yang dirumah?" Dia menjawab: "akuuu ma..!" "Nahhh sebaiknya Agatha ga usah membeli roti kopi karena Agatha tidak benar-benar sedang kepengen makan roti kopi kan? bagaimana kalau uang pembelian roti kopi ini Mama tetap berikan kepada Agatha setiap hari, tapi bukan untuk di belanjakan namun Agatha tabung?" tawar saya kepada si bocah. 
Tapi aturan-nya akan batal, karena bila Agatha jadi membeli roti kopi maka dihari itu Mama tidak akan memberikan Agatha uang sejumlah harga roti kopi tersebut. (Oh iya harga roti kopi tersebut adalah $1.50).
Ternyata dia sepakat "oke Ma.. biar uang Agatha makin banyak, dan nanti aku bisa beli aeroplane lagi ya.." Saya tidak mengiyakan tapi menggantinya dengan in shaa Allah (ehh sama aja ga sih??) hehehehe... 
Oke jadilah hari ini adalah hari pertama bagi Agatha menabung. Bismillah semoga lancar dan makin mengerti fungsi uang, dan nilai dari menabung ini. 

#HariKe-1
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Wednesday, June 27, 2018

Cemilan Rabu Ke-1 | Kelas Bunda Sayang Level ke-8: "Pelajaran Keuangan Bagi Anak"

🍩 Cemilan Rabu ke - 1 🍩
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-8: Pelajaran Keuangan Bagi Anak
Rabu, 27 Juni 2018

Seringkali uang masih dianggap sebagai sumber potensial yang sering dihubungkan dengan kesusahan dan kesenangan. Anda banyak uang maka anda senang, anda berhasil. Pun sebaliknya, uang seringkali digunakan untuk mengukur kualitas hidup dan memperjelas perbedaan si kaya dan si miskin.

Secara intelektual kita semua tahu bahwa fungsi uang adalah salah satu alat tukar, namun pada kenyataannya uang memiliki fungsi yang lebih banyak dari itu. Banyak yang membuat kesalahan denagn berpikir bahwa semua kesulitan dalam hidup akan hilang jika punya banyak uang, benarkah?

Sebanyak apapun kekayaan yang dimiliki seseorang sama sekali tidak akan menjamin kesuksesan apalagi kebahagiaan hidupnya, bahkan jika kekayaan tadi tidak dikelola dengan baik justru menjadi sumber malapetaka yang mengerikan.

Kekayaan berupa uang adalah satu bentuk kekuasaan, kekuatan. Tetapi apa yang lebih kuat adalah pendidikan finansial. Uang datang dan pergi, tetapi jika anda mempunyai pendidikan tentang bagaimana uang bekerja, anda memperoleh kekuasaan atasnya dan dapat mulai membangun kekayaan. Alasan mengapa pemikiran positif saja tidak berhasil adalah karena kebanyakan orang pergi ke sekolah dan tidak pernah belajar bagaimana uang bekerja, sehingga mereka menghabiskan hidup mereka untuk bekerja demi uang. 

Inilah 4 bidang keahlian finansial yang harus anda pelajari dan mengajarkannya kepada anak:

1. Akuntansi atau Melek finansial
Melek finansial adalah kemampuan untuk membaca dan memahami laporan finansial. Kemampuan ini mengizinkan anda untuk mengenali kekuatan dan kelemahan bisnis apapun.

2. Investasi
Inilah yang disebut ilmu pengetahuan tentang uang yang menghasilkan uang. Ini mencakup strategi dan formula. Ini adalah otak bagian kanan atau sisi kreatif.

3. Mengerti Pasar
Ilmu pengetahuan tentang penawaran dan permintaan.

4. Hukum
Kesadaran akan akuntansi, korporasi, peraturan negara dan nasional.
Misalnya, memanfaatkan korporasi dengan dibalut dengan ketrampilan teknis tentang akuntansi, investasi dan pasar dapat membantu pertumbuhan yang luar biasa.

