Friday, August 31, 2018

“Nyamuk, Manusia dan Cairan ajaib”

Akhirnya pulang ke kotaku.. Bangka Belitung. Agatha yang jarang kembali kesini hanya setahun sekali, namun merasa tiap pulang kesini selalu saja ada yang berbeda. Bangka tentu saja berbeda dengan Singapura. Singapura bisa dibilang adalah salah satu city of light Asia Tenggara. Berbanding terbalik dengan kondisi Bangka, yang listrik saja terkadang masih ada jadwal pemutusan bergilir. Karena daya listrik yang masih kurang sementara pemakaian listrik semakin meningkat. Bagi saya ini hal yang biasa, namun bagi Agatha ini menyeramkan hahaha.. Selain kondisi listrik yang masih up and down Bangka masih dikelilingi hutan belantara yang rimbun. Dannn tentunya masih banyak nyamuk. Yang mana kalau di Singapore kami hampir tidak pernah bertemu nyamuk. Agatha sedikit kesal melihat nyamuk yang memburunya kesana kemari, karena dia belum bisa refleks menepuk nyamuk tersebut dia akhirnya ngoceh-ngoceh sendiri “Why you bite meeee?? Go away from meee..!!” Why so many mosquito at Nenek house ma...” tanyanya dengan wajah kesal. Saya hanya bisa menjawab, “ya mungkin karena rumah nenek dekat dengan hutan, yang mana mungkin rumah nyamuk dan kawan-kawannya tidak jauh dari sini, sudah gak apa-apa, bersabar saja” sahutku sekenanya sambil ketawa melihat kekesalan Agatha. “Anggap ini pengalaman yang menantang. Dulu ketika Agatha masih kecil Agatha tidak pernah mengeluh tentang nyamuk. This not big deal nak..” sahutku lagi
Why nyamuk bite me, bite you, bite everybody ?” tanyanya lagi. Wakss... kebetulan saya mempunyai dongeng masa kecil tentang nyamuk dan manusia ini.. “Agatha dengarkan mama cerita kenapa nyamuk menggigit manusia” lanjutku. Lalu sambil lalu lalang mengusir nyamuk.. saya mulai bercerita tentang dongeng nyamuk vs manusia.
“Di suatu ketika hiduplah sekawanan nyamuk raksasa, yang ukuran badan-nya itu melebihi ukuran badan manusia. Sementara ukuran manusia adalah sebaliknya, kecil seperti semut. Manusia sangat iri dengan nyamuk. Kenapa nyamuk sangat besar sementara manusia merasa kecil dan terkadang terinjak-injak dengan hewan-hewan lain yang lebih besar. Pada suatu hari manusia datang kepada nyamuk. “Nyamuk kalau boleh aku tahu, apa yang membuatmu bisa menjadi besar seperti raksasa” tanya manusia kepada nyamuk. “Aku mempunyai cairan ajaib didalam tubuhku” sahut nyamuk. Manusia kemudian membujuk nyamuk untuk meminjamkan cairan rahasianya, dan nyamuk yang tidak ada pikiran buruk pun akhirnya mengijinkan manusia dan meminjamkan cairan ajaibnya. Manusia berjanji dia hanya ingin mencoba cairan ajaib yang dimiliki nyamuk hanya satu hari saja. Dan nyamuk yang baik hati pun mengabulkannya. Setelah nyamuk meminjamkan cairan ajaibnya maka berubah lah nyamuk menjadi sekecil ukuran semut sementara manusia yang dipinjamkan oleh nyamuk cairan ajaibnya tadi langsung berubah menjadi raksasa yang besar. Manusia merasa terkejut bercampur senang, ternyata cairan tadi betul-betul bisa mengubah mereka yang sekecil semut menjadi seperti raksasa. Mulailah pikiran jahat manusia muncul, setelah waktu peminjamannya hampir habis, manusia tidak mau mengembalikan cairan ajaib yang sudah masuk ke tubuhnya, manusia ingin memiliki cairan itu untuk selamanya. Manusia bahkan rela apabila harus menjadi musuh bagi nyamuk. Nyamuk terus memohon agar manusia mau mengembalikan cairan ajaibnya. Tapi manusia tetap menolak dengan berbagai cara. Sehingga nyamuk sangat marah kepada manusia. Oleh karena itu nak, sampai sekarang nyamuk terus menggigit manusia untuk mengambil cairan ajaib yang sudah dimiliki manusia”. “Begitu ceritanya Agatha”, kataku sambil tertawa.. “jadi Agatha tahu kan kenapa manusia selalu dikejar-kejar oleh nyamuk” hahahaha...
“Tapi ini cuma dongeng nak...” don’t be too serious sayang..”! Ayooo biar ga digigit nyamuk sekarang waktunya kita tidur.. Tutup pintu agar nyamuk tidak bisa masuk kerumah nenek dan atuk. Good niteee.. sampai jumpa lagi nyamuk” 😆😆😆

#HariKe-9
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

Thursday, August 30, 2018

"Kancil dan Siput"

In shaa Allah besok kami (saya dan Agatha) akan Safar kerumah  nenek dan atuknya Agatha di Bangka. Menunggu suami packing saya mengingatkan Agatha. "Eh besok kita mau kemana ya??" tanyaku. Bangkaaaa jawab Agatha. Bangka adalah salah satu kota di Provinsi kepulauan Bangka Belitung. Bangka adalah kota masa kecil saya. Tiba-tiba teringat masa kecil yang penuh cerita. Bapak adalah salah satu pendongeng terbaik bagi saya. Hmm.. saya rasa pada masa itu semua Bapak-bapak dijaman itu adalah Bapak-bapak terhebat yang jago mendongeng. Kenapa saya sebut hebat? karena rata-rata mereka mampu mendongeng tanpa membaca buku. Dongeng yang mereka ceritakan kepada kami adalah dongeng turun temurun dari orang tua bahkan kakek dan nenek mereka jaman dahulu. Teringat sebuah dongeng legendaris yang pernah diceritakan oleh Bapak, tentang seekor kancil dan Siput. Sebenarnya cerita kancil dan Siput ini ada dalam berbagai versi. 
Kancil adalah binatang yang sangat cepat larinya, akan tetapi dia sangat sombong dan suka mengejek teman-teman binatang lainnya. Salah satunya adalah Siput yang mempunyai sifat pendiam, sabar dan setiawakan.
Kancil selalu berteriak-teriak dengan keras dan lantang mengejek si Siput dengan kata-kata yang tidak baik "Eh, kau adalah binatang yang terlambat di dunia apabila sedang berjalan, bahkan tidak tahu cara berlari. Lucu sekali engkau ini. Aku yakin kau tidak dapat mengalahkanku bila kita berlomba lari!" kata Kancil kepada Siput sambil mengejek.
Siput menjawab dengan tenang, "ya, aku bisa mengalahkanmu."
"Oke, baiklah, kalau kau mau ditertawakan, kita akan berlomba," balas Kancil dengan jengkel karena merasa tersinggung.
Rencana perlombaan tersebut terdengar oleh hewan-hewan lain yang ada di hutan tempat Kancil dan Siput tinggal. Mereka tertarik sekali untuk melihat perlombaan tersebut sehingga berduyun-duyun datang ke tempat perlombaan.
Perlombaan pun dimulai. Kancil jantan yang sombong dengan keahliannya lari dengan kecepatan yang luar biasa sehingga dengan waktu singkat telah meninggalkan Siput yang masih jauh di belakang. Kancil yang merasa yakin bahwa Siput akan kalah, ditengah perjalanan bersantai dan beristirahat, dia berpikir "ah Siput pasti masih sangat jauh dan tidak akan bisa menyaingi kecepatan lariku, lebih baik aku tidur dulu, ketika aku bangun pun aku yakin dia masih tertinggal di belakang.
Dugaan kancil salah, sepanjang perlombaan, Siput dan teman-temannya ternyata telah menyiapkan strategi agar Siput tidak tertinggal yaitu disepanjang jalan menuju garis finish siput dan teman-temannya berbaris, sehingga siput tidak pernah tertinggal dari kancil ketika dia berlari sekencang apapun. Akhirnya kancil kelelahan dan menyerah, perlombaan di menangkan oleh siput.
Kancil sedih dan malu melihat kemenangan Siput. Sejak saat itu Kancil berubah sifat yang tadinya licik menjadi bijak dan mau minta maaf pada Siput. Kancil pun disambut hewan-hewan yang lain dengan penuh persahabatan.
"Begitulah kehidupan nak.. kita harus bersikap baik kepada sesama. Jauhilah sikap licik dan ingin menang sendiri. Kita tidak pernah tahu bahwa kelicikan dan sikap buruk kita itulah yang akan menjerumuskan dan mengalahkan kita. Jadilah pribadi yang setiakawan dan saling membantu satu sama lain. Tidak sombong, rendah hati, dan sabar. Semoga Agatha pun bisa mengambil pesan moral yang Mama ceritakan ini ya.."

