Wednesday, January 31, 2018

Cemilan Rabu Ke-1 | Kelas Bunda Sayang Level ke-4: "Ciri-Ciri Anak Pembelajar"

🍜Cemilan Rabu Ke-1🍜
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-4:*Ciri-Ciri Anak Pembelajar*
Rabu, 31 Januari 2018
Ciri-ciri Anak Pembelajar
πŸ’« Ciri-Ciri Anak PembelajarπŸ’«
Apa yang terbesit saat mendengar kalimat  "anak belajar” ? Sebagian besar dari kita mungkin akan terbayang dengan anak yang tekun membaca buku pelajaran sekolah, berkutat dengan sejumlah soal latihan . Kalau sudah demikian, kita membayangkan anak yang tekun belajar akan mendapatkan nilai sempurna di kelasnya.

Seperti tagline yang sering di sampaikan  "Don’t teach me, I love to learn” proses belajar yang mendalam dan menuntut pemahaman, seharusnya lebih melibatkan anak untuk bisa aktif mencari, mengintepretasikan, menganalisis, dan menerapkan informasi . Apalagi jika ditambah dengan pemahaman gaya belajar yang muncul, proses belajar menjadi lebih optimal, aktif dan secara tidak langsung anak diajak untuk mempelajari proses untuk mendapat pengetahuan yang baru.

Mengajari anak-anak bagaimana cara belajar jauh lebih berharga daripada mengajari mereka untuk sekedar mengingat sejumlah informasi. Proses belajar yang bermakna akan mempengaruhi segala aspek dalam perkembangan kehidupannya.  Proses belajar yang menuntut anak-anak lebih aktif juga menumbuhkan karakteristik baru sebagai pemelajar.

πŸŽ’Nah, di bawah ini adalah ciri-ciri dari anak pembelajar:

πŸ”Ž1. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Seorang pembelajar selalu ingin tahu lebih banyak tentang dunia. Mereka belajar dari berbagai sudut pandang, bukan hanya melalui cara-cara tradisional, namun mereka juga memanfaatkan teknologi dan jaringan yang semakin berkembang. Anak pembelajar memiliki sikap proaktif dan selalu mencari tambahan kesempatan untuk belajar sesuai caranya sendiri.

πŸ’‘2. Memiliki motivasi internal.
Anak pembelajar memiliki semangat belajar dari dalam dirinya, tak perlu sogokan dan iming-iming hadiah. Seorang anak pembelajar termotivasi karena ia menetapkan tujuan sendiri untuk ia capai. Mereka didorong oleh rasa berhasil dari dalam dirinya.  Oleh karena itu, penting bagi orang tua menumbuhkan rasa cinta pada belajar, agar kelak motivasi belajar benar-benar muncul dari dalam.

πŸ“•3.    Dapat merefleksikan diri.
Dalam perkembangannya, kelak anak pembelajar diharapkan mampu melakukan refleksi diri atas proses belajar yang dilakukan. Sehingga penting bagi orang tua/ lingkungan sekitar memberi ruang bagi anak untuk melakukan refleksi diri.

πŸ’‘4.    Dapat diandalkan.
Anak pembelajar akan bertanggung jawab terhadap  apa yang harus dilakukan serta melakukan tugas tanpa perlu diingatkan. Penting untuk menumbuhkan motivasi internal, supaya semakin sedikit motivasi dari luar yang diperlukan untuk membuatnya disiplin atau termotivasi untuk menyelesaikan tugas.

πŸ’‘5.    Mampu berpikir kritis.
Seorang pembelajar mandiri kelak diharapkan dapat berpikir kritis tentang suatu situasi. Mereka dapat melihat berbagai kemungkinan, berbagai peluang, dari berbagai sudut pandang, dan seringkali memiliki lebih dari satu solusi. Mereka tak hanya menghafal, melainkan juga bertanya “mengapa?” dan menyusun jawaban berdasarkan pengamatannya atau kemampuannya berpikir deduktif.

πŸ“»6.    Mampu memahami dengan sedikit atau tanpa instruksi.
Seorang pemelajar mandiri memiliki kemampuan yang amat baik dalam mempelajari dan memahami  suatu topik baik secara verbal, visual, atau kinestetik. Mereka selalu berusaha  menemukan cara untuk mengajari dirinya sendiri, dan memahami materi melalui berbagai cara, (biasanya melalui trial and error ).

⚖7.    Persisten.
Seorang pembelajar yang mandiri tidak mudah menyerah dan selalu ingin bisa menguasai suatu konsep secara mandiri sedapat mungkin sebelum minta bantuan orang lain. Mereka berusaha untuk mengajari diri sendiri, mencoba berbagai cara, dan biasanya hanya bertanya setelah tidak berhasil menemukan solusinya sendiri.


Salam Ibu Profesional
/ Tim Fasilitator Bunda Sayang Batch #3\

πŸ“šSumber Referensi:
ParentingIndonesia. Ciri-ciri anak pembelajar. Diakases 26 Januari 2017. Dari http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/ciri-ciri+anak+pemelajar
https://ilmu-pendidikan.net/siswa/kondisi-anak-belajar-baik-dan-bermakna

Monday, January 29, 2018

Materi Kelas Bunda Sayang #4: Memahami Gaya Belajar Anak, Mendampingi Dengan Benar

πŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“šπŸ“š
Institut Ibu Profesional
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi #4
"Memahami Gaya Belajar Anak"

MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK, MENDAMPINGI DENGAN BENAR
Dulu kita adalah anak/murid yang selalu menerima apa saja yang diberikan orangtua/guru kita, apabila ada hal-hal yang belum kita pahami, lebih cenderung diam, tidak berani untuk menanyakan kembali. Karena paradigma yang muncul saat itu, banyak bertanya dianggap bodoh atau mengganggu proses pembelajaran.

Itu baru tingkat pemahaman, guru/orangtua kita sangat sedikit yang mau memahami bagaimana cara kita bisa belajar dengan baik, yang ada kita harus menerima gaya orangtua/guru kita mengajar.

Sehingga  anak yang gaya belajarnya tidak sesuai dengan gaya mengajar guru/orangtuanya, akan masuk kategori “siswa dengan tingkat pemahaman rendah” dan kadang mendapat label “bodoh”.

Jaman berubah dan terus akan berubah. Sudah saatnya kita harus mengubah paradigma baru di dunia pendidikan.

πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦ Dari sisi orangtua/pendidik:
Apabila anak tidak bisa belajar dengan cara/gaya kita mengajar, maka kita harus belajar mengajar dengan cara mereka BISA belajar

πŸ“ŒπŸ“ŒDari sisi anak/siswa:
Setiap anak/siswa PASTI BISA belajar dengan baik, setiap anak akan belajar dengan CARA yang BERBEDA

Sudah saatnya kita belajar memahami gaya belajar anak-anak (Learning Styles) dan memahami gaya mengajar kita sebagai pendidik (Teaching Styles) karena kedua hal tersebut di atas akan berpengaruh pada gaya bekerja kita dan anak-anak ( Working Styles).

Karena kalau tidak, kita dan anak-anak akan masuk kategori masyarakat buta huruf abad 20, yang didefinisikan Alvin Toffler sbb :

Mereka yang dikategorikan buta huruf di abad 20 bukanlah individu  yang tidak bisa membaca dan menulis, melainkan orang yang tidak mampu belajar, tidak mau belajar dan tidak kembali belajar

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang gaya belajar ada baiknya kita memahami terlebih dahulu untuk apa anak-anak ini harus belajar.

Ada 4 hal penting yang menjadi tujuan anak-anak belajar yaitu :
a. Meningkatkan Rasa Ingin Tahu anak (Intellectual Curiosity)
b. Meningkatkan Daya Kreasi dan Imajinasinya (Creative Imagination)
c. Mengasah seni / cara anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu (Art of Discovery and Invention)
d. Meningkatkan akhlak mulia anak-anak (Noble Attitude)

Fokuslah kepada 4 hal tersebut selama mendampingi anak-anak belajar. Buatlah pengamatan secara periodik, apakah rasa ingin tahunya naik bersama kita/selama di sekolah? Apakah kreasi dan imajinasinya berkembang dengan bagus selama bersama kita /selama di sekolah? Apakah anak-anak suka menemukan hal baru, dan keluar Aha! Moment( teriakan “Aha! Aku tahu sekarang” atau ekspresi lain yang menunjukkan kebinaran matanya) selama belajar?