🍍 Kak Seto dalam tulisannya 7 Pelajaran Keuangan bagi Anak Anda menjabarkan bahwa anak adalah pantulan gambar yang muncul ketika orang tua bercermin. Jika anda memutuskan mulai mengajarkan keuangan pada anak lakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Anda harus menganalisa cara pandang anda dan pasangan terhadap uang. Lakukan koreksi riwayat keuangan anda dan pasangan serta jalin komunikasi keuangan dengan anggota keluarga yang lain.

2. Samakan persepsi tentang arti uang di mata anak, bahkan kita harus membedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Ajarkan anak mengambil keputusan keuangan dan belajar proses pengambilan keputusan secara sederhana, seperti membandingkan harga ketika belanja di pasar dan swalayan.

3. Memberikan anak uang saku sejak dini merupakan langkah awal bagi orang tua mengajarkan kecerdasan finansial yang bagus. Baik itu uang saku mingguan, dua mingguan atau bulanan. Jangka waktu dapat disesuaikan dengan usia dan beban tanggungjawab yang ingin ditambah. Uang saku juga dapat mengajarkan anak konsep ‘pendapatan’, sehingga anak tidak hanya belajar mengatur jajannya dari uang yang didapat tetapi juga bertanggungjawab atas pengeluaran yang direncanakan untuk jangka waktu lebih lama.

4. Setelah mendapat uang saku, ajarkan anak untuk membuat rencana pengeluaran dengan menggunakan konsep 10/10/10/70. Dimana besaran itu terdiri dari 10% beramal, 10% menabung, 10% investasi, sisa 70% untuk pengeluaran. Pada awalnya konsep 10/10/10/70 ini akan terasa berat tetapi inilah saatnya memulai kebiasaan positif untuk masa depan yang baik.

5. Kata investasi menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian orangtua karena tidak biasa mendengarnya, tapi ini merupakan hal penting. Mengajarkan anak berinvestasi untuk mencapai tujuan jangka panjang dan menabung untuk mencapai tujuan jangka pendek  sama pentingnya dengan mendisiplinkan anak untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk dikonsumsi di masa mendatang.

6. Jalin komunikasi dengan anak tentang sekolah yang dituju, berapa lama waktu pencapaiannya dan kegiatan ekstrakurikuler yang anak ikuti dapat memberikan gambaran pada orangtua tentang besaran biaya yang diperlukan serta memberikan informasi pada anak tentang proses pencapaian suatu tujuan.

7. Memberikan gambaran kepada anak tentang pilihan untuk mendapatkan penghasilan, bekerja, atau berwirausaha. Sekaligus memberikan informasi tentang keduanya.

Demikian sekelumit tulisan tentang pelajaran keuangan pada anak. Selamat mencoba!

Referensi:
Bunda Sayang 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak, Komunitas Institut Ibu Profesional, Gazza Media, Jakarta, Desember, 2013

Rich Dad, Poor Dad, Robert T. Kiyosaki dan Shanon L. Lechter, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, September, 2000

Tuesday, June 26, 2018

Materi Kelas Bunda Sayang #8: "Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini"

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
Institut Ibu Profesional
Materi Kelas Bunda Sayang Level #8
"MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI"

Apa itu Cerdas Finansial?
Menurut para ahli cerdas finansial adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan dan mengelola keuangan.

Apabila disesuaikan dengan konsep di Ibu Profesional bahwa uang adalah bagian kecil dari rejeki, sehingga dengan belajar mengelola uang artinya kita belajar  bertanggungjawab terhadap bagian  rejeki yang kita  dapatkan di dalam kehidupan ini.

Apa pentingnya cerdas finansial ini bagi anak-anak?
 Di dalam Ibu Profesional kita memahami satu prinsip dasar dalam hal rejeki yaitu,

Rejeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari

Ketika anak sudah paham konsep dirinya, maka kita perlu menstimulus kecerdasan finansialnya agar:
Kemuliaan Anak Meningkat 
dengan cara :
a. Anak paham konsep harta, bagaimana memperolehnya dan memanfaatkannya sesuai dengan kewajiban agama atas harta tersebut.
b. Anak bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan sendiri.
c. Anak terbiasa merencanakan (membuat budget) berdasarkan skala prioritas.
d. Anak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
e. Anak memiliki rasa percaya diri dengan pilihan "gaya hidup" sesuai dengan fitrahnya, tidak terpengaruh dengan gaya hidup orang lain.
f. Anak paham dan punya pilihan hidup untuk menjadi employee, self employee, bussiness owner atau investor.

