Rencana ingin berangkat bareng dengan Bapak Suami pagi tadi batal, karena ternyata beliau harus berangkat pagi karena ada meeting di luar kantor. Dan pukul 9am harus sudah tiba disana. Sementara saya dan Agatha terbiasa dengan rutinitas berangkat pukul 8.30am. Karena dalam 2 hari ini saya ga begitu enak badan, saya mengajak Agatha pergi naik bus saja, agar bisa mendaptkan tempat duduk di bus. Beda halnya kalau naik MRT, hampir setiap hari kami berdiri sampai ke sekolah dan hanya bisa dapat tempat duduk kalau sudah hampir sampai ke City Hall, dan itu menandakan pemberhentian untuk ganti jalur kereta ke arah jalur sekolah ngaji Agatha. Naik bus memang lebih cape, karena harus turun bus lalu berganti bus sampai 3X hanya hampir dipastikan kami berdua selalu dapat tempat duduk bila naik dari Bus Interchange. Di bus stop terakhir sebelum menuju pemberhentian di dekat sekolah, bersama-sama kami sedang menunggu bus, seorang nenek tua, menggunakan kain dan membawa keranjang belanjaan. Kasihan tidak ada yang membantu. Ketika bus tiba, saya mempersilahkan si nenek untuk naik duluan, namun sepertinya beliau kesulitan melangkahkan kakinya, karena si Nenek menggunakan kain (jarit) dan sedikit goyah ketika mau melangkah menyebrang dari trotoar untuk naik ke bus. Saya mencoba membantu dengan menyuruh Agatha memegang keranjang belanjaannya dulu lalu saya merangkulnya untuk membantunya naik ke bus. Agatha sendiri membantu mebawakan keranjang belanjaannya. Lalu setelah mengucapkan terimakasih si nenek dan Agatha duduk bersebelahan. Sementara saya memilih berdiri karena ga kebagian tempat duduk. Ga lama di bus stop berikutnya naik lah seorang kakek-kakek dan Agatha yang baru saja duduk spontan berdiri mempersilahkan tempat duduknya untuk si kakek. Dan ga lama setelah itu, sebelum kami turun si nenek yang kami bantu tadi memanggil Agatha, beliau memberikan amplop kecil seperti angpaw kepada Agatha. Agatha menerima dengan malu-malu sambil mengucapkan terimakasih. Turun dari bus, Agatha masih kaget dan ga nyangka. Saya mengajaknya mengucapkan hamdalah. "Alhamdulillahirrabilalaminnn" katanya. Lalu saya menjelaskan, "bahwa rejeki itu datang dari Allah, dan bisa datang dari mana saja, lewat siapa saja, dengan cara apa saja, tentunya datang dengan segala hal yang bersifat kebaikan. Dan Allah langsung membayarnya tunai, karena Agatha sudah berniat baik membantu nenek tadi tanpa mengharapkan pamrih". Agatha langsung berbinar-binar dan menyahut "ini nanti put in my piggy bank ya ma.." asyikk celengen ku jadi banyak katanya lagi. (dasar ya bocah...) Hehehe...
#HariKe-13
#HariKe-13
#GameLevel8
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial
0 comments:
Post a Comment