Weekend kami masih bersama keluarga dari Batam. Jumat sampai Minggu adalah hari-hari yang menyenangkan bagi Agatha. Rumah rame dengan riuh tawa Agatha dan Raya.
Hari minggu kami pergi ke Daiso, Raya kepingin membeli 2 buah boneka kecil yang mungkin salah satunya akan diberikan kepada temannya yang di Batam. Karena Raya membeli maka Agatha pun tertarik ingin memiliki boneka yang sama. Sebenarnya saya dan suami tidak sependapat Agatha membeli boneka tersebut. Lebih tepatnya tidak menyetujui Agatha membeli mainan karena berdasarkan negosiasi kami sebelum sampai ke Daiso, Agatha tidak akan membeli mainan, karena di awal bulan sudah membeli sebuah pesawat Air Bus. Namun dengan Raya ini membuat Agatha seperti anak kembar, jika sudah bertemu, apa yang dilakukan, dibaca, dimainkan, dimiliki oleh Raya, hampir semua Agatha ikuti, mungkin dia ngefans sama Raya, karena sejak bayi dia sudah bermain bersama Raya. Mereka layaknya seperti Kaka dan Adik. Agatha masih terus merengek agar saya membelikan dia boneka yang sama. Saya yang "keukeuh" menolak dengan mengingatkan Agatha akan janjinya di awal tadi, akhirnya mengabulkan. Sebelum dikabulkan, suami menawarkan negosiasi baru kepada Agatha, "oke you can buy Agatha, but, Mama will take some money from your piggy bank" kata Bapak Suami semalam. Yang intinya, boneka kecil itu dibeli dari uang tabungannya sendiri. Dan Agatha menyetujuinya. Saya katakan, bahwa ini terakhir kali untuk membeli mainan, karena kami tidak akan membelikan mainan apapun sampai tabungan Agatha terkumpul lagi sesuai jangka waktu menabung yang telah di sepakati.
Sepanjang jalan pulang menuju stasiun kereta, Agatha dan Raya super happy! Mereka terus bermain dengan boneka-boneka mereka sambil berdialog satu sama lain. Mereka menamakan nya dengan "Puppets show" Sampai ke dalam kereta pun, dari posisi berdiri karena tidak dapat tempat sampai akhirnya duduk bersebelahan lagi mereka masih bermain dengan bonekanya. Saya yang duduk di sebelahnya akhirnya ikut mendengar pembicaraan mereka berdua. Ternyata mereka sedang bermain peran sebagai Ibu dan Ayah Merlion (nama boneka yang mereka miliki) yang memiliki 3 anak kembar yang bernama Momo, Mumu, dan Mimi. Momo dan Mumu adalah bayi laki-laki sementara Mimi bayi perempuan satu-satunya.
Agatha: "aku menggendong Momo saja.."
Raya: "oke, aku akan menggendong Mumu dan Mimi..."
Agatha: "kalau kamu cape nanti aku akan membantu menggendong Mumu dan Mimi"
Raya: "jangan khawatir, mereka sudah tertidur, kamu jangan berisik, nanti mereka bangun lagi.."
Agatha: "baiklah aku akan coba menidurkan Momo, Momo masih saja menangis, mungkin dia lapar, tolong jaga Momo sebentar, aku akan membuatkan dia susu dulu"
(lalu Agatha pura-pura pergi ke kursi depan yang masih kosong, dan mempergarakan membuat susu dengan memutar dispenser dan kembali lagi ke tempat Momo berada di kursi seberangnya. Lalu dia mulai menggendong Momo lagi dan meninabobok-kan Momo sambil memberinya susu yang sudah di buat tadi.)
Suara Momo yang masih menangis kecil
Agatha as Momo: "hoekk hoekkk.... hiks.. hiks...
Agatha: "cup.. cup.. cup.. Momo, yuk minum Susu yuk.. don't cry.. bobo ya, ayo bobo.. Mimi dan Mumu sudah bobo lho..
Raya: Ssstt.. don't make noise... Momo mulai tertidur tuh.. Kita taruh mereka ditempat tidur saja ya.."
Dan akhirnya mereka mengembalikan Momo, Mimi dan Mumu ke kursi kereta (yang mereka ibaratkan tempat tidur ketiga bayi merlion tersebut) setelah ketiga bayi Merlion tersebut tertidur. Hahahaha...
Disini saya tidak berperan apa-apa selain sebagai pendengar yang pura-pura tidak mendengar hanya melirik sedikit apa yang sedang mereka mainkan. (saya takut mereka berhenti berimajinasi hehehehe...). Mereka berdua adalah partisipan dari peran yang mereka mainkan dengan membuat keseluruhan cerita berdasarkan versi mereka. Dalam cerita singkat yang mereka karang, Mereka juga melakukan perannya masing-masing dengan sangat baik. Saling menolong menjaga ketiga bayi kembar itu. Saya jelas melihat mereka sangat kreatif, imajinatif dan tahu secara runut apa yang harus dilakukan dalam mengatasi bayi yang menangis, meninabobokan, menyiapkan susu bagi bayi Momo, bagaimana agar tidak ribut dan bersuara keras untuk menjaga agar bayi-bayi merlion itu tidak terbangun lagi, dan pada akhirnya mereka sukses mengasuh bayi kembar merlion hingga tertidur pulas. The endππππ
#HariKe-5
Hari minggu kami pergi ke Daiso, Raya kepingin membeli 2 buah boneka kecil yang mungkin salah satunya akan diberikan kepada temannya yang di Batam. Karena Raya membeli maka Agatha pun tertarik ingin memiliki boneka yang sama. Sebenarnya saya dan suami tidak sependapat Agatha membeli boneka tersebut. Lebih tepatnya tidak menyetujui Agatha membeli mainan karena berdasarkan negosiasi kami sebelum sampai ke Daiso, Agatha tidak akan membeli mainan, karena di awal bulan sudah membeli sebuah pesawat Air Bus. Namun dengan Raya ini membuat Agatha seperti anak kembar, jika sudah bertemu, apa yang dilakukan, dibaca, dimainkan, dimiliki oleh Raya, hampir semua Agatha ikuti, mungkin dia ngefans sama Raya, karena sejak bayi dia sudah bermain bersama Raya. Mereka layaknya seperti Kaka dan Adik. Agatha masih terus merengek agar saya membelikan dia boneka yang sama. Saya yang "keukeuh" menolak dengan mengingatkan Agatha akan janjinya di awal tadi, akhirnya mengabulkan. Sebelum dikabulkan, suami menawarkan negosiasi baru kepada Agatha, "oke you can buy Agatha, but, Mama will take some money from your piggy bank" kata Bapak Suami semalam. Yang intinya, boneka kecil itu dibeli dari uang tabungannya sendiri. Dan Agatha menyetujuinya. Saya katakan, bahwa ini terakhir kali untuk membeli mainan, karena kami tidak akan membelikan mainan apapun sampai tabungan Agatha terkumpul lagi sesuai jangka waktu menabung yang telah di sepakati.
Sepanjang jalan pulang menuju stasiun kereta, Agatha dan Raya super happy! Mereka terus bermain dengan boneka-boneka mereka sambil berdialog satu sama lain. Mereka menamakan nya dengan "Puppets show" Sampai ke dalam kereta pun, dari posisi berdiri karena tidak dapat tempat sampai akhirnya duduk bersebelahan lagi mereka masih bermain dengan bonekanya. Saya yang duduk di sebelahnya akhirnya ikut mendengar pembicaraan mereka berdua. Ternyata mereka sedang bermain peran sebagai Ibu dan Ayah Merlion (nama boneka yang mereka miliki) yang memiliki 3 anak kembar yang bernama Momo, Mumu, dan Mimi. Momo dan Mumu adalah bayi laki-laki sementara Mimi bayi perempuan satu-satunya.
Agatha: "aku menggendong Momo saja.."
Raya: "oke, aku akan menggendong Mumu dan Mimi..."
Agatha: "kalau kamu cape nanti aku akan membantu menggendong Mumu dan Mimi"
Raya: "jangan khawatir, mereka sudah tertidur, kamu jangan berisik, nanti mereka bangun lagi.."
Agatha: "baiklah aku akan coba menidurkan Momo, Momo masih saja menangis, mungkin dia lapar, tolong jaga Momo sebentar, aku akan membuatkan dia susu dulu"
(lalu Agatha pura-pura pergi ke kursi depan yang masih kosong, dan mempergarakan membuat susu dengan memutar dispenser dan kembali lagi ke tempat Momo berada di kursi seberangnya. Lalu dia mulai menggendong Momo lagi dan meninabobok-kan Momo sambil memberinya susu yang sudah di buat tadi.)
Suara Momo yang masih menangis kecil
Agatha as Momo: "hoekk hoekkk.... hiks.. hiks...
Agatha: "cup.. cup.. cup.. Momo, yuk minum Susu yuk.. don't cry.. bobo ya, ayo bobo.. Mimi dan Mumu sudah bobo lho..
Raya: Ssstt.. don't make noise... Momo mulai tertidur tuh.. Kita taruh mereka ditempat tidur saja ya.."
Dan akhirnya mereka mengembalikan Momo, Mimi dan Mumu ke kursi kereta (yang mereka ibaratkan tempat tidur ketiga bayi merlion tersebut) setelah ketiga bayi Merlion tersebut tertidur. Hahahaha...
Disini saya tidak berperan apa-apa selain sebagai pendengar yang pura-pura tidak mendengar hanya melirik sedikit apa yang sedang mereka mainkan. (saya takut mereka berhenti berimajinasi hehehehe...). Mereka berdua adalah partisipan dari peran yang mereka mainkan dengan membuat keseluruhan cerita berdasarkan versi mereka. Dalam cerita singkat yang mereka karang, Mereka juga melakukan perannya masing-masing dengan sangat baik. Saling menolong menjaga ketiga bayi kembar itu. Saya jelas melihat mereka sangat kreatif, imajinatif dan tahu secara runut apa yang harus dilakukan dalam mengatasi bayi yang menangis, meninabobokan, menyiapkan susu bagi bayi Momo, bagaimana agar tidak ribut dan bersuara keras untuk menjaga agar bayi-bayi merlion itu tidak terbangun lagi, dan pada akhirnya mereka sukses mengasuh bayi kembar merlion hingga tertidur pulas. The endππππ
#HariKe-5
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination
0 comments:
Post a Comment