Saturday, March 31, 2018

"Lihat Movie lalu jumpa Matematika" ^____^

Weekend ini Agatha pergi jumpa dengan his best friend Athea, kami pergi nonton movie bersama-sama di Waterway Point Mall. Selepas film selesai saya pergi ke toilet dan saya melihat Agatha dan Athea masih berada diseputaran tempat movie, mereka sedang melihat adegan-adegan film lama yang di pajang di seputaran tempat movie. Dan mereka berdua menghitung ada berapa jumlah pigura yang terpasang disana. Tanpa di sadari kegiatan yang mereka lakukan ini merupakan bagian dari Matematika. See.. Matematika ada dimana-mana😊😊😊😊😊

#HariKe-2
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Friday, March 30, 2018

"Belajar Matematika dengan gambar berwarna"

Matematika bukan hanya soal angka dan hitungan namun ada juga hubungannya dengan kelogisan berpikir dan pemecahan masalah.
💕 Matematika tersebar di sekitar kita, seperti saat hebohnya bersama anak-anak mencari sesuatu yang berbentuk bulat di dalam rumah, semua berlarian, melihat sekeliling dan berebutan menyebutkan benda yang ditemukannya.
Saya suka, saya suka! setiap materi yang masuk tiap level selalu cocok sama keadaan yang sekarang. Game level kali ini tentang "Menstimulasi Matematika Logis pada anak..". Keren kan judulnyaaa. 2 minggu lagi Agatha akan melakukan exam atau ujian masuk primary. Dan sejak tahun lalu saya sudah mempersiapkan memberikan Agatha worksheet-worksheet simple yang salah satunya adalah pelajaran matematika. Salah satu cara nya dengan memprint kan materi-materi yang berhubungan dengan sekitar, misalnya makanan, alat transportasi, jenis-jenis hewan yang bisa di jadikan pengganti angka dalam worksheet matematikanya. Tujuan dari gambar2 berwarna ini adalah untuk lebih membuat menarik anak secara visual. Dan selanjutnya memotivasi mereka untuk mulai belajar menghitung deretan gambar-gambar yang menarik tersebut.

#HariKe-1
#GameLevel6
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ILoveMath
#MathAroundUs

Wednesday, March 28, 2018

Cemilan Rabu Ke-1 | Kelas Bunda Sayang Level ke-6: "Menstimulasi Matematika Logis Pada Anak "

🍉 Cemilan Rabu ke - 1 🍉
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-6: Menstimulasi Matematika Logis Pada Anak 
Rabu, 28 Maret 2018

Otak Kanan dan Otak Kiri: Komputer Ajaib yang Menakjubkan

Menurut Roger W Sperry, masing-masing belahan otak mempunyai fungsi yang berbeda.
Tugas otak kiri adalah untuk mengolah proses bahasa (verbal) termasuk kata-kata, logika, matematika, urutan, detail dan analisis.
Sedangkan tugas otak kanan terkait dengan proses nonverbal yang meliputi kreativitas, intuisi, irama, kesadaran ruang, imajinasi, warna dan seni.

Otak Kiri
◀ berpikir secara berurutan
◀ belajar mulai dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
◀ Lebih memilih sistem membaca fonetik
◀ Menyukai kata-kata, simbol, dan huruf
◀ Memilih membaca subyek terlebih dahulu
◀ Berbagi informasi berupa fakta yang berhubungan
◀ Menyukai instruksi yang berurutan secara detail
◀ Menginginkan struktur dan prediksi
◀ Spesialis di teks
◀ Suka menganalisa detail
◀ Termotivasi oleh rasa takut
◀ Lambat dalam mengambil kebutusan
◀ Canggih melihat masalah
◀ Efektif dalam mengambil alasan
◀ 1+1 = 2
◀ Fokus pada teknis kerja
◀ Cara pandang terbatas
◀ Cenderung mengontrol
◀ Serius
◀ Menghindari resiko

Otak Kanan
▶ ​Berpikir secara simultan (serentak)
▶ Belajar mulai dari keseluruhan kemudian bagian-bagian
▶ Lebih memilih sistem membaca seluruh bahasa
▶ Menyukai gambar, grafik dan diagram
▶ Memilih melihat subyek terlebih dahulu
▶ Berbagi informasi tentang hubungan di antara segala sesuatu
▶ Memilih cara spontan dan mengalir
▶ Menginginkan pendekatan yang tak terbatas, baru dan mengejutkan
▶ Spesialis di konteks
▶ Berpikir besar dan suka mencipta
▶ Termotivasi oleh rasa ingin tahu
▶ Cepat dalam mengambil keputusan
▶ Canggih melihat solusi
▶ Efektif dalam melihat kesempatan
▶ 1+1 = terserah saya
▶ Fokus pada gambaran utuh rancangan kerja
▶ Cara pandang tak terbatas
▶ Cenderung menginspirasi
▶ Asyik
▶ Mengambil resiko

Tak ada yang lebih hebat di antara otak kanan dan otak kiri. Semuanya sama pentingnya bagi pertumbuhan anak-anak.

Kreativitas dan imajinasi yang dipacu oleh otak kanan akan membantu si kecil agar kreatif dan mandiri. Dengan begitu, ia akan lebih siap dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ataupun tuntutan di lingkungannya.

Sementara otak kiri akan mengarahkan anak dalam berpikir logis, linear dan teratur. Sehingga, ia akan mampu membuat analisa cerdas untuk menentukan prioritas dalam hidupnya.

Sumber bacaan
Kusuma, Retno. Setiap Anak Berhak Menjadi Jenius. Ed. Muhamad Ilyasa, cet-1, Jakarta 2015. Bestari.

Monday, March 26, 2018

Materi Kelas Bunda Sayang #6: "Menstimulasi Matematika Logis Pada Anak "

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚
Institut Ibu Profesional
Materi Kelas Bunda Sayang Sesi #6
MENSTIMULUS  MATEMATIKA LOGIS  PADA ANAK

Semua anak lahir cerdas, masing-masing diberikan potensi dan keunikan yang menjadi jalan mereka untuk cerdas di bidangnya masing-masing.  Dua macam kecerdasan dasar yang memicu munculnya kecerdasan yang lain adalah kecerdasan bahasa dan kecerdasan matematis logis. Dimana di dua kecerdasan ini banyak orangtua yang salah menstimulus, tidak paham tujuannya untuk apa, ingin anak-anaknya segera cepat menguasai dua hal tersebut, sehingga banyak diantara anak-anak BISA menguasai dua kecerdasan tersebut tetapi mereka TIDAK SUKA.  Sebagaimana kita ketahui di materi sebelumnya bahwa

" Membuat anak BISA itu mudah, membuatnya SUKA baru tantangan "

📌 MATEMATIKA LOGIS

Pada dasarnya setiap anak dianugerahi kecerdasan matematika logis. Gardner mendefinisikan kecerdasan matematis logis sebagai kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif/deduktif, dan ketajaman pola-pola abstrak serta hubungan-hubungan.

Dapat diartikan juga sebagai kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan matematika sebagai solusinya


Menurut Gardner ada kaitan antara kecerdasan matematika logis  dan kecerdasan bahasa. Pada kemampuan matematika, anak menganalisa atau menjabarkan alasan logis, serta kemampuan mengkonstruksi solusi dari persoalan yang timbul. Kecerdasan bahasa diperlukan untuk merunutkan dan menjabarkannya dalam bentuk bahasa.