Bagaimana Cara Menstimulus Cerdas Finansial pada Anak?"

1. Anak-anak perlu dipahamkan terlebih dahulu bahwa rejeki itu datang dari Sang Maha Pemberi Rejeki,  sangat luas dan banyak, uang/gaji orangtua itu hanya sebagian kecil dari rejeki.

Sehingga jangan batasi mimpi anak, dengan kadar rejeki orangtuanya saat ini.

Karena sejatinya Anak-anak adalah milik Dia Yang Maha Kaya, bukan milik kita

Sehingga kalau akan minta sesuatu yang diperlukan anak, mimpi sesuatu,  mintalah ke Dia Yang Maha Kaya, bukan ke manusia,  meski itu orangtuanya.

2. Ajak anak berdialog tentang arti KEBUTUHAN dan KEINGINAN
Kebutuhan adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda
Keinginan adalah sesuatu yang bisa ditunda. 
Bantu anak-anak membuat skala prioritas kebutuhan hidupnya berdasarkan dua hal tersebut di atas.

3. Setelah paham dengan prioritas kebutuhan hidupnya, maka latih anak untuk membuat "mini budget", sebagai bentuk latihan merencanakan berdasarkan skala prioriitas
Mini budget ini bisa dibuat 3 harian, 1 minggu atau 1 bulan bergantung pada kemampuan dan usia anak.

Dengan adanya mini budget ini anak akan berkomitmen untuk mematuhi apa yang sudah disepakati, kemudian bertanggung jawab menerima konsekuensi apapun atas kesepakatan yang sudah dibuatnya

4. Anak dilatih mengelola pendapatan berdasarkan ketentuan yang diyakini oleh keluarga kita.
Contoh : Apabila mini budget sudah disetujui oleh orangtua, dana sudah keluar,  anak-anak akan belajar memakai ketentuan yang sudah disepakati keluarga misal kita ambil contoh sbb:

Hak Allah : 2,5 - 10% pendapatan
Hak orang lain : max 30% pendapatan
Hak masa depan : min 20% pendapatan
Hak diri sendiri : 40-60% pendapatan

5. Lakukan apresiasi setiap anak menceritakan bagaimana dia menjalankan mini budget sesuai kesepakatan.
Latih lagi anak-anak untuk membuat mini budget berikutnya dengan lebih baik.

Prinsipnya adalah : 
Latih - percayai - jalani - supervisi - latih lagi

Ingat sekali lagi prinsip di Ibu Profesional

for things to CHANGE, I MUST CHANGE FIRST

Apabila kita menginginkan perubahan maka mulailah dari diri kita terlebih dahulu.

Maka sejatinya materi ini adalah proses kita sebagai orangtua agar cerdas finansial dengan cara learning by teaching belajar mengajar bersama anak-anak. Jadi yang utama harus belajar tentang cerdas finansial ini adalah kita, orangtuanya, kemudian pandu kecerdasan finansial anak-anak kita sesuai tahapan umurnya.

