Trust - https://www.huffingtonpost.com/jenn-bovee/the-process-of-trust_b_9673838.html |
Saya sejak kecil adalah tipe anak yang krisis percaya diri yang mana merasa ketika kecil jarang dirangkul, tidak pernah mendengar kata pujian, besar dalam lingkungan keluarga yang sedikit kaku menyampaikan bahasa kasih. Ya mungkin cara orang tua saya dulu menyampaikan rasa kasihnya tidak dengan pujian meski sebaik apapun saya pada saat kecil. Seberprestasi apapun saya dulu. Tapi itu tidak mengecilkan hati saya, hanya memang cukup berpengaruh kepada diri saya, seperti tidak PeDe, takut salah, takut gagal, takut mencoba, yang pada akhirnya menghambat beberapa hal bagi diri saya untuk maju dan senang berada comfort zone saja.. Main aman deh pokonya. Istilah lainnya versi saya "yang pasti-pasti ajah deh.." 😃😃😃
Namun sejak saya dilepas oleh kedua orang tua untuk merantau dari Sumatra ke Jawa tepatnya Bandung, saya mulai membuka diri, mulai memberanikan diri keluar dari zona nyaman tadi. Ya tentunya dengan berani jauh dari orang tua di usia 17 tahun sejak lulus SMU saja itukan sudah keluar dari sangkarnya, sudah keluar dari zona nyamannya selama ini, dan untuk ukuran saya, cukup merasa bangga.😂😂😂
Meskipun dulu sejak SD saya juga sudah sering ditinggal orang tua bekerja dan pergi ikut perlombaan ke kota lain dalam waktu beberapa hari. Tapi keluar dari zona nyaman saya kali ini betul-betul sebuah upaya saya yang saya sendiri harus hargai, dalam takut saya mulai menjalani kehidupan sendiri dikota orang yang jauhnya beratus-ratus kilometer dan berusaha melakukan berbagai hal sendiri. Berfikir kreatif untuk banyak hal, termasuk mengakali kalau uang bulanan kiriman ibu hampir habis sementara masa kirim uang bulanan berikutnya masih jauh. hehehehe..😆😆😆
Sebagai anak rantau alias anak kos, sejak SMU sampai detik ini... (bedanya sekarang dah ga ngekos hehehehe) banyak hal-hal kreatif yang saya lakukan demi bertahan hidup jauh dari keluarga. Akhirnya saya mengambil salah satu poin yang menguatkan saya untuk tumbuh kreatif, yang mana ini adalah kesimpulan singkat dari perjalanan hidup saya sendiri yaitu "KEPERCAYAAN". Kenapa "kepercayaan" karena bagi saya ini tidak hanya kepercayaan orang tua yang melepas saya jauh dari mereka dengan segela konsekuensi yang harus saya tanggung, namun ternyata pengalaman hidup ini membuat saya mampu menerobos ketakutan-ketakutan saya dan menjadikannya umpan untuk menguatkan kepercayaan kepada diri sendiri bahwa saya mampu dan bisa. Kreatif berfikir dan kreatif dalam bertindak. Yang keduanya memang pada saat itu harus di dorong dan setengah dipaksa. 😛😛😛
Thinking, Encourage, Trust, Unique, Learn Love - https://pixabay.com |
Dan hal ini juga menguatkan saya untuk terus belajar menumbuhkan kepercayaan kepada anak kecil satu-satunya dirumah kami, yang tidak hanya butuh hal itu dari kami sebagai orang tuanya, tidak hanya sebuah kepercayaan akan kemampuannya, namun rasa cinta yang tulus, dukungan sepenuh hati, penerimaan (menerima apa adanya) serta menghargai segala keunikannya.
Tidak mudah memang, namun tidak ada alasan untuk tidak mau belajar untuk semua itu. Harapan saya sebagai orang tua, semua hal-hal yang harus kami kuatkan didalam hubungan sebagai orang tua kepada anak adalah menguatkan kepercayaan sehingga kelak hal ini akan membuka jalan tidak hanya dalam hal kreativitas namun berdampak pada hal-hal positif lainnya. Tidak hanya bagi kami sebagai orang tua namun bagi anak kami kelak.
Tidak mudah memang, namun tidak ada alasan untuk tidak mau belajar untuk semua itu. Harapan saya sebagai orang tua, semua hal-hal yang harus kami kuatkan didalam hubungan sebagai orang tua kepada anak adalah menguatkan kepercayaan sehingga kelak hal ini akan membuka jalan tidak hanya dalam hal kreativitas namun berdampak pada hal-hal positif lainnya. Tidak hanya bagi kami sebagai orang tua namun bagi anak kami kelak.
#ResumeKreativitas
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#BeCreative
#ThinkCreative
#ThinkCreative
0 comments:
Post a Comment