📌 CIRI-CIRI ANAK DENGAN KECERDASAN MATEMATIKA LOGIS

a.  Anak gemar bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya seperti menjelajah setiap sudut
b. Mengamati benda-benda yang unik baginya
c.  Hobi mengutak-atik benda serta melakukan uji coba
d. Sering bertanya tentang berbagai fenomena dan menuntut penjelasan logis dari tiap pertanyaan yang diajukan. 
e. Suka mengklasifikasikan berbagai benda berdasarkan warna, ukuran, jenis dan lain-lain serta gemar berhitung

Yang sering salah kaprah di dunia pendidikan dan keluarga saat ini adalah buru-buru menstimulus matematika logis anak dengan cara memberikan pelajaran berhitung sejak dini. Padahal berhitung adalah bagian kecil dari sekian banyak stimulus yang harus kita berikan ke anak untuk merangsang kecerdasan matematika logisnya.Dan harus diawali dengan berbagai macam tahapan  pijakan sebelumnya.

Yang perlu kita pelajari di Ibu Profesional adalah Bagaimana kita merangsang kecerdasan matematis logis anak sejak usia dini? Bagaimana kita menanamkan konsep matematis logis sejak dini? bukan buru-buru mengajarkan kemampuan berhitung ke anak.

📌 STIMULASI MATEMATIKA LOGIS DI SEKITAR KITA
🍂 Bermain Pasir
Dengan bermain pasir anak sesungguhnya belajar estimasi dengan menuang atau menakar yang kelak semua itu ada dalam matematika.

🍂 Bermain di Dapur
a.Saat berada di dapur, kita bisa mengenalkan konsep klasifikasi dan pengelompokan yang berkaitan dengan konsep logika matematika, misalnya dengan cara anak diminta mengelompokkan sayuran berdasarkan warna.
b. Mengasah kemampuan berhitung dalam pengoperasian bilangan sederhana, misalnya ketika tiga buah apel dimakan satu buah maka sisanya berapa.
c. Membuat bentuk-bentuk geometri melalui potongan sayuran. 
d. Membuat kue bersama, selain dapat menambah keakraban dan kehangatan keluarga, anak-anak juga dapat belajar matematika melalui kegiatan menimbang, menakar, menghitung waktu.

🍂 Belajar di Meja Makan
Saat dimeja makan pun kita bisa mengajarkan pembagian dengan bertanya pada anak, misalnya supaya kita sekeluarga kebagian semua, roti  ini kita potong jadi berapa ya? Lalu bila roti sudah dipotong-potong, angkat satu bagian dan tanyakan seberapa bagiankah itu? Hal ini terkait dengan konsep pecahan.

🍂 Belajar Memahami  Kuantitas
a. ketika melihat akuarium, tanyakan berapa jumlah ikan hias di akuarium tersebut?
b.Ketika duduk di depan rumah atau sedang jalan-jalan, tanyakan berapa jumlah sepeda motor yang lewat dalam jangka waktu 1 menit?

🍂 Belajar mengenalkan konsep perbandingan, kecepatan, konsep panjang dan berat
a. Menanyakan pada anak roti mana yang ukurannya lebih besar, roti bolu atau  donat?
b. Mengenalkan dan menanyakan pada anak, mana yang lebih cepat,  mobil atau motor?
c. Mengenalkan dan menanyakan ke anak mana yang lebih tinggi  pohon kelapa atau pohon jambu?
d. Menanyakan ke anak mana yang lebih berat, tas kakak atau tas adik?

🍂 Kegiatan di Luar Rumah
a.Mengajak anak berbelanja
ketika kita mengajak anak berbelanja, libatkan ia dalam transaksi sehingga semakin melatih keterampilan pengoperasian seperti penjumlahan dan pengurangan. 
b. Bisa juga dengan permainan toko-tokoan atau pasar-pasaran dengan teman-temannya. 
c. Kita juga dapat memberikan anak mainan-mainan yang edukatif seperti balok-balok, tiruan bentuk-bentuk geometri dengan dihubungkan dengan benda-benda disekitar mereka  Ada bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, segiempat, lingkaran, persegi panjang dan lain-lain. Pengenalan bentuk geometri yang baik, akan membuat anak lebih memahami lingkungannya dengan baik. Saat melihat roda mobil misalnya anak akan tahu kalau bentuknya lingkaran, meja bentuknya segiempat, atap rumah segitiga dan sebagainya.
d. Permainan Tradisional
Permainan-permainan tradisional pun dapat merangsang dan meningkatkan kecerdasan matematis logis anak seperti permainan congklak atau dakon sebagai sarana belajar berhitung, permainan patil lele, permainan lompat tali, permainan engklek dll.
e.Belajar Memecahkan Masalah ( problem solving) melalui mainan
Menyusun lego atau bermain puzzle adalah cara agar anak berlatih menghadapi masalah, tetapi bukan masalah sebenarnya, melainkan sebuah permainan yang harus dikerjakan anak. Masalah yang mengasyikkan yang membuat anak tanpa sadar dilatih untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan memperkuat kemampuan anak keluar dari masalah. Misalnya ketika sedang menalikan sepatu, anak akan berusaha menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan hingga tuntas. 

Dengan memberikan stimulus-stimulus tersebut diharapkan anak akan menyukai pelajaran matematika karena matematika ternyata ada disekitar mereka dan mereka mengetahui tujuan belajar matematika. Dengan model stimulus ini anak-anak akan paham makna kabataku (kali, bagi, tambah, kurang) sebagai sebuah proses alamiah sehari-hari, bukan deretan angka yang bikin pusing. Mereka jadi paham bahwa :
Menambah ➡ proses menggabungkan
Mengurangi ➡ proses memisahkan
Mengalikan ➡ proses menambah/menjumlahkan secara berulang.
Membagi ➡ proses mengurangi secara berulang.

Tentu hal ini harus didukung dengan pola pengajaran matematika di  rumah dan di sekolah yang menyenangkan, kreatif, kontekstual, realistik, menekankan pada proses dan pemahaman anak dan problem solving (pemecahan masalah).

Kreatif dalam mengenalkan dan mengajarkan konsep matematika serta dengan berbagai macam permainan dan alat peraga yang menarik.

Dengan demikian matematika akan menjadi pelajaran yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu.

Salam Ibu Profesional
/ Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚Sumber bacaan:
Hernowo, Menjadi Guru yang Mampu dan Mau Mengajar dengan Menyenangkan, MLC, 2005
Howard Gardner, Multiple Intelligence,  Gramedia, 2000
Septi Peni Wulandani, Jarimatika, Mudah dan Menyenangkan, Kawan Pustaka, Agromedia, 2009

Saatnya bermain kembali, sudah siap kan😊?

Game level 6 dalam Kelas Bunda Sayang Batch #3

❣ Matematika bukan hanya soal angka dan hitungan namun ada juga hubungannya dengan kelogisan berpikir dan pemecahan masalah.

💕 Matematika tersebar di sekitar kita, seperti saat hebohnya bersama anak-anak mencari sesuatu yang berbentuk bulat di dalam rumah, semua berlarian, melihat sekeliling dan berebutan menyebutkan benda yang ditemukannya.

💛 Atau kakak mulai kebingungan karena uang saku kian menipis, dan mencari jalan keluar untuk lebih hemat
💚 Atau saat indahnya si kecil memotong kue supaya cukup dibagi bersama kakak-kakaknya.
💙 Atau saat cerianya bersama anak-anak menghitung jumlah langkah kaki ke mesjid terdekat.
💜 Saat bunda mengklasiifikasi wadah bumbu di dapur, seterusnya, seterusnya dan seterusnya
❤ yuuk, saatnya menemukan matematika di sekitar kita❤

👨‍👩‍👧‍👦 Bagi yang sudah menikah dan memiliki anak, temukan matematika dalam aktivitas sehari-hari bersama ananda. Jadikan momen aha!!

