KULWAP KESEHATAN IIP BATAM
Hari / Tanggal : Rabu / 27 September 2017
Pukul : 13.00 WIB - selesai
Nara sumber : dr.Eka Rosyilia (Dokter Klinik Batam Medical
Centre)
Moderator : Nunung C R
Co Moderator : Lubnah Lukman
Notulen : Intan S
Materi Kulwap "MENGATASI KEJANG DEMAM PADA ANAK”
Oleh: Dr.Eka Rosyilia (Dokter Klinik BMC)
Assalamualaykum warohmatullohi wabarokatuh
Robbi zidni ilman war zuqni fahman
Ibu-ibu hebat sekalian....Alhamdulillah bisa berinteraksi dg
ibu-ibu walaupun hanya melalui dunia maya....
Tema yg akan saya bawakan kali ini tentang "Kejang
Demam pada Anak"
Kejang dengan didahului demam sebelumnya merupakan salah
satu momok atau hal yang menakutkan bagi orang tua...
Dan setiap anak memiliki risiko itu terutama jika di dalam
keluarga memiliki riwayat akan kejang demam
Kali ini kita akan bahas
1. Apa itu kejang demam?
2. Apa penyebabnya?
3. Apa yg harus dilakukan saat kejang demam?
4. Pengaruh kejang demam terhadap kecerdasan anak
Apakah sebenarnya kejang demam itu?
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh 38 derajat Celsius atau lebih (walaupun ditemukan namun tidak
banyak..kejang di suhu mulai 37,6 derajat Celsius) yang disebabkan proses di
luar otak. Sebagian besar kejang demam terjadi pada usia 6 bulan sampai 5
tahun. Ciri khas kejang demam adalah demamnya mendahului kejang, pada saat
kejang anak masih demam, dan setelah kejang anak langsung sadar kembali.
Apa penyebab kejang demam?
Penyebab kejang demam adalah demam yang terjadi secara mendadak.
Demam dapat disebabkan infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi saluran
napas atas. Tidak diketahui secara pasti mengapa demam dapat menyebabkan kejang
pada satu anak dan tidak pada anak lainnya, namun diduga ada faktor genetik
yang berperan. Setiap anak juga memiliki suhu ambang kejang yang berbeda: ada
yang kejang pada suhu 38 derajat Celsius, ada pula yang baru mengalami kejang
pada suhu 40 derajat Celsius.
Apa yang terjadi bila anak kejang?
Sebagian besar kejang demam merupakan kejang umum. Bentuk
kejang umum yang sering dijumpai adalah mata mendelik atau terkadang
berkedip-kedip, kedua tangan dan kaki kaku, terkadang diikuti kelojotan, dan
saat kejang anak tidak sadar tidak memberi respons apabila dipanggil atau
diperintah. Setelah kejang anak sadar kembali. Umumnya kejang demam akan
berhenti sendiri dalam waktu kurang dari 5 menit dan tidak berulang lebih dari
satu kali dalam 24 jam.
Apa yang harus dilakukan bila anak kejang?
Bila melihat anak kejang, usahakan untuk tetap tenang, don't
be panic , dan lakukan hal-hal berikut:
1. Letakkan anak di tempat yang aman, jauhkan dari
benda-benda berbahaya seperti listrik dan pecah-belah.
2.Baringkan anak dalam posisi miring agar makanan, minuman,
muntahan, atau benda lain yang ada dalam mulut akan keluar sehingga anak
terhindar dari bahaya tersedak.
3. Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut. Memasukkan
sendok, kayu, jari orangtua, atau benda lainnya ke dalam mulut, atau memberi
minum anak yang sedang kejang, berisiko menyebabkan sumbatan jalan napas
apabila luka
4. Jangan berusaha menahan gerakan anak atau menghentikan
kejang dengan paksa, karena dapat menyebabkan patah tulang.Amati apa yang
terjadi saat anak kejang, karena ini dapat menjadi informasi berharga bagi
dokter.
5. Tunggu sampai kejang berhenti, kemudian bawa anak ke unit
gawat darurat terdekat.
6. Apabila anak sudah pernah kejang demam sebelumnya, dokter
mungkin akan membekali orangtua dengan obat kejang yang dapat diberikan melalui
dubur. Setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama di atas, obat
tersebut dapat diberikan sesuai instruksi dokter.
Bagaimana cara mencegah kejang demam?
Pencegahan kejang demam yang pertama tentu dengan usaha
menurunkan suhu tubuh apabila anak demam. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan obat penurun panas, misalnya parasetamol atau ibuprofen. Hindari
obat dengan bahan aktif asam asetilsalisilat, karena obat tersebut dapat
menyebabkan efek samping serius pada anak. Pemberian kompres air hangat (bukan
dingin) pada dahi, ketiak, dan lipatan siku juga dapat membantu.
Sebaiknya orangtua memiliki termometer di rumah dan mengukur
suhu anak saat sedang demam. Pengukuran suhu berguna untuk menentukan apakah
anak benar mengalami demam dan pada suhu berapa kejang demam timbul.
Pengobatan jangka panjang hanya diberikan pada sebagian
kecil kejang demam dengan kondisi tertentu.
Apakah kejang demam membuat anak menjadi bodoh atau
menderita epilepsi di kemudian hari?
Kejang demam tidak berpengaruh terhadap perkembangan atau
kecerdasan anak. Biasanya kejang demam menghilang dengan sendirinya setelah
anak berusia 5-6 tahun. Sebagian besar anak yang pernah mengalami kejang demam
akan tumbuh dan berkembang secara normal tanpa adanya kelainan. Epilepsi
terjadi pada kurang dari 5 persen anak kejang demam, dan biasanya pada
anak-anak ini terdapat faktor risiko lain. Oleh karena itu, sebagian besar anak
dengan kejang demam tidak memerlukan bermacam pemeriksaan seperti rekam otak
atau elektroensefalografi (EEG) atau CT scan.
Kapan orangtua perlu khawatir?
Tidak semua kejang yang disertai demam adalah kejang demam.
Apabila terjadi kejang disertai demam di luar rentang usia 6 bulan sampai 5
tahun, maka perlu disingkirkan penyebab kejang lainnya, misalnya epilepsi atau
radang otak. Jika sesudah kejang anak tidak segera sadar kembali, lebih banyak
tidur, atau tidak dapat mengadakan kontak dengan baik, dokter akan melakukan
pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab kejang lain, terutama radang
selaput otak (meningitis) atau radang otak (ensefalitis). Evaluasi lebih lanjut
juga diperlukan apabila anak pernah kejang tanpa demam.
Walau tampak menakutkan, umumnya kejang demam tidak
berbahaya, tidak merusak otak, tidak mengganggu kecerdasan anak, dan akan
menghilang sendiri seiring bertambahnya usia. Dengan demikian, ayah bunda tidak
perlu terlalu khawatir apabila buah hatinya mengalami kejang demam.
Sumber : www.idai.or.id
Untuk lebih jelas semuanya sudah disusun dalam bentuk Resume dan dapat di baca kembali pada:
0 comments:
Post a Comment