Apakah dengan semakin banyaknya ilmu yang anak-anak dapatkan di rumah/di sekolah semakin meningkatkan akhlak mulianya?

Setelah memahami tujuan anak-anak belajar baru kita memasuki tahapan-tahapan memahami berbagai gaya belajar anak-anak. Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik.

Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.

Modalitas belajar adalah cara informasi masuk ke dalam otak  melalui indra yang kita miliki.

πŸ“Œ Tiga macam modalitas belajar anak:
☘ Auditory  : modalitas ini mengakses segala macam bunyi, suara, musik, nada, irama, cerita, dialog, dan pemahaman materi pelajaran dengan menjawab atau mendengarkan lagu, syair, dan hal-hal lain yang terkait.

☘ Visual: modalitas ini mengakses citra visual, warna, gambar, catatan, tabel diagram, grafik, serta peta pikiran, dan hal-hal lain yang terkait.

☘ Kinestetik: modalitas ini mengakses segala jenis gerak, aktifitas tubuh, emosi, koordinasi, dan hal-hal lain yang terkait.

Mari kita pahami gaya belajar tersebut secara detil, kita pahami ciri-cirinya dan bagaimana strategi kita untuk mendampingi anak-anak dengan gaya belajarnya masing-masing.

πŸ“Œ GAYA BELAJAR VISUAL (Belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi anak yang bergaya belajar visual, mata / penglihatan (visual) memegang peranan penting dalam belajar, dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan ibu/guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan/media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.

Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya/ibunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video.

πŸ“ Ciri-ciri gaya belajar visual:
🌷Bicara agak cepat
🌷Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
🌷Tidak mudah terganggu oleh keributan
🌷Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
🌷Lebih suka membaca dari pada dibacakan
🌷Pembaca cepat dan tekun
🌷Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
🌷Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
🌷Lebih suka musik
🌷Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.

πŸ“ Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual: 
πŸ“Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
πŸ“Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
πŸ“Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
πŸ“Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
πŸ“Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

πŸ“Œ GAYA BELAJAR AUDITORI (Belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara. Anak yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka ibu/ guru sebaiknya harus memperhatikan siswa/anaknya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru/ibu katakan.

Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori dibandingkan dengan mendengarkannya.

Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

πŸ“ Ciri-ciri gaya belajar auditori :
🌷Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
🌷Penampilan rapi
🌷Mudah terganggu oleh keributan
🌷Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
🌷Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
🌷Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
🌷Biasanya ia pembicara yang fasih
🌷Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
🌷Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
🌷Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
🌷Berbicara dalam irama yang terpola
🌷Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

πŸ“ Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
πŸ“Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
πŸ“Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
πŸ“Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
πŸ“Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
πŸ“Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.

πŸ“Œ   GAYA BELAJAR KINESTETIK (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Anak  yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan

πŸ“ Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
🌷Berbicara perlahan
🌷Penampilan rapo
🌷Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
🌷Belajar melalui memanipulasi dan praktek
🌷Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
🌷 Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
🌷Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
🌷Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
🌷Menyukai permainan yang menyibukkan
🌷Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
🌷Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.

πŸ“ Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
πŸ“Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
πŸ“Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
πŸ“Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
πŸ“Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
πŸ“ Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik

Ketika belajar memahami anak-anak, sejatinya kita sedang belajar memahami diri kita sendiri. Apabila bunda semuanya bisa melihat gaya belajar anak-anak karena sering mengamati perkembangan mereka, maka kitapun akan dengan mudah mengamati gaya belajar kita, gaya mengajar kita dan gaya bekerja kita.

Hal ini akan lebih membuat kita bahagia menjalankan proses belajar. Dijamin proses belajar juga tidak akan pernah berhenti dari buaian sampai ke liang lahat.

Anak-anak sangat menyukai bermain, karena energi yang dimunculkan ketika bermain tidak akan pernah habis. Apabila kita bisa memaknai belajar dan bekerja selayaknya anak-anak bermain, sudah dapat dibayangkan betapa asyiknya belajar dan bekerja dalam kehidupan ini. Karena setiap saat anak-anak akan menemukan energi yang terbarukan dalam proses belajarnya dan kita akan mendapatkan energi yang terbarukan dalam proses bekerja.

Don’t Teach me , I Love to Learn

Salam Ibu Profesional,
/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

πŸ“šSumber Bacaan:
Gordon Dryden and JeanetteVos, The Learning Revolution, ISBN-13: 978-1929284009
Barbara Prashing, The Power of Learning Styles, Kaifa, 2014
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Memahami Gaya Belajar Anak, GazaMedia, 2016                      
πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰

Assalamualaikum ibu profesional. Selamat datang di tantangan paling seru di :

Game level 4 dalam Kelas Bunda Sayang Batch #3

Gaya Belajar Anak


Setiap anak memiliki kecerdasan. Namun, kemampuan anak untuk memahami sesuatu tergantung pada gaya belajarnya.


Bisa jadi, dominan hanya pada satu gaya belajar saja, namun bisa juga gabungan dari beberapa gaya belajar.

Maka, tentu sesuatu yang menyenangkan ya kalau bisa menemukan gaya belajar anak, pasangan kita atau mungkin kita sendiri untuk memaksimalkan kecerdasan yang dimiliki.

Naah, kali ini, tantangan serunya adalah

πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰

Bagi Anda yang sudah mempunyai anak:

πŸ‰ Pilih satu anak saja yang akan Anda amati dan tuliskan gaya belajarnya. 

πŸ‰ Bagi Anda yang baru memiliki anak usia 0-1 tahun, 
amati gaya belajar pasangan Anda atau diri Anda sendiri. Tuliskan apa yang Anda temukan dari hari ke hari

πŸ‰ Bagi Anda yang sudah menikah namun belum dikaruniai buah hati, jadikan Anda atau pasangan Anda sebagai objek pengamatan

πŸ‰ Bagi Anda yang belum menikah, amati, dan rasakan gaya Anda menangkap informasi atau gaya belajar Anda sendiri.

πŸ‰ Tuliskan hasil pengamatan Anda setiap harinya yang bisa dimulai sejak tanggal 1-17 februari 2018

πŸ‰ Setor tulisan Anda ke link berikut ini : http://bit.ly/Level4Bunsay3LN

Lihat realtime rekapitulasi tulisan Anda di link berikut ini : http://bit.ly/CekLevel1

πŸ‰ Media tulisan bisa menggunakan blog, media sosial atau gdoc dengan di setting public ya.

Sertakan hastag :

#Harike...
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP

Selamat bermain

πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰πŸ‰



Saturday, January 27, 2018

Aliran Rasa Level 3: "Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup"

Aliran Rasa Level 3: "Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup"
Bunda Sayang #3 Kelas Internasional

Dalam menjalankan Family Project kali ini, saya menekankan agar semua aspek kecerdasan melalui berbagai tantangan dapat Agatha lalui. Meskipun pada akhirnya kami hanya menjalankan 4 project dalam 15 hari tantangan pada materi level 3 ini. 
Project pertama adalah saya tekankan pada tantangan spiritual dengan tema:"Memakmurkan masjid sebagai bentuk cinta kepada Allah".
Lalu Project Kedua adalah Project Storyteller yang mana pada tantangan ini, Agatha harus membacakan saya satu buah buku yang sudah dia pilihkan sebelum tidur. Tantangan ini lebih mengacu kepada kecerdasan Intelektualnya.
Dilanjutkan Project Ketiga adalah Project yang Agatha pilihkan sendiri yaitu membuat cerita bergambar. Dia menggambar apa yang dia sukai, lalu menceritakan kepada saya isi dari gambar tersebut. Tantangan ini juga dapat mengembangkan kecakapan ide dan imajinasinya.
Project ke empat menjadi penutup project kami dalam tantangan 15 hari ini. Project terakhir kami beri tema "project kebaikan kepada sesama". Harapan saya di tantangan kali ini adalah adanya interaksi Agatha tidak hanya di dalam lingkungan rumah saja, namun interaksi Agatha terhadap sekitar dan sesama. So far semua project berjalan lancar dan meyenangkan. Satu kunci nya adalah semua yang dilakukan harus dengan perasaan bahagia, tidak terpaksa. Beruntungnya project yang kami lakukan ini adalah murni pilihan sederhana dari Agatha sendiri. Jadi dia melakukannya dengan senang hati. Terimakasih saya kepada ananda, Agatha Abhiyoga Ardhanarisvara, partner kecil disetiap project kehidupan saya. Semoga saya dan Agatha bisa terus bersinergi melanjutkan tantangan berikutnya di project-project yang akan datang. In shaa Allah.