#HariKe-8
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

Wednesday, August 29, 2018

"Racing Boat ala Agatha"

Yuhhuuu! sore yang seperti biasa, kemana lagi kalau buka kesini. Lower Seletar lah salah satu tempat favorit Agatha. 2 hari sekali kami akan bersepeda sejauh 8 Km PP kesini. Heran saya, kenapa dia ga bosan-bosan kesini ya... 😃😃
Yang saya lihat anak ini bukan tipe pembosan, dia memang tipe yang setia terhadap sesuatu. Itu dapat terlihat dari mainan-mainan yang sama yang terus menjadi favoritnya sejak kini. Atau menyukai makanan yang sama selama bertahun-tahun. Bahkan saking seneng nya kalau ke Lower Seletar, Agatha sampai minta pindah rumah disekitar situ biar katanya ga jauh dan bisa kapan ajah kalau mau kesitu.
Sore ini Agatha membawa beberapa mainannya ke Lower Seletar, selain mini basket alias ember kecil dia juga mengangkut sekaligus  3 buah boat plastiknya untuk dimainkan pada aliran air. Beruntungnya sore ini tak banyak orang yang ikut bermain disana, Agatha jadi lebih bebas hulu-hilir kesana kemari. Dia melombakan ketiga buah boat nya. Saya yang duduk tidak jauh dari sana memperhatikan polahnya sambil sesekali mendokumentasikan apa yang dia lakukan. Akhirnya saya duduk lebih dekat lagi sambil memvideokan yang dia lakukan juga mengajaknya bercakap-cakap....
👩: "diapain boat nya nak?"
👦: "Racing maa.."
👩: "siapa yang menang?"
👦: "the three of them, the three also win.."
👩: "Who's the winner? (saya masih penasaran"), Oh My God, waa... the orange one the winner I think, no. no.. the blue one and red one the winner
👦: "he winnn.."
Agatha kemudian mengulang-ngulangnya sampai beberapa kali.
Saya pun cukup penasaran, kenapa Agatha mengulang-ngulang boat racing tersebut sementara pemenangnya sudah ada. Kemudian saya bertanya lagi.
👩: "kenapa di ulang-ulang terus nak"
👦: "because the orange one not yet be the winner ma.."
ohh ternyata dia masih penasaran karena yang orange tadi belum pernah menang. Dari sini saya mencoba memberikan dia semangat,
👩: "wahh agatha baik sekali ya, tapi seperti yang sudah mama katakan minggu lau waktu Agatha ikut lomba 17 Agustus di Bishan, bahwa dalam hidup ini pasti ada menang dan kalah, yang kalah tidak perlu berkecil hati dan yang menang tidak boleh jumawa".
Tapi Mama senang karena Agatha berniat baik, agar ketiga boat tersebut merasakan menjadi pemenang. Dalam kehidupan niat baik kepada sesama itu memang harus  kita tanamkan, toh berniat saja Allah sudah catatkan dalam amal kebaikan kita, apalagi kalau kita benar-benar melakukan kebaikan yang sesungguhnya. Tapi dalam sebuah perlombaan, sekali lagi tidak masalah mendapat kemenangan atau kekalahan. Agatha harus bisa memilah-milah keduanya ya. Tetap semagat nak....!!

#HariKe-7
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

Cemilan Rabu Ke-2 | Kelas Bunda Sayang Level ke-10: "Membangun Karakter Usia Dini"

🌳 Cemilan Rabu ke - 2 🌳
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-10: Membangun Karakter Usia Dini
Rabu, 29 Agustus 2018
🏡🏡🏡
✅Menumbuhkan rasa aman dan nyaman adalah dasar yang utama dalam membentuk karakter anak, yang kemudian dapat menumbuhkan rasa ”berarti”, ”berharga” atau ”bernilai” pada anak.

Apa itu Karakter?
✅ KARAKTER  berasal dari kata charassein  , artinya watak, sifat, atau hal-hal yang sangat mendasar yang ada pada diri seseorang sehingga membedakan seseorang daripada yang lain. Sering orang menyebutnya dengan ”tabiat” atau ”perangai”.  

Begitu besar pengaruh karakter dalam kehidupan seseorang. Delapan puluh persen keberhasilan seseorang dipengaruhi oleh karakter, sedangkan 20% nya dipengaruhi oleh kecerdasan.

Maka itulah pembentukan karakter harus dilakukan sejak usia dini. Salah satu caranya adalah dengan melalui bercerita. Orangtua dapat mengenalkan nilai moral dan karakter yang baik melalui tokoh-tokoh yang disampaikan dalam cerita. 

Taburlah satu pikiran positif, maka akan menuai tindakan.

Taburlah satu tindakan, maka akan menuai kebiasaan.

Taburlah satu  kebiasaan, maka akan menuai karakter.

Taburlah satu karakter, maka akan menuai nasib.

👑👑👑
Membangun karakter ibarat mengukir 

Sifat ukiran adalah melekat kuat di atas benda yang diukir, tidak mudah usang tertelan waktu atau aus karena gesekan.

Menghilangkan ukiran sama saja dengan menghilangkan benda yang diukir itu, karena ukiran melekat dan menyatu dengan bendanya. 

Demikian juga dengan karakter yang merupakan sebuah pola, baik itu pikiran, perasaan, sikap, maupun tindakan, yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan.

Proses membangun karakter pada anak juga ibarat mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga ”berbentuk” unik, menarik, dan berbeda antara satu dengan yang lain. 

Ada Dua Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter:
1. Bawaan dari dalam diri anak  
2. Pandangan anak terhadap dunia yang dimilikinya, seperti pengetahuan, pengalaman, prinsip-prinsip moral yang diterima, bimbingan, pengarahan dan interaksi (hubungan) orangtua-anak.

Maksudnya,
✅Lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif pula pada anak.
✅Salah satu contoh kisah nyata, seorang anak laki-laki dibesarkan dalam lingkungan binatang. Si anak berjalan dengan merangkak, makan, bertingkah laku, dan bersuara seperti binatang karena ia tidak bisa bicara. Orang yang menemukan si anak berusaha mendidiknya kembali seperti halnya anak-anak pada umumnya.  Hasilnya, si anak tetap memiliki pribadi seperti binatang karena sebagian besar hidupnya dilalui bersama binatang sejak usia dini. 
✅Dari contoh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh bawaan, tetapi juga lingkungan (terutama, dalam keluarga) memiliki pengaruh yang sangat besar.
✅Karakter berhubungan dengan perilaku positif yang berkaitan dengan moral yang berlaku, seperti kejujuran, percaya diri, bertanggung jawab, penolong, dapat dipercaya, menghargai, menghormati, menyayangi, dan sebagainya. 

💕💕💕
Orangtua yang Berkarakter Menumbuhkan Anak yang Berkarakter
Seseorang tidak dapat membantu orang lain jika ia tidak dapat membantu dirinya sendiri. 
Begitujuga, jika ibu-ayah ingin anaknya memiliki karakter positif, maka ibu-ayah harus memiliki karakter positif pula. 

Ini berarti, ibu-ayah dituntut menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-harinya, serta memperlakukan anak sesuai dengan nilai-nilai moral tersebut. 

💕💕💕
Pembentukan Karakter Dimulai Sejak Dini
Masa usia dini adalah masa keemasan, artinya masa tersebut merupakan masa terbaik dalam proses belajar yang hanya sekali dan tidak pernah akan terulang kembali. 

Pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini berlangsung sangat cepat dan akan menjadi penentu bagi sifat-sifat atau karakter anak di masa dewasa. 

Peran ibu-ayah sebagai pendidik pertama dan utama sangat penting untuk memaksimalkan dan memanfaatkan masa ini, tidak dapat digantikan oleh siapa pun. Bila masa ini gagal dimanfaatkan secara baik, sama artinya menyia-nyiakan kesempatan masa keemasan tersebut. 

Pembentukan karakter juga akan sulit dilakukan, jika ibu-ayah baru melaksanakannya ketika anak sudah memasuki usia remaja. 

Ibarat sebatang pohon bambu yang semakin tua semakin sulit dibengkokkan, begitu pula dengan membentuk karakter, akan lebih mudah membentuk karakter seseorang ketika masih di usia dini dan akan semakin sulit membentuk karakter seseorang jika sudah semakin dewasa.

Peran ibu-ayah menjadi sangat penting dalam pembentukan karakter anak untuk siap menghadapi dunia di masa yang akan datang. 

Pada awalnya anak akan meniru perilaku ibu-ayah, karena ibu-ayah adalah orang pertama yang dekat dan dikagumi oleh anak. 

Setelah itu, lingkungan rumah juga berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. 

