Sunday, June 11, 2017

Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah

NICE HOMEWORK #4 - MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH
Institut Ibu Profesional Matrikulasi Batch #4 Luar Negeri
 oleh: Dede Rahmadhany

Kali ini akan masuk tahap #4 dari proses belajar bersama IIP. Dalam NHW#4 kali ini mengangkat materi: “Mendidik dengan Kekuatan Fitrah Berbasis hati Nurani”

a. Apakah sampai hari ini saya tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? 
Ini adalah Minggu ke-4 saya berjuang dan belajar disini. Kenapa saya sebut berjuang, ya selain melakukan peran saya sebagai istri, ibu dan seorang IRT saya juga harus pintar-pintar membagi waktu untuk mengikuti perkuliahan online bersama IIP. Mengatur kapan mengerjakan NHW dan Aliran rasa, juga melakukan review terhadap diri saya sendiri terhadap masing-masing NHW yang sudah saya kerjakan sebagai bentuk tanggung jawab pribadi atas apa yang sudah saya tulis. 
Pada NHW#1 saya tidak menuliskan secara spesifik jurusan ilmu yang akan saya tekuni dalam Universitas Kehidupan ini, namun sekali lagi yang saya tekan-kan adalah menata “Ghirah” nya, bagaimana saya tetap menjaga semangat saya untuk belajar bersama Institut Ibu Profesional ini, belajar apa saja tentang Ilmu Agama, Ilmu kehidupan dan Ilmu parenting, belajar dari orang-orang yang sudah mumpuni dibidangnya, belajar dari para inovator-inovator pendidikan anak serta bersiap belajar tentang semua hal bersama Ibu-ibu hebat dari seluruh penjuru dunia.  

b. Sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian yang dibuat dalam NHW#2?
Checklist untuk saya individu, terpending dengan tidak puasa-nya saya namun poin lain berusaha saya jalankan semampu saya. Dan saya berjanji akan menjalankan secara konsisten check list yang sudah saya buat kemarin.
Checklist yang saya buat bagi putra saya sudah saya jalankan sambil mengikuti dan mengatur ritme pekerjaan rumah tangga, melakukan-nya bersama-sama ditengah kesibukan dan kondisi badan yang belum fit. In shaa Allah semoga kami semakin istiqamah menjalankan tiap check list nya bersama-sama
Sementara poin-poin yang sudah suami saya tulis yang beliau harapkan kepada saya, dimulai dari memasak menu yang berbeda-beda, lebih murah senyum, lebih perhatian kepada suami, in shaa Allah saya-pun sudah berusaha introspeksi dan mulai memperbaiki diri. Saling mensupport dan mengingatkan. 
Cepat tanggap terhadap salah satu pasangan yang apabila sedang kerepotan bisa membantu pasangannya mengerjakan tugas lain-nya.

c. Berdasarkan NHW#3 apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Saya adalah pribadi yang tidak pernah membayangkan diri saya seutuh nya akan terjun langsung menjadi orang tua dan mengasuh anak sejak dikandungan hingga anak ini dilahirkan. Juga harus mengurus RT tanpa bantuan ART sama sekali. Ini benar-benar tidak pernah terlintas dalam pikiran saya yang dimasa lalu-nya adalah sosok yang tidak pernah bersentuhan dengan Rumah Tangga, berkecimpung didapur, apalagi belajar memegang anak kecil. Namun ternyata Allah dengan mudah membalikkan keadaaan. Membolak-balikkan hati saya untuk menetapkan saya pada satu tugas Maha Penting di dunia ini yaitu tugas menjadi seorang Ibu dan sekaligus seorang istri.
Allah dengan mudah menggerakkan hati saya, untuk melakukan perubahan, untuk menjadi pembaharu yang pertama bagi diri saya sendiri, agar peran utama yang saya mainkan ini tidak setengah-setengah. Agar saya benar-benar mendalami peran dan tugas ini sehingga saya–pun diberikan kesempatan untuk mempraktekkannya. Saya diberi waktu dan kesempatan untuk belajar lagi. Yang selama ini dalam menjalankan peran ini saya hanya mengandalkan “naluri” (naluri seorang Istri dan Ibu). Dengan mudah saya memutuskan untuk mengikuti kuliah IIP ini meskipun sudah lama mengetahui tentang IIP namun hati belum digerak-kan untuk bergabung.
Misi Hidup: Menjadi Pembaharu Bagi diri sendiri dan keluarga
Bidang   : Ilmu Agama, Ilmu Kehidupan dan Ilmu Parenting
Peran  : Sebagai Pelaku, sebagai Pendidik, Sebagai Perencana sebagai Partner, sebagai Manajer, sebagai Inspirasi dan sebagai Pengkoreksi.

d. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
1. Ilmu Al Qur’an Psikoklogi Islam, dalam belajar menjadi pelaku, pendidik, partner bagi anak dan suami, terus bersama-sama belajar mengkaji mencari ilmu yang sesuai dengan semua aspek pendidikan agama dan kehidupan, tentulah Al Quran menjadi pegangan utama dan saling bersinergi dengan tata cara mendidik psikologi Islam, In shaa Allah.
2. Ilmu Parenting, mendapatkannya dan mengkaji kembali ilmu-ilmu parenting dari para pembicara-pembicara dalam dunia pendidikan parenting. Inovator-inovator pendidikan anak yang sudah mumpuni dalam bidangnya. Belajar ilmu parenting ini juga bisa didapat dari orang-orang yang sudah berpengalaman dan sudah menunjukkan hasil yang nyata dari gerakan perubahan mereka sendiri bagi keluarga mereka masing-masing. Saling sharing dan mensupport hal-hal positif satu sama lain akan menambah bekal dalam menjalankan peran dan misi yang sudah direncanakan. 

Sebagaimana program-program yang ada dalam IIP,  In shaa Allah saya pun akan mempelajari tahapan-tahapan ilmu yang sudah disusun oleh Institut Ibu Profesional, yaitu:
a. Bunda Sayang   : Ilmu-ilmu dasar mendidik anak
b. Bunda Cekatan  : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
c. Bunda Produktif: Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
d. Bunda Shaleha  :Ilmu tentang peningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat.

e. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan menjalankan Misi Hidup ini.
Selalu ada jalan, selalu ada acara, maka saya senantiasa tanamkan
Pemikiran bahwa “Tidak ada kata terlambat untuk berubah serta membawa
perubahan bagi diri sendiri juga keluarga ini.
Meskipun saya sudah memulai menjalankan peran di keluarga ini sejak usia 27 tahun dan saya selalu bersyukur sudah melewati banyak tahap dalam suka-duka kehidupan. Namun masih terus haus akan belajar, masih terus berjuang memantaskan diri menjadi seorang istri sekaligus seorang Ibu. 
Dan tidak ada salahnya saya memulai kembali dari awal lagi. Kembali ke fitrah saya sebagai manusia pembelajar, saya tetapkan langkah awal saya di KM 0 pada usia menjelang 34 tahun dan sejak tulisan ini saya kumpulkan menjadi NHW#4. Milestone yang saya tetapkan adalah sebagai berikut:
f. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.
Akan selalu mengkoreksi, merubah dan menyusun ulang sesuai dengan “term
and condition

g. Lakukan, lakukan dan lakukan.
‘If you keep going, you’ll get there. Consistency is the key to success”
Bismillahirrahmanirrahim.

Tulisan ini juga dapat dibaca dalam bentuk PDF File pada link berikut: http://bit.ly/NHW4-MendidikDenganKekuatanFitrah

0 comments:

Post a Comment