Tuesday, July 31, 2018

"Kreatif itu tidak harus membeli kan? ^___^"

31 Juli 2018, hari terakhir dibulan Juli, namun sayang Bapaknya Agatho blm gajian, eh ga tahu juga sih, karena saya ga pernah ngecek tapi lebih sering diberi tahu. Dan karena saya belum dapat beritanya jadi saya berfikir kelihatannya hari ini belum gajian. Sebenarnya hari ini kami berdua punya banyak waktu untuk aktivitas outdoor, namun karena tadinya saya berfikir suami belum gajian dan takut Agatha pengen minta beli ini itu, jadi saya tidak menargetkan untuk pergi kemana-mana. Namun Agatha sedikit "ngotot" mengajak saya pergi, ketika saya tanya mau pergi kemana, jawabannya cuma bilang "yah kemana ajah deh mah.."
Satu-satu nya yang paling nyantol dipikiran saya adalah mengajaknya ke bazar buku di Lucky Plaza. Di Lucky Plaza ini memang seringkali di adakan bazar buku murah, dari mulai buku bekas sampai buku yang masih baru namun sudah lama terbit. Buku-buku yang dijual pun beragam jenis dan harganya start from $1. Sebenarnya sungguh sangat terjangkau. Tapi karena dari rumah saya sudah membuat negosiasi dengan Agatha, bahwa kita boleh pergi jalan-jalan, tapi hari ini tidak ada jadwal membeli sesuatu kecuali jalan-jalan dan melihat-lihat saja. So far Agatha dapat mengerti dan menyetujuinya. Jadilah kami pergi ke bazar buku. Disana Agatha dapat bebas membaca tanpa harus membeli. Dia sangat senang karena bisa menemukan salah satu buku favoritnya yaitu "Geronimo Stilton". Saya cukup membawa minuman dari rumah dan membawa beberapa cemilan bila dia lapar di perjalanan. Dua keuntungan yang bisa di dapat hari ini, bisa berhemat sehingga secara tidak langsung bisa mempraktek-kan materi ke-8 kemarin tentang cerdas finansial 😉😉😉 dan mampu menemukan ide kreatif agar Agatha tetap happy. So' tidak ada yang tidak mungkin kan? selalu ada jalan keluar untuk menemukan win-win solution hehehehe.

#HariKe-6
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative 

Monday, July 30, 2018

"Antara Zoo dan Aeroplane"

Sudah lama Agatha tidak bermain Duplo, Duplo adalah berbagai produk mainan konstruksi Lego, yang dirancang untuk anak-anak berusia 1½ hingga 5 tahun. Duplo ini dua kali panjang, tinggi dan lebar dari bentuk Lego tradisional, membuatnya lebih mudah untuk ditangani dan cenderung tidak ditelan oleh anak-anak. Duplo ini Agatha dapatkan sebagai hadiah ulang tahun yang ke-2 kala itu. Dan tiba-tiba disuatu siang si bocah bilang "ma.. Lego Duplo ku dimana?". Karena pada saat Agatha bertanya saya sedang di dapur, saya jawab sekenanya, "digudang  nak" sahutku. Lalu hening.. saya cuma mendengar Agatha mulai membongkar isi gudang kami. Dan sudah dipastikan donk bakal berantakan kemana-mana, tapi ya sudahlah pikirku, aku juga lagi mengerjakan pekerjaan lain. Belum sempat menemani dia main. Bunyi grasak-grusuk di gudang pun semakin heboh, kelihatannya Agatha sudah menemukan Lego Duplo yang dia cari ditandai dengan bunyi Duplo yang di tuang ke lantai. 
Saya masih belum beranjak dari dapur karena tangan masih kotor berkutat dengan masakan. Ketika saya selesai didapur lalu mencuci tangan, saya mencoba mengintip apa yang sedang dia lakukan dengan duplo-duplonya. Ternyata Agatha sedang mendesign sebuah pesawat dari duplo yang besar-besar ini dengan bentuk warna-warni tentunya, tidak hanya itu Agatha juga membuat Jerapah, flamingo dan gajah. 
Lego Duplo & Agatha
Saya pura-pura bertanya: "lagi bikin apa sayang?" Dia menjawab "aku lagi bikin aeroplane, trus flamingo, giraffe, kakak gajah dan adiknya gajah 🐘🐘, aku bikinnya ga liat buku dan google lho ma.." lanjutnya lagi. Hahaha, saya jadi pengen ketawa, karena kalau tiba-tiba saya di suruh Agatha menggambar, saya dengan sangat terus terang akan mencontek di buku ataupun di google karena saya memang sangat "miskin" ide dalam kegiatan menggambar. Kemudian saya tanya lagi "kenapa bikin animal sama aeroplane, apa hubungannya nak?" "Iyaa.. because the aeroplane lagi flying around above the zoo ma sahutnya..". "Ohh okayyy! keren donk ya.." balasku. Dalam hati aku senyum-senyum ada-ada ajah idenya, bersyukurlah anak-anak yang kaya ide dan kreatif, bisa membuat cerita dengan sudut pandang juga berdasarkan cara pikir mereka yang simple, terkadang mereka mampu menciptakan sesuatu diluar daya tangkap orang dewasa. Kalau dalam pandangan saya "lha ngapain tuh aeroplanenya terbang diatas zoo.." hehehehe... Ya sudahlah ya... 
Selamat bermain, selamat bercerita Agatha, selamat mengekspresikan diri sesukamu, sekreatif apapun yang ada didalam pikiranmu.. 😊😊😊

#HariKe-5
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative 

Sunday, July 29, 2018

"Kreativitas itu murah"

"Bermain pedang-pedangan menggunakan plastik pembungkus payung"
Masih dalam series "weekend bersama Athea" yang sejak sore Sabtu dimulai main ke playground di Admiralty Park, lalu sholat bersama di Masjid An Nur, makan malam di North Point dan ditutup bermain bebas di Northpoint Mall. kami orang tua berfikir anak-anak sudah lelah karena sudah bermain seharian. Namun dugaan kami masih salah, mereka masih riang gembira berlari kesana kemari, menemukan ide-ide kreatif untuk dijadikan alasan bahwa "pulang kerumah masih sangat dini ma, dan malam masih sangat panjang' hehehehe...
Selepas dinner bersama kami keluar dari dalam mall menuju ke area luar mall. Pas pintu keluar Agatha menemukan plastik pembungkus payung basah yang disediakan hampir setiap mall di Singapore untuk menyimpan payung basah masing-masing bila ingin masuk mall, agar area mall tetap bersih dan tidak becek. Kemudian Agatha dan Athea masing-masing mengambil satu plastik pembungkus payung tersebut dan tak lupa mengambilkannya juga untuk Qaisar (Adiknya Athea). Agatha meminta saya meniupkan plastik tersebut yang ternyata setelah berhasil di tiupkan digunakan oleh mereka untuk berpura-pura bermain pedang-pedangan. So' kreatif! Seperti yang sudah saya ceritakan kemarin-kemarin bahwa selalu ada saja ide dan cara bagi anak-anak untuk bermain. Murah, meriah, simple, dan tidak lupa tetap tertawa bahagia. Tentunya Qaisar kecil ikut bahagia...😄😄😄😄

#HariKe-4
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative 

Saturday, July 28, 2018

“Kreativitas itu sederhana”

Qadarullah, wikend kali ini mempertemukan kembali Agatha's best friend, tentunya mereka berdua happy banget. Bertemu satu minggu sekali pun sudah cukup bahagia, suami sampai bilang, untung saja rumahnya ga berdekatan hehehe, yang berarti bisa dipastikan setiap hari akan bermain bersama.
Dan bila mereka berdua bertemu selalu ada saja hal-hal lucu dan kreatif yang mereka lakukan. Dimulai dari bermain playground bersama dengan gaya yang aneh sampai berpura-pura bermain game dan saling menelepon dengan menggunakan EZ link card. See.. mudahkan untuk kreatif dan tetap bahagia..