Hal ini dapat terlihat dari cara berpakaian, bersikap, dan berperilaku sehari-hari seorang anak yang biasanya tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang ada dalam lingkungan rumahnya. 

Ibarat pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Kesuksesan ibu-ayah membimbing anaknya di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak. 

Mereka akan tampil sebagai orang-orang yang senang belajar, terampil menyelesaikan masalah, berkomunikasi dengan baik dan berhasil guna, berani, jujur, dapat dipercaya dan diandalkan, penuh perhatian, toleransi, luwes, serta bisa bersaing dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak. 

Mengingat pentingnya penanaman karakter di usia dini dan mengingat usia tersebut merupakan masa persiapan untuk sekolah, maka pembentukan karakter positif di usia dini dalam keluarga menjadi sangat penting.

💕💕💕
Pembentukan Karakter Berlangsung Seumur Hidup
Proses pembentukan karakter diawali dengan kondisi pribadi ibu-ayah sebagai figur yang berpengaruh untuk menjadi panutan, keteladanan, dan diidolakan atau ditiru anak-anak. 

Anak lebih mudah meniru perilaku daripada menuruti nasihat yang diberikan ibu-ayahnya. 

Mereka belajar melalui mengamati apa yang ada dan terjadi di sekitarnya, bukan lewat nasihat semata-mata. 

Nilai yang diajarkan melalui kata-kata, hanya sedikit yang akan mereka lakukan, sedangkan nilai yang diajarkan melalui perbuatan, akan banyak mereka lakukan. 

Sikap dan perilaku ibu-ayah sehari-hari merupakan pendidikan watak yang terjadi secara berkelanjutan, terus-menerus dalam perjalanan umur anak.

Proses selanjutnya adalah memberikan pemahaman dan contoh perilaku kepada anak tentang baik dan buruk, benar atau salah, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. 

Anak juga perlu diajarkan untuk dapat memilah dan memilih sesuatu yang baik, sehingga ia bisa mengerti tindakan apa yang harus diambil, serta mampu mengutamakan hal-hal positif untuk dirinya. 

Untuk itu diperlukan suasana pendidikan yang menganut prinsip 3A, yaikni asih (kasih), asah (memahirkan), dan asuh (bimbingan). 

Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik kalau mendapatkan perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh pengertian, serta dalam situasi yang dirasakan nyaman dan damai.

Referensi:
Juwairiah : Membentuk Karakter Anak Usia Dini dengan Mengenalkan Cerita Rakyat dari Aceh :Jurnal Vol.III – Januari-Juni 2017 : https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/article/download/2041/1512

Tuesday, August 28, 2018

"Dua kura-kura di MacRitchie Reservoir"

Hari ini masih bercerita tentang Agatha dan Raya. Selang hari dari pergi ke Daiso kami juga mengunjungi MacRitchie Reservoir Park, ini adalah tempat yang populer bagi pecinta alam dan penggemar olahraga. Dengan jalur hiking, kayak, dan kano untuk disewakan, tempat ini juga merupakan tempat yang bagus untuk kegiatan rekreasi, baik di darat maupun di air. MacRitchie Reservoir Park, adalah salah satu park favorit keluarga kami. Kami mengajak Raya dan keluarga juga main kesini. Di area ini ada sebuah danau yang di dalamnya ada ikan dan kura-kura. Lucunya ketika Raya dan Agatha bertemu kura-kura (satu kecil dan satu besar) di danau, Agatha dan Raya langsung spontanitas membuat percakapan dengan memposisikan diri sebagai kedua kura-kura tersebut. Raya sebagai kura-kura besar dan tentunya Agatha mendapat peran sebagai kura-kura kecil.
Dari dialog mereka berdua saya menyimpulkan bahwa kura-kura kecil selalu membuntuti kura-kura yang lebih besar, tapi terkadang kura-kura besar ini berenang cukup jauh meninggalkan kura-kura kecil sehingga membuat kura-kura kecil berteriak-teriak mengajak si kura-kura besar untuk jangan pergi terlalu jauh darinya.
Agatha:"sini, sini saja, jangan kesitu, sini sajaaa..sini sajelah..." (Begitu terus di ulang-ulang).
(video tidak menampilkan dialog komplit karena panjang dan memakan memory handphone hehehe..)
Raya: "aku ingin pergi kesana, kalau kamu mau, kamu bisa ikut denganku.."
Agatha: "kamu mau pergi kemana? disini saja"
Raya: "kamu tidak usah bertanya, kamu ikut saja.."
Agatha: "but, i'm your best friend, don't go away from me.."
Raya: "aku tidak pergi jauh.. aku hanya ingin berenang kesana saja.."
Agatha: "tapi aku cape mengejarmu..."
Raya: "oh baiklah, aku disini saja, gak kemana-mana"
Dari dialog kecil keduanya saya menangkap bahwa mereka memposisikan diri sebagai kura-kura itu. Mengibaratkan kura-kura kecil itu sebagai diri mereka. Bersahabat dan sedang bermain bersama. Seperti Agatha yang selalu mengikuti kemana langkah Raya pergi dan tidak ingin jauh-jauh dari sahabatnya. Begitupula Raya yang menganggap Agatha sebagai adiknya, sehingga merasa punya naluri untuk menjaga dan menuruti keinginan adiknya yang lebih kecil. Ah dunia anak yang lucu selalu ramai dengan imajinasi...

#HariKe-6
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

Monday, August 27, 2018

"Kisah tentang Mimi, Mumu dan Momo"

Weekend kami masih bersama keluarga dari Batam. Jumat sampai Minggu adalah hari-hari yang menyenangkan bagi Agatha. Rumah rame dengan riuh tawa Agatha dan Raya.
Hari minggu kami pergi ke Daiso, Raya kepingin membeli 2 buah boneka kecil yang mungkin salah satunya akan diberikan kepada temannya yang di Batam. Karena Raya membeli maka Agatha pun tertarik ingin memiliki boneka yang sama. Sebenarnya saya dan suami tidak sependapat Agatha membeli boneka tersebut. Lebih tepatnya tidak menyetujui Agatha membeli mainan karena berdasarkan negosiasi kami sebelum sampai ke Daiso, Agatha tidak akan membeli mainan, karena di awal bulan sudah membeli sebuah pesawat Air Bus. Namun dengan Raya ini membuat Agatha seperti anak kembar, jika sudah bertemu, apa yang dilakukan, dibaca, dimainkan, dimiliki oleh Raya, hampir semua Agatha ikuti, mungkin dia ngefans sama Raya, karena sejak bayi dia sudah bermain bersama Raya. Mereka layaknya seperti Kaka dan Adik. Agatha masih terus merengek agar saya membelikan dia boneka yang sama. Saya yang "keukeuh" menolak dengan mengingatkan Agatha akan janjinya di awal tadi, akhirnya mengabulkan. Sebelum dikabulkan, suami menawarkan negosiasi baru kepada Agatha, "oke you can buy Agatha, but, Mama will take some money from your piggy bank" kata Bapak Suami semalam. Yang intinya, boneka kecil itu dibeli dari uang tabungannya sendiri. Dan Agatha menyetujuinya. Saya katakan, bahwa ini terakhir kali untuk membeli mainan, karena kami tidak akan membelikan mainan apapun sampai tabungan Agatha terkumpul lagi sesuai jangka waktu menabung yang telah di sepakati.
Sepanjang jalan pulang menuju stasiun kereta, Agatha dan Raya super happy! Mereka terus bermain dengan boneka-boneka mereka sambil berdialog satu sama lain. Mereka menamakan nya dengan "Puppets show" Sampai ke dalam kereta pun, dari posisi berdiri karena tidak dapat tempat sampai akhirnya duduk bersebelahan lagi mereka masih bermain dengan bonekanya. Saya yang duduk di sebelahnya akhirnya ikut mendengar pembicaraan mereka berdua. Ternyata mereka sedang bermain peran sebagai Ibu dan Ayah Merlion (nama boneka yang mereka miliki) yang memiliki 3 anak kembar yang bernama Momo, Mumu, dan Mimi. Momo dan Mumu adalah bayi laki-laki sementara Mimi bayi perempuan satu-satunya.
Agatha: "aku menggendong Momo saja.."
Raya: "oke, aku akan menggendong Mumu dan Mimi..."
Agatha: "kalau kamu cape nanti aku akan membantu menggendong Mumu dan Mimi"
Raya: "jangan khawatir, mereka sudah tertidur, kamu jangan berisik, nanti mereka bangun lagi.."
Agatha: "baiklah aku akan coba menidurkan Momo, Momo masih saja menangis, mungkin dia lapar, tolong jaga Momo sebentar, aku akan membuatkan dia susu dulu"
(lalu Agatha pura-pura pergi ke kursi depan yang masih kosong, dan mempergarakan membuat susu dengan memutar dispenser dan kembali lagi ke tempat Momo berada di kursi seberangnya. Lalu dia mulai menggendong Momo lagi dan meninabobok-kan Momo sambil memberinya susu yang sudah di buat tadi.)
Suara Momo yang masih menangis kecil
Agatha as Momo: "hoekk hoekkk.... hiks.. hiks...
Agatha: "cup.. cup.. cup.. Momo, yuk minum Susu yuk.. don't cry.. bobo ya, ayo bobo.. Mimi dan Mumu sudah bobo lho..
Raya: Ssstt.. don't make noise... Momo mulai tertidur tuh.. Kita taruh mereka ditempat tidur saja ya.."
Dan akhirnya mereka mengembalikan Momo, Mimi dan Mumu ke kursi kereta (yang mereka ibaratkan tempat tidur ketiga bayi merlion tersebut) setelah ketiga bayi Merlion tersebut tertidur. Hahahaha...
Disini saya tidak berperan apa-apa selain sebagai pendengar yang pura-pura tidak mendengar hanya melirik sedikit apa yang sedang mereka mainkan. (saya takut mereka berhenti berimajinasi hehehehe...). Mereka berdua adalah partisipan dari peran yang mereka mainkan dengan membuat keseluruhan cerita berdasarkan versi mereka. Dalam cerita singkat yang mereka karang, Mereka juga melakukan perannya masing-masing dengan sangat baik. Saling menolong menjaga ketiga bayi kembar itu. Saya jelas melihat mereka sangat kreatif, imajinatif dan tahu secara runut apa yang harus dilakukan dalam mengatasi bayi yang menangis, meninabobokan, menyiapkan susu bagi bayi Momo, bagaimana agar tidak ribut dan bersuara keras untuk menjaga agar bayi-bayi merlion itu tidak terbangun lagi, dan pada akhirnya mereka sukses mengasuh bayi kembar merlion hingga tertidur pulas. The end👏👏👏👏

