Thursday, September 13, 2018

Cemilan Rabu Ke-4 | Kelas Bunda Sayang Level ke-10: "Belajar Public Speaking dengan Mendongeng"

🌳 Cemilan Rabu ke - 4 🌳
Materi Kelas Bunda Sayang Level ke-10: Belajar Public Speaking dengan Mendongeng
Rabu, 12 September 2018

Public speaking atau kemampuan berbicara di depan orang lain (baik individu maupun kelompok) adalah sebuah momok mengerikan di kalangan masyarakat. 

Sebuah studi di USA terhadap 3000 orang mengenai Hal yang paling ditakuti oleh mereka di dalam hidup. Ternyata public speaking menempati peringkat pertama dengan penjawab sebesar 41% dari seluruh sample (sumber: toastmaster.com) bahkan kematian hanya menempati urutan keenam dengan prosentase 19%.

Seorang komunikator belum tentu seorang public speaker yang baik. Sedangkan public speaker yang baik sudah pasti seorang komunikator. Artinya sebelum mendalami dan memperbaiki skill public speaking maka harus belajar mempraktekkan ilmu berkomunikasi. 

Komunikasi adalah sebuah proses mengungkapkan dan memvisualisasikan gagasan, pikiran, dan maksud seseorang kepada lawan bicaranya. Proses serah terima informasi antara komunikator dan komunikan atau sebaliknya harus dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak. Begitu pula dengan proses public speaking yang sama-sama memiliki tiga komponen yaitu speaker (pembicara) dan audience (pendengar) serta materi yang disampaikan.

Dalam public speaking seorang pembicara harus bisa memberikan kesan mendalam dan mendapatkan seluruh fokus audience pada 10 menit pertama.

Untuk itulah bahasa Tubuh (Body Language) atau komunikasi nonverbal (tanpa kata-kata) merupakan komponen penting dalam public speaking.

Bahasa tubuh didefinisikan sebagai gerakan tubuh nonverbal yang dapat menyampaikan pesan kepada orang lain.

Bahasa tubuh merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan dimana pesan yang disampaikan dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artifak (lambang yang digunakan), diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh. (Richard E. Potter dan Larry A. Samoval, Intercultural Communication, 2006).

Berlatih mendongeng setiap hari di hadapan anak-anak merupakan sebuah pembiasan public speaking yang bisa Anda lakukan. 

Beberapa teknik Mendongeng : 
🍔 awal mendongeng 
Bangun suasana dengan bernyanyi, bertanya, menirukan suara, pengenalan tokoh, dan sebagainya yang bertujuan untuk membuat anak fokus pada dongeng yang akan didengarkan 

🎤 Vokal
Menyampaikan dengan artikulasi yang jelas, mampu meniru berbagai suara yang bertujuan untuk menghidupkan cerita 

🎼 intonasi/nada suara 
Intonasi berkaitan dengan keras lemah, tinggi rendah suara, hal ini supaya tidak terkesan monoton

👾 Penghayatan tokoh/watak
Hal ini bertujuan untuk membedakan tokoh di setiap cerita, misal suara raja yang besar, gerakannya, mimik wajahny, dan sebagainya. 

👵🏻 Ekspresi 
Bentuk ekspresi dapat diwujudkan melalui raut wajah, seperti sedih, gembira, tertawa, menangis, dll. 

💃 Gerak dan Penampilan 
Gerakan dan penampilan dapat membantu menggambarkan sebuah adegan, misalnya berjalan mengendap-endap, memetik buah, menyapu, dll.

Referensi :
Bunda Cekatan, 12 Ilmu Dasar Manajemen Rumah Tangga, Gazza media, 2013, Surakarta
Majalah Wuni edisi Maret 2004

0 comments:

Post a Comment