Salam Ibu Profesional, 

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/


📚Sumber Bacaan:
Ahmad Gozali, Cashflow for muslim, 2016
Septi Peni Wulandani, Mendidik Anak Cerdas Finansial, Bunda sayang, 2015
Eko P Pratomo, Cerdas Finansial, artikel Kontan, 2015



Tantangan 10 hari level#8
MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI

Memahamkan anak-anak bahwa uang adalah bagian kecil dari rejeki, itu dimulai dari ibu. Termasuk pengelolaan uang, membedakan keinginan serta kebutuhan juga dimulai dari ibu. Yuk bertumbuh bersama anak dengan menjadi teladan, sehingga anak ikut belajar mengelola uang dan bertanggung jawab terhadap bagian rejeki yang didapatkan di dalam kehidupan ini.
👫Bagi yang sudah menikah dan memiliki anak

👶🏻 Anak usia dini (<7th p="">Buatlah proyek pengenalan menabung, proses menabung dan membelanjakan tabungan. Perkuat bahwa semua rejeki berasal dari Allah SWT. Ceritakan pengalaman bunda dalam mengenalkan konsep rejeki pada si kecil melalui tulisan atau foto.

👦🏻 Usia pra baligh (7-14 th)
Jika anak mulai mengerti uang/memasuki usia SD ajarkan anak untuk mulai memilah antara keinginan dan kebutuhan. Buatlah tabel keuangan sederhana dan dampingi anak-anak ketika melakukan pencatatan. Bunda juga bisa membuat proyek sederhana untuk memperkuat konsep kepemilikan dan pengelolaan uang bagi ananda. Ceritakan pengalaman bunda dan ananda dalam pengelolaan keuangan ananda.

🧑🏻 Usia baligh (>14 th)
Jika anak sudah mulai baligh atau sudah mulai mempunyai mimpi, ajak anak menuliskan vision board dan mewujudkan mimpinya dengan membuat financial planning. Dampingi dan beri semangat dalam menjalankan strategi dalam mendapatkan dan mengelola keuangan. Bunda juga dapat menyertakan ananda dalam pengelolaan keuangan keluarga sebagai bagian pembelajaran bersama.

👩🏻‍💻 Bagi yang sudah menikah dan belum mempunyai anak serta bagi yang belum menikah
Ceritakan pengalaman anda dalam mengelola keuangan. Catatlah proses belajar membuat pencatatan keuangan dan membaginya kedalam kantong belanja, infaq, dan tabungan.
Identifikasi catatan keuangan anda apakah sudah baik, perlu review ulang atau ada bocor halus dalam pengelolaannya.

💻Bagi anda yang menggunakan blog, gunakan label: Ibu Profesional Level 8 Tantangan 10 Hari

💻Gunakan hashtag berikut saat pengumpulan tugas
#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Setorkan tugas anda dengan menggunakan link berikut:

Latih - percayakan - jalani - supervisi - latih lagi

💡💸💡💸💡💸💡💸💡

💰 Periode tantangan
Kamis, 28 Juni 2018 - 14 Juli 2018 Waktu Indonesia Barat 💰

Saturday, June 09, 2018

Aliran Rasa Level 7: "Semua Anak Adalah Bintang”

Dalam kehidupan ini, kadang kita hanya melakukan dan menganggap hal baik sesuai dengan cara pandang kita, dan itu sering berlaku pula kepada anak kita sendiri. Kadang tanpa disadari kita tidak mampu dengan mudah memahami apa maksud dari “polah” yang terkadang membuat kita hilang sabar terhadap anak. Kita dengan mudah menjudge dan memberi labelsomething” terhadap anak sendiri. Kita lupa dan kita tidak menghitung bahwa begitu banyak hal baik yang sudah mereka lakukan. Pernah kita juga mendengar kalimat bahwa sesungguhnya anak adalah cerminan dari diri kita. Hal apapun yang anak lalukan baik itu kebaikan atau keburukan, jangan cepat menghakimi, berkacalah, bercermin lah pada diri kita sendiri. Apa kita berani mengatakan bahwa bukan kita yang menjadi salah satu “role model” dari anak kita sendiri. Dengan menyadari hal ini kita mampu untuk introspeksi diri, kita mampu melakukan perbaikan agar kita bisa menjadi role model yang pantas bagi putra putri kita. 
Begitu pula dengan Agatha, saya kadang lupa menghitung bahwa begitu banyak kebaikan dan kebanggaan yang sudah dia berikan dan tunjuk kan kepada saya, hati yang pemaaf, keceriaan, berbesar hati, sikap yang penuh tanggung jawab dan hal-hal lain yang kadang tertutup oleh perasaan “kesal” akan polah nya yang menurut saya tidak dapat ditolerir. Pada saat itu saya tidak mampu melihat maksud baik apa yang sebenarnya ingin dia tunjuk kan dan sampaikan kepada saya dengan “polahnya” itu. Saya hanya memandang "kebenaran" dari versi saya sebagai orang yang lebih dewasa. Dan tidak berusaha memposisikan diri dengan versi dan cara pandang anak usia 6 tahun.
Agatha... jangan bosan mengajari Mama tentang kehidupan ini, Agatha tidak hanya belahan jiwa Mama, Agatha adalah teman, sahabat, guru, dan bintang kecil yang selalu menyinari hari-hari Mama