#HariKe-5
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

Sunday, August 26, 2018

"Triceratops & Megalosaurus ke Lower Seletar Reservoir"

Waktu rentang usia 3-4 tahun Agatha pernah "ngefans" berat sama dinosuars dan kawanannya. Sampe punya banyak mainan dinosaurus dan seneng nonton film-film dinosaurus. Kemarin kami pergi ke Toy's R Us, toko mainan di area vivo city. Sesampai disana setelah berkeliling ke beberapa tempat Agatha menemukan dinosaurs dan mengambil 2 dinosaurus.
Sebelumnya Agatha memberi tahu bahwa dinosaurus yang dia pegang ini namanya Triceratops dan Megalosaurus. Saya segera meng-google tentang kedua dinosaurs ini di handphone saya. Dan menemukan tentang keduanya.
Saya menceritakan bahwa Megalosaurus adalah dinosaurus yang pertama kali ditemukan manusia. Rahang yang kuat serta, gigi yang besar dan tajam membuktikan bahwa ia seekor pemakan daging (karnivora) yang ganas. Megalosaurus memiliki panjang 9 meter, tinggi 3 meter, dan berat 1300 kilogram. Sementara Triceratops (dari bahasa Yunani, artinya "tiga tanduk") merupakan jenis dinosaurus bertanduk tiga yang berbadan besar. Panggilan pendeknya Tritop. "Agatha seneng yang mana antara Triceratops dan Megalosaurus"? tanyaku. "Aku suka sama Megalosaurus, because this is almost same with Tyrannosaurus Rex. (Dalam hati ku kok bisa ya anak kecil jaman sekarang mudah sekali menghapal nama-nama yang susah kaya gini, waktu umur ku se-Agatha, aku cuma bisa main loncat tali, kasti, nangkep ikan di Sungai, kayanya ga pernah tau dinosaurus itu yang kaya gimana hehehe..). Sambil bermain Agatha mulai membuat dialog diantara keduanya.
Triceratops: "Megalosaurus, you wanna go with me tomorrow? 
Megalosaurus: where are you going?"
Triceratops: " I want to go to Lower Seletar Reservoir with my mommy"
Saya yang berdiri ga jauh dari sana langsung menoleh dan ketawa. "Wahhh mommy yang mana tuh??" sambung ku. Agatha masih terus melanjutkan mainnya.
Megalosaurus: oh sure! i will go with you."
Triceratops: Yeahhh!! we can swimm togetherrrr"
Suami tiba-tiba berbisik kepada saya,"pinter dia, sebenernya yang kepingin pergi ke Lower Seletar itu dia, dan dia minta nya dengan pura-pura ngajakin Dinosaurus kesana. Padahal dia sendiri yang kepengen" Lalu kami tertawa. "Aku sih dah 'mudeng' arah pembicaraannya"😆😆😆  sahutku kepada suami. Namun saya sengaja menyambung dialog tersebut.
Mommy: "can, you can go to swimming with Megalosaurus, Triceratops... but you must promise for Mommy, be good boy first, be nice with your friends and if mommy said go back home and finish for siwimming, you must follow mommy.
Triceratops: "ohh wokay mommy.. I'm promise!!
Saya pikir, kalau anak ini bisa "pretend" dengan cara yang halus untuk 'memuluskan' keinginannya, ini waktunya saya juga bisa mencari celah untuk menguatkan dan mengingatkan dia tentang hal-hal baik yang harus dia lakukan bila ingin di kabulkan keinginannya. Semoga dengan selalu mengingatkan dia untuk hal-hal baik ini, kelak  semakin mampu tertanam kuat didalam pikirannya. In shaa Allah

#HariKe-4
#GameLevel10a
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

Saturday, August 25, 2018

"Brother Monkey & Mommy Monkey"

Alhamdulillah kami kedatangan tamu dari Batam. Tamu ini sudah seperti keluarga kami sendiri, kebetulan kami sempat jadi housemate selama mereka tinggal di Singapura. Mereka akan menempati kamar tamu yang biasanya kami gunakan untuk sholat dan menaruh baju-baju kami bila sedang tidak digunakan oleh tamu. Atau kadang jadi kamar untuk tidur siang dan leyeh-leyeh setelah solat zuhur. Otomatis hari ini saya membersihkan kamar tersebut untuk menyambut tamu kami. Setelah kamar bersih beberapa baju yang belum sempat saya lipat, saya bawa ke kamar utama untuk dilipat dan dirapikan ke rak baju untuk sekalian di susun. Saya bilang ke Agatha, "nak hari ini Mama ga keluar kamar dulu sampai bajunya beres di lipat, apa Agatha mau menemani Mama bermain dikamar ajah? tanyaku. Agatha mengiyakan dengan kata-kata singkat, OK ma.. wait ya.. I'll be back.. Dia lalu keluar kamar dan tak lama datang kembali dengan pesawatnya dan buku gambar. Sepanjang saya melipat baju saya mulai berfikir untuk berimajinasi membuat cerita baru untuknya.
👩: "Eh Agatha mau mendengarkan Mama bercerita ga?"
👦: "Cerita lagiiii??" about what ma?"
👩: "Tentang ibu Monkey dan anaknya"
👦: "No Monkey ma.. Monyet ajahhhh.. just use Indonesian language..."
👩: (dalam hati... lha dia sendiri ngomong Bahasa Inggris ke emaknya..) "Oh oke, pakai Bahasa Indonesia ajah ya ceritanya".
👦: "tapi Agatha sambil gambar ya.."
👩: "okeeee, tp dengerin ya..."
(Lalu saya mulai bercerita..)
Ibu monyet dan anak monyet tinggal berdua didalam hutan. Merka saling menyanyangi satu sama lain. Anak Monyet sangat sayang sekali kepada Ibu monyet, karena si anak monyet ini juga sudah tidak punya ayah lagi. Begitupula sang Ibu monyet, beliau super-super sayangggggg sekali sama anaknya ini. Mereka selalu bersama-sama dan saling tolong menolong. Saling mengormati, saling berbagi tugas didalam keseharian. Adakalanya ketika sang Ibu Monyet tidak sempat menyari makan bagi keduanya, anak monyet membantu sang Ibu monyet untuk mencari makan. Sementara itu sang ibu monyet menunggu dirumah saja. Sangat beruntung hari itu si anak monyet mendapatkan pisang kesukaannya dan ibunya. Sepulang si anak monyet dari mencari makan, sesampai dirumah Ibu monyet sangat berterimakasih karena sang anak begitu semangat dan baik membantunya. Lalu dia segera menyiapkan makanan terenak bagi si anak monyet. Dan si Ibu monyet semakin sayang kepada anaknya.
"So' biar makin disayang Ibu maka si anak monyet harus apa nak??"
👦: "mencari makan, membantu ibu..."
👩: "apalagi...?
👦: "nurut sama Allah, nurut sama orang tua, tidak marah-marah"
👩: (senyum-senyum dalam hati).. 😊
Tak lama setelah itu Agatha keluar kamar dan masuk lagi sambil membawa biskuit coklat yang ditaruh di piring warna hijau. "nih makan ma.." lanjutnya.
Saya ketawa ngakak, hahahaha.. "wah makasih ya tha, Mama di bawakan biskuit..".
Agatha juga menyerahkan kepada saya hasil gambarnya "nih ma, brother monkey dan ibunya love each others" 🐵🐒🐵
Ohh so sweet Agatha.. thank you 😗😗😗 Mama juga sayangggggg sekali sama Agatha 💓💓💓

