Tuesday, March 13, 2018

"House in Jogjakarta"

Malam ini suami masih melanjutkan diskusi ringan tentang buku yang beliau baca di halaman lain. Masih buku architect yang semalam Houses by Indonesian Architect. Bapak suami membahas sebuah rumah dengan konsep alam berikutnya karya salah satu Architect terkenal Indonesia Mr. Andra Martin. Sang architect mendesain rumah klien yang berprofesi sebagai seorang seniman yang mengandalkan jari dan tangan dalam bekerja. Profesi klien yang seorang seniman inilah yang menjadi inspirasi sang arsitek untuk memunculkan konsep denah yang berupa transformasi bentuk jari-jari tangan yang mengembang. Konsekuensinya, tercipta ruang-ruang terpisah akibat tatanan organik tersebut. Disini saya yang ngedengerin ikut kagum.. idenya kok kece gitu ya.. Salah satu keunikan dari rancangan ruang dirumah ini adalah letak ruang makan yang tersembunyi dibalik dapur dan perpustakaan. Lantai ruang makan ini dikelilingi kolam yang dangkal. Sedikit akses matahari yang masuk membuat ruangan sangat redup, tenang dan teduh.. Namun yang suami tekankan kenapa dia menyukai konsep rumah ini adalah bahwa meskipun ruang ini sangat introvert, akses masuk matahari dan udara tetap didesain semaksimal mungkin. Dan ternyata ruangan ini menjadi ruangan favorite seluruh penghuni rumah. Mereka menjadikan ruang ini tempat berkumpul keluarga dan menerima tamu terdekat mereka.
Jadiiii.. yang bisa saya simpulkan dari cerita suami malam ini, yang namanya kumpul keluarga mah ga harus di ruang keluarga di area meja makan juga bisa menjadi pilihan favorite untuk tetap bisa menikmati hangatnya kebersamaan. Bahagianya dapet, kenyangnya juga dapet. Sipp kan... 😋😋😋
Note: Thanks Bapak suami sudah mau sharing-sharing tentang duniamu ya hehe.. 😉💕

#HariKe-13
#PapaReading
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

0 comments:

Post a Comment