#AliranRasa
#GameLevel3
#Tantangan10Hari
#Meningkatkan Kecerdasan AnakDemiKebahagiaanHidup
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunSayIIP

Wednesday, January 24, 2018

Cemilan Rabu Ke-4 | Kelas Bunda Sayang Level ke-3: "Ide Mendokumentasikan Family Project nge-hits"

πŸŽ‚ Cemilan Rabu ke-4πŸŽ‚
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-3: *Ide Mendokumentasikan Family Project nge-hits*
Rabu, 24 Januari 2018
πŸ’« Ide Mendokumentasikan Family Project nge-hits πŸ’«

Menyusun family project dan melibatkan seluruh anggota keluarga akan selalu menjadi moment indah kita semua. Membangun keterikatan atau bonding ternyata mampu menambah keakraban dan menstimulasi kecerdasan anak. Anak akan terstimulasi untuk memunculkan ide baru, cara baru saat melihat bagaimana kita melakukan hal baru serta merealisasikan tujuan bersama.

Telah diulas semua hal terkait family project, nah kali ini akan kami sajikan beberapa inspirasi kegiatan yang dapat kita lakukan bersama seluruh anggota keluarga dan dijamin akan terdokumentasi indah untuk semua.

Inti dari semua kegiatan tersebut adalah keterlibatan semua anggota keluarga.

1. Family Tree (genealogy) 🌳
pohon silsilah keluarga.
Mengumpulkan foto, menggunting, menempel dan mewarnai daun, pohon maupun dahan akan menarik perhatian anak. Sambil belajar sejarah keluarga, mengenalkan sebutan atau panggilan anggota keluarga kepada anak.  Hasilnya dapat kita simpan dan  pajang di tempat strategis dimana keluarga sering berkumpul bersama.

2. Finger Family Painting 
Hampir semua anak pasti menyukai warna warni cat. Mengajak semua anggota keluarga bermain cat dan mewarnai kanvas ataupun buku gambar ternyata menjadi kenangan indah saat anak melihatnya suatu saat nanti. Anak akan terkenang mengetahui pertumbuhan tangannya yang tak lagi seukuran dulu saat moment finger Family Painting berlangsung.

3. Foto Keluarga 
Foto keluarga bisa menjadi Aktivitas seru bagi keluarga, memilih tema, lokasi, dan kostum menjadi pengalaman menarik bagi keluarga. Nah, kita bisa menggunakan jasa foto studio, maupun foto pribadi sesuai budget keluarga.

4. Video Keluarga πŸ“Ή
Bisa menggunakan jasa videographer ataupun video amatir dari keluarga sendiri. Abadikan moment ekspresi alami anak atau video ala-ala vlogger masa kini.

Beberapa ide family project di atas dapat kita adopsi untuk memudahkan kita mendokumentasikan moment indah bersama.

Selamat berekspresi dan selamat mencoba!

Tim Fasilitator Bunsay 3
______

Sumber referensi : 
Family Project dan Sejuta Manfaatnya. https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/family-project.html

Tips for Making Fun Family Videos. https://www.google.co.id/amp/s/www.familyadventureproject.org/2014/01/tips-for-making-family-videos/amp/

Family Project untuk Bonding Keluarga. https://www.rinso.com/id/kotor-itu-baik/tips-orang-tua/family-project-untuk-bonding-keluarga.html

Creative Family Tree Ideas That Your Neighbors Will be Jealous of. https://www.buzzle.com/articles/creative-family-tree-ideas.html

Tuesday, January 23, 2018

Review Tantangan 10 Hari | Materi Bunda Sayang #3: "Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup"

Review Tantangan 10 Hari
Materi Bunda Sayang #3: MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK DEMI KEBAHAGIAAN HIDUP
Kelas Bunda Sayang #3 - Institut Ibu Profesional

Part #1
FAMILY PROJECT

Selamat buat teman-teman yang sudah berhasil melampaui tantangan 10 hari di game level 3 ini tentang Family Project. Mulai dari bingung memahami apa itu family project, sampai akhirnya ada yang banyak ketagihan untuk memaknai setiap aktivitas menjadi  sebuah projek yang menyenangkan.

Family Project  adalah aktivitas  yang secara sadar dibicarakan bersama, dikerjakan bersama   oleh seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama pula.

Jangan terlalu berat memikirkan sebuah family project, mulailah dari aktivitas-aktivitas sehari-hari yang biasa kita kerjakan di rumah, kemudian tambahkan manajemen dan organisasinya, jadilah sebuah family project.

Sehingga rumusnya adalah sebagai berikut

ACTIVITY + MANAGEMENT AND ORGANIZATION = PROJECT

MANFAAT FAMILY PROJECT

☘Family Project merupakan salah satu sarana pendidikan bagi seluruh anggota keluarga. Saat ini semakin sedikit keluarga yang menerapkan konsep pendidikan di dalam rumahnya, banyak diantara mereka menjadikan rumah sebagai sarana berkumpulnya anggota keluarga saja tanpa adanya aktivitas pendidikan. Sehingga makna berkumpulnya menjadi hambar, sekedar kumpul dan  kadang berlalu begitu saja tanpa arti.

☘Family Project juga menjadi salah satu sarana untuk membangun “bounding” di dalam keluarga. Tercipta ikatan batin antar anggota keluarga, sehingga hubungan menjadi semakin indah dan harmonis.

☘Family Project bisa juga digunakan sebagai sarana “Check Temperature" keluarga kita. Apakah hubungan antar anggota keluarga dalam kondisi adem ayrm berada di suhu normal atau sedang ada gesekan-gesekan yang selama ini tidak terlihat,  sehingga ada tantangan kecil saja selama menjalankan family project, suhu sudah memanas.

☘Family Project sarana menguatkan core values keluarga. Core Values tidak bisa hanya dituliskan besar-besar di kertas dan di tempel di dinding rumah. Core Values harus diujikan untuk mendapatkan sebuah keyakinan bahwa hal tersebut layak diperjuangkan. Ujian itu lewat family project.

☘Family Project apabila dijalankan denga sungguh-sungguh maka akan menjadi pijakan kita dan keluarga ke surga Apabila keluarga kita memang sedang berjalan menuju surga, maka tidak perlu menunggu sampai di akherat untuk merasakannya, kita bisa merasakannya sekarang saat di dunia bersama keluarga kita.

BAGAIMANA CARA MEMBESARKAN FAMILY PROJECT ANDA?
Diperlukan 2 hal penting untuk membesarkan Family Project yaitu KONSISTENSI dan KOMUNIKASI

🍁 KONSISTENSI
Konsistensi itu sangat bergantung pada hal-hal berikut ini:

a. Apakah family project ini membahagiakan seluruh anggota keluarga? ( Fun)
b. Apakah family project sejalan dengan values yang sedang diperjuangkan di dalam keluarga kita? ( values)
c. Seberapa unik family project anda dibandingkan family project yang lain? ( uniqueness)
d. Apa alasan kuat dari salah satu, sebagian atau seluruh anggota keluarga untuk menjalankan family project ini? (Reason)

🍁 KOMUNIKASI
Komunikasi menjadi hal yang utama dalam rangka memperbesar family project kita, karena akan sangat bermanfaat untuk memantau dan membesarkan perjalanan family project dan membangun portofolio keluarga dalam menjalankan family project. Ada komunikasi internal dan ada komunikasi eksternal. Di dalam kedua komunikasi tersebut diperlukan dua hal yaitu MEDIA dan KONTEN

🍁 KOMUNIKASI INTERNAL🍁

MEDIA KOMUNIKASI

🌟 FAMILY FORUM
Family forum adalah forum-forum ngobrol keluarga yang dibangun untuk mengetahui hobi anak-anak, aktivitas harian mereka, tren pengetahuan dan berita yang ada saat ini, kebutuhan seluruh anggota keluarga dan masalah atau tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh seluruh anggota keluarga.

Family forum ini bentuknya bisa beragam mulai dari ngeteh bersama ( tea time), ngopi bersama ( coffee break), ngegame bersama ( play on), ngemil bersama ( snack time) dll.

🌟 KONTEN KOMUNIKASI
Kami perlu menekankan sekali lagi tentang konten komunikasi. Satu hal yang sangat perlu kita ingat adalah kalimat ini:

🌟 LAKUKAN APRESIASI, BUKAN EVALUASI
Anak-anak belum memerlukan evaluasi, yang kita lakukan hanya memberikan apresiasi saja, karena hal ini penting untuk menjaga suasana selalu menyenangkan dan  membuat anak senantiasa bersemangat dalam mengerjakan projek selanjutnya.

Apabila ada hal-hal yang kita rasa penting untuk diperbaiki atau diubah strateginya, maka cukup anda catat saja, simpan dengan baik bersama satu file catatan projek ini, dan buka kembali saat kita dan anak-anak akan merencanakan projek berikutnya. Hal ini akan lebih membuat perencanaan kita lebih efektif, karena anak-anak akan melakukan perubahan menjelang  melakukan projek, bukan diberitahu kesalahan setelah melakukan sebuah projek. Efek yang muncul akan sangat berbeda.

🌟 BAGAIMANA CARA MENGAPRESIASI
Perbanyaklah membuat forum keluarga saat sore ngeteh bersama, atau sepekan sekali saat akhir pekan. Di Ibu Profesional, forum keluarga seperti ini terkenal dengan nama

🌟 MASTER MIND
Bagaimana cara menjalankan master mind, ciptakan suasana yang santai di rumah, kemudian tanyakan 3 hal saja:
a. Ada yang punya pengalaman menarik selama menjalankan projek ini?
b. Apa yang sudah baik?
c. Minggu depan hal baik apa yang akan kita lakukan?
Perbanyaklah apresiasi di forum-forum keluarga ini sehingga memunculkan inovasi-inovasi kecil yang dilakukan secara istiqomah di setiap kesempatan.

🍁 KOMUNIKASI EKSTERNAL 🍁
Family Project yang kita lakukan di dalam keluarga sebaiknya kita share kan ke dunia luar bisa via presentasi di depan para ahli yang memang kompeten di bidangnya. Di komunitas-komunitas keluarga yang selalu peduli terhadap perkembangan anak, maupun di media sosial yang kita miliki.

Proses berbagi mimpi dan inspirasi ini sangat bermanfaat untuk membesarkan family project kita dan proses bertemunya anak-anak dengan para sang maestro di bidangnya.

AMATI ,TERLIBAT, TULIS

Tantangan 10 hari yang sudah teman-teman lakukan ini sebenarnya membuat kita agar mau mendokumentasikan setiap aktivitas anak-anak, sehingga kita sebagai orangtua bisa mengamati perkembangan anak-anak dengan valid berdasarkan data dan tulisan kita.

Kita tidak akan pernah membandingkan anak-anak kita dan keluarga kita, dengan anak-anak orang lain dan keluarga orang lain. Karena diri kita sudah terlalu sibuk untuk mengamati diri sendiri, sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk mengamati rumput tetangga.

Selamat melanjutkan perjalanan anda berikutnya, sampai jumpa di materi ke #4

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

Sumber Bacaan:


Part #2
FAMILY PROJECT DAN KECERDASAN ANAK
Setelah kita memahami secara detil tentang apa itu Family Project dan sudah menjalankannya dengan tantangan 10 hari, maka kali ini kita akan kembali membahas bagaimana  family project ini bisa menjadi sarana kita untuk melihat sisi-sisi kecerdasan anak yang harus kita amati.

Family Project dan Kecerdasan Intellectual

Family Project adalah sarana anak-anak belajar sesuatu, belajar hal baru melalui berbagai tema-tema yang kita kemas dalam berbagai project. Di dalam ilmu pembelajaran kita bisa mempelajarinya lebih lanjut tentang Project Based Learning.

Selama menjalankan Family project ini kita bisa melihat apakah :

a.  Apakah rasa Ingin tahu anak-anak terhadap sesuatu menjadi semakin tinggi?

b. Apakah Kreativitas dan Daya Imajinasinya menjadi semakin besar?

c. Apakah muncul gairah belajar dan inovasi baru yang anak-anak dapatkan selama menjalankan family project?

d. Bagaimana anak-anak menyikapi pengetahuan baru, pengalaman baru yang mereka dapatkan selama menjalankan Family Project?

e. Apakah anak-anak menemukan gairah untuk selalu berkarya dan menemukan hal baru demi kehidupan mereka yang lebih baik?

Family Project dan Kecerdasan Emosional

a. Apakah selama menjalankan Family Project muncul kesadaran diri secara penuh dari anak-anak?

b. Apakah anak-anak makin mengenal emosi yang muncul  ( senang, bahagia, sedih) selama menjalankan Family Project?

c. Apakah emosi anak stabil/meledak-ledak ketika menghadapi tantangan selama Family Project berjalan?

d.Apakah anak bisa mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lainpun merasa senang dan dimengerti perasaannya?

e. Apakah anak sanggup mengelola emosi yang dia dapatkan dari orang lain, sehingga tercipta ketrampilan sosial yang tinggi?

Family Project dan Kecerdasan Spiritual

Family project sebagaimana kita tahu adalah pemberian makna yang mendalam terhadap aktivitas sehari-hari yang kita lakukan di rumah. Sehingga aktivitas keluarga sehari-hari + management dan organisasi = Family Project  = Aktivitas keluarga yang penuh makna.

Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna ( value), kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.

Dengan menjalankan Family Project kita akan bisa melihat hal-hal sebagai berikut:

a. Apakah anak-anak bisa makin mengenal ciptaan Allah dan makin menyayangi antara sesama makhluk ciptaan Allah selama menjalankan Family Project ini?

b. Apakah anak-anak makin melihat dirinya dan keluarganya sebagai sesuatu yang unik yang diciptakan Allah berbeda dengan yang lain,  selama menjalankan Family Project ini?

c. Apakah rasa syukur anak-anak makin meningkat selama menjalankan Family Project?

d. Apakah anak-anak makin ridho dan konsisten dengan segala perintah dan laranganNya selama menjalankan Family Project?

e. Apakah anak-anak mendapatkan berbagai akhlak mulia yang bisa dia dapatkan untuk dipraktekkan selama menjalankan Family project?

f. Apakah anak-anak semakin tunduk dan taat terhadap kehendak penciptaNya, selama menjalankan Family Project?

g. Apakah anak-anak semakin bergairah untuk menebar benih manfaat di muka bumi ini, dan sadar perannya sebagai Khalifah di muka bumi ini, selama menjalankan Family project?

