Friday, July 27, 2018

“Antara Kebahagiaan dan Kreativitas”

Bagi anak-anak, banyak cara untuk bahagia, setulus persahabatan mereka, serenyah tawa mereka, se-spontan  mereka dalam bermain dan menciptakan ruang dan ide-ide kreatif.. Mereka selalu punya cara yang orang dewasa belum tentu memahami bahkan bisa sekreatif mereka.
Teringat pertemuan dengan salah satu sahabat kami di Singapore ini, yang sudah seperti keluarga juga bagi kami. Ketika kami merencanakan makan siang bersama di salah satu restoran Indonesia. Hari itu antrian orang yang datang untuk makan siang disana cukup banyak, kami di peringatkan untuk sabar menanti apabila makanan yang datang nanti sedikit lama dari biasanya. Sepanjang menunggu makanan datang kami para orang tua membahas dan bercerita banyak hal tentang kegiatan anak-anak, tentang film yang akan tayang, tentang persiapan sekolah serta berbagai cerita lainnya.. Sementara Agatha dan Athea sudah biasa kami lepas untuk bermain bersama.
Pada awalnya kami tidak terlalu mengerti kenapa mereka tertawa terbahak bahak, sampai saya memperhatikan pelan-pelan, ternyata disela-sela menunggu di meja sebelah, mereka berdua menciptakan permainan yang mereka beri nama “balancing” yang saya tangkap sebagai permainan keseimbangan yang cukup membutuhkan konsentrasi. Mereka bermain bergiliran. Rule nya siapa yang paling cepat jatuh maka dia akan kalah. Alat dan modal dalam bermain yang mereka gunakan adalah sebuah buku menu dan aplikasi timer yang terdapat dalam handphone. Agatha menaruh buku menu diatas kepalanya dan menahan diri dengan penuh konsentrasi untuk tidak boleh bergerak, dan Athea menekan timer dengan meminjam handphone bapak suami. Yang sedang berusaha menjaga keseimbangan harus berusaha tenang sambil menahan tawa, yang memegang timer juga tidak boleh tertawa karena akan menganggu konsentrasi yang sedang mendapat giliran. Namun karena melihat muka keduanya selalu tampak lucu bila sedang menahan buku menu tersebut agar tidak jatuh, mereka berdua hampir tidak pernah bisa menahan tawa yang mana bisa dipastikan tertawa sedikit saja buku menu tersebut akan jatuh kebawah, apalagi jika sudah tertawa terbahak-bahak. 
Kami yang duduk di meja sebelah melihat nya pun sambil ikut tertawa lucu, karena polah mereka berdua. Senang rasanya anak-anak memiliki kreativitas dan kemampuan untuk mampu menciptakan sesuatu yang mana hal itu tidak hanya membahagiakan mereka sendiri namun secara tidak langsung membagi kebahagiaan kepada orang-orang disekitar yang melihatnya.
Teringat dengan kata-kata yang pernah Ibu Septi Peni ungkapkan:
Anak-anak secara fitrah sudah terlahir kreatif, kita lah yang harus mengubah diri agar layak mendampingi para creator di jamannya nanti.
#HariKe-2
#GameLevel9
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ThinkCreative 

2 comments:

  1. Aha! Ide permainan yang bagus sekali mbak, terima kasih ya..

    Saya suka melihat realiti shownya korea, merkwa punya banyak referensi permainan yang bisa kita praktekkan dengan anak2 dimana saja.. permainan balancing dengan menu makanan ini keren banget!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haiii Mba apa kabar?
      Maaf baru merespon sekian lama..
      Senang banget klo bisa menginspirasi
      Terkadang kita sebagai org tua tanpa disadari banyak belajar dari kreatifitas anak-anak.

      Semangattttt 😘

      Delete