Thursday, August 30, 2018

"Kancil dan Siput"

In shaa Allah besok kami (saya dan Agatha) akan Safar kerumah  nenek dan atuknya Agatha di Bangka. Menunggu suami packing saya mengingatkan Agatha. "Eh besok kita mau kemana ya??" tanyaku. Bangkaaaa jawab Agatha. Bangka adalah salah satu kota di Provinsi kepulauan Bangka Belitung. Bangka adalah kota masa kecil saya. Tiba-tiba teringat masa kecil yang penuh cerita. Bapak adalah salah satu pendongeng terbaik bagi saya. Hmm.. saya rasa pada masa itu semua Bapak-bapak dijaman itu adalah Bapak-bapak terhebat yang jago mendongeng. Kenapa saya sebut hebat? karena rata-rata mereka mampu mendongeng tanpa membaca buku. Dongeng yang mereka ceritakan kepada kami adalah dongeng turun temurun dari orang tua bahkan kakek dan nenek mereka jaman dahulu. Teringat sebuah dongeng legendaris yang pernah diceritakan oleh Bapak, tentang seekor kancil dan Siput. Sebenarnya cerita kancil dan Siput ini ada dalam berbagai versi. 
Kancil adalah binatang yang sangat cepat larinya, akan tetapi dia sangat sombong dan suka mengejek teman-teman binatang lainnya. Salah satunya adalah Siput yang mempunyai sifat pendiam, sabar dan setiawakan.
Kancil selalu berteriak-teriak dengan keras dan lantang mengejek si Siput dengan kata-kata yang tidak baik "Eh, kau adalah binatang yang terlambat di dunia apabila sedang berjalan, bahkan tidak tahu cara berlari. Lucu sekali engkau ini. Aku yakin kau tidak dapat mengalahkanku bila kita berlomba lari!" kata Kancil kepada Siput sambil mengejek.
Siput menjawab dengan tenang, "ya, aku bisa mengalahkanmu."
"Oke, baiklah, kalau kau mau ditertawakan, kita akan berlomba," balas Kancil dengan jengkel karena merasa tersinggung.
Rencana perlombaan tersebut terdengar oleh hewan-hewan lain yang ada di hutan tempat Kancil dan Siput tinggal. Mereka tertarik sekali untuk melihat perlombaan tersebut sehingga berduyun-duyun datang ke tempat perlombaan.
Perlombaan pun dimulai. Kancil jantan yang sombong dengan keahliannya lari dengan kecepatan yang luar biasa sehingga dengan waktu singkat telah meninggalkan Siput yang masih jauh di belakang. Kancil yang merasa yakin bahwa Siput akan kalah, ditengah perjalanan bersantai dan beristirahat, dia berpikir "ah Siput pasti masih sangat jauh dan tidak akan bisa menyaingi kecepatan lariku, lebih baik aku tidur dulu, ketika aku bangun pun aku yakin dia masih tertinggal di belakang.
Dugaan kancil salah, sepanjang perlombaan, Siput dan teman-temannya ternyata telah menyiapkan strategi agar Siput tidak tertinggal yaitu disepanjang jalan menuju garis finish siput dan teman-temannya berbaris, sehingga siput tidak pernah tertinggal dari kancil ketika dia berlari sekencang apapun. Akhirnya kancil kelelahan dan menyerah, perlombaan di menangkan oleh siput.
Kancil sedih dan malu melihat kemenangan Siput. Sejak saat itu Kancil berubah sifat yang tadinya licik menjadi bijak dan mau minta maaf pada Siput. Kancil pun disambut hewan-hewan yang lain dengan penuh persahabatan.
"Begitulah kehidupan nak.. kita harus bersikap baik kepada sesama. Jauhilah sikap licik dan ingin menang sendiri. Kita tidak pernah tahu bahwa kelicikan dan sikap buruk kita itulah yang akan menjerumuskan dan mengalahkan kita. Jadilah pribadi yang setiakawan dan saling membantu satu sama lain. Tidak sombong, rendah hati, dan sabar. Semoga Agatha pun bisa mengambil pesan moral yang Mama ceritakan ini ya.."

#HariKe-8
#GameLevel10
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#GrabYourImagination

0 comments:

Post a Comment