#AliranRasa
#GameLevel7
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#BintangKeluarga
#SemuaAnakAdalahBintang

Wednesday, June 06, 2018

Cemilan Rabu Ke-4 | Kelas Bunda Sayang Level ke-7: "Konsep Diri Positif"

🍩 Cemilan Rabu ke - 4 🍩
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-7: Konsep Diri Positif
Rabu, 6 Juni 2018

Dalam proses pencarian bakat individu, secara tidak langsung akan menguatkan konsep diri individu tersebut. 
Dalam sebuah penelitian disampaikan bahwa rasa syukur – pun secara tidak langsung akan meningkatkan harga diri, yang merupakan bagian dari konsep diri. 

Yuk, berkenalan dengan konsep diri lebih lanjut. 

Menurut Bidney (Burns 1993:4), konsep diri adalah mempunyai kemampuan untuk bersikap objektif terhadap dirinya sendiri, berpikir sebagai apa dirinya, serta apa yang ingin dilakukan dan hendak menjadi apa.

Menurut Dr Bruce Bracken (1992) , ada 6 hal yang berkaitan dengan konsep diri: 
⚽ Sosial : kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar
🏹Kompetensi : Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
🍙Afektif : kesadaran untuk mengelola emosi
🥊Fisik : perasaan mengenai diri sendiri, kesehatan, dan penampilan keseluruhan 
📁Akademik : sukses atau gagal dalam belajar 
👨‍👩‍👧‍👦Keluarga : Bagaimana peran dan fungsi keluarga. 

Dalam sebuah penelitan disebutkan bahwa keluarga memiliki peran besar dalam pengembangan konsep diri pada anak. 

Konsep diri terbagi menjadi 2 bagian, yakni konsep diri positif dan konsep diri negatif

Konsep diri positif akan melahirkan perilaku yang positif, sedangkan konsep diri negatif akan melahirkan perilaku negatif. 

➕Konsep diri positif(Calhoun dan Acocella dalam Yunita Jaclyn Isabella : 2011)  adalah individu yang mampu merancang tujuan hidupnya yang sesuai realita, sehingga mampu mencapai tujuan hidupnya.

Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert (Jalaluddin Rakhmat, 2003: 105). Individu yang memiliki konsep diri positif yakni 
1. Yakin dengan kemampuan dalam mengatasi masalah 
2. Merasa setara dengan orang lain 
3. Menerima pujian tanpa rasa malu 
4. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan , keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya di sukai masyarakat
5. Mampu memperbaiki diri

➖Sedangkan individu yang memiliki konsep diri negatif adalah : 
1. Peka pada kritik. Menganggap kritikan sebagai upaya untuk menjatuhkan harga dirinya.
2. Responsif terhadap pujian.
3. Hiperkritis, tidak sanggup menghargai dan mengakui kelebihan orang lain
4. Cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Menggangap orang lain adalah musuh 
5. Bersikap pesimis terhadap kompetisi. Enggan bersaing karena merasa dirinya tidak mampu 

🍗 Tim Fasilitator Bunsay 3 
_____
Referensi : 

Ratna Dewi ; Skripsi : IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MENDUNGAN I YOGYAKARTA (2014) 

Monday, June 04, 2018

Review Tantangan 10 Hari | Materi Bunda Sayang #7: "Discovering Ability"

Review Tantangan 10 Hari
Materi Bunda Sayang #7: "DISCOVERING ABILITY"
Kelas Bunda Sayang #3 - Institut Ibu Profesional

Tantangan 10 hari yang sudah bunda lakukan di game level #7, kali ini berkaitan dengan "Discovering Ability".