#HariKe-3
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative 

Friday, July 27, 2018

“Antara Kebahagiaan dan Kreativitas”

Bagi anak-anak, banyak cara untuk bahagia, setulus persahabatan mereka, serenyah tawa mereka, se-spontan  mereka dalam bermain dan menciptakan ruang dan ide-ide kreatif.. Mereka selalu punya cara yang orang dewasa belum tentu memahami bahkan bisa sekreatif mereka.
Teringat pertemuan dengan salah satu sahabat kami di Singapore ini, yang sudah seperti keluarga juga bagi kami. Ketika kami merencanakan makan siang bersama di salah satu restoran Indonesia. Hari itu antrian orang yang datang untuk makan siang disana cukup banyak, kami di peringatkan untuk sabar menanti apabila makanan yang datang nanti sedikit lama dari biasanya. Sepanjang menunggu makanan datang kami para orang tua membahas dan bercerita banyak hal tentang kegiatan anak-anak, tentang film yang akan tayang, tentang persiapan sekolah serta berbagai cerita lainnya.. Sementara Agatha dan Athea sudah biasa kami lepas untuk bermain bersama.
Pada awalnya kami tidak terlalu mengerti kenapa mereka tertawa terbahak bahak, sampai saya memperhatikan pelan-pelan, ternyata disela-sela menunggu di meja sebelah, mereka berdua menciptakan permainan yang mereka beri nama “balancing” yang saya tangkap sebagai permainan keseimbangan yang cukup membutuhkan konsentrasi. Mereka bermain bergiliran. Rule nya siapa yang paling cepat jatuh maka dia akan kalah. Alat dan modal dalam bermain yang mereka gunakan adalah sebuah buku menu dan aplikasi timer yang terdapat dalam handphone. Agatha menaruh buku menu diatas kepalanya dan menahan diri dengan penuh konsentrasi untuk tidak boleh bergerak, dan Athea menekan timer dengan meminjam handphone bapak suami. Yang sedang berusaha menjaga keseimbangan harus berusaha tenang sambil menahan tawa, yang memegang timer juga tidak boleh tertawa karena akan menganggu konsentrasi yang sedang mendapat giliran. Namun karena melihat muka keduanya selalu tampak lucu bila sedang menahan buku menu tersebut agar tidak jatuh, mereka berdua hampir tidak pernah bisa menahan tawa yang mana bisa dipastikan tertawa sedikit saja buku menu tersebut akan jatuh kebawah, apalagi jika sudah tertawa terbahak-bahak. 
Kami yang duduk di meja sebelah melihat nya pun sambil ikut tertawa lucu, karena polah mereka berdua. Senang rasanya anak-anak memiliki kreativitas dan kemampuan untuk mampu menciptakan sesuatu yang mana hal itu tidak hanya membahagiakan mereka sendiri namun secara tidak langsung membagi kebahagiaan kepada orang-orang disekitar yang melihatnya.
Teringat dengan kata-kata yang pernah Ibu Septi Peni ungkapkan:
Anak-anak secara fitrah sudah terlahir kreatif, kita lah yang harus mengubah diri agar layak mendampingi para creator di jamannya nanti.
#HariKe-2
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative 

Thursday, July 26, 2018

"Imajinasi adalah sumber kreativitas"

Bila melihat video dibawah mungkin yang ngelihat berfikir "ya ampun cuma segitu mah belum bisa dibilang berantakan kaleee...
Eitss jangan salah, yang lebih berantakannya ga ke shoot kamera.😷😷😷😷 Untuk bagian lain masih dalam tahap bebersih pelan-pelan, tapi untuk bagian ini, saya mulai give up... Tiap hari kertas gambar melayang dimana-mana, sudah dibereskan dirapikan, disusun, eh ga lama, berceceran dimana-mana, belum mainannya, belum buku-bukunya.. Akhirnya saya tumpukin ajah semuanya di meja. Namun herannya suami tetap tenang, ga pernah merasa terganggu dengan berantakan dan kertas yang berhamburan dimana-mana itu. Ketika menceritakan kepada teman dekat kalau saya lagi bosan bebersih kertas gambar Agatha dan suami santai ajah ga terganggu, sambil tertawa beliau malah nyeletuk, "ya iyalah, wong suami mu tukang gambar gitu, dia mah biasa kali ama kertas yang berantakan".
"Bukankah rumah yang berantakan itu pertanda ada kehangatan dan kebahagiaan disana, hahaha.."
Update Kegiatan Menggambarnya 26/7/2018
Ya..ya ya akhirnya perlahan saya mulai bersahabat dengan kertas dan pensil yang berserakan. Harusnya sejak dulu ketika saya memutuskan bersuamikan seorang arsitek hehehe.. (telat nyadar memang..)😄😄😄
Sejak umur 3 tahun, Agatha mulai menyukai gambar, dan sangat tertarik dengan kertas, dia mulai menggambar sesukanya, dan rutin setiap hari. Setelah dia makin "mahir" menggambar versi dia, kegiatan menggambar ini makin "gila". Satu hari dia bisa menggambar 3-5 gambar. Bisa dengan tema yang sama atau tema lainnya.
Lama kelamaan, justru saya yang rutin mengumpulkan kertas-kertas yang tercecer dilantai, mulai menyimpan dan memfotonya satu persatu dan membuatkan akun Instagram private yang berisi gambar-gambar dia sejak usia 3 tahun. Saya pun akhirnya menyadari mungkin ini bentuk kreativitas yang dia tampilkan yang mana dia pun tidak menyadarinya, dia hanya menggambar dan menggambar setiap hari. Mengulang apa yang dia gambar tanpa bosan.
Beberapa Kumpulan Hasil Gambar Agatha 
Agatha tidak meminta dibelikan alat gambar yang bagus, suami pun cuma menyiapkan kertas-kertas bekas yang masih layak pakai (sudah tidak terpakai) bekas gambar-gambar suami dikantor. Dan saya cuma membeli buku kosong seharga $2 di Daiso yang selalu Agatha bawa kemana-mana untuk menggambar sepanjang perjalanan. Dan akan berulang membeli buku yang sama kalau buku tersebut sudah habis.
Ya Agatha tidak membutuhkan hal-hal istimewa untuk mengembangkan kreativitasnya. Dia hanya butuh dorongan untuk mengembangkan kreativitasnya, membutuhkan cinta dan senyuman dari tiap gambar yang dia tunjuk-kan kepada kami, juga tetap memuji dengan tulus dan menerima bagaimanapun bentuk gambar yang sudah dia buat.
Dan sekarang saya makin getol menyimpan hasil gambar-gambarnya, menyimpan imajinasinya dalam sebuah portfolio, karena imajinasi adalah sumber kreativitasnya, teruslah menggambar nak, "teruslah bersenang-senang dengan duniamu.. "