Family Project dan Kecerdasan Menghadapi Tantangan ( AI)

Selama menjalankan Family Project pasti kita dan anak-anak menghadapi berbagai macam tantangan dan cobaan. Dari sinilah kita paham seberapa kuat anak-anak kita menghadapi tantangan hidup.

a. Apakah selama menjalankan Family Project anak-anak mampu mengontrol dirinya ?

b. Bagaimana reaksi anak-anak ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan yang dia inginkan seama menjalankan Family project?

c. Apakah anak-anak sanggup membangun konsistensi dan komitmen terhadap kesepakatan yang sudah dia putuskan bersama selama menjalankan Family Project?

d. Apakah anak-anak menunjukkan inisiatif besar untuk aktivitas yang dia inginkan, dan sanggup menanggung semua resiko yang akan muncul selama menjalankan Family Project?

e. Bagaimana reaksi anak-anak setiap menjumpai “tantangan” selama family project berjalan, apakah mereka bisa mengubahnya menjadi sebuah peluang?

f. Apakah anak-anak tidak mudah putus asa?

g.Apakah anak-anak berani mengakui sebuah kesalahan dan mau belajar dari kesalahan yang dia buat selama menjalankan Family Project?

h.Apakah kemandirian anak mulai terlihat selama menjalankan Family project?

Dari berbagai kasus yang kita dapatkan selama menjalankan Family project ini sebenarnya selain untuk melihat kecerdasan anak-anak, kita juga bisa mengamati kecerdasan diri kita dan pasangan. Sehingga kita semakin paham bagaimana cara kita “memantaskan diri” agar semakin layak mendidik anak-anak hebat. Dan hal-hal apa saja yang harus kita tambahkan selama perjalanan di Universitas Kehidupan.

Salah satu contoh hal kecil ketika menjalankan tantangan 10 hari di Game –game kelas Bunda Sayang ini, kita mengalami kesulitan dalam mengatur waktu sehingga tidak sanggup menuliskan tantangan 10 hari tersebut secara berturut-turut, apakah kita langsung menyerah berhenti disini saja? Kalau iya kecerdasan menghadapi tantangan kita masuk kategori Quitters, Apakah kita cukup menuliskan poin-poin penting saja dan tidak usah menyempurnakannya, yang penting mengumpulkan tugas? Kalau iya, berarti ita tipe campers. Atau kita termasuk orang yang berusaha mengubah manajemen waktu kita, mencari strategi terbaik, membuat sistem penulisan, sehingga memudahkan kita untuk menuliskannya setiap hari? Kalau iya, selamat  berarti kecerdasan anda memasuki tahap Climbers.

Silakan amati kecerdasan-kecerdasan yang lainnya yang ada pada diri kita selama mengerjakan Tantangan-tantangan 10 Hari di kelas Bunda Sayang ini.

Dan untuk bisa mendapatkan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik ke anak - anak dan keluarga kita, mulailah dari diri kita terlebih dahulu

for things to CHANGE, I must CHANGE first

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

πŸ“šSumber Bacaan:
D.Paul Relly, “Success is Simple, Gramedia, Jakarta
Stoltz, Paul G, PhD, 1992, Adversity Intellegence, Mengubah  Hambatan Menjadi peluang
Melva Tobing. Mpsi, Daya Tahan Anak menghadapi Kesulitan, Jakarta, 2013
Materi Tentang Kecerdasan anak dan Kebahagiaan Hidup, IIP, bunda sayang
https://www.youtube.com/watch?v=n9LNFH4TW7k

Monday, January 22, 2018

Badge Game Level 3 : "Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup"

Satu kata yang pasti yang harus saya ucapkan adalah syukur..
Badge ini adalah booster sekaligus cerminan diri agar apa yang didapat mampu saya aplikasikan kedalam kehidupan. 
Terimakasih saya kepada ananda Agatha Abhiyoga Ardhanarisvara, partner kecil disetiap project kehidupan saya. 
Pada Game level ke 3 (ketiga) ini "Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup" kami ditantang untuk membuat project bersama anggota keluarga yang mana project-project ini mengacu kepada indikatir-indikator kecerdasan anak. Project ini dikaitkan dengan 4 Tantangan  dari tipe kecerdasan pada anak, baik itu Kecerdasan Spiritual (SQ), Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual hingga Kecerdasan dalam Menghadapi Tantangan Anak

Rumus Family Project ini adalah
ACTIVITY + MANAGEMENT AND ORGANIZATION = PROJECT

Family Project ini berkaitan dengan aktivitas sehari-hari Agatha. Semoga saya dan Agatha bisa terus bersinergi melanjutkan tantangan berikutnya di project-project yang akan datang. In shaa Allah

for things to CHANGE, I must CHANGE first

#BadgeLevel3
#GameLevel3
#Tantangan10Hari
#Meningkatkan Kecerdasan AnakDemiKebahagiaanHidup
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunSayIIP

Saturday, January 20, 2018

Friday, January 19, 2018

"Filosofi Telur - 2"

"Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam,  maka lahirlah kehidupan baru"  Itulah fitrah kehidupan, Pendidikan yang membangkitkan fitrah anak adalah pendidikan yang inside out bukan yang outside in.  Bukan dengan cara digegas, dijejalkan, dipaksakan, melainkan dengan cara dibangkitkan gairah belajarnya, dibangkitkan fitrahnya (inside out).   Anak yang gairah belajarnya bangkit, maka anak akan belajar seumur hidupnya. Anak yang gairah keimanannya bangkit, maka anak akan beriman seumur hidupnya. Namun, jika fitrah belajar dan fitrah keimanannya tidak bangkit, maka anak akan berhenti belajar dan beriman.  #ibuprofesional6th  #changemakerfamily

Thursday, January 18, 2018

"Senang berbagi kebahagiaan"



Hari ini saya membawa Agatha ke klinik, karena dia sudah muntah berkali-kali. Seharusnya untuk anak yang sudah muntah dari kemarin pasti lemes dan ga happy. Tapi Agatha kebalikannya. Sepanjang kereta dia bernyanyi dan ada seorang anak kecil memperhatikan polahnya. Anak itu sangat terhibur dengan polah Agatha.
Agatha malah tidak menyadari kalau anak kecil itu memperhatikannya. Setelah saya beritahu baru Agatha menoleh. Lalu mereka bercanda sepanjang berada didalam kereta. Dia bilang, " Ma.. adek so happy to see Agatha.." and Agatha happy to make adek happy.. oh so sweet nak.. Agatha tampak senang bisa berbagi kebahagiaan dengan anak kecil itu. 
Project kebaikan yang kami lakukan tanpa Agatha sadari ini bagi saya cukup memuaskan dan menyenangkan. Sementara Agatha melakukan hal-hal baik seperti yang dia katakan kepada saya. Bagaimana tentang bersikap baik kepada sesama, kepada orang lain, kepada yang lebih tua juga kepada sekitarnya. Lakukanlah nak semampumu, sebisamu, biar Allah yang nilai. Mama mengabadikannya didalam hati dan ingatan Mama, tentang masa kecilmu, tentang hal-hal kecil yang mempunyai makna besar tentang kebaikan. Tentang nilai-nilai yang Mama bisa ambil dari sikapmu terhadap orang-orang disekitarmu.. Terimakasih sudah mengajarkan Mama akan banyak hal. Teruslah seperti itu..

#Tantangan_Hari_Ke-15
#KelasBunsayIIP3
#Game_Level_3
#Kami_Bisa
#MyFamilyMyTeam
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP

"Filosofi Telur - 1"

Mendidik anak itu bukan dengan cara digegas, dijejalkan, dipaksakan dari luar (outside in). Ibarat telur apabila dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalamnyapun akan mati. 
Anak secara fitrah adalah seorang pembelajar sejati, karena digegas, dijejalkan dan dipaksa orang dewasa untuk belajar, maka fitrah itupun mati.

Bagaimana sebaiknya?

#ibuprofesional6th 
#changemakerfamily

"Tidak malu untuk bilang Maaf"

Pagi yang mendebarkan.. Sebelum berangkat ngaji, Agatha minta minum susu, dia ambil sendiri di Kulkas. Gak lama setelah minum susu Agatha muntah... Saya tawarkan untuk ga pergi ngaji dulu tapi dia ngotot tetep pengen pergi. Baru sampai bus stop eeehh muntah lagi, tapi lagi-lagi ngotot tetep mau kesekolah sambil nangis.. "i want go to school ma.." aku ga sakit.. aku cuma muntah.. Lhaaa!! bingung kan....??? Oke saya turuti aja maunya apa.. perjalanan dilanjutkan.. sampai ke Interchange saya turun dan mencari tempat duduk dan menyuruh dia makan bekal nya dulu.. perutnya harus di isi lagi agar tidak kosong banget. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan MRT. Eladalahhh... di MRT dia muntah lagi, kali ini sangat banyak. sampai baju, celana, sepatu, tas semua kena muntahannya, dan tentunya bajunya sendiri. Duhhh! Saya cuma bisa istiqfar dalam hati, antara kasihan, sedih, saya juga jadi pengen nangis, bingung.. campur aduk deh.. Dan seorang Ibu dengan bayinya berbaik hati membagikan tissue basah untuk mengelap muntahan yang berhamburan dibaju saya. Pertama saya mengelap baju saya. lalu celana, kemudian tas, kemudian mengelap baju Agatha. Memang tidak maksimal tapi sedikitnya mengurangi pemandangan yang ga enak. Semua mata menatap kami, ntahlah apa yang ada dipikiran mereka. Mungkin Agatha mengerti ketika orang menatap ke arahnya dia merasa bersalah, lalu dengan spontan bilang "im so sorry... i'm so sorry aunty.. Pada saat itu saya merasa lega sekaligus terharu. Apa yang selalu saya tanamkan kepadanya selama ini adalah salah satunya berani mengatakan "Maaf" jika kita merasa salah. Walaupun Agatha muntah bukan karena kehendaknya sendiri, tapi karena dia memang sedang tidak enak badan. Tapi saya tau anak ini cukup tau diri dan merasa tidak nyaman karena tidak sengaja muntah di area public. It's okay nak.. kamu ga salah, kamu juga sudah bersikap sangat baik.. Don't worry dengan tatapan orang-orang kepada kita, tenang ada Mama nak...

#Tantangan_Hari_Ke-14
#KelasBunsayIIP3
#Game_Level_3
#Kami_Bisa
#MyFamilyMyTeam
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP

Wednesday, January 17, 2018

Cemilan Rabu Ke-3 | Kelas Bunda Sayang Level ke-3: "Kiat Mencerdaskan Si Kecil Secara Menyeluruh"

🍩 Cemilan Rabu ke-3🍩
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-3: *Kiat Mencerdaskan Si Kecil Secara Menyeluruh*
Rabu, 17 Januari 2018

🌟 Kiat Mencerdaskan Si Kecil Secara Menyeluruh🌟

πŸ“ Memberi Gizi Cukup
Menurut beberapa penelitian, anak usia dini yang banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan makanan olahan atau yang berpengawet memiliki tingkat IQ yang lebih rendah daripada anak – anak yang mempunyai pola makan sehat dari orang tuanya seperti ikan, sayuran, buah – buahan dan juga mengikuti pola makan yang teratur. Dengan asupan makanan yang baik, anak akan mempunyai daya ingat dan konsentrasi lebih baik pula. Gizi buruk dapat menjadi penyebab lemah mental pada anak.

πŸ“ Biasakan Membaca Buku
Kegiatan membaca akan memberi banyak manfaat pada anak, antara lain mengasah keterampilan berbahasa, kemampuan memusatkan perhatian dan mengasah daya khayal anak. Hal ini terutama akan berkembang apabila anak mulai diperkenalkan pada kegiatan membaca di usia dini, dan terlihat efeknya ketika anak mulai bersekolah.

πŸ“ Mengamati gaya belajar anak
Tidak semua anak memiliki gaya belajar yang sama. Masing-masing anak adalah unik karena itu mereka akan memiliki gaya tersendiri yang paling sesuai untuk menyerap pelajaran dan berbagai hal di sekelilingnya. Perhatikanlah apakah anak termasuk pembelajar visual, auditori, ataukah kinestetik yaitu artinya belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan gerakan. Hal ini berguna untuk  cara mengetahui bakat anak sejak dini.

πŸ“ Membangun kecerdasan emosi anak
Kecerdasan emosi seseorang tidak kalah pentingnya dibanding kecerdasan kognitif yang dinyatakan melalui tingkat IQ anak. Pentingnya kecerdasan emosi akan memerlukan dukungan pada kemampuan kognitif dan sosial anak. Orang tua perlu membangun kecerdasan emosi anak sejak ia berusia dini agar anak menjadi cerdas secara emosional pula.

πŸ“ Memperkenalkan anak dengan bahasa asing
Mempelajari bahasa lain selain bahasa ibu akan mendorong kemampuan kognitif anak yang lebih baik, juga mendorong kreativitas anak lebih efektif lagi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak yang pintar berbahasa juga akan terdorong kecerdasannya dalam bidang sains dan matematika, kemampuan memecahkan masalah dan cara berpikir kreatif

 πŸ“ Mengenalkan kesenian
Anak yang diperkenalkan kepada seni akan mempunyai perkembangan yang lebih baik dalam bidang bahasa, daya ingat, verbal, matematika dan tingkat IQ nya. Seni tersebut antara lain , musik, kerajinan tangan, seni lukis dan lain–lain. Cobalah untuk mengarahkan anak kepada salah satu bidang seni yang kelihatannya akan disukainya.

πŸ“ Beri anak kesempatan bermain
Dunia anak lekat dengan kegiatan bermain, karena itu anak perlu diberi ruang gerak yang dapat merangsang imajinasinya. Untuk itu, tidak perlu memberikan mainan yang mahal. Kreativitas Anda sebagai orang tua justru dituntut untuk memberikan pengalaman bermain yang unik bagi anak, dengan tetap memberikan pengawasan yang memadai ketika anak sedang bermain sambil memberikan cara melatih mental anak agar berani dengan bermain sesuai usianya.

πŸ“ Berbicaralah dengan cerdas
Usahakanlah untuk berbicara kepada anak dengan pola kalimat yang jelas untuk membantu kemampuan anak berbahasa. Gunakan kata–kata atau kalimat yang cerdas dan mudah dimengerti oleh anak untuk membiasakan anak berpikir secara terstruktur dan tersusun. Usahakan untuk berbicara dengan anak menggunakan kalimat yang baku agar anak mudah untuk mengerti adanya pola dan konsep dalam suatu kalimat, untuk mendukung perkembangan bahasa anak usia dini.

πŸ“ Membacakan cerita atau mendongeng untuk anak
Kegiatan mendongeng seringkali diabaikan oleh para orang tua karena merasa tidak ada hubungannya dengan kemampuan akademis anak. Mendongeng atau membacakan cerita akan mendorong anak untuk mengembangkan daya imajinasinya, sebab ia akan selalu berusaha membayangkan apa yang sedang diceritakan atau didongengkan kepadanya, menebak rupa tokoh–tokoh dalam cerita, latar belakang setiap cerita, dan lain–lain.

πŸ“   Memutarkan lagu
Kegiatan mendengarkan lagu akan menjadi saat santai yang cocok untuk seorang anak. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa musik dapat menjadi sarana untuk mencerdaskan anak bahkan sejak masih dalam kandungan, terutama musik klasik.

πŸ“ Berikan beberapa pertanyaan untuk memancing ide anak
Tanyakan kepada anak beberapa pertanyaan, seperti bagaimana harinya di sekolah, atau dimana liburan terbaik menurutnya. Hal ini akan mendorong anak Anda untuk memikirkan ide-ide baru yang dapat membantu menciptakan hubungan saraf baru di otak.

πŸ“ Memprioritaskan jam tidur anak
Jika anak Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur, dirinya mungkin akan kehilangan kemampuan otak yang berharga.

Tidur mempengaruhi setiap aspek fungsi kognitif anak, termasuk perhatian, memori, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan cukup tidur lebih mungkin untuk berperilaku buruk di sekolah dan kesulitan memusatkan perhatian pada pelajaran.
Tetapkan waktu tidur yang konsisten dan waktu bangun untuk anak Anda, matikan TV, komputer atau perangkat lain dua jam sebelum anak berangkat tidur.

πŸ“ Ajak anak berolahraga
Aktivitas fisik yang teratur bermanfaat terhadap kesehatan secara keseluruhan dan juga fungsi otak.
Sebuah penelitian terbaru di Medical College of Georgia di Augusta menemukan bahwa ketika anak-anak yang kelebihan berat badan pada usia 7 sampai 11 dan berolahraga selama 20 atau 40 menit sehari, mengalami perbaikan fungsi kognitif otak setelah 13 minggu.
Hal tersebut terjadi karena gerak mengaktifkan daerah penting di otak yang mempengaruhi daya pikir anak. Ajak anak untuk melakukan olahraga pilihannya atau ajaklah anak bersepeda secara rutin.

πŸ“ Bantu anak mengatasi stres
Stres pada anak dapat mengganggu fungsi otaknya. Dalam sebuah penelitian terhadap anak-anak usia 9 sampai 12 tahun, para peneliti di University of Malaga  di Spanyol menemukan bahwa anak yang merasa stres memiliki hasil ujian yang melibatkan kecepatan memori dan perhatian yang lebih buruk daripada anak-anak yang tidak stres.
Jika anak Anda cemas tentang suatu hal, ajak anak berkomunikasi dan selesaikan masalah yang dialami anak bersama. Ajak anak melakukan hal-hal yang menyenangkan agar terhindar dari stres.

πŸ“  Rapikan rumah Anda
Keadaan rumah yang berantakan dan tidak teratur mengarah pada pikiran yang kacau. Penelitian menunjukkan bahwa keadaan rumah yang berantakan dapat mempengaruhi fungsi intelektual anak.
Anak-anak yang berkembang dalam lingkungan yang rapi dan terstruktur, memiliki daya pikir yang lebih cemerlang dan fokus.

πŸ“ Ajak anak berlatih memainkan alat musik
Peneliti dari Perancis menyatakan bahwa pelatihan musik selama 6 bulan saja dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak.
Kemampuan membaca anak meningkat dan anak menjadi mudah menangkap arah pembicaraan orang lain. Pelatihan musik juga mendorong pengembangan saraf yang tercermin dalam pola tertentu dari gelombang otak.

πŸ“  Luangkan waktu dengan anak
Menyediakan waktu dengan anak sangat berguna untuk mengembangkan sisi emosional dan psikologisnya. Sesibuk apapun orang tua dalam mencari nafkah, sebaiknya usahakan untuk meluangkan waktu sejenak agar bisa mendapatkan kebersaman dengan anak. Dengan begitu, anak akan mendapatkan perkembangan sisi psikologis yang cukup seimbang dengan sisi akademisnya.

πŸ“ Berikan mainan yang menunjang
Tidak semua mainan bisa mendorong sisi kreativitas anak dan membuatnya lebih cerdas, ada pula yang berbahaya dan memberi pengaruh buruk pada anak. Saat ini sudah banyak produsen mainan edukatif yang bisa dipilih untuk mendapatkan mainan yang menunjang perkembangan otak anak.

πŸ“  Batasi anak dalam penggunaan fitur layar datar
Televisi, Gadget, Leptop  tidak hanya membuat anak menjadi tenang namun juga membawa efek negatif apabila anak terlalu lama menggunakannya. Salah satu efeknya anak bisa menjadi kecanduan dan lupa untuk berinteraksi dengan orang lain.Jikapun orang tua ingin memberi permainan dalam fitur layar datar tersebut kepada anak, batasi waktunya dan buat perjanjian terlebih dulu dengan anak, untuk berapa lama waktu mereka diizinkan menggunakan fitur layar datar tersebut.

πŸ“ Tentukan waktu belajar anak.
Anak perlu memiliki waktu untuk belajar disamping waktu untuk bermain, karena ia juga perlu mengasah otaknya agar tidak melupakan apa yang telah dipelajari. Tentukan jadwal belajar anak setiap hari dan beri pendampingan ketika anak sedang belajar.

πŸ“ Jaga hubungan antar anggota keluarga
Kecerdasan emosional dan mental anak juga tidak kalah pentingnya, karena itu sangat baik jika anak hidup dalam lingkungan yang harmonis dan aman. Jagalah suasana yang kondusif dan harmonis antar anggota keluarga untuk mendukung kecerdasan emosional anak dan menghindari dampak anak sering dimarahi.

πŸ“ Hindari keributan
Melihat keributan setiap hari pun tidak baik untuk perkembangan mental dan emosional anak. Tidak hanya dari anggota keluarga, anak pun perlu merasa aman dari lingkungan sekitarnya secara emosional. Jauhkan anak dari lingkungan yang tidak sehat, lingkungan yang membuatnya merasa tidak aman secara mental. Dampak kekerasan terhadap anak yang dilihatnya dari lingkungan sekitar bisa menjadi fatal dan merusak mentalnya.

πŸ“  Ajak anak mengenal alam
Mengenal alam dan lingkungan sekitar bisa menjadi proses pembelajaran yang sangat baik untuk anak dan berdampak positif terhadap perkembangan kecerdasannya. Ajaklah anak sesekali ke alam terbuka dan beri tahukan kepadanya mengenai segala sesuatu yang ada di alam tersebut.

πŸ“ Perkenalkan anak kepada agama
Memperkenalkan anak kepada agama merupakan langkah utama untuk meletakkan dasar dan pedoman hidup yang akan membuatnya menjadi manusia beriman dan mempunyai tujuan hidup yang jelas. Sebab kecerdasan tanpa keimanan akan berjalan dengan timpang dan mudah menjadi salah arah.

πŸ“ Memperhatikan aspek emosional anak
Dalam membimbing anak agar cerdas, kita tidak bisa hanya menekankan kepada aspek kognitif saja. Kecerdasan otak memerlukan kecerdasan emosi agar dapat digunakan secara seimbang dan tetap pada jalur yang benar, serta tidak disalah gunakan. Karena itu orang tua perlu memperhatikan perkembangan sosial emosional anak usia dini.

πŸ“ Jangan memaksa anak untuk belajar
Belajar memang merupakan jalan untuk menjadi cerdas, akan tetapi hal itu hanya akan mengendap di otak anak apabila anak melakukannya dengan senang hati. Jika anak belajar dengan paksaan, ia hanya akan menjadi jenuh dan bosan, tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan efek buruk kemudian hari

πŸ“ Terapkan disiplin dan konsekuensi
Menetapkan disiplin dan konsekuensi apabila anak berbuat salah menjadi salah satu cara untuk membentuk anak menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas namun juga tahu cara mengendalikan dirinya sendiri. Dengan demikian ia pun akan belajar untuk mengendalikan kecerdasannya sendiri juga.

πŸ“ Selalu menambah wawasan sebagai orang tua
Mendidik anak membutuhkan ilmu yang tidak sedikit dan tidak ada habisnya, karena itulah sebagai orang tua perlu terus menambah ilmu tentang berbagai cara pengasuhan anak dan juga memperbaiki kualitas diri sebagai orang tua yang cerdas dan bisa memberikan dukungan kepada anak dengan selalu mendengarkan aspirasi anak.

Setiap anak membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk berbagai masalah dan dalam perkembangan mereka, karena itulah menjadi orang tua adalah suatu proses pembelajaran yang tidak pernah berakhir


Salam Ibu Profesional
/Tim Fasilitator Bunda Sayang Batch #3\

πŸ“š Sumber Referensi:

Linda Mayasari. (18 Juli 2017). Detik Health. Diakses pada 6 Desember 2017. Dari https://health.detik.com/read/2012/07/18/093102/1968025/1301/15-cara-meningkatkan-kecerdasan-.

Dosenpsikologi.com. (20 Oktober 2017).Mencerdaskan si kecil secara menyeluruh. Diakses 6 Desember 2017. Dari https://dosenpsikologi.com/cara-mendidik-anak-agar-cerdas.

Tuesday, January 16, 2018

"Berempati kepada orang lain"

Project kebaikan masih berlanjut di hari kedua. Tadi setelah Magrib saya mengajak Agatha pergi ke supermarket terdekat sekalian bertemu dengan Bapaknya untuk membeli beberapa groceries. Ketika keluar pintu rumah, Agatha terlihat happy, ohh.. ternyata dia sedang bercakap-cakap dengan anak lelaki tetangga sebelah kanan rumah. Setelah pada materi komunikasi produktif saya pernah menceritakan tentang tetangga kami yang sebelah kiri. Malam ini saya akan menceritakan sedikit  tentang tetangga yang berada di sisi kanan apartemen kami. Keluarga kecil sebelah kanan rumah kami ini sama halnya seperti keluarga kecil kami. Terdiri dari seorang Ama, Apa dan si anak lelaki. Anak lelaki ini berusia sekitar 2 tahun. Tepatnya saya tidak tahu. Saya tidak cukup mengenal keluarga kecil ini. Bahkan nama mereka pun saya ga tahu hehehe.. Keluarga ini cukup unik. Selepas subuh Suami berangkat bekerja, dan tidak lama pukul 6 pagi sang istri menyusul pergi bekerja sambil memboyong anak semata wayang mereka untuk di titipkan ke Child Care terdekat. Dan biasanya kami akan bertemu lagi pada malam hari antara pukul 7-9 malam, ntah papasan di lift atau di koridor menuju apartemen masing-masing. Jadi dapat dibayangkan anak sekecil itu sejak pagi sudah berangkat dari rumah dan akan kembali sore hari pukul 7 untuk bisa berjumpa kembali dengan kedua orang tuanya. Si anak kecil tadi bila sudah masuk rumah tidak pernah keluar lagi. Pintu akan terbuka tapi teralis rumah akan terkunci sehingga dia tidak dapat pergi keluar. Dan Agatha tiap melihat dia dari luar selalu memanggil ataupun hanya sekedar say hello.. Dan si anak kecil itu sangat antusias bila di sapa. Saya rasa dia kesepian. Bila saya  dan Agatha mau pergi ataupun pulang dari luar rumah, kami melihat si anak kecil ini sering bermain sendiri di depan TV tanpa ada yg menemani. Orang tuanya ntah dimana. Hmm.. Tapi mungkin itu hanya pemngamatan sekilas saya saja. 
Balik ke cerita tadi ketika Agatha mengajak anak kecil itu mengobrol. Mereka membicarakan tentang toys dan si anak kecil itu menunjukkan beberapa toys yang dia punyai kepada Agatha. Namun Agatha pun tidak dapat mengobrol terlalu lama dari balik pagar itu, karena kami harus segera pergi ke supermarket. Didalam lift Agatha tiba-tiba bicara "kasihan ya adek ma.. dia ga punya friend.."  Huft.. saya cuma bisa tersenyum, dan menjawab "ya kalau ketemu lagi diajak ngobrol ya.." Agatha cuma menganggukkan kepalanya. Dan setelah kami pulang dari supermarket, anak kecil itu masih disana, mungkin dia menunggu Agatha kembali, dan Agatha melanjutkan obrolan mereka yang terhenti tadi. Dan segera berpamitan setelah saya masuk ke dalam apartemen kami. Mungkin tanpa saya sadari selama ini Agatha mengamati si anak kecil tetangga sebelah rumah ini. Hari ini tanpa dia sadari saya mencatat satu kebaikan lagi yang Agatha pikirkan dan lakukan. Good Job My Boy

#Tantangan_Hari_Ke-13
#KelasBunsayIIP3
#Game_Level_3
#Kami_Bisa
#MyFamilyMyTeam
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP

Monday, January 15, 2018

"Being Nice with People"

Pagi hari ketika bersiap berangkat sekolah, saya mengajak Agatha berdiskusi ringan sepanjang perjalanan dari rumah menuju Bus Stop. "Agatha, anak baik itu anak yang seperti apa sih? tanyaku". Dia lalu menjawab: "good boy itu kalau tidak makan di bus, nurut sama Mama & Papa, harus Queued bila masuk Bus dan MRT, rajin solat, rajin tilawah, bobo siang, tidak suka marah-marah, nice with people" jawabnya.. Masha Allah ngerekam juga nih anak dalam hati saya.. karena selama ini kalau dinasehatin kaya ga denger gt dan cuek bin lempeng. xoxoxo.. Saya tertarik dengan kata-kata terakhir yang Agatha sebutkan, yaitu Nice with people.. Lalu saya tanya sekaligus ngetes lagi (hahaha..) "emang gimana nak kalau nice sama orang-orang itu?. "ya gitu say assalamualaikum, salim, ajak adek play.. say hai sama teman.. apalagi ya ma, aku lupa tuh katanya hahaha... 

Ahh mama senang banget klau Agatha baik sama orang-orang, sopan, nice, be good boy.. Dalam hati saya, baik mulai hari ini, saya akan mengamati sikap "being nice with people" nya versi Agatha. Dan  saya tidak menyuruh-nyuruh dia melakukan sesuatu, hanya saya akan mengamati dan melihat dia melalukan-nya secara spontan maksud dibalik kata "nice" yang dia ungkapkan kepada saya tadi. Hal penting pagi ini yang Agatha ingatkan kepada saya bahwa  menjadi orang baik itu salah satunya bersikap baik kepada orang lain juga. Saya berusaha mengabadikan moment-moment dimana saya melihat Agatha bersikap baik kepada orang-orang sekitarnya tanpa harus saya suruh dan ingatkan. Namun sebenarnya tanpa saya sadari bahwa perilaku bersikap baik kepada orang lain itu sebenarnya sudah seringkali dia tunjuk-kan tapi malah saya menganggap itu sebuah hal biasa. Terimakasih Agatha sudah mengingatkan Mama.. Project kebaikan ini akan terus kita lanjutkan ya.. in shaa Allah hal ini akan membuat kamu semakin peka dengan sekitar, tidak hanya kepada sesama tapi kepada makhluk hidup lainnya. Dan menjadikan project ini sebagai kebiasaan yang akan mengakar dalam kehidupanmu sehari-hari.

#Tantangan_Hari_Ke-12
#KelasBunsayIIP3
#Game_Level_3
#Kami_Bisa
#MyFamilyMyTeam
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP

Sunday, January 14, 2018

"Project Kebaikan kepada Sesama"

Alhamdulillah 10 hari sudah saya menjalankan project bersama Agatha, dalam 10 hari ini kami menjalankan 3 project yang berbeda. Project pertama mengacu kepada  tantangan kecerdasan spiritualnya, dilanjutkan dengan project  kedua dan ketiga guna melejitkan kecerdasan intelektualnya. Pada project kedua dan ketiga ini, Agatha mendapatkan tantangan masing-masing 3 hari sesuai dengan tema yang Agatha pilih sendiri. Sebenarnya si anak masih berminat melanjutkan pada bagian tantangan kecerdasan intelektual di bagian cerita bergambar, namun saya mengajak untuk menemukan lagi tantangan baru lainnya dalam beberapa hari kedepan. Harapan saya di tantangan kali ini adalah adanya interaksi Agatha tidak hanya di dalam lingkungan rumah saja, namun interaksi Agatha terhadap sekitar dan sesama. Tantangan ini saya beri nama "Project Kebaikan kepada sesama". Seperti apa keseruan-nya, In shaa Allah Kami akan mulai besok pagi. Toss dulu Agatha ✋✋ 

#Tantangan_Hari_Ke-11
#KelasBunsayIIP3
#Game_Level_3
#Kami_Bisa
#MyFamilyMyTeam
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP

Saturday, January 13, 2018

"Ketika Pikachu Marah"

Mari kita saksikan bersama-sama cerita bergambar Agatha hari ini πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

#CeritaBergambar
#Tantangan_Hari_Ke-10
#KelasBunsayIIP3
#Game_Level_3
#Kami_Bisa
#MyFamilyMyTeam
#Tantangan10Hari
#KuliahBunSayIIP