🧕🏻💑Bagi yang belum menikah dan belum mempunyai anak temukan matematika dalam aktivitas harianmu sendiri, bersama teman atau pasanganmu

💞 Mengikat makna, mengikat ilmu
Tuliskan momen-momen seru yang terjadi setiap harinya, di blog (lebih disarankan) atau platform lainnya. Anda boleh menambahkan gambar atau video agar tulisan menjadi lebih menarik dan portofolio anda/keluarga semakin lengkap.

📌 Bagi anda yang menggunakan blog, berikan label:
IIP
KuliahBunsay
ILoveMath
MathAroundUs

📌Kirimkan tugas tantangan ke link :
http://bit.ly/Level6Bunsay3LN

untuk mengecek secara mandiri, bisa dilihat di http://bit.ly/CekLevel1

Pengiriman tantangan mulai tanggal 29 Maret - 14 April 2018

📌Gunakan hashtag
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

selamat bermain.

Saturday, March 24, 2018

Aliran Rasa Level 5: "Menstimulasi Anak Suka Membaca"

Aliran Rasa Level 5:  "Menstimulasi Anak Suka Membaca"
Bunda Sayang #3 Kelas Internasional

Berakhirnya tantangan Level #5 ditandai dengan suburnya daun dan lebatnya buah pada Pohon Virtual keluarga kami..
Dalam masa 2 Minggu lebih Agatha hanya menghabiskan 3 buah buku, 1 buah buku berbahasa Melayu dan 2 buah buku berbahasa Inggris. Sementara saya hanya melahap satu buah buku berbahasa Indonesia ditengah-tengah kesibukan menjalankan domestik, kelas matrikulasi dan kegiatan IP Asia (alasan klasik mamak-mamak🙊😆)
Tidak lupa untuk berterima kasih atas partisipasi Bapak Suami, meskipun beliau hanya menyelesaikan dan membacakan 3 buah buku favorite-nya, kebersamaan-nya dalam meramaikan pohon literasi keluarga kami juga mempunyai peran yang cukup baik.
Semoga segala tujuan untuk menumbuhkan minat baca yang "tidak hanya bisa membaca namun menjadi gemar membaca" ini terus menerus ditingkatkan, In shaa Allah...
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Wednesday, March 21, 2018

Cemilan Rabu Ke-4 | Kelas Bunda Sayang Level ke-5: "Menulis itu Bermanfaat dan Mudah"

🌴🌍🌴🌍🌴🌍🌴🌍🌴🌍
☘ Cemilan Rabu ke - 4☘
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-5: *Menulis itu Bermanfaat dan Mudah*
Rabu, 21 Maret 2018

Menulis adalah tingkatan keahlian terakhir dalam bidang bahasa setelah mendengar, berbicara, dan membaca.
Menulis merupakan kegiatan mental dalam menciptakan ide dan gagasan yang mempunyai nilai dan manfaat. 
Data beberapa penelitian menyebutkan betapa rendahnya budaya literasi di Indonesia, begitu pun dengan menulis.

Padahal, menurut penelitian Dr Pennebeker (1997), menulis mempunyai beberapa manfaat yaitu :
1⃣ *Menulis menjernihkan pikiranMenulis menjernihkan pikiran*
Saat memulai sebuah tugas yang rumit, cobalah untuk menuliskan pikiran dan perasaan Anda. Para ahli hipnotis profesional sering menggunakan teknik ini untuk mempercepat proses hipnotis.Pada dasarnya, mereka meminta klien mereka untuk menuliskan pikiran dan perasaan mereka pada saat itu. Saat klien mereka selesai menulis, ahli hipnotis ini meminta klien untuk merobek kertas yang mereka pakai dan membuangnya. Hal ini merupakan sebuah tindakan simbolis bagi penjernih pikiran.

2⃣ *Menulis mengatasi trauma yang menghalangi penyelesaian tugas-tugas penting*
Sesudah terjadinya sebuah kemelut yang besar, orang- orang cenderung dihantui kejadian tersebut. Dalam memikirkan trauma tersebut, orang-orang akan menggunakan kapasitas pikirannya yang terbesar. Oleh sebab itu,mereka akan menjadi pelupa dan tidak bisa memusatkan perhatian mereka pada pekerjaan-pekerjaan batu yang besar .

Menulis tentang trauma akan membantu dalam mengelola trauma, dengan demikian membebaskan pikiran untuk menangani tugas-tugas lain.

3⃣ *Menulis membantu dalam mendapatkan dan mengingat informasi baru*
Menulis catatan yang penuh pemikiran membantu mendapatkan dan mengingat kembali gagasan-gagasan baru. Selain itu bisa membantu memberikan suatu kerangka yang bisa dipakai untuk memahami perspektif baru dan unik dari orang lain. Bahkan 
menulis tentang hal tersebut akan membuat gagasan-gagasan semakin jelas dan mudah untuk diingat.

4⃣ *Menulis membantu memecahkan masalah*
Menulis mendorong proses integrasi informasi, maka menulis bisa membantu memecahkan masalah-masalah yang rumit. Jika seseorang menulis dengan bebas tentang sebuah masalah yang rumit yang sedang ia hadapi, ia akan lebih mudah untuk mendapatkan pemecahannya.

Ada beberapa alasan untuk hal ini. Salah satunya adalah bahwa menulis memaksa orang-orang untuk memusatkan perhatian mereka lebih panjang pada satu topik tertentu daripada kalau mereka hanya memikirkannya. Menulis lebih lambat daripada berpikir. Setiap gagasan harus dipikirkan dengan lebih terperinci.

Menulis lebih bersifat "linier" daripada berpikir, yaitu bahwa menulis memaksa suatu gagasan untuk ditranskripkan sebelum gagasan lainya mulai dipikirkan.

5⃣ *Menulis bebas membantu kita ketika kita terpaksa harus menulis*
Menulis dengan bebas tentang apa yang Anda pikirkan dan rasakan, bisa membebaskan kemampuan menulis Anda. Bahkan, penulisan bebas bisa berguna sebagai landasan bagi sebuah rancangan kasar sebuah tulisan formal.

Menulis bisa menjadi sebuah kemampuan yang sangat berharga dalam mempelajari dan menghadapi dunia. Pada kesempatan yang tepat, menulis bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Meskipun bukan suatu obat yang serba manjur, penggunaan kegiatan menulis secara bijaksana bisa memperbaiki kualitas kehidupan sebagian besar dari kita.

Memang disadari, menulis merupakan kata kerja aktif yang membutuhkan upaya lebih dibanding kemampuan literasi lainnya. Namun bukan menjadi alasan meninggalkan budaya menulis.

Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan agar menulis menjadi lebih mudah :
1. Mulai menulis dengan benar
2. Menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Membaca lebih banyak
4. Pelajari teknik menulis
5. Konsisten menulis

Tidak ada istilah terlambat dalam menulis. Andrea Hirata yang bukunya menjadi _best seller_ misalnya, mulai menulis pada usia 40 tahun. 
Jadi, mulai menulis lah saat ini juga.

🌸 _"Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi"_ Helvy Tiana Rosa

➖➖
Sumber bacaan :
Quantum Writing: Cara Cepat nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Potensi Menulis. Hernowo. 2003.

Mengikat Makna Update : Membaca dan Menulis yang Memberdayakan. Hernowo 2009.

Cara Menulis Mudah. Saidulkarnain Ishak 2014.


 🌴🌍🌴🌍🌴🌍🌴🌍🌴🌍

Monday, March 19, 2018

Review Tantangan 10 Hari | Materi Bunda Sayang #5: "Membangun Keluarga Literasi"

Review Tantangan 10 Hari
Materi Bunda Sayang #5: MEMBANGUN KELUARGA LITERASI
Kelas Bunda Sayang #3 - Institut Ibu Profesional

📚 MEMBANGUN KELUARGA LITERASI 📚
Selamat untuk anda para bunda di kelas bunda sayang yang sudah berhasil menyelesaikan tantangan game level  5.

