Wednesday, October 03, 2018

"Reproduksi Sehat & Fitrah Seksualitas pada Anak" #Review Presentasi Hari Ke-14

Keunikan dari Kelas Bunda Sayang Internasional ini adalah siswanya berasal dari berbagai belahan dunia. Tapi kami mengikuti jam belajar waktu Indonesia agar lebih mudah mengambil patokan waktunya. Seperti presentasi kelompok 10 sekaligus kelompok terakhir dikelas hari ini oleh Mba Sophie (Ecuador - Amerika Latin) dan Mba Aninun (Mesir), mereka meminta izin melakukan presentasi pada pukul 01.00 WIB yang mana kalau di Singapura sudah pukul 02.00 WIB. Lalu pagi ini saya penasaran googling perbedaan waktu antara Indonesia dengan Ecuador "Indonesia is 12 hours ahead of Quito, Ecuador" woalahhh ternyata disaat Indonesia sudah pukul 01.00 WIB di Ecuador masih pukul 1pm (setara dengan pukul 13.00 siang WIB). Untungnya Mba Ainun yang berdomisli di Mesir pas presentasi semalam masih pukul 8pm waktu Mesir. Tapi hal-hal seperti ini tidak menghalangi niat para Bunda-bunda hebat ini untuk belajar. Alhamdulillah para Bunda yang berdomisli di wilayah Timur Tengah (KSA dan Qatar) masih bisa menyimak karena baru pukul 10pm disana. Duhh! jadi kepanjangan ya ngebahas perbedaan waktu ini hehehe..
Mba Sophie dan Mba Ainun membahas tentang "Reproduksi Sehat & Fitrah Seksualitas pada Anak". Materi ini baru saya baca di pagi hari setelah semalam sudah tidak bisa menahan kantuk. Materi ini merupakan bagian kecil lainnya dari keseluruhan fitrah seksualitas yang sedang dijalani di level ini.  
Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. Menumbuhkan fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.
Ketika fitrah ini terjaga sesuai fungsinya, maka ia turut berperan menjaga kesehatan reproduksi secara fisik, mental dan sosial.
Ketika fungsi keluarga berjalan sesuai yang Allah fitrahkan, akan tercipta mawaddah dan rahmah. Kasih sayang dan cinta.
Melihat hasil dari riset tersebut, rasanya memang penting untuk kita mengenalkan fitrah seksual terhadap anak sesuai dengan tahapan usianya dari sedini mungkin.
Karena kita tidak akan bisa terus membersamai anak, sehingga yang perlu kita siapkan adalah membekali mereka dengan ilmu - ilmu yang bermanfaat sehingga mereka siap untuk menghadapi kehidupan sosial kedepannya.
Meskipun norma-norma yang ada di masyarakat sekarang ini mulai banyak yang bergeser, akan tetapi jika kita menerapkan nilai-nilai yang sesuai dengan iman islam di rumah kepada anak sejak sedini mungkin, insya Allah hal tersebut akan tertanam di dalam diri anak sehingga apabila seandainya mereka menghadapi hal-hal yang menyimpang nanti, setidaknya sudah ada ‘alert’ dalam diri mereka untuk merasakan rasa tidak nyaman untuk melakukan atau terbiasa untuk hal-hal tersebut.
Pada usia 7-10 tahun.
Sudah semakin ditekankan mengenai adab izin dan menjaga pandangan.
Jika disiapkan pada usia sbelumnya, tentu lebih baik.
Ajarkan kapan dan bagaimana jika ingin masuk kamar orang tua, maupun saat berkunjung ke orang lain. Dan dikenalkan mana saja aurat yang perlu ditutup. Serta bagaimana menjaga pandangan.
Usia 10-14 tahun.
Adalah usia "rawan", jika anak kurang dekat dengan orang tua, ia akan mencari sumber lain untuk mencari jawaban aas keingintahuannya.
Sehingga selain pentingnya kerekatan hubungan dengan orang tua, perlu disibukkan dengan kegiatan-kegiatan-kegiatan positif
Masa baligh dan syabab.
Ketika organ reproduksi telah siap dan sempurna, namun belum mampu untuk menikah. Maka perlu dikenalkan adab-adab untuk menjaga "iffah" dan kesucian.
Misalnya dengan berpuasa wija bagi yang muslim.
Secara bahasa wija' artinya : perisai.
Maksudnya puasa bagi yang sudah "kebelet" nikah namun belum sanggup melaksanakannya. Agar dapat menahan nafsunya. Seperti puasa biasa. Hanya niatnya beda; untuk menahan diri dari hawa nafsu.
Anak adalah titipan yang paling berharga bagi kita orang tua. Di hari akhir nanti sudah dituliskan bahwa kita harus mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita termasuk amanah yang telah dititipkan kepada kita semua.
Maka dari itu kita lah yang paling utama untuk memperkenalkan dan membimbing mereka dalam hal ini. Dan seperti yang sudah dituliskan di slide di atas, jika kita tidak bisa, paling tidak kita bisa meminta tolong orang-orang terdekat yang kita percayai untuk bisa memberikan informasi ini kepada anak-anak kita.
Dulu pertama kali di kenalkan kepada pendidikan reproduksi mungkin hanya saat pelajaran biologi disekolah saja. Dan itupun hanya sekedar fungsi-fungsi reproduksi aja. Saat ini supaya tidak salah kaprah haruslah di berikan penjelasan yang lebih rinci lagi bahwa alat reproduksi bila dipakai tidak sesuai fungsinya akan berbahaya. Pemahaman-pemahaman ini juga ahrus ditunjang dari aspek sosial, mental dan religinya.
Baiti Jannati, rumahku surgaku. Rumah adalah pendidikan yang paling pertama untuk anak-anak kita, sehingga kitalah sekolah terbaik untuk anak-anak kita. Kita yang paling paham akan bagaimana perilaku anak-anak kita, sehingga kita juga lah yang paling mengerti bagaimana menyampaikan informasi kepada anak-anak kita agar mereka paham akan apa yang ingin kita sampaikan dan terapkan kepada mereka.
Dan dalam poin ini sekali lagi ditegaskan bahwa figur Ayah dan Ibu lah yang paling berperan penting dalam menentukan kepribadian anak untuk menjadi laki-laki dan perempuan sesuai dengan fitrahnya.
Namun tidak dapat dipungkiri faktor lingkungan sekarang ini pun sangat mempengaruhi identitas anak-anak untuk kedepannya. Maka dari itu kita harus memberitahukan anak yang mana yang baik dan mana yang buruk.
Contohnya kita sampaikan bahwa laki-laki itu menikah dengan wanita bukan sesama jenis, dikarenakan apabila terjadi pernikahan sesama jenis terus berlangsung maka kehidupan ummat manusia akan punah. Karena tidak akan menghasilkan keturunan.
Dan juga bisa disampaikan dengan cerita-cerita Nabi yang sudah jelas bawa Allah akan melaknat dan membinasakan suatu kaum yang melakukan penyimpangan seksual.
Dengan demikian diharapkan anak-anak kita akan mengerti dan harapan kita semoga mereka bisa menjadi pemimpin yang mengarahkan orang-orang di sekitarnya untuk kembali ke jalan yang benar.
Materi ini di tutup dengan sebuah video yang sebelumnya juga sudah diberikan dari group sebelumnya. Namun harapannya agar semakin akrab di telinga kita untuk mengajarkan anak-anak kita untuk selalu bisa menjaga tubuhnya yang berharga 😊

#HariKe-14
#GameLevel11
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#FitrahSeksualitas

0 comments:

Post a Comment