Dua kata dalam bahasa inggris di atas, apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi panjang yaitu, kemampuan daya jelajah para orangtua dan guru selaku pendidik anak-anak untuk menemukan harta karun potensi-potensi yang ada dalam diri anak-anak.

Ada empat ranah yang sudah dilakukan oleh para Ibu Profesional di kelas bunda sayang ini  untuk melakukan proses pencarian potensi kecerdasan anak yaitu :
a. Ranah intrapersonal (Konsep Diri)
b. Ranah Interpersonal (Hubungan dengan sesama)
c. Ranah Change Factor (Hubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan perubahan)
d. Ranah spiritual : (Hubungan dengan Sang PenciptaNya)

Mari kita bahas satu persatu

1⃣ Ranah Intrapersonal : KONSEP DIRI ANAK
Konsep diri pada anak adalah suatu persepsi tentang diri dan kemampuan anak yang merupakan suatu kenyataan bagaimana mereka memandang dan menilai diri mereka sendiri .

Hal ini  berpengaruh pada sikap yang mereka tampilkan.

Konsep diri anak terbentuk melalui perasaan anak tentang dirinya sendiri sebagai hasil dari :
a.Interaksi dan pengalaman dengan lingkungan terdekat
b.Kualitas hubungan yang signifikan dengan orangtua dan keluarga terdekat
c.Atribut yang diberikan lingkungan terhadap dirinya.

Langkah-langkah yang wajib dikenalkan oleh orangtua dalam rangka proses mengenal konsep diri anak adalah sbb:

a. Mengenal Allah dan ciptaanNya
Anak yang makin mengenal dirinya pasti akan makin mengenal siapa penciptaNya

b. Dilatih untuk membaca diri
Dua fase penting dalam hidup  anak kita adalah ketika mereka  dilahirkan dan ketika mereka  menemukan jawaban mengapa mereka dilahirkan. Maka bantu anak-anak untuk meyakinkan dirinya sebagai ciptaan Allah yang terindah dan khalifah di muka bumi ini.

c. Dilatih untuk membaca alam
Anak-anak dilatih untuk memahami mengapa mereka ditempatkan Allah di alam dimana mereka tinggal saat ini. Memahami kearifan lokal dimana mereka dibesarkan.

d. Dilatih membaca jaman
Anak-anak bukanlah milik kita, mereka adalah milik jamannya. maka didiklah anak-anak kita sesuai jamannya. Mereka akan belajar mengapa mereka dilahirkan di jaman seperti ini dan tantangan jaman apa saja yang harus mereka hadapi.
Bantu anak-anak untuk mempersiapkan dirinya sehingga percaya diri menghadapi jamannya.

e. Membaca Kehendak Allah
Anak-anak yang sudah diilatihkan segala macam konsep diri dengan metode Iqra' seperti yang sudah dijelaskan di atas (membaca diri, membaca alam, membaca jaman) maka akan menjadi orang yang ikhlas dengan segala kehendak Allah padanya.  

Cara memahami konsep diri di atas akan menguatkan anak di ranah
IMAN Dan AKHLAK
Dua hal inilah yang perlu dikuatkan ke anak-anak di ranah konsep diri.

2⃣  Ranah Interpersonal: HUBUNGAN DENGAN SESAMA
Setelah anak memahami konsep dirinya dengan baik, saatnya mereka kita latih untuk menguatkan kecerdasan interpersonalnya (hubungan dengan sesama) lewat konsep diri yang sudah didapatkannya dengan menguatkan IMAN dan AKHLAK.

Dengan demikian diharapkan ketika berinteraksi dengan orang lain anak tetap kuat imannya, makin baik akhlaknya, makin mengenal jati dirinya dan tidak mudah terpengaruh.  