Banyak kreasi literasi yang muncul, mulai dari pohon literasi, pesawat literasi, galaksi literasi dll. Semua yang sudah bunda kerjakan di tantangan kali ini sesungguhnya bukan hanya melatih anak-anak dan seluruh anggota keluarga untuk SUKA MEMBACA,  melainkan melatih diri kita sendiri agar mau berubah.

Seperti tagline yang kita gunakan di tantangan level 5 kali ini, yang menyatakan

" _ for things to CHANGE, I must CHANGE FIRST_" 

Sebagaimana yang kita ketahui, tantangan abad 21, tidak cukup hanya membuat anak sekedar bisa membaca, menulis dan berhitung, melainkan kita dan anak-anak dituntut untuk memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung, berbicara dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat di sekitar kita. Kemampuan inilah yang saat ini sering  disebut literasi ( National Instiute for Literacy, 1998 )


Institut Ibu Profesional akan mendorong munculnya gerakan literasi yang nyata yaitu mulai dari dalam keluarga kita. Apabila seluruh keluarga Ibu Profesional sudah menjalankan gerakan literasi ini maka akan muncul rumah  literasi, muncul kampung literasi, dan insya Allah negara kita dipenuhi masyarakat yang literat. Tidak gampang mempercayai dan menyebarkan berita yang baik tapi belum tentu benar, makin memperkuat struktur berpikir kita, sehingga selalu mengutamakan "berpikir terlebih dahulu, sebelum berbicara, menulis dan menyebar berita ke banyak pihak"

KOMPONEN LITERASI

☘ Literasi Dini ( Early literacy)
Kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah. Pengalaman anak-anak dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi fondasi perkembangan literasi dasar.

☘ Literasi Dasar ( Basic Literacy)
Kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung ( counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan ( calculating), mempersepsikan informasi ( perceiving), mengkomunikasikan, serta menggambarkan informasi ( drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi

☘ Literasi Perpustakaan ( Library Literacy)
Kemampuan memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah


☘ Literasi Media ( Media Literacy)
Kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tuju…

📚 Sumber bacaan:
Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

Clay dan Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf) , 2001
Beers, dkk, A Principal’s Guide to Literacy Instruction, 2009
National Institute for Literacy, 1998

Sunday, March 18, 2018

"Pohon (Virtual) Literasi Keluarga kami"


#HariKe-16
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Thursday, March 15, 2018

"Five Silly Monkeys"

Anak kecil ini ngubek-ngubek bookshelves kami, dan ketemulah dia dengan sebuah buku masa kecilnya yang berjudul "Five Silly Monkeys" isi buku ini mirip sekali dengan sebuah kumpulan Nursery Rhymes yang sering nongol di youtube. Yang disukai Agatha dari buku ini adalah ilustrasinya yang lucu, yang menggambarkan 5 ekor monyet yang meloncat-loncat di tempat tidur, dan satu persatu monkey terantuk kepalanya. Lalu sang Ibu memanggil dokter, dan dokter menasehati, bahwa tidak boleh ada lagi monkey yang meloncat-loncat ditempat tidur.
Sambil membaca Agatha juga bernyanyi-nyanyi kecil sambil tertawa-tawa, lalu dia nyeletuk "the monkeys like me ma.. "Agatha juga suka jumping on the bed, but I never feel off and my head bumped ma.. cause Agatha kuat" belanya lagi.. Ya iyalah, wong dimana-mana saya kasih bantal dan penyangga agar ga jatuh hehehe...dan itu lagi beruntung ajah dalam hatiku hihihi.. sejak kecil Agatha memang senang jumping on the bed, dan saya juga ga pernah melarang, namun sekarang usia nya sudah 6 tahun, berat badan makin bertambah, selain seprei yang rapi jadi kusut, ya tempat tidur juga takut jebol lama-lama hehehe.. Jadi kalau dia mau beraksi lagi saya suka bilang "kalau jatuh bawa ke dokter ya.." Dan dia cepet- berhenti ga jumping lagi kwkwkw.. Jadi ketika dia membaca lagi buku ini, dia happy mengingat masa kecilnya yang suka meloncat-loncat ditempat tidur juga.
#HariKe-15
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Wednesday, March 14, 2018

"Kado Buku dari Budhe Meliz untuk Agatha.."

Di hari ke-14 ini Agatha mendapatkan kado buku dari Budhe Meliz, Alhamdulillah ya... Buku  cerita berbahasa Indonesia. Karangan Mba Aan Wulandari. Masing-masing judul buku ini adalah Pejuang Subuh (Kumpulan Cerita), Komik Rasullullah SAW Idolaku, dan 3 buah buku series "Aku Anak Berbakti" (Pintu Surga Buat Hamzah, Ketika Boni DiBentak, dan Robot Sakka dan Izin Ibu). Meskipun Agatha terkadang masih bermasalah dengan bacaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu, namun in shaa Allah Agatha sangat senang menerima buku ini. Terbukti ketika diberikan, Agatha langsung excited membuka satu-persatu dan melihat halaman perhalaman. Saya optimis selanjutnya dia akan mulai mengajak saya membacanya satu persatu.

#HariKe-14
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Cemilan Rabu Ke-3 | Kelas Bunda Sayang Level ke-5: "Menumbuhkan Budaya Membaca"

☘ Cemilan Rabu ke - 3☘
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-5:Menumbuhkan Budaya Membaca
Rabu, 14 Maret 2018

Budaya membaca adalah suatu sikap dan tidakan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seseorang yang memiliki budaya membaca, artinya ia telah terbiasa menggunakan sebagian waktunya untuk membaca dalam waktu yang lama.
Adapun kebiasaaan masyarakat Indonesia dalam membaca dan menulis terbilang sangat rendah. Berdasarkan studi “Most Literate Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat baca. Indonesia tepat berada di bawah Thailand.

Rendahnya budaya baca masyarakat Indonesia ini bisa dilihat dari jumlah buku baru yang terbit di negeri ini, yaitu sekitar 8000 judul/tahun. Bandingkan dengan Malaysia yang menerbitkan 15.000 judul/tahun, Vietnam 45.000 judul/tahun sedangkan Inggris menerbitkan 100.000 judul/tahun. Kesenjangan budaya baca ini akan semakin terlihat kalau dibandingkan dengan Jepang. 
Seperti disampaikan Adrianus, pada World Book Day , 23 April lalu, data Bank Dunia menunjukkan minat baca anak Indonesia sekitar 51,7 persen, lebih rendah dari Filipina 52,6 persen, Thailand 65,1 persen, Singapura 74 persen, dan Jepang 82,3 persen.

 Apa yang menjadi penyebab budaya baca masyarakat Indonesia rendah?
🍀Membaca tidak dibiasakan sejak dini baik oleh orang tua maupun oleh guru yang akhirnya  membaca tidak menjadi budaya bangsa.

🍀Kurangnya tempat atau akses membaca. Kalaupun ada, fasilitas dan buku-bukunya kurang memadai dari segi kuantitas dan kualitas.

🍀Kurangnya komitmen dan keramahan dalam memberikan pelayanan.

🍀Mahalnya buku bacaan sehingga buku tidak menjadi prioritas.

Membangun Budaya Membaca
Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Di setiap tempat mulai cafe, halte bus, stasiun kereta, bandara, taman dan area publik lainnya kita jarang melihat orang membaca, mereka lebih banyak ngobrol, main HP, atau bengong sambil melamun.  