#HariKe-3
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

Friday, August 24, 2018

" Menang jadi arang, Kalah jadi abu. "

Banyak sekali PR menjadi orang tua. Begitu pula dengan saya. Sejak usia 6 tahun, yang saya perhatikan Agatha mulai semakin kuat bila "argue" dengan saya. Namun saya menganggap ini sebuah proses dia untuk "speak up" mengemukakan apa yang ada dalam pikirannya. Mengenal sebuah hal baru dalam pertambahan usianya. Dan salah satunya sikap yang saya garis bawahi adalah sikap egosentris yang masih kental pada dirinya. Saya mencoba memahami karena ini juga menjadi salah satu dari perkembangan fitrah anak di usia 0-6 tahun ini berdasarkan Fitrah Based Education. Sebagai orang tua saya akan berusaha memahami meski tak jarang saya senewen juga dibuatnya, ya saya berusaha memaklumi karena Agatha anak saya, dan saya tahu dia bagaimana kesehariannya. Namun tak jarang orang lain menganggap ini sebagai sebuah 'sifat yang kurang baik' apalagi bila pembandingnya adalah anak seumurannya yang mampu mengendalikan sikap egosentrisnya. Dan tentu label buruk pun mampir untuk Agatha.
Pada sebuah buku FBE yang saya baca sikap egosentris pada anak-anak usia ini ingin merasa dirinya menjadi pusat semesta [tak mau berbagi miliknya atau tak mau mengalah]. Kenapa saya menggarisbawahi kalimat "tak mau mengalah"? Karena ini menjadi bagian dari PR berat saya akhir-akhir ini. Agatha bukan saja sangat "moody" untuk sharing, dia akan mau untuk berbagi dan mengalah bila lawan mainnya adalah anak yang lebih kecil, anak perempuan atau teman yang bisa membuat dia nyaman dan tentunya sudah kenal dekat dengannya. Tapi ini juga masih tergantung mood! Kalau moodnya lagi baik, semua beres dan aman. Tapi kalau moodnya lagi berantakan, wahhhh ini saya lebih baik ajak dia melipir dan gak gabung dulu deh sama temen-temen-nya. Karena bakal percuma, nasehat dan peringatan saya pun tidak akan mempan. Yang paling bikin gregetan Agatha ga hanya tidak mau mengalah dengan teman-temannya, dengan saya dan Bapaknya pun dia begitu. Yaaaa.. padahal si Bapak suami adalah idola nya Agatha. Tapiii untuk disuruh ngalah??? Agatha masih suka pikir-pikir. Bargainingnya panjang kali lebar, nasehatnya sampe 3 ember (gak deh ini lebaynya saya hehehehe..). Kami seringkali menasehati bahwa dalam hidup ini kita akan bertemu dengan keduanya, baik itu kemenangan ataupun kekalahan. Dan hidup itu bukan soal kalah atau menang. Mengutip sebuah pepatah lama:
 Menang jadi arang. Kalah jadi abu. 
Bagi yang menang, maka jangan terlampau senang. Bagi yang kalah, maka jangan terlampau sedih karena setiap ujian dan cobaan selalu menjadi kabar pengantar tentang akan datangnya plot kehidupan berikutnya, yakni skenario yang menyedihkan dan skenario yang membahagiakan. Keduanya akan silih berganti. Itulah dinamika kehidupan manusia yang sudah menjadi sunnatullah.
Dan kejadian baru-baru ini adalah ketika Agatha mengikuti perlombaan dalam perayaan acara 17 Agustus 2018 bersama keluarga IP ASIA di Singapura. Berbagai perlombaan dia ikuti dengan antusias. Tentunya saya dan suami sudah sounding jauh-jauh hari, bahwa nanti kalau kalah tidak apa-apa. Jangan berkecil hati, Tapi Agatha masih tetep "keukeuh" bilang "No.. I don't want to lose ma... I have to win and be the winner" kan!! gawat ga tuh!! Untungnyaaa.. di acara tersebut hampir semua lomba, Agatha menjadi juara meskipun bukan juara pertama. Dari 9 lomba dia memenangkan 5 perlomban baik perorangan maupun perlombaan bersama tim keluarga. Wufff... saya agak deg-degan sepanjang acara, takut-takut doi protes dan ga terima kalau pas lagi kalah. Alhamdulillah kekhawatiran saya tidak terjadi. Mungkin Dapat 5 hadiah udah bikin Agatha happy sehingga ga terlalu mempermasalahkan kekalahan di perlombaan lainnya. Ternyata pada hari itu beberapa anak yang lebih besar daripada Agatha pun banyak yang "pundung" karena kalah dalam perlombaan. Dan berakhir tidak mau mengikuti lomba-lomba berikutnya. Woalahhhh aya-aya wae kan anak-anak teh.."😄😄😄
https://clipartxtras.com/download/d99e3b04c00ee55f66f82cd2d4f6c7d22546ad95.html
Balik lagi ke Tantangan pada level 10. Melalui kegiatan mendongeng ini, saya mencoba mencari cara melalui dongeng untuk mulai menjadikan dongeng sebagai media yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam kesehariannya. Ga mudah sih, tapi ga ada salahnya mencoba dan berjuang. Ya ini adalah proses belajar yang panjang bagi saya sebagai orang tua juga dalam mendidik Agatha menuju pada hal-hal yang lebih positif. Dan tadi sepanjang perjalanan kami menuju Lower Seletar Reservoir untuk bermain air, saya mengajaknya berdialog santai
👩 (Mama): "Agatha, mama pengen cerita sesuatu..."
👦(Agatha): "Cerita apa?"
👩: Tentang seekor Harimau dan Singa. Tadi Mama baca cerita ini di komputer Mama (dari internet)
👦: "Oh Tiger and Lion??"
👩: "iyaa Tiger and Lion. Menurut Agatha siapa yang paling kuat diantara keduanya?"
👦: "Lion donk.. because I like Lion Roarrrrr" (menirukan gaya mencakar ala Singa) 🐯
👩: "lanjutin ga ceritanya?? lanjutin ya.. (maksa, hehehe..) ".
"Pada suatu hari harimau dan singa bertemu di hutan, hutan is forest in english tha, keduanya merasa sama-sama kuat dan tak terkalahkan. Keduanya merasa paling pintar dan paling berkuasa dihutan itu. Mereka berdua bertemu dan mulai adu mulut. "Hai harimau kenapa kamu masuk wilayah kekuasaanku" kata si Singa. Lalu sang harimau menyahut "Ini bukan wilayahmu, tapi ini adalah wilayahku. Aku berhak untuk berburu disini dan mencari makan disini. Sang Singa semakin marah "Kalau berani ayo lawan aku, siapa yang menang akan pergi dari hutan ini" tantang Singa pada harimau dan langsung menyerangnya. "Coba tebak mereka berdua ngapain tha??"
👦: "Fighting ma.."
👩: "iya harimau dan singa berkelahi, saling serang dan cakar". Tanpa sepengetahuan harimau dan singa ternyata ada seorang pemburu yang sedang membawa senapan dan mengintip pertarungan Harimau dan Singa.
👦: "Uncle bring gun?" He is bad person i think..." and I know he want shoot both of them.."
👩: "lhooo kok tau, unclenya mau nembak keduanya??" Trus kalau di tembak keduanya mati ga?"
👦: "mati donk... "
👩: "trus siapa donk yang menang kalau keduanya mati"
👦: "no one" they all die..."
Cerita hampir selesai ketika bus tiba di pemberhentian terdekat dari Lower Seletar Reservoir namun saya tetap melanjutkannya sembari berjalan dari Bus Stop menuju tempat permainan air.
👩: "So' tidak ada yang menang dan kalah, malah keduanya mati konyol kan?"
"Mama cerita kaya gini buat ngasih tahu Agatha, bahwa memang dalam kehidupan ini selalu ada menang dan kalah. Tapi kemenangan dan kekalahan kan hanya sementara saja. Hari ini Agatha menang, besok Agatha kalah, it's okay... That's life nak... Coba kalau Harimau dan Singa berteman dan tidak berkelahi, mereka sama-sama menjaga hutan, pasti hutanpun menjadi aman. Mereka saling tolong dan saling sayang. Agatha juga begitu, saling sharing, saling sayang dan tidak kecewa juga sedih bila kalah. Teman Agatha pun makin banyak, dan dengan kekalahan Agatha memberi kesempatan bagi teman Agatha mendapatkan kebahagiaan juga. "Agatha pengen kan punya banyak teman?" (sambil mengelus-elus kepalanya)
👦: "yes i want.."
👩: So' Agatha harussss?
👦: "sharing dan gak apa-apa kalau kalah"
👩: "inget ya cerita Mama hari ini.. Agatha belajar ya untuk sharing dan tidak bersedih dan marah ketika mendapatkan kekalahan.
(sepanjang bercerita saya berusaha menterjemahkan beberapa kosakata bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, karena Agatha masih sangat kurang perbendaharaan bahasa Indonesianya. Bener-bener berasa bercerita bilingual, repot sih, tapi ya wis gak apa-apa biar saya belajar juga demi anak hehehehe..)

#HariKe-2
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

Thursday, August 23, 2018

"Mendongeng?!? Siapa Takut!!"

https://www.designcuts.com/tutorials/create-magical-fairytale-poster-illustrator/
Dongeng! 
Masa kecil saya erat sekali dengan dongeng, kedua orang tua pun senang sekali mendongeng untuk saya dan Abang saya. Bermacam-macam dongeng saya dengar dimasa kecil saya, salah satunya tentang kancil dan buaya, tentang kancil dan ketimun, tentang Kura-kura dan kancil, dan lain-lain. Dongeng pun merupakan bagian dari salah satu pelajaran disekolah dulu, yaitu Bahasa Indonesia. Kami juga pernah disuruh mengarang dan menceritakan kembali tentang dongeng dengan gaya dan bahasa kami masing-masing. Sejujurnya pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran favorit saya, dan tentu kegiatan mendongeng dan mengarang juga menjadi kegemaran saya. 
Tapi entah mengapa setelah punya anak saya merasa saya malah ga bisa mendongeng, jangankan mendongeng, membacakan buku untuk Agatha saja dengan gaya mendongeng yang ekspresif saya merasa tidak percaya diri dan rasanya seperti tidak ngeblend dengan diri saya. Aneh memang. Jadi ketika mendapat tantangan tentang "Membangun karakter anak lewat dongeng" ini, di satu sisi saya cukup kebingungan karena 'kudu' berfikir keras dan di sisi lain saya menjadi tertantang lagi untuk bisa mengolah kata dan mengekspresikan kalimat tiap kalimat yang betul-betul harus saya pikirkan baik-baik sebelum mampu saya ceritakan kepada Agatha. So' saya memilih mengambil tantangan ini! Mendongeng!! Siapa takuttt! 😄😄😄

#HariKe-1
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

Wednesday, August 22, 2018

Cemilan Rabu Ke-1 | Kelas Bunda Sayang Level ke-10: "Mana Gaya Favoritmu?"

🌳 Cemilan Rabu ke - 1 🌳
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-10: Mana Gaya Favoritmu?
Rabu, 22 Agustus 2018

Menurut Kak Awam,  dongeng merupakan salah satu bentuk komunikasi persuasif. Yakni komunikasi yang dapat merubah sikap, keyakinan, perilaku tetapi dengan cara yang mendamaikan dan menyenangkan. 

Ada berbagai metode yang bisa kita gunakan, diantaranya : 
🎤 Monolog (satu arah) 
Rentang konsentrasi anak yang pendek, menjadi tantangan tersendiri saat melakukan monolog. Sehingga diperlukan beberapa hal yang bisa menarik perhatian anak seperti, intonasi suara, ekspresi, gesture, atau berbagai macam suara yang berbeda-beda. 

🎭 Dialog 
Salah satu manfaat dongeng adalah membangun kelekatan. Dialog menjadi salah satu caranya, bertanyalah kepada anak tentang beberapa hal yang ia ketahui, misal “wah ini bunga apa, ya?”. Dalam dialog ada interaksi yang bisa membuat suasana lebih hidup.

🌈 Partisipatif
Anak memiliki imajinasi yang luar biasa, dan tidak ada salahnya melibatkan anak dalam dongeng yang kita lakukan. Ajak anak untuk membuat cerita versi mereka sendiri, meskipun kadang terkesan ajaib, izinkan ia untuk menciptakan ruang imajinasinya. 

Selain 3 metode di atas, kita bisa juga menyelipkan nyanyian, tepuk tangan, atau bermain peran supaya suasana lebih hidup. 

Nah, kalau Bunda suka metode yang mana?

Referensi : 
Buku Bunda Sayang, 12 ilmu dasar mendidik anak

Tuesday, August 21, 2018

Materi Kelas Bunda Sayang #10: "Membangun Karakter Anak Lewat Dongeng"

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
Institut Ibu Profesional
Materi Kelas Bunda Sayang Level #10
"MEMBANGUN KARAKTER ANAK LEWAT DONGENG"

Selamat datang dibulan penuh imajinasi.

Naaah setelah mendengar lagu tadi, apa yang temen2 rasakan? 😍😍😍 Apakah ada yang merasa ceriaa? Karena lagunya bikin imajinasi melayang- layang
Nyambung bangeeet deh sama level sebelumnya, imajinasi dan kreativitas 😍. Nah, beberapa referensi yang saya baca, menuliskan beberapa manfaat mendongeng, diantaranya : 
  1. Merangsang kekuatan berfikir 
  2. Membangun kelekatan antara orang tua dan anak 
  3. Media yang efektif untuk menanamkan nilai 
  4. Menumbuhkan minat baca
  5. Menumbuhkan rasa empati
  6. Menambahkan kecerdasan 
  7. Menumbuhkan rasa humor yang sehat
Naaaaah naaah, lalu kadang ada pertanyaan maka muncul pertanyaan? Dongeng seperti apa yang kita berikan? Kak Idzma, salah satu pakar storytelling , pernah menyampaikan bahwa “dongeng yang baik adalah dongeng yang sesuai dengan value keluarga”.
Jadi, kembali lagi value apa yang ingin kita sampaikan pada anak-anak kita, tentunya setiap keluarga memiliki pendekatan yang berbeda. Sehingga bentuk dongeng yang disampaikan setiap keluarga pun berbeda. Sehingga setiap keluarga pasti punya gaya dongeng yang berbeda-beda. Tergantung value apa yang hendak dibawa. Lalu, dari mana kita memulai? 
Setelah memahami value yang igin disampaikan, kita bisa mulai dari hal yang sedehana. Mendongeng tentang kejadian sehari-hari, gambar yang kita lihat, atau mengingat kembali pengalaman kita masa lalu. 
Libatkan imajinasi anak, biarkan ia berkreasi. Tak perlu terburu-buru ingin tamat, apalagi memberi kesimpulan. Utamakan membangun kelekatan. Poinnya, kadang nih kita buru2 ingin memasukan nasehat, lalu menyimpulkan, sampai lupa memberi kesempatan pada anak untuk berimajinasi dan menyimpulkan sendiri. Sehingga pentiing untuk menikmati, tak perlu menggegas, dan bangun bonding. 
Ada yang dapat bercerita dari gambar diatas?
“Ayaaaahh... hari libur ini kita kemanaa???” Rengek Andi yang sudah mulai bosan di rumah. 
"Andi, hari ini cuacanya baguus sekali, bagaimana jika kita bermain air?" Kata ayah sambil membawa ember 
"Wuuf wuuuf", kata 🐕 seolah2 menyetujui
“Main air?? Asiiiikkk.... Andi bantu ayah mengambil air, ya..”
“Silakan Andi.. ayah menunggu di luar ya.”
“Loh kok Ayah mengambil kunci mobil??”
"Ayah giman sih, kan sudah janji bermain air, kok malah mau pergi?" Kata Andi menggerutu 
"Andi, dengarkan ayah sebentar ya. Kita akan bermain air, sambil mencuci mobil. Andi mau?" 
"Waaaaah, kalau itu Andi mauuuuu" , kata Andi dengan gembira. 
"Wuuuf wuuuf", 🐕 ikut bergembira.
(di ceritakan berdasarkan imajinasi antara Mba Devy dan Mba Ummi)

Sebagai penutup, terlampir beberapa link yang kita bisa pakai untuk belanja gagasan seputar dongeng. Silakan ditambahkan ya :)
 1. Dongeng dengan pasir tanpa suara 
2. Kolaborasi para ibu untuk membuat ebook dongeng anak Indonesia
3. Ebook Dongeng Berbahasa Inggris

💕 Tantangan 10 Hari kelas bunda sayang level 10 💕

🌈 Membangun karakter anak melalui dongeng 🌈
Dongeng adalah salah satu usaha laku kita dalam bertutur dalam sebuah cerita yang pasti tidak akan ditolak oleh anak-anak. Maka sangat pantaslah kita sebagai seorang ibu harus berlatih mendongeng:

📝Bagi yang anak-anaknya dibawah 12 tahun/belum baligh:
🦋 Latih diri kita untuk membuat dongeng kreatif yang mengandung nilai karakter yang ingin kita tanamkan ke anak-anak, ceritakan kepada anak-anak dengan cara yang kreatif juga & catatlah prosesnya tiap hari.
📝Bagi yang anak-anaknya sudah baligh:
🦋 Latih diri kita untuk ikut terlibat bersama anak-anak mencari & ngobrol bareng tentang segala sesuatu yang menginspirasi (tentang siapa, apa, bagaimana, dst ) dan mempunyai nilai-nilai kebaikan kemudian catat kisah serunya setiap hari.
📝Untuk semuanya:
Silahkan latih diri kita untuk menjawab segala keluh kesah anak atau anggota keluarga atau teman dengan kisah/dongeng
Contoh:
"Ibu, ini bulan-bulan yang sangat berat dalam hidup saya, saya nggak sanggup lagi kayaknya untuk melanjutkan proses yang saya mulai" 
Jawab:
"Hmmm....sini ibu peluuukk....kisahmu ini seperti pilot yang sedang menembus gumpalan awan, ada rasa takut untuk memasukinya, tapi sang pilot memutuskan harus masuk awan itu tidak bisa kembali karena pasti tidak akan sampai tujuan. Apa yang dilakukan sang pilot? Full Konsentrasi dan High Speed  masuk ke awan dan turbulensi yang luar biasa. Penumpang pun berteriak menyebut nama Allah, pilot pun mungkin keluar keringat dingin, adrenalinnya tinggi, emosinya diguncang, tapi dia harus tenang. Alhamdulillah suasana seperti itu hanya untuk sesaat, yang penting berani untuk dilalui. Pilot pun segera bersyukur tenang..penumpang mulai tersenyum bahagia. Sampai di daratan peristiwa diatas tadi memang menakutkan tapi akan menjadi bagian cerita perjalanan kita"

⏰Periode tantangan Mulai 24 Agustus - 9 September 2018⏰

💻Bagi anda yang menggunakan blog, gunakan label:
Ibu Profesional
Bunda Sayang
Level 10
Tantangan 10 Hari

🖥 Gunakan hashtag berikut saat pengumpulan tugas:
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Link pengumpulan tugas:

Cek tugasmu disini 

Friday, August 17, 2018

Aliran Rasa Level 9: "Think Creative”

Sebagai sebuah tim satu-satunya dalam tiap tantangan kegiatan yang saya jalani, Agatha mempunyai peran yang sangat vital. Karena tanpa dia mungkin semua ide saya-pun tidak akan berjalan dengan baik. Agatha adalah sosok yang menunjang kreativitas saya dalam mengembangkan semua aspek yang ada pada setiap tantangan. Meki tidak jarang kami saling "argue'. Dan itu terjadi hampir setiap hari. Kalau ga 'berantem' ga rame rumah kami hehehehe.. (maklum penghuninya cuma bertiga, yang satunya sibuk bekerja😆).
Dan dalam Tantangan kali ini beberapa hal harus saya garis bawahi, adalah hal-hal yang dapat menunjang kreativitas Agatha diantaranya adalah memberi dia kepercayaan, yakin kalau dia mampu melakukan setiap hal, karena ini mampu memancing imajinasi dan menguatkan kreativitasnya. 
Yang saya rasakan bahwa kreativitas sebetulnya ada disekitar kita, baik itu materinya, wahana-nya, media atau perangkatnya, tinggal timingnya saja yang harus betul kita atur dan kita tangkap sebagai sebuah bentuk kreativitas. Dan terkadang tanpa kita sadari, sebetulnya kita dapat menemui semua itu di dalam keseharian kita. Kreativitas juga tidak melulu sebuah hal yang mewah, namun hal kecil yang sederhana pun dapat memicu kreativitas. Dan ini dapat kita biasakan dan tanamkan juga kepada anak-anak kita. Sebetulnya tentang kreativitas, tidak ada yang perlu kita khawatirkan dari anak-anak. Anak-anak secara fitrah sudah terlahir kreatif dengan caranya masing-masing. Tidak lah pantas kita mengukur kreativitas anak-anak kita dengan anak-anak yang lain. Tinggal kita membenahi diri untuk mampu mendampingi para creator hebat di masa nya kelak dan mungkin saja anak-anak kita adalah salah satu diantaranya. In shaa Allah!

#AliranRasa
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative

Wednesday, August 15, 2018

Cemilan Rabu Ke-4| Kelas Bunda Sayang Level ke-9: "Ada pertanyaan?!?"

🌳 Cemilan Rabu ke - 4 🌳
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-9: Ada pertanyaan?⁉
Rabu, 15 Agustus 2018

Dalam sebuah presentasi di kelas, presenter baru saja mengakhiri presentasinya mengenai sebuah topik. Seperti biasa, ia melempar sebuah kalimat penutup “Ada pertanyaan?” . Suasana kelas mendadak sunyi, tak ada tangan yang diangkat, tak ada duduk yang bergeser - Ya, tak ada pertanyaan hari itu-

Ilustrasi seperti di atas rasanya masih ditemui di beberapa tempat, seolah “bertanya adalah hal yang tabu, takut salah, malu, dan sebagainya”. Padahal dari pertanyaan sederhana “Mengapa apel jatuh dari pohon selalu ke bawah?” Menuntun Sir Isaac Newton melahirkan hukum gravitasi.

Hal ini pula yang dilakukan Nadiem Makarim, melalui riset dengan bertanya kepada ojek langganannya sehingga lahirlah sebuah inovasi ojek online, Gojek.

“jangan mencari jawaban, tapi temukanlah pertanyaan yang tepat, pasti jawaban akan muncul dengan sendirinya” -Anthony Robbins

Bagi anak-anak, bertanya akan memenuhi ruang imajinasinya, akan  menstimulus perkembangan otaknya secara maksimal. Selain itu, melalui bertanya anak akan berlatih berfikir logis dan belajar menggali-gali ide lebih dalam.

Dalam taksonomi bloom , individu di kenal dengan “lower - level” dan “higher-level” 

🍩 Lower level : biasanya berkaitan dengan remember, understand, apply , dan cocok untuk :
1. Mengevaluasi
2. Mengdiagnosa
3. Me-review / mengulang materi

🍩 Higher level : biasanya berkaitan dengan kemampuan untuk analyze, evaluate, create , dan cocok untuk :
1. Mendorong untuk berfikir lebih dalam dan kritis
2. Pemecahan masalah
3. Meningkatkan diskusi
4. Menstimulus individu untuk mencari informasi secara mandiri

Menarik, ya! jadi, ada pertanyaan?

🍂 Tim Fasilitator Bunsay 3 
____
Referensi : 

#Parents Learn : Biarkan Anak Bertanya ; Munif Chatib ; 2016 : Penerbit Kaifa , PT. Mizan Pustaka
https://www.kompasiana.com/ramlaneffendi/54f93539a3331176178b4815/melatih-berpikir-dengan-cara-bertanya
http://citl.illinois.edu/citl-101/teaching-learning/resources/teaching-strategies/questioning-strategies
http://marketplus.co.id/2017/05/budaya-bertanya/

Tuesday, August 14, 2018

Review Tantangan 10 Hari | Materi Bunda Sayang #9: "Berfikir Kreatif"

Review Tantangan 10 Hari
Materi Bunda Sayang #9: "BERPIKIR KREATIF"
Kelas Bunda Sayang #3 - Institut Ibu Profesional


Teman-teman selamat sudah menyelesaikan tantangan 10 hari tentang kreativitas. Terbukti bahwa kita bisa menyelesaikan semua tantangan hidup dengan berpikir kreatif. Mari kita lihat pola tantangan kita selama ini.

Sumber Inspirasi:
Susan M Brookhart, How to Asses High Order Thinking Skills, 2015
Nurlaela, Strategi Belajar dan Berpikir Kreatif, pustaka kita, 2016

Thursday, August 09, 2018

“Bagaimana kalau Agatha punya adik...?”