Dua fase penting dalam hidup seseorang adalah ketika bertemu dengan jodohnya ( jodoh ini bisa pasangan hidup, bisa partner kerja, bisa tetangga, bisa pekerjaan, bisa komunitas dll) dan fase di saat kita menemukan jawaban mengapa kita dipertemukan.  

Kecerdasan hubungan dengan sesama ini menjadi hal yang sangat penting bagi anak, karena akan menguatkan peran hidupnya dalam menjaga amanah berikutnya, yaitu amanahnya sebagai khalifah di muka bumi ini.

Ketika sudah masuk usia aqil baligh mau tidak mau anak  harus berhubungan dengan orang lain, minimal jodoh hidupnya dan keluarganya.

Dua senjata utama yang perlu dilatihkan ke anak-anak untuk meningkatkan kecerdasan hubungan dengan sesama adalah

ADAB dan BICARA
ADAB  akan membuka tabir ilmu yang tertutup, BICARA akan memudahkan seseorang untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya.

 Untuk itu anak-anak perlu :
a. Belajar berbagai ADAB dalam hidup ini, agar bisa diterima  oleh lingkungan dimana mereka akan ditempatkan.
b Belajar mengkomunikasikan semua gagasan dan ilmunya dalam berbagai cara.

3⃣  Ranah Perubahan: FAKTOR PERUBAHAN
Sebagai Khalifah di muka bumi ini, salah satu tugas anak-anak ketika aqil baligh nanti adalah membawa perubahan ke arah yang lebih baik terhadap apa yang dipimpinnya. Perubahan itu minimal adalah perubahan pada dirinya sendiri, karena sejatinya semua orang adalah pemimpin untuk dirinya sendiri.

Anak yang sudah paham konsep diri, memiliki kecerdasan berhubungan dengan sesama, akan selalu membandingkan dirinya hari ini dengan dirinya kemarin. Hal ini memicu perubahan pada dirinya sebelum melakukan perubahan pada orang lain.

Seseorang yang sudah bisa memimpin dirinya, membawa perubahan untuk dirinya akan bisa membawa perubahan untuk keluarganya.

Seseorang yang bisa memimpin dirinya dan keluarganya, akan dengan mudah membawa perubahan untuk masyarakat/komunitas sekitarnya.

Dengan pola ini insya Allah kita bisa mengantarkan anak-anak menuju peran peradabannya, mampu memikul kewajiban baik secara individu maupun secara sosial.

4⃣  Ranah Spiritual : HUBUNGAN dengan PENCIPTANYA
Ketika anak-anak memahami peran peradabannya di muka bumi ini, maka mereka akan tumbuh menjadi individu yang meletakkan ranah spiritual sebagai yang utama dan pertama dalam kehidupannya. Mereka akan kembali ke fitrah sebagai makhluk spiritual, yaitu makhluk yang   pada dasarnya menerima siapa dirinya, mampu menjadi diri sendiri sesuai dengan peran hidup dari penciptaNya, dan mampu menyelaraskan dengan kebenaran yang hakiki.

Spiritualitas yang sesungguhnya adalah kemampuan setiap jiwa untuk hidup selaras dengan Sang Pencipta, hidup sesuai dengan kehendakNya.

Dari penjelasan di atas, Semakin yakin kita bahwa "discovering ability" yang dilakukan orangtua pada anak menjadi hal penting yang harus kita lakukan dalam membersamai anak-anak. Karena hal tersebut tidak hanya berpengaruh dalam peran hidup anak secara individu saja, melainkan sangat berpengaruh terhadap perubahan peradaban umat manusia di saat anak-anak kita aqil baligh dan menjalankan peran kekhalifahannya  di muka bumi ini.

Salam Ibu Profesional

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚Sumber Bacaan:
Howard Gardner, Multiple Intellegences, ISBN : 9789791208642, 2006
Septi Peni Wulandani,  Pola Pendidikan di Padepokan Margosari, makalah ilmiah, 2017