Paparan di atas menunjukkan bahwa masyarakat kita lebih dekat dengan budaya tutur (oral tradition) daripada budaya baca. Di tengah kuatnya budaya tutur, tiba-tiba datang teknologi audio visual yang menyajikan berbagai macam hiburan yang tidak saja didengar tetapi juga dilihat. Kondisi ini semakin menjauhkan masyarakat terhadap budaya baca, karena budaya menonton dan mendengar jauh lebih mudah dan lebih menyenangkan daripada budaya baca.
Bagaimana membangun masyarakat agar senang dengan membaca sekarang dan ke depannya?
🌸Kita harus mengubah mind set  bahwa untuk membangun bangsa yang kuat dan cerdas kita harus memulainya dengan literasi, menumbuhkan minat membaca, yang akhirnya menjadi budaya baca. Mulai dari keluarga atau lembaga pendidikan.

Memulai kebiasaan 15 menit membaca buku nontext pelajaran di sekolah, sesuai dengan Peraturan Mendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti melalui kewajiban membaca buku nontext pelajaran 15 menit sebelum kegiatan belajar.

🌸Memperbanyak tempat–tempat baca baik yang dilakukan oleh komunitas atau pemerintah.

🌸Bagi pengelola tempat baca, harus mengedepankan pelayanan yang baik dan ramah. 3S senyum, sapa dan salam.

🌸Perlunya dukungan pemerintah dan penerbit untuk mempermudah ketersediaan buku-buku

Kebebasan memilih bahan bacaan. Penelitian menyebutkan,  anak-anak menyukai prosa dibandingkan puisi, dan fiksi dibandingkan non fiksi. Perempuan lebih suka fiksi dibandingkan laki-laki. Laki-laki membaca lebih banyak biografi dan sejarah dibandingkan perempuan. Perempuan menyukai kisah tentang dirinya, dan novel mengenai etika dan kehidupan sehari-hari (Clearly, 1939 p 120; Coxw 1932, p.11 dalam Stauffer, 2007).  

Bagaimana memulai budaya baca di rumah?
Mendirikan Rumah Baca
⭐Lakukan pada saat yang tepat. Terapkan waktu baca yang teratur tapi fleksibel. Bisa pada saat sebelum tidur atau saat waktu senggang.

⭐Tak usah lama-lama. Mulailah dengan 30 detik saja lalu pelan-pelan tingkatkan.

⭐Mengeksplorasi buku bacaan yang ada

⭐Pilih dengan bijak. Carilah buku sesuai dengan usia dan kebutuhan agar tidak merasa bosan.

⭐ Khusus untuk anak-anak, bisa memberikan buku yang sama setiap hari. Memberikan buku baru setiap hari bisa membingungkan. Jadi buatlah perpustakaan mini, tak lebih dari delapan buku yang dibaca berulang-ulang. Dia akan belajar mengenali buku, memilih buku favorit dan akhirnya Ibu bisa disodori buku untuk "reading aloud".

⭐Cobalah kreatif. Nyanyikan kata-kata di buku atau peragakan.

⭐Lupakan kata-kata. Untuk anak yang lebih kecil fokus saja pada gambarnya. Beri nama hewan-hewan di gambar itu. Jadikan waktu membaca menjadi seru.
Apa yang perlu disiapkan untuk mendirikan rumah baca?
💥Semangat dan komitmen karena kalau tidak, biasanya tidak bertahan lama (tidak sustainable)

💥Tempat. Tempat yang setidaknya bisa untuk duduk bercerita atau meletakan rak buku. Tidak harus besar untuk langkah awal.

💥Memulai dengan 10 buku pun cukup. Penambahan buku tidak harus langsung banyak tapi bertahap. Jika sebulan hanya mampu menambah 5 buku maka carilah cara yang menarik untuk menampilkan buku tersebut. Jangan langsung dipajang tapi bisa dengan menceritakan di depan anak satu buku per pekan agar terlihat selalu ada yang baru setiap pekannya.

Tim Fasilitator Bunsay3
--------
Sumber Referensi :

Wawancara dengan Haerul Affandi, Duta cerita Solo (The Habibie Center) 2017 

Parenting Indonesia, Masa Tumbuh 0-12 tahun, Irene Koesoetjahjo, PT Dinamika Media Internasional, Mei, 2010

Tulisan Ega Andina “ Memotivasi Minat Baca”, dimuat dalam Majalah Info Singkat (Vol. VIII No.22/II/P3DI/November/2016) . Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI .ISBN 2088-2351

K Kamsul ; Strategi  Pengembangan dan Minat Gemar Membaca:


Tuesday, March 13, 2018

"House in Jogjakarta"

Malam ini suami masih melanjutkan diskusi ringan tentang buku yang beliau baca di halaman lain. Masih buku architect yang semalam Houses by Indonesian Architect. Bapak suami membahas sebuah rumah dengan konsep alam berikutnya karya salah satu Architect terkenal Indonesia Mr. Andra Martin. Sang architect mendesain rumah klien yang berprofesi sebagai seorang seniman yang mengandalkan jari dan tangan dalam bekerja. Profesi klien yang seorang seniman inilah yang menjadi inspirasi sang arsitek untuk memunculkan konsep denah yang berupa transformasi bentuk jari-jari tangan yang mengembang. Konsekuensinya, tercipta ruang-ruang terpisah akibat tatanan organik tersebut. Disini saya yang ngedengerin ikut kagum.. idenya kok kece gitu ya.. Salah satu keunikan dari rancangan ruang dirumah ini adalah letak ruang makan yang tersembunyi dibalik dapur dan perpustakaan. Lantai ruang makan ini dikelilingi kolam yang dangkal. Sedikit akses matahari yang masuk membuat ruangan sangat redup, tenang dan teduh.. Namun yang suami tekankan kenapa dia menyukai konsep rumah ini adalah bahwa meskipun ruang ini sangat introvert, akses masuk matahari dan udara tetap didesain semaksimal mungkin. Dan ternyata ruangan ini menjadi ruangan favorite seluruh penghuni rumah. Mereka menjadikan ruang ini tempat berkumpul keluarga dan menerima tamu terdekat mereka.
Jadiiii.. yang bisa saya simpulkan dari cerita suami malam ini, yang namanya kumpul keluarga mah ga harus di ruang keluarga di area meja makan juga bisa menjadi pilihan favorite untuk tetap bisa menikmati hangatnya kebersamaan. Bahagianya dapet, kenyangnya juga dapet. Sipp kan... 😋😋😋
Note: Thanks Bapak suami sudah mau sharing-sharing tentang duniamu ya hehe.. 😉💕

#HariKe-13
#PapaReading
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Monday, March 12, 2018

"HOUSES by Indonesian Archietcts"

Ketika saya menanyakan diantara puluhan buku Arsitek yang pernah bapak sumi baca, buku mana yang paling beliau sukai. Beliau langsung mengambil salah satu buku arsitek di bookshelves kami. Judulnya "HOUSES by Indonesian Archietcts"
Tan Tik Lam Architect
"Ini loh hunn.. aku suka buku ini.. gitu katanya.." Saya tanya: alasan nya apa pah?" "Ya suka ajah.. Arsitek-arsitek Indonesia itu bagus-bagus.. dan ada salah satu rumah yang aku suka di buku ini.". Lalu beliau menunjukkan kepada saya.. "aku suka rumah yang berada di Hegarmanah Bandung ini, rumah ini di design oleh architect Mr. Tan Tik Lam. Bapak Suami lalu menjelaskan bahwa konsep rumah ini lebih kepada tingginya privasi yang diinginkan oleh sang pemilik rumah. Selain privasi rumah ini memiliki interaksi dengan potensi alam dan lingkungan, selayaknya rumah peristirahatan. Privasi dan interaksi dengan alam ini lah yang kemudian di terapkan untuk menghadirkan nuansa rumah peristirahatan yang sederhana. Sang Arsitek merancang halaman belakang sebagai pusat orientasi didalam bangunan. Nikmatnya bersentuhan dengan alam membuat sang pemilik rumah lebih banyak menghabiskan waktu di teras dalam dibandingkan di dalam ruangannya. 
Dan satu hal lagi yang paling Bapak suami suka, yaitu adanya halaman belakang rumah yang cukup luas. Cita-cita kami berdua pun bila pulang ke Indonesia tentunya mampu mempunyai rumah sendiri dan mempunyai halaman belakang dan depan yang luas. Pokonya tidak perlu rumah yang besar asal halaman depan dan belakang nya luas hahaha... 
Tan Tik Lam Architect
Untuk ide rumah tipe ini kami cukup punya pandangan yang sama. Selama mengerjakan proyek baik rumah, kantor, sekolah, hotel, apartemen, pabrik, dll, Bapak suami sering bercerita kepada saya bila beliau sedang mengerjakan proyek yang dimana halaman, atau bagian hijau dari bangunan lebih banyak. Dia sering bilang gini: "liat deh hunn, rumahnya pasti kamu suka, nuansa alam, hijau, teduh namun rumah tetap terlihat nyaman dan mendapatkan sinar matahari yang cukup itu asik!!"katanya. Dan rumah bikinan Mr. Tan Tik Lam ini adalah salah satu yang paling aku sukai" lanjutnya... Dalam pikiran saya, wah ternyata seorang arsitek pasti punya sosok idola dalam bidang yang sama juga ya.. (ya iyalah ya..) hehehe..
Semoga suatu hari nanti kami bisa mempunyai rumah perisitrahatan kecil yang mempunyai halaman yang luas seperti ini, in shaa Allah.

#HariKe-12
#PapaReading
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Sunday, March 11, 2018

"Pohon literasi kami yang makin subur"

Selesai sudah 10 hari, tantangan Game Level 5 dalam menstimulasi anak suka membaca.. Pohon literasi kami pun mulai bertambah lagi daun-daun barunya. Di hari ke-11 ini saya mengecek pohon literasi yang sudah saya dan Agatha buat bersama-sama. Daun hijau muda menandakan buku yang Agatha baca. Agatha membaca 3 buah buku namun membaginya kedalam beberapa bab. Lalu hijau tua adalah buku yang saya baca. Buku yang saya baca juga baru 1 dan saat ini sudah sampai pada bab ke-17. Dan daun warna kuning itu adalah buku yang sudah Bapak suami baca. Beliau membaca 3 buah buku Architect favoritenya. Buku-buku architect milik suami ada yang beli dan ada yang dipinjamkan dari kantornya. Alhamdulillah sedikit-sedikit kegiatan membaca kembali menjadi rutinitas kami sekeluarga. Bismillah semoga terus rimbun dan lebat pohon literasi kami!!

#HariKe-11
#PohonLiterasiAgatha
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Saturday, March 10, 2018

"Karena Sabtu, benar-benar harus bersama Bapak ^__^"

Lee Kong Chian Natural History Museum
Kamis, Jumat dan diakhir dengan Sabtu, saya dan Agatha, puas-puasin kentjan (quality time emak, bapak dan anak). Hari ini kami pergi ke Lee Kong Chian Natural History Museum di area National University of Singapore (NUS). Saya cukup happy karena sambil melihat-lihat isi museum, disanalah saya menghabiskan bab demi bab melanjutkan cerita tentang "Sabtu Bersama Bapak".  Alhamdulillah suami bisa membersemai Agatha sambil menjelaskan banyak pengetahuan disana. Nah cocok kan, relasi antara buku yang saya baca dengan moment Agatha bersama sang Bapak hehehe..
Sementara waktu bersama anak tetap ada, pergi ke museum bertujuan untuk mengenalkan Agatha tentang begitu banyak ilmu pengetahuan, keajaiban-keajaiban serta keunikan-keunikan makhluk hidup selain manusia yang sudah Allah ciptakan dimuka bumi ini. Pergi ke museum adalah salah satu kegiatan favorit kami bertiga. Banyak hal yang bisa kita lihat di museum. Singapore mempunyai lebih dari 40 jenis museum, dan selama 7 tahun disini, saya dan Agatha baru mengunjungi setengah nya, berarti masih ada setengah lagi yang harus kami jelajahi. On Schedule!!! 
Bagi saya dan suami, museum itu seperti salah satu gudang pengetahuan selain buku. Seperti salah satu surah dalam Al Quran yang juga menjelaskan tentang ilmu pengetahuan:
اَلَمْ يَرَوْا اِلَىالطَّيْرِمُسَخَّرَاتٍ فِيْ جَوِّالسَّمَاءِ، مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلاَّاللهُ، اِنَّ فِيْ ذَالِكَ لَأَيت لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُوْنَ (النحل:٧٩) QS. An-Nahl, 16:79. Artinya: Tidaklah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. Dalam ayat ini di jelaskan apa yang membuktikan kesempurnaan ilmu-Nya. Maka dijelaskan bahwa pengetahuan tentang perkara ghaib yang ada dilangit dan bumi hanya ada pada sisi-Nya. Dijelaskan pula apa yang membuktikan kesempurnaan kekuasaan-Nya.
 Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.

#HariKe-10
#MamaReading
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Friday, March 09, 2018

"Sabtu Bersama Bapak" Goes to Marina One

Kamis dan Jumat seperti biasa jadwal kentjan saya bersama anak lanang, cah ganteng sakdunyo (muji anake dewe ora opo-opo tho ya..). Setelah kamis kemaren kami bersepeda, sore ini kami ke Marina One. Letaknya dikawasan Marina Bay area. Di sinilah sore ini saya melanjutkan Bab 2 sampai Bab 4 buku "Sabtu bersama Bapak". Sambil memantau Agatha yang berlari kesana kemari dan sesekali mengajaknya ngobrol, saya mulai melanjutkan bacaan ke bagian ke dua tentang "Plan Ahead", lalu "Badai & Email", dan ditutup dengan bab 4 "Makelar dan Jodoh". Akhirnya saya mampu menyelesiakan bab demi bab di buku ini. Semoga segera selesai agar saya dapat melanjutkan ke buku berikutnya.

#HariKe-9
#MamaReading
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Thursday, March 08, 2018

"Sabtu Bersama Bapak"

Malam ini bukan malam membaca Agatha dan Mama, atau waktu membaca Papa dan Agatha... Namun malam ini adalah "reading time for emak" karena buku yang akan saya bacakan berjudul "Sabtu Bersama Bapak", cucokk kann.. ahayy berasa jodoh gitu yah hahaha..
Buku ini adalah sebuah buku lama yang pernah saya beli di 2015 lalu. Kebayang udah 3 tahun (lama juga ya) dan saya menemukannya lagi siang tadi. Gara-gara bebersih. ya, bebersih... (terimakasih kepada semangat bebersih hari ini). Bebersih hari ini kaya nemu harta karun. Tadi saya menemukan buku ini teronggok lesu dibeberapa tumpukan kertas dan dokumen keluarga (ntah kenapa bisa nyasar kesana), masih di dalam plastiknya, melambai-lambai untuk disentuh dan dibaca. whehehe.. jadilah malam ini saya mulai membaca cerita tentang "Sabtu bersama Bapak" ini. Buku ini karangan dari salah satu penulis favorit saya sejak dulu, suaminya Teh Ninit Yunita (author favorite saya juga nih!) yaitu Kang Adhitya Mulya. Saya mengkoleksi beberapa buku-buku beliau krena awalnya menyukai buku-bukunya karena gaya penulisannya yang kocak dan nyeleneh. Dan salah satu buku favorite abadi saya karangan beliau adalah "Jomblo". Saya juga mengkoleksi buku-buku beliau yang lain, seperti "musim merah jambu, empat musim cinta, gege mengejar cinta. Uniknya buku yang bakal saya baca ini sedikit berbeda, lebih syahdu deh ehemmm.. judulnya aja dah bikin saya sedikit merinding, ya tentunya merindukan sosok Bapak yang jauh disana, dikampung halaman. Saya ga begitu ingat secara detail tentang "Sabtu saya bersama Bapak saya sendiri",namun saya merasa bahagia dengan masa kecil saya.. meski Bapak ga selalu berada disamping saya tiap Sabtu hehehe... Ahh syudahlahh.

Prakata
Dimata seorang anak, mungkin ada kalanya orangtua terkesan cerewet. Memberi tahu ini-itu yang tidak perlu, memberi tip yang dirasa tidak penting. Bawel, preachy, sedikit-sedikit ceramah. Padahal, maksud orangtua itu baik. Hanya berbagi nasihat atau pengalaman sang anak dapat menjalani fase hidup mereka dengan lebih kuat, cerdas, dan baik dari fase mereka dulu. Kemudian, timbul pertanyaan lain. Bahwa tidak semua orang- tua diberikan rezeki umur panjang untuk melakukannya. Values apa yang dia ingin ajarkan-sampai mungkin hal paling remeh seperti cara membuat layangan. Atau bahkan mungkin bagaimana berkenalan dengan perempuan. 
Cerita Sabtu bersama Bapak ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta.Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan... tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka. Target saya membaca buku ini habis paling lama 1 minggu. Karena saat ini saya masih berkutat dengan kelas matrikulasi, kepengurusan IP Asia, kelas fasil, persiapan buku matrik, persiapan wisuda kelas matrik, dan yang paling utama adalah membersemai Agatha.. (*ini Maha Penting). Baiklah Bab 1 dimulai dengan "Hari-hari Sabtu.."

#HariKe-8
#MamaReading
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Wednesday, March 07, 2018

"Membaca lebih seru dengan sang idola"

Hari ini Agatha bilang tidak mau membaca buku, karena ngambek Papa tidak pulang cepat malam ini.. hadehhh.. aya-aya wae alasannya.. padahal kami masih ada project membaca yang akan kami bacakan malam ini, melanjutkan dari buku Our World kemarin. Dan yang paling bikin gemes, selain tidak mau mebaca malam ini, Agatho juga ga mau mengganti baju rumah ke baju tidurnya. Alasannya masih sama. "wait Papa ma...". Dan tiap saya tawarkan membaca, jawabannya masih sama.. "I will reading if Papa go back home soon.." 
Benar adanya, ketika Bapak suami mengetuk pintu rumah, dan mengucapkan salam, Agatha langsung berbinar-binar, menyambut Bapaknya dengan sukacita. Ketika Bapak suami menyuruhnya mengganti baju, ga sampe 3 menit Agatha sudah berganti baju dan langsung bersiap membaca buku favoritnya.. Jadi gitu ya rasanya dikacangin sama anak sendiri. Saya hanya mendengarkan dari balik meja kerja, betapa mesra nya mereka duduk berdua sambil membaca buku dan berdiskusi. Bab yang Agatha dan Bapak suami bacakan malam ini adalah "what about us?". Tentang Bumi yang menghasilkan banyak hal yang berguna bagi manusia. Berikut berbagai cara manusia dalam menggunakan dan memanfaatkannya. Huff.. malam ini saya nelongso.. 😔

#HariKe-7
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Cemilan Rabu Ke-2 | Kelas Bunda Sayang Level ke-5: "Mendidik Anak Suka Membaca dan Menulis"

☘ Cemilan Rabu ke-2☘
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-5: *Mendidik Anak Suka Membaca dan Menulis*
Rabu, 07 Maret 2018

Kebahagiaan akan membuat sebuah proses transfer ilmu berjalan dengan baik. Sebuah prinsip sederhana ini bisa menjadi landasan kita dalam mendidik anak.                                 
Superioritas dapat meningkatkan kebahagiaan. Namun tidak dibenarkan untuk mencari superioritas. Akan lebih bijak untuk mencari “ flow” (Raghunathan, 2016)

Flow adalah keadaan mental sebagai berikut :
- Sepenuhnya terlibat dalam sebuah aktifitas yang memang menyenangkan 
- Ego seketika runtuh
- Waktu terasa berjalan cepat 
- Setiap tindakan, pergerakan, dan pemikiran baru mengalir begitu saja, tanpa dapat dielakkan, seperti orang yang sedang bermain jazz
- Keseluruhan diri Anda dilibatkan, dan Anda dapat menggunakan ketrampilan Anda sepenuhnya
(Dikutip dalam Cherry, 2016b). 

Kita ingin anak-anak mengalami flow, bukan superioritas maka salah satu gangguan yang harus dipangkas adalah budaya persaingan. 

Kita sebagai orang tua, khususnya Ibu -- yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan anak-anak -- tentu merasakan kebahagiaan luar biasa ketika dapat mengajarkan mereka membaca dan menulis. Bagaimana tidak, keterampilan membaca dirasakan penting bagi anak untuk dapat bertahan di masa depan, karena hampir semua ilmu yang ada di dunia ini hadir dalam wujud tulisan. Bahkan, perintah pertama dari Tuhan kepada manusia pun adalah membaca, Iqra . Maka kita dapat menjadi madrasah dan guru pertama bagi anak-anak kita, alangkah baiknya melirik langkah-langkah mendidik anak membaca dan menulis.

1. Tentukan tujuan mengenalkan keterampilan membaca
Apa tujuan mengajarkan anak membaca? Apakah rasa superior karena lebih pintar dari yang lain? Atau mengasah intellectual curiuosity yang kemudian membangkitkan art of discovery dan creative imagination dan tentunya meningkatkan kecerdasan.

2. Kenali fitrah anak
☘ Kerja otak anak laki-laki dan perempuan
Laki-laki dalam sehari menghasilkan sekitar 7000 jumlah komunikasi sedangkan perempuan dapat menghasilkan 20.000 jumlah komunikasi. Dari pengamatan tersebut tentu kita sebagai orang tua bisa bijak bertindak menghadapi kekuatan masing-masing anak.

☘ Gaya belajar anak yang berbeda

☘ Rentang konsentrasi anak
Rentang konsentrasi anak sangat pendek. Untuk mengetahui seberapa lama mereka dapat berkonsentrasi kalikan satu menit dengan umurnya. Misalnya anak umur lima tahun maka rentang konsentrasinya adalah lima menit.

3. Perkaya khasanah tentang metode dan teknik membaca untuk anak
☘Metode suku kata
Anak dikenalkan pada suku kata menurut bunyi vokalnya seperti  'ba - ca - da -  bi - ci - di' dan seterusnya.  Lalu diikaitkan dengan kata yang dapat dibentuknya. Misalnya 'ba' untuk baju, 'ca' untuk cabe, 'da' untuk dadu dan seterusnya.

☘Metode phonic
Metode ini mengenalkan anak pada bunyi yang dihasilkan oleh suatu huruf. Misalnya 'aaa' untuk  'a' , beh beh beh untuk 'b' , ce ce ce untuk 'c' dan seterusnya.

☘Metode imersi
Mengenalakan anak pada nama-nama benda di sekelilingnya seperti rumah, kursi, meja, lemari dan sebagainya dengan cara menempelkan tulisan pada benda-benda yang ingin dipelajari. Dengan demikian anak akan terpapar pada tulisan disekitarnya dan terbiasa untuk kemudian dapat membaca.

4. Lakukan!
☘ Susun jadwal belajar secara teratur
Kenali ritme rutinitas Anda dan anak Anda lalu tentukan waktu yang tepat untuk belajar membaca dan lakukan selama anak menikmatinya.

☘ Siapkan alat peraga yang menarik dan ciptakan lingkungan yang kondusif
Selalu siap dengan amunisi untuk mengajarkan anak membaca sesuai dengan gaya belajarnya. Visual, auditori atau kinestetik.

☘ Lakukan bersama-sama orang tua atau teman-teman anak
 Bagi anak untuk belajar bersama dengan orang tua, kakak, adik atau teman-temannya. Tak ada yang lebih menyenangkan selain belajar bersama orang tercinta.

☘ Berikan motivasi atau pujian dan kejutan menyenangkan
Tak ada anak yang menolak hadiah, maka berikan hadian kepada anak ketika mereka berhasil membaca.

☘ Be consistent
Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitulah kata pepatah yang memang benar adanya. Ketika langkah terhenti di tengah jalan maka tujuan tidak pernah tercapai.

5. Terus pupuk minat baca dan kembangkan kemampuan baca anak di manapun dan kapanpun
Di manapun Anda berada ketika bersama anak tunjukkan tulisan-tulisan di sekitar mereka dan ajak mereka membacanya. Spanduk-spanduk promosi, billboard produk atau bahkan penunjuk jalan dalam bentuk-bentuk yang menarik, warna-warni akan menarik anak untuk terus belajar.

6. Follow Up
Setelah anak mahir membaca tingkatkan kemampuan mereka ke membaca cepat ( speed reading ), membaca dengan suara keras ( reading aloud ), membaca cerita ( story telling ), dongeng, menulis dan jurnalistik.

7. Terus Belajar dan Bagikan
Mengapa perlu membaca nyaring? Membaca nyaring ( Reading Aloud ) punya manfaat lebih dibandingkan mendongeng yang merupakan budaya tutur.

🌸Menstimulasi otak anak
🌸Melatih pendengaran
🌸Merangsang imajinasi anak
🌸Mendekatkan orang tua dengan anak
🌸Melatih rentang perhatian dan mengingat
🌸Mengenalkan anak pada konsep buku dan belajar
🌸Menambah kosa kata baru dan mengerti arti kata
🌸Mengenal ilustrasi dan gambar
🌸Menjadi teladan membaca untuk anak

Cukup sepuluh menit perhari dan kita perlu menyesuaikan bacaan sesuai umur anak. Belajar membaca adalah keahlian yang didapat secara bertahap. 360 jam membacakan nyaring akan membuat anak bisa membaca buku dengan sendirinya tanpa diajarkan. 
Mau atau sudah membuktikan sendiri?

Sumber Pustaka:

Teach Like Finland, Mengajar Seperti Finlandia. 33 Strategi Sederhana untuk Kelasu yang Menyenangkan, Timothy D. Walker, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, Juli, 2017

Bunda sayang, 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak, Komunitas Institut Ibu Profesional, Jakarta, Gazza Media, Desember, 2013

Workshop Membaca Nyaring bersama Roosie Setiawan. www.ceritashanty.com

Tuesday, March 06, 2018

"Watery World"

Permintaan Agatha malam ini di Bab "Watery World" adalah: Ma.. bacanya pake bahasa Indonesia ajah ya.. (mungkin dia paham kadang bahasa Inggris Emaknya abal-abal hahahaha..).
Baiklah beginilah kira-kira isi buku yang saya bacakan kepada Agatha malam ini.
Watery World menceritakan bahwa sepertiga Bumi ini di isi air yaitu Samudra dan Lautan. Dimana apabila lautan bertemu dengan daratan maka ini disebut pantai, Lautan juga terdapat berbagai jutaan makhluk hidup yang menarik. Ada burung laut yang berkumpul ditebing, Kura-kura tinggal didalam laut, namun Kura-kura datang ke pesisir pantai untuk bertelur didalam pasir, ada singa laut yang hidup didarat namun berburu makannya dilaut. Dipantai kita bisa melihat lumba-lumba yang meloncat ke permukaan air untuk menghirup udara. Kalau di Bali kita bisa ke Lovina untuk melihat Lumba-lumba muncul ke permukaan air Agatha..
Didalam laut pun kita bisa bertemu dengan ubur-ubur, ubur-ubur adalah hewan yang tidak memiliki tulang, lalu ada ikan terbang yang menggoyangkan ekor mereka dengan sangat cepat untuk berenang, lalu melompat dan membuka sayap mereka untuk meluncur diatas air. Di laut juga ditemukan hiu karang bersirip putih, hiu adalah pemburu yang kejam dan ditakuti. Tetapi kebanyakan hiu takut kepada manusia. Didalam laut juga kita bisa bertemu dengan terumbu karang, terumbu karang terlihat seperti tanaman namun sebenarnya terumbu karang adalah hewan laut yang kecil. Beberapa ikan berenang dalam kelompok besar yang biasa disebut gerombolan.. Burung laut menyelam kedalam air untuk menangkap ikan... Lebih kebawah lagi, laut terasa lebih gelap dan dingin. Beberapa makhluk laut sangat-sangat besar. Ada seekor paus bungkuk yang lebih panjang dari sebuah bus. Selain paus, ditemukan juga cumi-cumi raksasa yang sangat besar. Mata mereka sebesar piring makan. hahaha.. serem amat yak... Ada pula ikan viper yang mempunyai gigi yang panjang dan setajam pisau cukur.. (kebayang ga tuh... 😆)
Sangat berbahaya untuk menyelam kelaut bagian dalam sehingga orang-orang menggunakan kapal selam untuk menjelajahinya. Di laut, kita dapat mengamati bahwa ada kesamaan antara manusia dan burung yaitu. manusia dan burung sama-sama mencari makan di laut. hehe...
Setelah saya selesai membacakan buku dengan versi bahasa Indonesia, Agatha minta kepada Bapak Suami untuk membacakan versi bahasa Inggrisnya. Wah seneng banget tuh Agatha, paket komplit tim nya malam ini, ceritanya dapet double, bilingual hahaha... Sampai jumpa di buku berikutnya...

#HariKe-6
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Monday, March 05, 2018

"Fascinating Forests"

Agatha memutuskan untuk skip dulu menyelesaikan Buku "Siri Rakan Rimba"nya. Yang saya tangkap memang bagaimanapun bahasa melayu masih terlihat asing bagi Agatha, tentunya saya juga, hehehe..  Saya sendiri kadang masih bingung dengan beberapa kosakata, meskipun sudah mencari dikamus online bahasa melayu, tetap saja, setiap menemukan kosakata baru, saya tidak bisa langsung menjelaskan kepada Agatha maksud dari kalimat tersebut. Dan saya tidak mau mengarang cerita kalau saya pura-pura paham artinya. Malah nanti akan semakin sulit bagi Agatha untuk memahaminya.
Baiklah masih banyak buku lain yang bisa kami explore. Seperti buku pilihan Agatha hari ini yang berjudul "Our World". Buku ini bagus banget. Buku ini menceritakan Bumi beserta isi didalamnya, menceritakan tentang asal usul bumi yang merupakan salah satu dari 8 planet yang mengelilingi matahari. Juga memberi tahu tentang lapisan-lapisan kulit bumi, memberi tahu dimana letak antartika, dll.. lengkap dengan gambar-gambar nya yang berwarna-warni. 
Dan Bab pertama yang Agatha pilih adalah tentang "fascinating forests". Bab ini menceritakan tentang hutan yang menakjubkan dengan segala isi didalamnya. Agatha mampu menjelaskan hewan-hewan yang terdapat didalam hutan tersebut, walau beberapa hewan memang masih asing terdengar olehnya. Saya berusaha membimbing agatha untuk mengencourage dia mencari tahu nama-nama  hewan-hewan tersebut dengan membaca bukunya serta mengajak dia menghitung berapa jumlah hewan-hewan disana. Kira-kira beginilah cara kami membaca buku ini bersama-sama. 😄😄😄. Dan sampai jumpa besok di bab pilihan Agatha selanjutnya....
                                             
#HariKe-5
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst