Friday, September 22, 2017

Talent Mapping for Children

Institut Ibu Profesional ASEAN
Mempersembahkan Kuliah Umum WhatsApp tentang 
Talent Mapping for Children
oleh: Rima Melanie Puspitasari

1.Pemahaman diri
Pernahkah kita berfikir mengapa kita sampai terlahir di dunia ini? 
Apakah hanya karena semata Ayah dan Bunda kita menikah saja?
Pernah terpikirkah apa tujuan kita terlahir di dunia ini?
Untuk beribadah pada Allah SWT. Tentu saja.
Tetapi pernahkah kita berfikir, Mengapa saya, mengapa dilahirkan saat ini, dan di sini ? 
Karena kita semua yakin bahwa Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia sia. Termasuk kita tentunya.

Adakah maksud-maksud tertentu akan kehadiran kita di muka bumi ini?
Adakah misi spesifik, tujuan khusus atas kelahiran kita disini?
Lalu kemudian beralih pada fitrah yang kita miliki.
Mengapa tidak ada satu orang pun di muka bumi ini yang memiliki sifat, karakter, dan kebiasaan yang sama?

Apakah tujuannya?
Jika kita menelaah dan memahami lebih jauh surat Al Israa ayat 84. ”Katakanlah (Muhammad), “Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya."

Disana dijelaskan bahwa tiap manusia akan berbuat sesuai dengan pembawaannya. Syakillah, fitrah, bawaan.

Mengapa?Lebih lanjut lagi…
Bahwa tiap manusia ketika dilahirkan ke dunia, mereka mempunyai misi spesifik yang harus ditunaikan.

Untuk membantu menyelesaikan misi tersebut, Allah memberikan potensi2 kekuatan yang berupa fitur unik atau lebih kita kenal sebagai FITRAH.

Definisi bakat dalam Talents Mapping diambil dari sana. Yaitu sebuah sifat (personality) yang produktif. Yang apabila digunakan akan memberikan manfaat sebesar besarnya untuk menghasilan sesuatu.

Lalu bagaimana kita memahami bakat kita?
Tentu saja kita perlu lebih memahami, memperhatikan, dan menyelami diri kita sendiri. Agar kita lebih mengenal siapa diri kita, apa saja yang menjadi potensi kekuatan2 dalam diri kita, dan apa yang menjadi kelemahan dalam diri.

Ada rumus dalam TM untuk memahami apakah sesuatu itu bakat/kekuatan kita atau bukan.

Ciri ciri bakat:
Yearning (nagih). Hasrat ingin terus melakukan suatu aktivitas tertentu yang membuat sering lupa waktu.
Rapid Learning. Saat mempelajari sesuatu jadi terasa begitu mudah.
Flow. Menjalankan sesuatu mengalir begitu saja. Persiapan minimal, hasilnya maksimal.
Glimpses of excellent. Aktivitas tertentu memperlihatkan sekelebat keunggulan anda.
Satisfication. Kepuasan hati dalam menjalankan sebuah aktivitas yang membuat anda ingin segera melakukannya kembali.

Jadi mengapa memahami bakat itu penting?  
Karena bakat berhubungan dengan misi spesifik hidup kita. Karena dengan bakatlah kita akan dapat menyelesaikan dan menuntaskan misi hidup kita. Apakah misi kita yang menjadi alasan keberadaan kita di muka bumi ini akan tercapai, sukses, atau bahkan gagal, failed.

Memahami bakat, artinya memahami diri kita sendiri.
Sebuah petuah bijak menyebutkan : “`Man ‘Arafa Nafsahu Faqad ‘Arafa Rabbahu.“` Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya

2. Bakat anak
"Setiap Anak Pasti Berbakat"
Seorang ibu merenung di sudut ruang tamu. Hatinya gundah, kecewa, dan sedih. Bagaimana tidak, ditempat arisan tadi teman temannya sibuk membanggakan prestasi anak anak mereka. Seperti Rayhan anak bu Yuli yang baru saja menyabet medali emas cabang taekwondo di Porda kemaren. Juga Agnes yang yang baru saja lolos audisi pemilihan bintang tarik suara. Atau Bagas yang mewakili sekolah dalam olimpiade matematika. 