Happy Independent Day Singapura!!! Hari ini ulang tahun negara Singapura yang ke-53, dan seluruh penduduk Singapura liburrrrrr! Alhamdulillah...
Dan kami para mamak-mamak Singapura merencanakan untuk ketemuan sambil momong anak di salah satu rumah teman di daerah Punggol. Semua anak-anak berenang, para Bapak ngobrol di area kolam renang sambil mengawasi anak-anak, para Emak ga mau kalah sambil mempersiapkan makan siang sambil ngobrol tentang sekolah, tentang masakan, ngobrol tentang “life in Singapore” dan lain-lain. Kami para Emak sepakat bahwa membiarkan Bapak-bapak momong anak dengan sesama Bapak demi menciptakan bonding diantara si anak dan si Bapak, juga agar para bapak juga memahami kalau menjaga anak itu ga mudah loohhhh.. Menurut para Bapak ini akalannya para emak-emak, namun menurut para emak ini cara kreatif kami para emak untuk mengambil kesempatan ber “we time” ala kami hahaha.. tentunya sambil di “sogok” sama makanan yang banyak hahaha.. anak-anak bisa puas berenang dan para Bapak tidak rewel meski jaga anak berjam-jam karena perut mereka juga ikut kenyang 😆😆😆. Yang penting kan kerjasamanya agar semua happy...
Ketika saya mengamati Agatha dalam berteman, seperti hari ini contohnya, Agatha terlihat lebih bisa berteman dengan teman yang lebih kecil, mungkin naluri seorang “kakak” sudah ada pada dirinya, itu yang teman-teman saya katakan, lebih perhatian dan selalu ada ide-ide kecil agar bisa menciptakan hubungan pertemanan. Teringat saya tiga hari sebelum kami pergi hari ini, Agatha mengajak saya membeli pistol air karena akan tahu bahwa kami akan berenang dan Agatha akan bertemu dengan Fajri dan Farizi teman-teman kecilnya. Agatha lau meminta saya membelikan satu-persatu pistol air bagi keduanya lebih tepatnya bagi mereka bertiga.
Kumpul-kumpul berakhir pukul 3 sore, lalu kami kembali kerumah, dan beristirahat sebentar, karena selepas Magrib salah satu teman juga mengajak kami bertemu di Orchard untuk makan malam bareng. Lagian Agatha dan adik Asmara sudah lama ga ketemu. Sehabis makan, kami jalan-jalan di seputaran mall area Somerset, dan Ibu nya Asmara mengajak untuk melihat-lihat Uniqlo karena ada yang ingin beliau beli. Sembari memilih, Ibu Asmara menitipkan Asmara kepada saya dan Agatha, karena beliau juga harus mencoba ke kamar ganti dan ke kasir. Agatha mengatakan kepada saya “bagaimana kalau aku ajah yang mendorong stroller nya dan mengajaknya main ma...? agar Asmara ga sedih ditinggal Ibunya”.
Sepanjang menunggu Agatha mencoba memghibur Asmara dengan mendorong stroller nya kesana kemari, dancing, bercanda dan mengajaknya bermain dan berpose dikaca. Agatha cukup kreatif karena tahu bagaimana mentreatment adik yang lebih kecil, tahu apa yang disenangi Asmara. Seperti yang saya amati Agatha cukup tahu bagaimana memperlalukan teman yang lebih kecil darinya. Dan Alhamdulillah Asmara  juga cukup cooperatif dan senang bermain dengan Agatha sampai menunggu Ibunya selesai berbelanja. Wah ini kode yang cukup keras bagi saya dan suami, tiap Agatha mampu bersikap baik kepada yang teman lebih kecil, orang-orang selalu mengatakan “sudah saatnya Agatha menambah adik” Hahahaha... baiklah, kami memang sedang berusaha doakan kami!!!

#HariKe-15
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative

Wednesday, August 08, 2018

"Ketika Papa bersama Agatha..."

Dari kemarin saya sudah sounding sama suami kalau hari ini akan ketemu sama temen yang jauh-jauh datang dari UK.. Jadi bisa pulang  kerumah lebih cepat, minta waktu 2 jam juga minta tolong jagain Agatha dulu selama saya pergi.. (istri ngelunjak 😛😛😛).
Selama saya pergi suami juga gak "nyolek" atau Agatha ngajak video call. Sedikit heran sih, biasanya Agatha kalau di tinggal suka agak rusuh gitu.. Ternyata selama saya pergi, dia cukup happy, Bapaknya mampu bikin Agatha betah main tanpa saya dampingi. Dan laporan ketika saya pulang ke rumah ternyata banyak sekali kegiatan yang mereka berdua lakukan.  Mereka pergi berbelanja, memasak, makan bersama, mereka menggambar, bermain foto-fotoan dan tentunya Agatha yang berperan sebagai fotograper dan suami menjadi objek fotonya, 😂😂😂mereka juga membuat ariport dan mengatur lalu lintas aeroplane dan kembali menjadikan ruang tamu kami sebagai airportnya. So far aman.. Suami cukup kreatif  membuat kegiatan agar Agatha sibuk dan ga bertanya-tanya kenapa saya belum pulang, kenapa saya lama tiba dirumah hehehehe.. Dan Agatha juga sangat menikmati momen-momen "Quality time " just the two of us-nya bersama Bapaknya. Saya pribadi tentunya senang karena bagi saya ini bisa meningkatkan "bonding" di antara keduanya. Lalu saya tanya, "trus kamu dokumentasikan ga pap?" Dengan lempeng suami menjawab "ngapain... ga sempet" ya wiss lah ya...  hahaha...
Oke deh Pak suami bisa di coba nih, sesekali Agatha di asuh Bapaknya tanpa emaknya, cihuiii! hahahha...😃😃😃😃

#HariKe-14
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative

Cemilan Rabu Ke-3 | Kelas Bunda Sayang Level ke-9: "Warna Pembangkit Kreativitas"

🌳 Cemilan Rabu ke - 3 🌳
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-9: Warna Pembangkit Kreativitas
Rabu, 8 Agustus 2018

🎨 Warna menjadi sebuah unsur penting dalam kehidupan, warna bahkan mampu memberi stimulasi spesial sehingga kreativitas makin terasah. 

🎨 Warna secara psikologis terbukti bisa mempengaruhi suasana hati. Untuk itu jangan segan memanfaatkan efek psikologis warna secara maksimal dalam hal mendekorasi ruang kerja.

🎨 Dalam pendekatan dunia desain interior, selain memperindah ruangan, warna dapat mempengaruhi mood ruangan (suasana ruangan) dan juga mood pengguna ruang.

🎨 Paling tidak ada lima jenis mood ruang yang dapat dibangun melalui warna, yakni : 
🍣 Tenang : menentramkan, menyembuhkan, relaksasi 
🍣 Ceria : menggugah kreativitas 
🍣 Akrab : kekeluargaan, romantis, intim 
🍣Bersahaja : simpel 
🍣 Segar : membangkitkan semangat, menggairahkan dan menambah nafsu. 

Berikut beberapa warna yang mampu meningkatkan mood ceria yang dapat meningkatkan kreativitas dan produktifitas:

📘 Menurut penelitian dari University of British Columbia, warna biru adalah warna ideal untuk lingkungan kerja kreatif. Warna biru ini membangkitkan kemampuan komunikasi, kepercayaan dan efisiensi.

Biru juga memiliki efek menenangkan, sangat bagus untuk ruang kerja dan bisa memicu pemikiran-pemikiran baru. 💙💙

📗 Warna lain yang terbukti bisa meningkatkan produktivitas adalah warna hijau. Warna dengan pigmen gelombang rendah ini memberikan kesan harmonis dan keseimbangan, dan berdampak positif pada kelahiran inovasi.

Hal tersebut terungkap dari tim peneliti dari University of Munich. 

"Hijau memiliki implikasi lebih dari nuansa estetika, warna ini sangat harmonis, terbuka, menyegarkan sekaligus hangat dan bisa membangkitkan kreativitas pemikiran," kata Stephanie Lichtenfeld, salah satu tim peneliti. 💚💚

📙 Jika kita membutuhkan suntikan energi, beralihlah ke warna orange. Warna ini dapat meningkatkan kreativitas dan mood.

Warna orange memicu semangat, vitalitas, kreativitas, melambangkan sosialisasi, penuh harapan dan dapat menimbulkan perasaan positif, senang, gembira, optimis, penuh energy dan bisa mengurangi perasaan tertekan. 💛💛

💜 Berikutnya yaitu warna ungu, menghias rumah dengan warna ini juga dapat menstimulasi daya imajinasi dan membantu meningkatkan kreativitas.

📋Putih

Putih telah lama dikaitkan dengan citra rumah sakit yang steril. Warna ini juga dapat menciptakan rasa lapang dan meningkatkan kreativitas, kata seorang desainer yang berbasis di Sacramento, Kerrie Kelly.💟💟💟

💡Kuning

"Ketika Anda melihat kuning, Anda akan merasa lebih optimisme," kata Kelly. Tetapi perlu diketahui bahwa kuning juga dapat menyebabkan kelelahan mata, karena warna ini mencerminkan banyak cahaya. 💛💛💛💛

ternyata warna dinding rumah dan kantor pun dapat kita create untuk memicu kreativitas, bahkan alam pun menyediakan warna warna tersebut untuk menjadikan kita lebih kreatif. Yuk bermain warna ciptakan petualangan mu dan bangkitkan kreativitas mu

✒ Sumber Referensi:




99 inspirasi warna interior rumah tinggal , disusun oleh Wirania Swasty -2002 - Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup)