Pernikahan Harmonis Hadiah Terindah Untuk Anak Kita
Oleh : Foezi Citra Cuaca Elmart (Teh Fufu)
Disampaikan pada Kuliah WhatsApp , 3 Oktober 2017
Canun & Fufu Private Doc. |
Romantic-Couple, itulah julukan yang senantiasa disematkan kepada Canun & Fufu didasarkan karena keunikan dan kekompakan dalam menulis buku dan mengisi seminar maupun pelatihan, selalu berdua, selalu bersama.
Materi yang selalu diisi berdua membuat materi menjadi lebih lengkap, karena ditinjau dari sisi suami maupun istri tanpa ada yang tersembunyi, serta senantiasa fokus pada IMPACT. Bagi Canun & Fufu, keberhasilan suatu buku atau event bukan pada megahnya event dan atau larisnya buku, namun perubahan apa yang Anda terapkan dan rasakan di kehidupan real pernikahan Anda.
Sejak tahun 2012, Canun - Fufu telah menyelami dan mendalami pernikahan, membantu pernikahan dari yang baru menikah bahkan sampai 20 tahun ke atas pernikahan, mengisi berbagai macam pelatihan pranikah (persiapan pernikahan) dan pelatihan suami istri di puluhan kota di Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, Lampung, Samarinda, Banjarmasin, Palembang, Riau, Padang, Semarang, Bengkulu, Surabaya, Cilegon, dan lainnya, serta di beberapa instansi, seperti Tupperware, Shafira, Samsung, Friso, Rabbani, PLN, Astra Graphia, Astra Honda Motor, PKPU, dan lainnya.
Canun Fufu pernah diundang menjadi narasumber di beberapa media seperti MQ TV dan TVRI, serta menjadi pengasuh program mingguan di radio Thomson Bandung 99.6 FM dalam acara 'SaMaRa'.
Canun Fufu telah menulis beberapa buku, di antaranya:
Jodoh Dunia Akhirat, sudah cetakan ke 15
Jodohku Inilah Proposal Nikahku
Menikahimu dengan Restu Ayah Ibu
Rumah Tangga Surga, National Best Seller dalam waktu 1 minggu
Liputan Canun Fufu di majalah SWA >> https://swa.co.id/swa/headline/canun-dan-fufu-pasangan-belia-konsultan-pernikahan
KOMUNIKASI PRODUKTIF DENGAN PASANGAN
Originally created by @fufuelmart
Komunikasi adalah salah satu elemen penting dalam setiap interaksi antar sesama manusia, begitupun dalam pernikahan. Banyak banget teori tentang bagaimana berkomunikasi yang baik antar suami dan istri, tapi saat mengaplikasikannya tidak semudah teorinya. Sekarang ini, saya akan membahas 3 hal yang biasanya menghambat proses komunikasi yang baik antara suami dan istri. Langsung saja, ini dia...
Yang pertama, adanya "Mindset" yang berbeda tentang bagaimana berkomunikasi dalam pernikahan.
Saat menikah dengan pasangan, kita adalah dua asing yang disatukan dalam sebuah ikatan; dengan dua pola pikir berbeda, dua kebiasaan bertahun2 yang berbeda, dua isi kepala dan tingkah laku berbeda serta dua keluarga yang berbeda. Oleh karena itu, patut dipahami bahwa perbedaan cara komunikasi pun akan berbeda. Karena tak ada sekolah pernikahan dan berkeluarga, secara otomatis mau tak mau, suka tak suka, kita akan belajar dari orangtua kita. Bahkan dari semenjak kecil. Apa-apa yang kita lihat dan dengar dari orangtua kita, terutama saat masa golden age, secara otomatis akan menjadi "mindset" dalam otak kita, tanpa kita sadari. Karena, di masa-masa golden age tersebut, apa yang kita "terima" tidak disaring oleh otak mana yang baik dan mana yang buruk; dikarenakan sistem otak yang masih dalam tahap perkembangan.
Sehingga, meski kita "merasa" sudah belajar ke sana kemari, sudah mencoba menyerap ilmu itu; mencoba mengaplikasikannya, tapi tetap ada saat dimana kita tak mampu mengontrol hal tersebut, terutama saat tertekan. Misal, saat kecil kita seringkali melihat cara ibu memperlakukan ayah saat bertengkar, itu akan mempengaruhi bagaimana cara kita memperlakukan suami saat bertengkar. Maka dari itu, hal yang penting dilakukan untuk memprogram ulang "mindset" yang mungkin kurang baik, diperlukan penerimaan terhadap masa lalu, alias membersihkan sampah emosi.
Yang kedua, adanya EGO yang mendominasi
Biasanya hal kedua ini juga menjadi salah satu alasan "mandek" nya komunikasi dalam pernikahan. Suami dan istri yang sama-sama menunggu salah satu diantaranya "duluan" minta maaf, duluan bilang terima kasih, duluan inisiatif ngajak bicara. Salah satu atau keduanya merasa bahwa "seharusnya" pasangannya lah yang memulai. Padahal pernikahan itu sendiri adalah tugas bersama, bukan tugas masing-masing, keduanya perlu bekerja sama dan mempertnaggungjawabkan itu semua.
Sehingga yang perlu dilakukan adalah merendahkan ego dan mencoba "memulai" tanpa harus khawatir bagaimana respon pasangan. Saat ego meninggi, ingat bahwa derajat kita di hadapan Allah tak lantas menjadi rendah. Apalagi ada niat baik untuk semakin harmonis dengan pasangan.
Yang ketiga, TIDAK TEPAT dalam "Waktu, Tempat, dan Cara"
Kemauan untuk berkomunikasi dengan baik sudah di dapat, namun seringkali tak menuai respon yang baik dari pasangan. Tiga penyebab utamanya biasanya; karena waktu yang tidak tepat. Sebaiknya pilih waktu yang benar-benar dalam kondisi keduanya sedang dalam berpikiran jernih dengan suasana yang nyaman. Baiknya tidak menimpali, mendebat atau menyangkal di saat emosi salah satu atau keduanya sedang meninggi.
Kedua karena tempat yang tidak tepat. Sebaiknya dicari tempat yang nyaman untuk bicara berdua. Tempat yang ideal untuk berkomunikasi versi suami dan istri biasanya berbeda, sehingga cari tahu dan tanya pada mereka, dimanakah tempat yang nyaman untuk berbincang berdua untuk mengklarifikasi sesuatu atau merancang mimpi pernikahan bersama.
Ketiga mungkin karena cara yang tidak tepat. Berkomunikasi dengan manusia yang notabene makhluk super kompleks itu, tentu ada seninya. Meskipun kita tak bisa mengkotak-kotakan jenis orang begini dan begitu; namun mengetahui jenis personality, karakter dan "jenis apa" pasangan kita, akan mempermudah kita untuk berkomunikasi dengannya. Sehingga mengetahui ilmu tentang karakter personality seperti apa diri kita, dan seperti apa pasangan kita, menjadi salah satu poin penting untuk tercapainya komunikasi produktif dalam pernikahan.
Pernikahan memang tak sesederhana teori dalam buku, namun sangat patut diperjuangkan dengan mengaplikasikan ilmu. Pernikahan yang harmonis adalah hadiah terindah bagi anak-anak kita, kenangan masa kecil baginya yang otomatis menjadi warisan saat mereka dewasa. Maka dari itu, mari kita senantiasa perbaiki komunikasi dengan suami, merendahkan ego diri, karena antara suami-istri tidak ada istilah menang atau kalah; melainkan maju dan bahagia bersama hingga Jannah.
Sekian dari saya, mengenai ini lebih lengkapnya dibahas di mentoring online 3 bulan, ‘Nikah Barakah’ nikahbarakah.com
😊
Wallahualam
Wassalamu'alaikum wr wb
Canun & Fufu
Untuk lebih jelas semuanya sudah disusun dalam bentuk Resume dan dapat di baca kembali pada:
http://bit.ly/PernikahanKeluargaHarmonis
0 comments:
Post a Comment