Si ibu merasa sedih mengapa anaknya, Doni tidak seprti anak anak lain? Mengapa anakanya tidak memiliki prestasi apapun? Jangankan meraih medali emas, mengikuti perlombaan pun Doni segan. Tidak suka memilki bakat, begitu yang dikatakan temannya untuk menyindir Doni. 
Benarkah anak semata wayangnya itu tidak memiliki bakat? Pentingkah bakat? Lalu jika iya bagaimna dengan masa depan Doni?
Benarkah Allah hanya memberi bakat pada orang orang tertentu saja? Atau orang tuanyalah yang belum mengenal bakat anaknya?

Sesungguhnya Allah maha adil. Jika satu orang diberikan bakat, maka begitu juga yang lain. Bakat adalah salah satu dari fitrah yang diberikan oleh Allah pada setiap manusia dalam awal penciptaaanya. Bakat itu fitur unik, fitrah yg telah terinstal sebelum seorang manusia dilahirkan. Ada dua sumber yang bisa didefinisikan sebagai bakat. Yaitu potensi fisik/panca indera(ini yang biasa kita kenal sebagai bakat selama ini) misalnya melukis, menari, acting, olahraga, dsb.  Dan ada pula potensi berupa sifat produktif. 

Inilah mengapa selama ini kita menganggap hanya orang tertentu saja yang memiliki bakat. Karena kita selama ini mengenal bakat hanya dari kelebihan fisik atau inderwi saja. Sedangkan sifat produktif tidak kita anggap sebagai bagian dari bakat. Inilah yang disebut dengan Potensi kekuatan

Rumus yang paling mudah  untuk menemukan bakat anak adalah dengan 4E. Easy, Enjoy, Excellent, dan Earn.

Lalu bagaimana cara mengetahui bakat anak?

Memahami bakat yang dimiliki orang tuanya.
Memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan.
Ada beberapa anak yang cepat menemukan AHA nya, ada beberapa yang membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk itu. Ini berhubungan dengan pengalaman dan pengetahuan tadi. Maka memberikan banyak pengalaman akan sangat membantu anak untuk mnemukan passion, minat, dan bakatnya. Bu Septi memperkanalkannya dengan Pandu 45. Memberikan banyak ragam kegiatan, akan membantunya menemukan apa yang paling dia sukai.

Emisol
Empati (Menyerap)
Imajinasi (Mengolah)
Solusi (Menyajikan)

Menyerap adalah bagian dari proses mengamati anak, bisa dilakukan dengan mengamati saat melakukan kegiatan bersama, dokumentasi kegiatan, juga dengan banyak bertanya. Kemudian diolah/dipikirkan kemungkinan kemungkinan terbaiknya, dan terakhir disajikan sebagai sebuah solusi kegiatan. Ulangi proses secara berputar (melingkar) dan selalu dipikirkan untuk mekar. Mekar di sini adalah usaha untuk mempertajam/mengasah bakat anaknya.

Membuat catatan atau portofolio. 
Catatan2 khusus ini akan kita perlukan untuk akhirnya dapat mengelompokkan mana yang sebetulnya bagian dari 4E yang dimiliki anak. Dan mana yang tidak.
Memfasilitasi
Memfasilitasi disini bukan berarti kita harus siap dengan segala fasilitas dan kemewahan yang memudahkan.
๐ŸŒ€ Memberi fasilitas disini artinya memberikan ruang, kebebasan bagi anak untuk mengekspresikan apa yang menjadi bakat yang dimilikinya. 
๐ŸŒ€ Memberikan apresiasi atas kelebihan yang dilimilikinya, sehingga anak akan merasa percaya diri dengan kelebihan yang dimilikinya
๐ŸŒ€ Memberi tantangan
๐ŸŒ€ Merancang kegiatan bersama dalam rangka mengembangka talents anak.

Selalu siap untuk memulai kembali
Try and trial itu sangat dibutuhkan dalam menemukan passion. Jadi ketika anak kehilangan passion dalam satu hal, tidak perlu terlalu rendah diri dan merasa gagal.  Maka bersiap siaplah ketika mereka menawarkan sebuah minat yang baru.
Tidak perlu merasa khawatir ketika minat anak cenderung berubah ubah dan sering berganti. Karena passion yang sesungguhnya tidak akan pernah berganti. Passion itu akan selalu sama, dan dia akan terus 'nagih' sepanjang hidupnya.

Menemukan bakat anak anak dan membantu mereka mengembangkan bakatnya menjadi sebuah kekuatan

"The real task of parenting is not to prepare the path of our children - rather , to prepare them for the path they will inevitably need to walk"
Wayne Hammond

Untuk lebih jelas semuanya sudah disusun dalam bentuk Resume dan dapat di baca kembali pada:

0 comments:

Post a Comment