#HariKe-1
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative

"Kepercayaan Menguatkan Kreativitas"

Trust - https://www.huffingtonpost.com/jenn-bovee/the-process-of-trust_b_9673838.html
Membicarakan kreativitas saya ingin flashback akan diri saya sendiri, kalau ditanya, apakah saya ini kreatif atau engga? saya akan jawab. E  N  G  G  G  A  K!!! enggak banget!
Saya sejak kecil adalah tipe anak yang krisis percaya diri yang mana merasa ketika kecil jarang dirangkul, tidak pernah mendengar kata pujian, besar dalam lingkungan keluarga yang sedikit kaku menyampaikan bahasa kasih. Ya mungkin cara orang tua saya dulu menyampaikan rasa kasihnya tidak dengan pujian meski sebaik apapun saya pada saat kecil. Seberprestasi apapun saya dulu. Tapi itu tidak mengecilkan hati saya, hanya memang cukup berpengaruh kepada diri saya, seperti tidak PeDe, takut salah, takut gagal, takut mencoba, yang pada akhirnya menghambat beberapa hal bagi diri saya untuk maju dan senang berada comfort zone saja.. Main aman deh pokonya.  Istilah lainnya versi saya "yang pasti-pasti ajah deh.." 😃😃😃
Namun sejak saya dilepas oleh kedua orang tua untuk merantau dari Sumatra ke Jawa tepatnya Bandung, saya mulai membuka diri, mulai memberanikan diri keluar dari zona nyaman tadi. Ya tentunya dengan berani jauh dari orang tua di usia 17 tahun sejak lulus SMU saja itukan sudah keluar dari sangkarnya, sudah keluar dari zona nyamannya selama ini, dan untuk ukuran saya, cukup merasa bangga.😂😂😂
Meskipun dulu sejak SD saya juga sudah sering ditinggal orang tua bekerja dan pergi ikut perlombaan ke kota lain dalam waktu beberapa hari. Tapi keluar dari zona nyaman saya kali ini betul-betul sebuah upaya saya yang saya sendiri harus hargai, dalam takut saya mulai menjalani kehidupan sendiri dikota orang yang jauhnya beratus-ratus kilometer dan berusaha melakukan berbagai hal sendiri. Berfikir kreatif untuk banyak hal, termasuk mengakali kalau uang bulanan kiriman ibu hampir habis sementara masa kirim uang bulanan berikutnya masih jauh. hehehehe..😆😆😆
Sebagai anak rantau alias anak kos, sejak SMU sampai detik ini... (bedanya sekarang dah ga ngekos hehehehe) banyak hal-hal kreatif yang saya lakukan demi bertahan hidup jauh dari keluarga. Akhirnya saya mengambil salah satu poin yang menguatkan saya untuk tumbuh kreatif, yang mana ini adalah kesimpulan singkat dari perjalanan hidup saya sendiri yaitu "KEPERCAYAAN". Kenapa "kepercayaan" karena bagi saya ini tidak hanya kepercayaan orang tua yang melepas saya jauh dari mereka dengan segela konsekuensi yang harus saya tanggung, namun ternyata pengalaman hidup ini membuat saya mampu menerobos ketakutan-ketakutan saya dan menjadikannya umpan untuk menguatkan kepercayaan kepada diri sendiri bahwa saya mampu dan bisa. Kreatif berfikir dan kreatif dalam bertindak. Yang keduanya memang pada saat itu harus di dorong dan setengah dipaksa. 😛😛😛
Thinking, Encourage, Trust, Unique, Learn Love - https://pixabay.com
Dan hal ini juga menguatkan saya untuk terus belajar menumbuhkan kepercayaan kepada anak kecil satu-satunya dirumah kami, yang tidak hanya butuh hal itu dari kami sebagai orang tuanya, tidak hanya sebuah kepercayaan akan kemampuannya, namun rasa cinta yang tulus, dukungan sepenuh hati, penerimaan (menerima apa adanya) serta menghargai segala keunikannya.
Tidak mudah memang, namun tidak ada alasan untuk tidak mau belajar untuk semua itu. Harapan saya sebagai orang tua, semua hal-hal yang harus kami kuatkan didalam hubungan sebagai orang tua kepada anak adalah menguatkan kepercayaan sehingga kelak hal ini akan membuka jalan tidak hanya dalam hal kreativitas namun berdampak pada hal-hal positif lainnya. Tidak hanya bagi kami sebagai orang tua namun bagi anak kami kelak.

#ResumeKreativitas
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#BeCreative
#ThinkCreative

Wednesday, July 25, 2018

Cemilan Rabu Ke-1 | Kelas Bunda Sayang Level ke-9: "Mengasah Kreativitas Anak"

🌳 Cemilan Rabu ke - 1 🌳
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-9: Mengasah Kreativitas Anak
Rabu, 25 Juli 2018

Anak kita pada dasarnya adalah mahluk yang super kreatif hanya saja terkadang pola asuh kita membuat kreativitas mereka tidak berkembang sesuai dengan fitrahnya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat mengasah kreativitas anak dengan cara yang menyenangkan :
1.  Bermain
Bermain merupakan hak anak, saat bermain anak – anak dapat menemukan hal baru serta tantangan baru. Saat bermain seluruh tubuh akan bekerja, banyak kegiatan yang menyenangkan yang dapat memicu kreativitas anak saat bermain, seperti : bermain lego,tangkap bola, petak umpat, bongkar pasang/puzle, tebak gambar dan lain – lain. Saat anak berusaha memecahkan sebuah tantangan disaat itu maka otak kreatif nya akan bekerja.

2.  Biarkan berimajinasi
Pola asuh yang melarang anak berbicara sendiri secara tidak langsung akan mematikan imajinasi anak. Berimajinasai pada anak – anak adalah hal yang lumrah, saat berimajinasi terkadang akan muncul ide – ide cemerlang yang akan menjadi solusi di masa depan, contoh mobil terbang mungkin akan menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan dan sebagainya.

3.  Membiasakan untuk memberi pertanyaan yang kreatif sehingga memancing rasa ingin tau anak
Saat anak – anak bertanya kebiasaan kita adalah langsung memberikan jawabannya, namun disaat kita mencoba kembali bertanya tentang apa yang di tanyakan tentunya hal ini akan memicu kreativitas nya. Contoh,  jika anak bertanya : sapi itu makan apa?” bisa kita jawab “ dengan : “ yuk kita lihat sapi makannya apa, adek bisa sebutkan?” dengan demikian anak akan berusaha untuk berfikir dan menjawab pertanyaanya sendiri

4.  Hindari kata “salah atau menyalahkan” dan mengurangi larangan
Saat ini sudah lazim melihat orang – orang memakai sandal japit dengan berbeda bentuk atau warna, pun demikian pada anak – anak saat mereka memakai kaos kaki yang bukan pasangannya bisa jadi ini merupakan ide kreatif mereka. Jika bunda ingin melarang nya usahakan memberikan pengertian sehingga anak berfikir dan mengerti bukan langsung melarang atas tindakan tersebut

5.  Berikan apresiasi
Usahakan memberikan apresiasi dalam hal sekecil apapun. Saat anak merasa diri nya bisa dan usaha mereka dihargai maka mereka akan berusaha lebih baik dan tidak takut untuk mencoba tantangan yang baru

6.  Bebaskan anak bereksplorasi
Bereksplorasi merupakan hal ajaib yang dapat memicu kreativitas anak. Saat bereksplorasi mereka akan bermain sekaligus berimajinasi tentang lingkungan sekitarnya.

7.  Menggunakan waktu senggang dengan kegiatan yang kreatif
Saat ada waktu senggang atau liburan, bisa digunakan dengan bermain kreatif misal berkebun, membuat kreasi ‘DIY’, bermain di luar rumah atau out bond dan masih banyak lagi. Dengan begitu anak akan banyak mendapat pelajaran bersosialisasi, kerjasama dan tentu saja liburan menjadi lebih menyenangkan.

8.  Bercerita dan bergurau
Perbanyaklah bercerita dan bergurau dengan si kecil, dengan demikian maka perbendaharaan kata anak semakin bertambah. Dengan perbendaharaan kata yang cukup maka anak akan semakin percaya diri mengeluarkan ide kreatif nya.

9.  Melakukan kegiatan sehari hari
Kita dapat mengajak si kecil melakukan kegiatan sehari – hari, seperti merapikan mainan seusai bermain, membersihkan air yang tercecer, menyapu dan sebagainya.

10.  Istirahat yang cukup
Tidur adalah kesempatan memulihkan diri dengan mengistirahatkan dan menyegarkan pikiran sehingga tetap kreatif. Otak terus bekerja sangat aktif selama kita tidur.

🐾 Tim Fasilitator Bunsay3 🐾
----------- 
Sumber Bacaan :

Tuesday, July 24, 2018

Materi Kelas Bunda Sayang #9: "Menumbuhkan Kreativitas Anak Sejak Dini"

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
Institut Ibu Profesional
Materi Kelas Bunda Sayang Level #9
"MENUMBUHKAN KREATIVITAS ANAK SEJAK DINI"

Materi Level #9 dapat dibaca disini:
http://bit.ly/MenumbuhkanKreativitasAnak

Gambar Apa ini?

Tergantung bagaimana kita melihatnya. Kita bisa menemukan sesuatu dengan melihat sudut pandang yang lain

Menghubungkan 9 titik dengan 3 garis  atau 9 titik dengan 4 garis :)

Ini clue nya, mengubah sudut pandang. Nah, sama seperti keseharian kita, kadang ketika menemukan masalah, kita sibuk pada masalah tersebut, sampai lupa bahwa kadang perlu mengubah sudut pandang dikiiit aja, geser dikiiit aja biar dapet solusinya. Nah, kalau di lihat dari 2 gambar di atas, garisnya sampaiiiii keluar titik, hmmm biasanya nih kita ubek di dalem, lupa bahwa geser dikiiit garisnya ternyata bisa :). Disampaikan tadi bahwa kreatif itu salah satunya mengubah sudut pandang, atau beberapa orang juga menyebut think out of the box , naaah gimana caranya?
"Bagaimana kalau.."

Ini salah satu caranya menggunakan "bagaimana kalau". "bagaimana kalau" membantu kita menemukan ide2 yang mungkin belum terpikirkan, dan bisa jadi sebagai salah satu solusi masalah kita. Misal 9 titik di atas. Bagaimana kalau kita garis kesini 
bagaimana kalau ditarik keluar 

Dan "bagaimana kalau" lainnya :)
Di rumah hanya ada tempe, apa yang akan dilakukan? Istilah ini dipakai oleh mas Wahyu Aditya, salah satu penulis buku dan animator. Beliau menggunakan "bagaimana kalau" untuk memancing ide2 bermuculan.
Ini adalah beberapa metode berfikir kreatif :). 


Clue:
Evolusi : perubahan ide yang terus menerus
Revolusi : ide baru yang dulu belum pernah ada
Sintesa : menggabungan 2 hal/ide menjadi 1 ide baru
Re-aplikasi : menemukan ide lain dari suatu benda, di luar fungsi normalnya :)

Simak Video ini: https://www.youtube.com/watch?v=9luJmbdFMv4&feature=youtu.be

Resume pribadi tentang kreativitas dapat di baca di: 

TANTANGAN 10 HARI LEVEL #9
💡BE CREATIVE 💡

Selamat bagi para bunda yang sudah mencapai tahap ini.
Setelah kemarin berdiskusi dengan cara yang beda dari materi-materi sebelumnya.
💡Silahkan buat aktifitas Anda sendiri, bersama pasangan atau bersama anak
💡Temukan minimal satu kreatifitas dalam satu aktifitasnya
💡 Ikatlah dengan tulisan Anda di blog, media sosial atau gdoc. Boleh disertakan foto atau video sebagai pelengkap tulisan Anda.

Kini saatnya bagi anda untuk think creative💡

📆 Periode Setoran Game
26 Juli - 11 Agustus 2018

📌 Jangan lupa sertakan hashtag
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Setor ke link berikut
🐾Link pengumpulan : 
Form : 

bit.ly/Level9LN

Cek disini :

bit.ly/Level9Lihat

Selamat menjadi IBU yang KREATIF karena ANAK KITA sudah terlahir KREATIF

Saturday, July 21, 2018

Aliran Rasa Level 8: "Cerdas Finansial”

Aktivitas Cerdas Finasial  - Agatha
Menjalani level 8 ini sangat menyenangkan bagi saya maupun Agatha, meskipun ga jarang kami berdua saling "argue" ala emak dan anak. Sejak level 8 dimulai berarti sejak itu pula Agatha rutin menabung. Yang mana menabungnya tadi pada awalnya di motivasi oleh niat membeli jenis pesawat jet terbang baru yang menjadi salah satu favoritenya. Sejujurnya harga pesawat terbang itu seharga $26.90 namun saya tidak mengatakan harga sesungguhnya. Saya akan mengijinkan Agatha membeli apabila tabungannya sudah full. Sampai saat ini sebenarnya uang tabungan untuk membeli pesawat tersebut sudah cukup, bahkan lebih namun Agatha masih mematuhi agar tidak membeli pesawat tersebut bila piggy bank nya belum full. Alhamdulillah sepanjang kegiatan menabung sejak tanggal 1 Juli kemarin, Agatha bisa menerima doktrin bahwa bila menginginkan sesuatu harus jadi anak baik, dan melakukan project kebaikan, rajin menabung dan mau bersodaqoh. Dan dia sudah mengingatkan saya "ma kalau uang tabunganku habis, later Agatha will saving more, then buy something, and then Agatha give to Mosque and after that Agatha try to saving money again.. so on and on.. hehehehe...
Semoga Agatha semakin memahami konsep menabung dan nilai dari bersodaqoh lebih baik lagi.  In shaa Allah.

#AliranRasa
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Wednesday, July 18, 2018

Cemilan Rabu Ke-4 | Kelas Bunda Sayang Level ke-8: "Cerdas Finansial dan Ramah Lingkungan"

🍎 Cemilan Rabu ke - 4 🍎
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-8: Cerdas Finansial dan Ramah Lingkungan
Rabu, 18 Juli 2018

Setiap keluarga bisa mengambil peran untuk membuat rumah menjadi tempat tinggal yang lebih nyaman. 

Banyak cara sederhana yang bisa dilakukan oleh setiap individu untuk kenyamanan rumah sebagai tempat tinggal. Karena gaya hidup ramah lingkungan yang dilaksanakan dalam sebuah rumah dapat berpengaruh dalam menghemat pengeluaran belanja rumah tangga, sehingga dapat mewujudkan sebuah keluarga yang cerdas financial dan ramah lingkungan.

Menciptakan “Gaya Hidup Minim Sampah” dan “Sampah bisa Jadi Uang”, yang dimulai dari perubahan perilaku keluarga dalam mengelola sampah, dengan lokomotif utama adalah Ibu dan Anak. 

Ibu dan Anak dapat merubah perilaku dalam mengelola sampah, serta penunjukan Change Agent (Agen Perubahan ) Remaja yang bertanggungjawab atas perilaku mengelola sampah minimal di rumahnya dan 1 keluarga binaan, sehingga dapat terwujud Gaya Hidup Keluarga Minim Sampah.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Berikut beberapa Tips terkait Cerdas Financial dan Ramah lingkungan : 
👛👛👛👛👛
1. BANK SAMPAH
Apa itu Bank Sampah?
Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. 

⭐Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.

⭐Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibu-ibu PKK setempat untuk didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan.

Tujuan dan Manfaat Bank Sampah
Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. 
⭐Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. 
⭐Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.
⭐Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.

Bagaimana Proses dan Cara Kerjanya?
⭐Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa langsung datang ke bank untuk menyetor. 
⭐Bukan uang yang di setor, namun sampah yang mereka setorkan.
⭐Sampah tersebut di timbang dan di catat di buku rekening oleh petugas bank sampah. 
⭐Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan tabungan sampah.
⭐Hal ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dari sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse). Biasanya akan di manfaatkan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. 
⭐Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi dalam hal pemotongan. Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya, menggunakan alat dan rapi dalam pemotongannya. Kemudian sudah di bersihkan atau di cuci.
⭐Yang terakhir, harus menyetorkan minimal 1 kg. Ada dua bentuk tabungan di bank sampah. Yang pertama yaitu tabungan rupiah di mana tabungan ini di khususkan untuk masyarakat perorangan. Dengan membawa sampah kemudian di tukar dengan sejumlah uang dalam bentuk tabungan.

⭐ Beberapa contoh kemasan plastik yang dapat di tukar yaitu menurut kualitas plastiknya :
 👛 Kualitas ke 1 yaitu plastik yang sedikit lebar dan tebal (karung beras, detergen, pewangi pakaian, dan pembersih lantai).
 👛 Kualitas ke 2 yaitu plastik dari minuman instan dan ukurannya agak kecil (kopi instan, suplemen, minuman anak-anak, dan lain-lain). 
👛 Kualitas ke 3 yaitu plastik mie instan. 
👛 Kemudian kualitas ke 4 yaitu botol plastik air mineral. 
Yang paling rendah yaitu kualitas 0 adalah bungkus plastik yang sudah sobek atau tidak rapi dalam membuka kemasannya. Karena akan susah untuk di gunakan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Untuk kualitas yang terakhir, harus di setor dalam bentuk guntingan kecil-kecil (di cacah).

⭐Bentuk tabungan sampah yang kedua di sebut tabungan lingkungan. Tabungan lingkungan adalah partisipasi perusahaan dan kalangan bisnis untuk pelestarian lingkungan. Tabungan ini tidak dapat di uangkan, tetapi nasabahnya akan di publish ke media sebagai perusahaan atau kalangan bisnis yang melestarikan lingkungan. Lebih lanjut akan di berikan piagam BUMI setiap hari lingkungan hidup.

Inilah salah satu alternatif untuk memecahkan masalah sampah dan ikut berpartisipasi melestarikan lingkungan. Yang pada akhirnya berdampak baik untuk bumi ini. Sekecil apa pun yang kita lakukan untuk bumi ini, pasti akan berdampak besar bagi kelangsungan bumi itu sendiri.

🍎🍎🍎🍎🍎🍎
2. Rajin pilah sampah, dan Sampah bisa menjadi uang
Keluarga yang rajin memilah sampah, dan sampah an organik yang bernilai ekonomis dijual di bank sampah, maka akan menjadi tambahan pendapatan  untuk dapur keluarga.  Budaya membuang sampah pada tempatnya, Gerakan Pungut Sampah, budaya pilah sampah harus dimulai sejak dini, sehingga edukasi bank sampah atau sedekah sampah sangat bermanfaat   dalam menanamkan gaya hidup ramah lingkungan dalam sebuah keluarga.
60% dari sampah rumah tangga adalah sampah organik. Keluarga yang rajin mengolah sampah organik menjadi kompos, maka kompos bisa dipakai sebagai pupuk tanaman di rumah, dan bisa dijual sebagai pendapatan tambahan.

🍉🍉🍉🍉🍉🍉
3. Membangun Dapur Hidup
“Grow your Own Food"
Yuks menanam tanaman yang bisa dikonsumsi keluarga, sehingga keluarga bisa  mendapatkan makanan sehat dan murah.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱
4. Berkebun bersama keluarga di rumah
Berkebun itu mudah, siapapun bisa berkebun, asalkan tahu caranya, mau belajar ilmu berkebun dan semangat. Berkebun di lahan yang sempit pun bisa, tak perlu biaya besar, penggunaan bahan bekas untuk wadah tanam pun bisa. Berkebun bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk liburan akhir pekan bersama keluarga. Untuk pemula, pilihlah sayuran yang mudah ditanam dan berisiko gagal kecil. Tanaman yang cocok untuk pekebun pemula adalah bayam dan kangkung.Cepat tumbuhnya, mudah perawatannya, dan bisa dipanen dalam waktu 21 hari setelah tanam. (Sumber : Bunda Britania)

🌳🌳🌳🌳🌳
5. Liburan edukatif ke Taman Kota
ebagian besar keluarga, bocor halus pengeluaran terbesar adalah saat weekend, yaitu saat rekreasi bersama keluarga. Keluarga cerdas financial dapat mengisi liburan akhir pekan dengan mengajak keluarga ke taman kota (tidak harus ke mall atau restoran), sehingga liburan dapat lebih edukatif dan murah.

🍳🍳🍳🍳🍳
6. Kreatif menggunakan perlengkapan dapur
Kurangi penggunaan tissue, dan gunakan lap karet  (yg biasa digunakan untuk mencuci mobil) atau lap lainnya untuk membersihkan kotoran di dapur atau di rumah. Hal ini dapat menghemat biaya belanja bulanan untuk  biaya belanja tissue, dan ramah lingkungan karena dapat mengurangi sampah.

🍶🍶🍶🍶🍶
7. Selalu membawa bekal air minum dalam botol isi ulang
Hal ini lebih hemat untuk mengurangi biaya pembelian air minera dalam botol, dan juga ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan sampah.

🍱🍱🍱🍱🍱
8. Membawa wadah makanan sendiri
Saat bepergian sebaiknya selalu membawa wadah makanan sendiri dan kantong kain, sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan lebih sehat. Karena  makanan panas yang dimasukkan dalam plastik berbahaya untuk kesehatan.

📚📚📚📚📚📚
Referesi :

Monday, July 16, 2018

Review Tantangan 10 Hari | Materi Bunda Sayang #8: "Cerdas Finansial Berpengaruh Pada Anak"

Review Tantangan 10 Hari
Materi Bunda Sayang #8: "CERDAS FINANSIAL IBU  BERPENGARUH PADA ANAK"
Kelas Bunda Sayang #3 - Institut Ibu Profesional


Bunda, terima kasih sudah menyelesaikan tantangan di kelas bunda sayang yang ke #8 kali ini. Kita sudah melewati 2/3 perjalanan kita.

Sejatinya di materi kali ini kita ditantang untuk menjadi cerdas finansial dengan cara memandu anak-anak  ( Learning by Teaching).

 Maka langkah yang kita ambil adalah memahamkan diri kita terlebih dahulu  bahwa uang adalah bagian kecil dari rezeki.

Selanjutnya belajar mengelola uang, membaginya kepada yang berhak, membedakan keinginan serta kebutuhan.

Kita sedang tumbuh bersama anak dengan menjadi teladan, sehingga anak ikut belajar mengelola uang dan bertanggung jawab terhadap bagian rezeki yang didapatkan di dalam kehidupan ini.

Maka kuncinya adalah mulai dari orangtuanya.

Salah satu peran kita sebagai Ibu bukanlah untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan kepada anak dan keluarga kita.

Peran tersebut perlu ilmu.
Hargai dengan baik segala ikhtiar pekerjaan menjemput rejeki,  baik yang kita lakukan maupun yang dilakukan pasangan kita. Hal ini membuat penghasilan yang akan diterima akan lebih berharga

Anak-anak harus paham, tidak ada pekerjaan yang hina di muka bumi ini selama untuk menjemput rejeki yang halal.

Habiskan uang di jalan yang benar
Kebiasaan lama kita adalah menyisakan uang agar bisa menabung, investasi dan lain-lain. Namanya menyisakan pasti kecil.

Maka ubah dengan cara merencanakan dengan baik, dan habiskan uang di jalan yang benar.
Contoh :

Cashflow orang yang bermental miskin
Pendapatan 100
Pengeluaran:
Shopping 57,5
Cicilan hutang 30
Sosial 2,5
--------------------------------
Sisa 10 baru ditabung

Cashflow orang yang bermental kaya
Pendapatan 100
Pengeluaran :
Zakat, infaq, sedekah 2,5
Cicilan hutang 30
Investasi 10
Kebutuhan pribadi  57,5
---------------------------------------
Sisa 0

Dua cashflow di atas angkanya sama tapi beda.

Di cashflow orang yang bermental miskin, pengeluaran pertama adalah untuk memenuhi hak diri sendiri dulu, baru hak orang lain ( cicilan hutang dsb), hak untuk Allah, apabila ingat, dan sisanya baru ditabung atau investasi.

Sedangkan cashflow orang yang bermental kaya, sudah siap menghabiskan pendapatannya di jalan yang benar, dengan prioritas sbb :
☘Hak Allah terlebih dahulu ditunaikan.
☘Menyelesaikan hak orang lain (mis :cicilan hutang)
☘Menganggarkan untuk investasi
☘Baru memenuhi kebutuhan kita sendiri

Habis tak bersisa.

Pertanyaannya sekarang,
Ingin memiliki anak-anak yang bermental kaya atau bermental miskin?

Mental ini akan menentukan gaya hidup seseorang. Orang yang bermental kaya selalu ingin berbagi, meninggikan kemuliaan dengan tangannya di atas meski pendapatan yang diterima kecil.

Sedangkan orang yang bermental miskin, selalu berharap menerima sesuatu, lebih merelakan tangan di bawah meski pendapatannya besar.

Orang yang bermental miskin membeli sesuatu sesuai "selera" dan membeli di saat "bisa"

Orang yang bermental kaya membeli sesuatu sesuai "fungsi"  dan membeli di saat "perlu".

Sebenarnya,

Biaya hidup itu murah, yang mahal adalah gaya hidup

Selamat berproses, karena cerdas finansial, tidak hanya berkaitan dengan cash flow dan rupiah yang kita catat, tapi lebih dari itu,  erat kaitannya dengan mendidik mental anak kita dan menanamkan pola gaya hidup yang benar.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang Nasional/

📚Sumber Bacaan :
Ahmad Ghozali, Habiskan Saja Gajimu, Jakarta, 2010
Institut Ibu Profesional, Bunda Produktif, 2015

Thursday, July 12, 2018

"Bertransaksi untuk mengenal nilai uang yang dimiliki"

Materi cerdas finasial ini menambah salah satu kemampuan baru bagi Agatha. Sebenarnya hal ini sudah sering juga dia lakukan, namun sejak bertemu dengan materi ini, saya mulai biasakan dan menawarkan agar Agatha yang selalu berada di garis depan untuk mulai melakukan transaksi. Dan mamak tentunya duduk sambil mengamati dari jauh. Kegiatan ini ntah hanya membeli makanan kecil atau membantu saudaranya membeli mainan. Cukup berikan uang sesuai dengan harga makanan atau minuman yang dia inginkan, atau memberikan uang secukupnya lalu biarkan dia memilih mainan sejumlah dengan uang yang dia miliki. Dari sana dia pun dapat belajar mengenal macam harga sesuai dengan nilai uang yang dia miliki. Selain itu dapat menguji tingkat keberanian dan cara dia berkomunikasi dengan orang lain. Semoga makin semangat menabung ya nak, dan hanya membeli barang-barang yang dibutuhkan, bukan barang yang hanya karena faktor keinginan saja.
Gak lupa  juga untuk bersodaqoh agar semakin barokah. Semoga hal-hal kecil seperti ini terus berupaya di pertahankan hingga besar nanti sehingga kelak dewasa semakin bijak dalam menggunakan, membelanjakan dan membagi uang yang dimiliki, in shaa Allah.

#HariKe-15
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Wednesday, July 11, 2018

Cemilan Rabu Ke-3 | Kelas Bunda Sayang Level ke-8: "Pendidikan Finansial"

🍎 Cemilan Rabu ke - 3 🍎
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-8: Pendidikan Finansial
Rabu, 11 Juli 2018

Pada hakikatnya cerdas finansial perlu dimiliki oleh setiap orang. Seorang Ibu yang notabene sebagai madrasah pertama dan utama harus mempunyai waktu untuk pendidikan finansial sebelum mengajarkan kepada buah hatinya. 

❓Sebenarnya pendidikan keuangan (financial education), itu apa sih? Pendidikan keuangan adalah pengetahuan yang benar mengenai cara menggunakan uang. Pendidikan keuangan penting agar kita dapat memaksimalkan uang yang kita miliki, mampu mencapai tujuan-tujuan keuangan

‼Sekolah formal dan universitas mungkin tidak mengajarkan pendidikan keuangan dalam kurikulumnya. Permasalahan keuangan yang kita alami seringkali karena kita tidak mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan.
☘Kesalahan dalam berinvestasi, karena kita tidak tahu bagaimana cara berinvestasi.
☘Kesalahan dalam membelanjakan uang, karena kita tidak tahu bagaimana cara membelanjakan uang dengan benar.
🔥Permasalahannya: darimana saya belajar atau meningkatkan pengatahuan terkait keuangan?

Ada empat pilihan dalam pendidikan yang tertulis dalam diagram cashflow quadrant.

Diagram Cashflow Quadrant 

💖 E B S I 💖
💖 E adalah Employee atau karyawan.
💖 S adalah Small Business atau self-employed atau bisnis kecil dan pekerja mandiri.
💖 B adalah business atau bisnis besar (500 karyawan)
💖 I adalah investor 

Pendidikan tradisional mempersiapkan siswa untuk kuadran E dan S. Contoh sekolah kuadran S adalah sekolah hukum, sekolah kedokteran dan sekolah dokter gigi. Para murid sekolah profesi ternyata membayar pajak paling tinggi di kuadran S. 

Ketika karyawan berhenti bekerja untuk memulai bisnis sendiri, sebagian besar berakhir di kuadran S, mengoperasikan bisnis kecil atau layanan bisnis yang sangat terspesialisasi seperti konsultan komputer atau menjual properti.

Orang cerdas finansial mengasah intellectual curiosity mereka  bagaimana mekanisme operasi dari kuadran B dan I. Kuadran B dan I menciptakan orang-orang terkaya di dunia, orang yang mendapatkan paling banyak dan membayar pajak paling kecil.

⭐Pendidikan finansial yang kuat mengajari murid tentang tiga jenis pendapatan yaitu :
✅Pendapatan yang lazim diterima.
✅Pendapatan portofolio.
✅Pendapatan pasif.

Bagaimana bisa memperoleh penghasilan dari keempat kuadran?
Kebanyakan dari kita berpotensi memperolah penghasilan dari keempat kuadran. Kuadran mana yang anda atau saya pilih untuk memperoleh penghasilan utama kita tidak terlalu tergantung pada apa yang kita pelajari di sekolah, hal ini lebih tergantung pada siapa diri kita. Pada intinya nilai, kekuatan, kelemahan dan minat inti kita. Perbedaan inti inilah yang menarik atau menolak kita dari keempat kuadran.

Referensi:
Bunda Cekatan, 12 Ilmu Dasar Manajemen Rumah Tangga, Gazza Media, Surakarta, 2015

Unfair Advantage, Kekuatan Pendidikan Finansial, Robert T Kiyosaki, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2013

The Cashflow Quadrant, Panduan Ayah Kaya Menuju Kebebasan Finansial, Robert T. Kiyosaki bersama Sharon L. Lechter C.P.A, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001

"Berbagi tidak akan membuat kekurangan"


Sudah hari ke-14 diperjalanan T10 cerdas finansial ini. Saya mengajak Agatha mengobrol sore tadi,  "Agatha seneng ga sama kegiatan menabung ini?. "Seneng lah.." jawabnya. "Kenapa seneng nak?" lanjutku lagi. "because I have muchhhhh money, I can buy anything if  I have money". Iya sih dalam hati saya. Semua juga tau klo punya uang bisa beli apa saja. Hehehe.
Lalu tadi sehabis isya dia ngobrol-ngobrol video call dengan nenek dan atuknya di Bangka. Agatha lapor kalau tabungannya hampir full. "Nenek Atok, My Piggy Bank Agatha almost full". Nanti kalau uangnya sudah $50 Agatha beli pesawat $30 dan sisanya $20 Agatha mau kasih ke Masjid di Sembawang". Saya cukup kaget, eh ternyata ni bocah masih ngerekam pembicaraan kami waktu saya menjelaskan tentang konsep "saving, spending and sharing" waktu itu. Padahal cuma bilang nanti kalau tabungannya penuh boleh beli "sesuatu" sisanya di sodaqoh ya tha.. Boleh sodaqoh kemana ajah" kata ku waktu itu.
Ternyata dia masih inget, tapi ga nyangka kalau mau disumbangin ke Masjid. Kenapa harus Masjid di Sembawang, karena masjid itu adalah salah satu Masjid favorite kami berdua selama bulan puasa. Kami sering solat dan berbuka disana.  Dan waktu ditanya, kenapa Agatha mau kasih ke Masjid sisa uangnya? Agatha bilang "biar Allah kasih rejeki lagi buat Agatha". "Ah terharuuu!
Konsep Rejeki yang selalu saya tanamkan secara simpel bagi dia adalah semua yang kita miliki, kita makan, kita punyai ini adalah dari Allah. Mintalah sebanyak-banyaknya kepada Allah dan jangan lupa memberi dan berbagi. Sekecil apapun yang kita punya. Semoga hal ini terus tertanam di hati dan pikirannya. Bahwa memberi tidak akan membuat kita kekurangan dan in shaa Allah, Allah yang akan gantikan

#HariKe-14
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Tuesday, July 10, 2018

"Rejeki itu bisa datang dari mana saja"

Rencana ingin berangkat bareng dengan Bapak Suami pagi tadi batal, karena ternyata beliau harus berangkat pagi karena ada meeting di luar kantor. Dan pukul 9am harus sudah tiba disana. Sementara saya dan Agatha terbiasa dengan rutinitas berangkat pukul 8.30am. Karena dalam 2 hari ini saya ga begitu enak badan, saya mengajak Agatha pergi naik bus saja, agar bisa mendaptkan tempat duduk di bus. Beda halnya kalau naik MRT, hampir setiap hari kami berdiri sampai ke sekolah dan hanya bisa dapat tempat duduk kalau sudah hampir sampai ke City Hall, dan itu menandakan pemberhentian untuk ganti jalur kereta ke arah jalur sekolah ngaji Agatha. Naik bus memang lebih cape, karena harus turun bus lalu berganti bus sampai 3X hanya hampir dipastikan kami berdua selalu dapat tempat duduk bila naik dari Bus Interchange. Di bus stop terakhir sebelum menuju pemberhentian di dekat sekolah, bersama-sama kami sedang menunggu bus, seorang nenek tua, menggunakan kain dan membawa keranjang belanjaan. Kasihan tidak ada yang membantu. Ketika bus tiba, saya mempersilahkan si nenek untuk naik duluan, namun sepertinya beliau kesulitan melangkahkan kakinya, karena si Nenek menggunakan kain (jarit) dan sedikit goyah ketika mau melangkah menyebrang dari trotoar untuk naik ke bus. Saya mencoba membantu dengan menyuruh Agatha memegang keranjang belanjaannya dulu lalu saya merangkulnya untuk membantunya naik ke bus. Agatha sendiri membantu mebawakan keranjang belanjaannya. Lalu setelah mengucapkan terimakasih si nenek dan Agatha duduk bersebelahan. Sementara saya memilih berdiri karena ga kebagian tempat duduk. Ga lama di bus stop berikutnya naik lah seorang kakek-kakek dan Agatha yang baru saja duduk spontan berdiri mempersilahkan tempat duduknya untuk si kakek. Dan ga lama setelah itu, sebelum kami turun si nenek yang kami bantu tadi memanggil Agatha, beliau memberikan amplop kecil seperti angpaw kepada Agatha. Agatha menerima dengan malu-malu sambil mengucapkan terimakasih. Turun dari bus, Agatha masih kaget dan ga nyangka. Saya mengajaknya mengucapkan hamdalah. "Alhamdulillahirrabilalaminnn" katanya. Lalu saya menjelaskan, "bahwa rejeki itu datang dari Allah, dan bisa datang dari mana saja, lewat siapa saja, dengan cara apa saja, tentunya datang dengan segala hal yang bersifat kebaikan. Dan Allah langsung membayarnya tunai, karena Agatha sudah berniat baik membantu nenek tadi tanpa mengharapkan pamrih". Agatha langsung berbinar-binar dan menyahut "ini nanti put in my piggy bank ya ma.." asyikk celengen ku jadi banyak katanya lagi. (dasar ya bocah...) Hehehe...

#HariKe-13
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Monday, July 09, 2018

Pertukaran Pelajar Ke-7: "Semua Anak Adalah Bintang" - Kelas Pra-nikah

"Semua Anak Adalah Bintang"
Pertukaran Pelajar kali ini membawa saya bertemu dengan para perempuan-perempuan hebat di kelas Bunda Sayang khusus kelas Pra-Nikah. Kelas ini kelas spesial yang mana di isi oleh para perempuan-perempuan calon istri dan Ibu dari berbagai kota. Sebuah pengalaman baru juga berada ditengah-tengah mereka yang masih begitu bersemangat, muda dan cerdas. Harapan saya kelak kepada mereka bila sudah berumah tangga, untuk terus berbenah diri, memperbaiki diri, tidak ada yg sosok perempuan yang betul-betul sempurna.. namun kita dapat berpegangan tangan saling support satu sama lain, jadilah perempuan yang  membuka pintu peradaban, terus terbang tinggi dengan cita-cita mulia baik sebagai ibu yg bekerja diranah publik dan ibu yang bekerja di tanah domestik. Tentunya hal ini juga adalah nasehat bagi diri saya sendiri. Menjadi sosok kebanggaan keluarga kita masing-masing. 

#InstitutIbuProfesional
#IbuProfesional
#KelasBundaSayang
#KuliahBunSayIIP
#Semua Anak Adalah Bintang
#Tantangan10Hari
#PertukaranPelajar
#OutstandingPerformance

"Mengenalkan Uang Melalui Kegiatan Belanja"

Kalau saya dapat tantangan dari kelas Bunda Sayang, maka sore ini saya mencoba memberi tantangan kepada Agatha. Awalnya terbit ide memberi tantangan ini karena, ketika ingin makan roti tawar, roti tawarnya hampir habis. Dalam hati, hmm.. bagaimana kalau saya suruh Agatha saja yang membeli ke mini market aunty India di area apartemen kami. Awalnya saya agak deg-degan, wah bener ga nih ya saya  nyuruh anak 6 tahun pergi sendiri, tapi mengingat masa kecil saya dulu juga seusia itu sudah  disuruh-suruh pergi ke toko dekat rumah untuk membeli pesanan orang tua. Dan tanpa diduga, ketika saya mengkomunikasikan hal ini kepada Agatha, dia cukup antusias dan mau mencobanya. Agatha bilang "oke maaa.. Agatha bisa, Agatha kan sudah Abang sekarang" (gayanya.. 😃).
Tujuan lain dari memberi tantangan ini adalah untuk semakin mengenalkan uang melalui kegiatan belanja. Saya memberikan Agatha uang $2 untuk membeli roti, kenapa hanya $2 karena saya sudah tahu harga roti itu memang hanya $2. Jadi Agatha pun dapat memahami, bahwa uang $2 hanya bisa dibelikan satu jenis belanjaan yaitu roti tawar seberat 400gram. Disini saya juga menekankan bahwa Agatha hanya akan berbelanja sesuai dengan budget  atau uang yang saya berikan tadi. Dan hasilnya.. Agatha kembali kerumah membawa roti tawar baru dengan riang gembira. Dia terlihat sangat percaya diri dan merasa mendapat kepercayaan yang besar dari emaknya 😆😆 karena ketika kembali sampai rumah dia nyeletuk: " Agatha bisa ma beli roti sendiri tanpa ditemani mama.. Agatha happy.."
Good Job my boy! 👏👏👏

#HariKe-12
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Sunday, July 08, 2018

"Belanja Rumah Tangga, kegiatan favorit keluarga kami"

Pulang nyepeda hari ini kami pergi ke Sheng Shiong Supermarket yang tidak jauh dari rumah. Seperti yang sering saya ceritakan sebelumnya bahwa kegiatan belanja bersama ini adalah salah satu quality time dikeluarga kecil kami. Suami senang memasak, otomatis beliau senang belanja kebutuhan dapur, sementara saya adalah asisten belanja suami hahaha, saya paling senang bertugas mengecek dan melaporkan harga barang, kenaikan harga barang dari supermarket yang satu dengan supermarket lainnya. (Dasar ya mamak-mamak ga mau rugi walau sedikit). Sedangkan bagi Agatha belanja bersama berarti dia mempunyai kesempatan membeli makanan dan minuman favoritnya hehehehe.
Belanja kebutuhan rumah tangga ini kami lakukan dengan berbagai tahapan. Untuk kebutuhan mandi dan cuci kami menyetok untuk 1 bulan, kemudian untuk Bumbu dapur kami juga menyetok untuk kebutuhan 1 Bulan. Untuk cemilan kami menyetok untuk 2 Minggu. Untuk lauk pauk 1 Minggu dan untuk sayur dan buah 3 hari sekali kami membeli sayur dan buah. Hal ini sudah menjadi kebiasaan kami sejak dulu. Memang kelihatannya kami jadi sering pergi ke supermarket. Namun karena suami selalu ingin makanan dan bahan masakan yang fresh sehingga kami tidak pernah menyetok bahan makanan terlalu lama di kulkas. Karena ini sudah menjadi kebiasaan, maka dalam 1 bulan pun pengeluaran yang dikeluarkan hampir sama dan tidak jauh berbeda. Saya rasa setiap orang mempunyai cara masing-masing dalam mengatur keuangan dan cara mereka berbelanja keperluan rumah tangganya. Selamat menghabiskan weekend. Mari belanja lagi...😄😄

#HariKe-11
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial

Berhemat dengan menggunakan barang preloved”

Sabtu siang kami pergi kerumah teman yang akan pindah ke San Fransisco akhir bulan ini. Ada beberapa barang yang mereka tidak bawa ke SF dan tidak mereka packing ke Indonesia ditawarkan kepada teman-teman untuk di berikan secara free alias cuma-cuma. Dan mereka menawarkan kepada saya 4 buah rak yang sebelumnya digunakan untuk menaruh mainan anak mereka. Mereka berpendapat dari pada dijual di carousel dengan harga yang tidak seberapa dari harga beli, lebih baik diberikan kepada teman yang membutuhkan dan in shaa Allah akan terus berguna.
Awalnya Agatha tidak mengerti tujuan pertemukan kami kesana, dia hanya tahu akan bertemu dengan Rayhan anak dari teman kami tersebut. Sesampai disana suami mulai mendismantle sambil sesekali mengobrol. Agatha yang curious mulai bertanya:
“ Pa.. why you dismantle that?. Suami menjawab “ya cause this can easy to bring it home”
“Why you want bring, this not yours papa...” sahutnya lagi. Suami bilang bahwa Ayah dan Ibunya Rayhan memberikan ini kepada kita untuk dimanfaatkan menaruh mainan Agatha.
Ketika kami sampai di rumah ternyata Agatha masih penasaran dan bertanya lagi, “Pah why you not pay, you must pay for them”. Agatha berfikir kenapa membawa barang yang bukan punya kita dan kenapa pula tidak membeli dan membayar dengan uang. Suami menjelaskan bahwa tidak masalah kita menggunakan barang bekas asal masih layak pakai dan masih berfungsi. Dan kedua orang tua Rayhan memberikan kepada kita dengan cuma-cuma tanpa membayar. Cara ini juga dapat berhemat untuk tidak membeli barang baru. Karena membicarakan tentang “finansial” kita tidak hanya belajar bagaimana tentang saving, sharing dan spending, namun bagaimana belajar berhemat dengan cara memanfaatkan barang-barang yang masih layak pakai dengan tidak harus mengeluarkan uang untuk membeli barang baru.

#HariKe-10
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial