Sunday, June 18, 2017

Belajar Bagaimana Caranya Belajar (Learning How to Learn)

NICE HOMEWORK #5 - BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR
(Learning  How to Learn)
Institut Ibu Profesional Matrikulasi Batch #4 Luar Negeri
oleh: Dede Rahmadhany
Setelah di NHW#4 kita disuruh menyusun Ilmu apa saja yang akan membantu untuk menjalankan misi, bidang dan peran sekaligus menentukan Milestone yang akan memandu perjalanan misi tersebut, maka pada NHW# 5 kali ini saya dituntut untuk mampu membuat “design pembelajaran ala saya” yang akan saya gunakan untuk sebagai acuan dalam melanjutkan dan menjalankan misi saya tersebut.

Dalam membuat design pembelajaran ala saya ini, saya mengacu kepada sebuah buku yang ditulis oleh para Ibu-ibu hebat yang dirangkum dalam Buku “bunda cekatan”. Ada beberapa poin-poin yang ditulis tentang Learn How To Learn yaitu:
1. Tujuan Belajar
2. Tahapan Belajar
3. Gaya Belajar
4. Strategi Belajar
Dan poin-poin ini akan menjadi acuan saya dalam mengembangkan design pembelajaran yang akan saya lakukan untuk peningkatan diri saya pribadi. Dibawah ini saya akan uraikan satu-persatu.

1. Tujuan Pembelajaran:
Tujuan pembelajaran yang akan saya lakukan adalah menjadi Pembaharu Bagi diri sendiri dan keluarga dalam bidang Ilmu Agama, Ilmu Kehidupan dan Ilmu Parenting yang dalam hal ini saya berperan sebagai Pelaku, sebagai Pendidik, Sebagai Perencana sebagai Partner, sebagai Manajer, sebagai Inspirasi dan sebagai Pengkoreksi.

2. Tahapan Belajar:
Saya sudah membuat weekly schedule serta checklist yang juga saling berhubungan dengan weekly schedule serta check list bagi putra saya, agar dalam menjalankan schedule tersebut saya dapat mencocok-kan timing-nya. Weekly schedule ini akan dikoreksi per-minggu untuk mengganti poin-poin yang dirasa berubah karena disesuaikan dengan kondisi yang ada, namun tidak akan mengganti poin-poin yang dirasa sudah tepat, sesuai dan berjalan baik serta terlihat hasilnya. Intinya saya tidak membuat schedule yang saya rasa tidak bisa saya lakukan. Dalam merancang design pembelajaran dalam bentuk weekly schedule ini juga mengacu kepada NHW#2 indikator SMART yaitu Specific (unik dan detail), Measurable (terukur secara kuantitatif guna memudahkan pengukuran dan evaluasi), Achievable (mudah dicapai, karena sesuai dengan kemampuan dan kapasitas organisasi atau individu, Realistic (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari, fokus pada isu-isu strategis) serta Timebond (Berikan batas waktu).
Weekly Schedule ini juga saya lengkapi dengan rancangan milestone sebagai panduan dalam memantapkan sejauh mana batas waktu dari rancangan pembelajaran yang akan saya lakukan.

3. Gaya Belajar:
Saya pribadi merasa, saya adalah termasuk tipe orang yang pelupa dan lengah, namun sejak sekolah dasar sampai masa perkuliahan, saya sering ditunjuk memegang jabatan sekretaris hingga bekerja selama 6 tahun-pun saya pernah memegang jabatan sebagai Personal Assistant seorang General Manager. Hal ini membantu saya untuk rajin mencatat dan mempelajari catatan saya untuk bisa mempersiapkan apa-apa yang akan saya lakukan dan persiapkan setiap hari-nya. Jadi Buku Agenda atau Note book benar-benar seperti acuan, kamus berjalan, serta pengingat rancangan dan rencana-rencana apa yang harus saya lakukan dan kerjakan. 
Dan satu hal lagi, gaya belajar saya adalah “Do it now or Not at All”. Saya sering menemukan ide-ide dalam waktu yang terdesak sekalipun bahkan ide-ide tersebut saya rasa sangat brilliant, namun bila tidak langsung saya kerjakan maka saya pastikan itu akan lama sekali terealisasi atau bahkan hanya akan menjadi khayalan atau ide yang mengambang saja. Ini terlihat sedikit gila, karena kadang mendobrak manajemen waktu yang sudah disusun sebelumnya hehehe.. Namun ide-ide seperti ini saya anggap sebagai Bonus dari alam pikiran saya yang jika saya abaikan saya rasa saya akan menyesal. Sebagai contoh ketika saya sedang memikirkan kostum apa yang harus saya persiapkan bagi putra saya untuk melakukan pentas disekolahnya. Saya diberi waktu 2 minggu untuk berfikir namun tidak satupun ide yang nyangkut dikepala saya dan bisa saya realisasikan. Namun ketika H-1 ide-ide malah datang begitu banyak, malam itu dengan waktu yang sedikit saya “lembur” membuat kostum Laba-laba yang hanya saya jahit dengan tangan (karena tidak punya mesin jahit). Dan saya mulai membuat pukul 11 pm dan selesai pukul 3 am. Atau ketika siang hari saya melihat putra saya sedikit boring, pada saat itu bisa saja ide dikepala saya muncul untuk mengajak dia bermain outdoor ke tempat yang bahkan tidak pernah tercatat dalam note book saya sekalipun. Tapi ya itu, ketika ide datang harus segera dilakukan, karena jika tidak ide-ide tersebut akan menguap tanpa bekas hehehe..

4. Strategi Belajar
  • Mengacu kepada indikator SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Timebond.
  • Melakukan Pencatatan tentang apa saja yang berhubungan dengan misi, bidang dan peran.
  • Melakukan koreksi secara berkala.
  • Mengaplikasikan dengan segera.
  • Mendokumentasikan setiap moment.
  • Membuat Bookmark, mempelajari dan bertanya kepada ahlinya, tentang hal-hal penting dari semua artikel, tulisan dari para pakar yang menjadi rujukan misi, bidang dan peran yang akan dijalani.
  • Melakukan pengulangan minimal 2 x dalam skala 3-5 bulan setelah tahap satu dilakukan agar dapat melihat peningkatan kemajuan dari tahap pertama dengan tahap selanjutnya.
  • Bekerjasama dengan suami untuk mengevaluasi. 
  • Fokus.
  • Konsisten
  • Praktek-kan.
Do it now or Not at All”
Tulisan ini juga dapat dibaca dalam bentuk PDF File pada link berikut: http://bit.ly/NHW5-BelajarBagaimanaCaranyaBelajar

0 comments:

Post a Comment