"Mengarahkan Kecenderungan Seksual Anak" adalah pilihan tema kelompok 7 hari ini. Mba Mescha (Singapura) dan Mba Eva (Jepang). Tema ini bersumber dari buku Prophetic Parenting: Cara Nabi Mendidik Anak.
Mereka membahas poin-perpoin kaidah-kaidah Rasullullah dalam mengarahkan kecenderungan seksual anak.
Masalah seksual membutuhkan pengarahan, bukan pembentukan atau pembangunan. Sebab, hal ini sudah tertanam dalam diri manusia. Maka, perlunya mengarahkan kecendrungan seksual merupakan aktivitas pendidikan.
Pendidikan sesksual adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar yang meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan, sampai kelahiran, tingkah laku seksualitas, hubungan seksual dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan masyarakat.
1. Melatih anak meminta izin ketika masuk rumah atau kamar orangtua
➡ Al Quran menentukan 3 waktu dimana anak-anak harus minta izin untuk masuk kamar orangtuanya yakni: sebelum shalat Subuh, waktu tidur siang, dan setelah shalat Isya. Juga sampai mendekati usia baligh, anak-anak harus minta izin orang tuanya untuk masuk kamar di semua waktu ketika mendapati pintunya tertutup. Tujuannya supaya pandangan anak-anak tidak jatuh pada aurat keluarganya.
➡ Kedua orang tua juga wajib menutup aurat mereka setiap saat di hadapan anak untuk membantu mengalirkan naluri seksual secara alami.
➡ Ayat Al Quran yang memberi perintah : QS An Nur (24) : 58 - 59
2. Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat.
➡Apa yg dilihat oleh anak akan terpatri diingatannya dgn kecepatan signifikan. Dengan menundukkan pandangan dari segala aurat baik di dlm atau di luar rumah, maka ini akan mewariskan iman yg di dapati oleh anak di dlm hatinya. Pentingnya menundukkan pandangan ini diakui oleh seorang ilmuwan dr Jerman bahwa kebiasaan menundukkan pandangan adalah solusi bagi kerusakan perilaku seksual. Dan untuk menutup aurat seorang anak sudah mulai dibiasakan ketika bersamaan dengan pertama kali diperintahkan untuk mengerjakan sholat.
➡Ayat Al Qur’an yg memberi perintah : Q.S. An Nur [24] : 30
3. Memisahkan tempat tidur anak
➡ Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad hasan : Rasulullah SAW bersabda
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat pada usia 7 tahun, dan pukullah mereka untuk shalat pada usia 10 tahun, serta pisahkanlah tempat tidurnya".
➡ Yang dimaksud dengan 'memisahkan tempat tidur anak-anak' adalah 2 orang anak atau lebih tidak tidur dalam satu selimut dan dalam satu tempat tidur. Apabila dalam satu tempat tidur dengan selimut terpisah tidak apa-apa, makin jauh makin baik.
Pemisahan dilakukan saat anak-anak mencapai usia 10 tahun, yaitu saat naluri seksual sedang mulai tumbuh. Menginjak usia remaja, dikhawatirkan dapat menyebabkan timbulnya syahwat. Tidur dalam 1 selimut dapat menyebabkan naluri seksual anak tumbuh lebih cepat dan tidak dapat disalurkan selain dengan cara yang salah. Trik awalnya bisa dimulai dari membedakan selimutnya dulu, jangan biarkan tidur dalam 1 selimut. Dan mengenai pemisahan tempat tidur anak ini bisa dimulai seperti perintah sholat, tepat nya di usia 7 tahun namun bisa di latih sebelum usia tersebut.
➡ Mengikuti sunnah Rasullullah SAW dengan tdr miring ke kanan akan menjauhkan anak dr banyak penyelewengan seksual ketika tidur. Rasullullah SAW menegaskan bahwa tidur terlentang adalah tidur setan. Dan tidur tengkurap akan menyebabkan sering terjadinya pergesekan pada organ reproduksi sehingga dpt membangunkan syahwat. Para dokter pun sangat menyarankan untuk tidak tidur tengkurap.
5. Menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis
➡ Makna ikhtilat adalah pencampuran antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya. Ikhtilat memungkinkan terjadinya hubungan yang diawali dari pandangan mata, isyarat maupun bercakap2. Tidak mencampurkan anak laki-laki serta perempuan terutama di usia pre-baligh serta baligh merupakan salah satu cara untuk menghindari dorongan seksual.
Cara memisahkan sekolah bagi putra dan putri, yang laki-laki bersekolah di sekolah khusus laki-laki, begitu juga sebaliknya yang perempuan bersekolah di sekolah khusus perempuan. Namun sebetulnya menggabungkan anak-anak dalam satu sekolah antara laki-laki dan perempuan pun bukan hal buruk, justru ini menjadi cara orang tua untuk mengenalkan konsep muhrim juga tentang ikhtilat bersama lawan jenis. Beberpa orang tidak mengambil tindakan untuk memisahkan sekolah anak-anak tapi mengambil cara dengan membatasi pergaulan, pertemanan yang dirasa berlebihan seperti misal tidak boleh sleepover ramai2 dengan teman laki2 sekamar atau main dengan teman-teman tetap harus dalam pengawasan/diawasi agar tidak timbul eksplorasi-eksplorasi yang aneh-aneh.
➡ Contoh kasus dari hasil penelitian J. Lindsay dalam buku The Uprising of a New Generations:
▫255 dari 311 gadis telah mencapai baligh di usia 11 - 13, serupa seperti gadis usia > 18 tahun
▫ Di Baltimore, dalam 1 tahun terdapat lebih dari 1000 kasus pelecehan terhadap perempuan < 12 tahun
▫ 45% perempuan usia sekolah di Amerika telah hilang keperawanannya sebelum lulus
6. Mengajarkan kewajiban mandi janabah ketika anak mendekati baligh
➡ Ketika sudah diperkirakan dekatnya waktu usia baligh sang anak, pada saat itulah orang tua wajib mengajarkan kewajiban mandi junub berikut sunnah-sunnahnya. Juga tentang sebab-sebab mengapa harus mandi wajib, dan zat yang keluar dari kemaluan beserta warnanya.
7. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh
➡ Ayat Al Quran yang memberi perintah: QS An Nur.
➡ Anak diajari Surah An Nur yang di dalamnya terkandung ajaran tentang pembentukan akhlak, pengarahan kecenderungan seksual, dan peringatan dari berbuat zina.
➡ Penjelasan disesuaikan dengan kondisi negara menetap, apakah tinggal di negara liberal yang semuanya serba bebas atau tinggal di negara Islam terjaga. Apakah tinggal bersama keluarga penuh dengan nilai Islami atau keluarga yang serba bebas.
8. Menganjurkan pernikahan dini pada anak.
➡ Keburukan pernikahan dini pada zaman modern, tetap saja kebaikan jauh lebih baik. Khususnya apabila disertai dgn usaha untuk mengamakan finansial dlm keluarga, baik untuk membantu orang tua, maupun untuk membantu si pemuda untuk mendapat pekerjaan yang layak. Penyakit kejiwaan dan sosial dalam masyarakat serta berbagai peristiwa kriminal yg terjadi tdk lain merupakan akibat tdk lazimnya dr memperlambat pernikahan.
Sebagai orang tua juga, kita harus perkuat dengan materi-materi/ilmu-ilmu lain dari pendidikan seksual itu sendiri, supaya tidak asal bilang 'jangan'. Setidaknya anak sudah punya defense yang cukup kuat untuk menolak atau tahu untuk bertindak apa. Itulah gunanya step by step jenjang sosialisasi pendidikan seksual sesuai usia anak. Jadi dapat disimpulkan dalam tema ini Mba Mescha dan Mba Eva mencoba memadukan teori ala Rasulullah dan Quran dengan Teori Psikologi modern. Pola pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah terlihat sederhana, namun dengan sistem pendidikan itu lah lahir yang disebut dengan generasi terbaik (salafussalih). "Keberhasilan dan kejayaan pendidikan Rasulullah disebabkan oleh karena beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umat nya. Rasulullah adalah Al Quran yang hidup artinya pada diri Rasulullah tercermin semua ajaran Al Quran dalam bentuk nyata". Al Quran sudah sangat sempurna mengajarkan pendidikan sesksual sejak kita berada di dalam kandungan. Sebagai muslim, sudah sepatutnya kita menjadikan Al Quran sebagai sumber terbaik dalam menjalani segala aspek kehidupan termasuk dalam pendidikan seksual ini, karena semua nya sudah nyata dan jelas tertulis di dalam Al Quran. Maha Benar Allah dengan segala fiman-Nya
#HariKe-10
Mereka membahas poin-perpoin kaidah-kaidah Rasullullah dalam mengarahkan kecenderungan seksual anak.
Masalah seksual membutuhkan pengarahan, bukan pembentukan atau pembangunan. Sebab, hal ini sudah tertanam dalam diri manusia. Maka, perlunya mengarahkan kecendrungan seksual merupakan aktivitas pendidikan.
Pendidikan sesksual adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar yang meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan, sampai kelahiran, tingkah laku seksualitas, hubungan seksual dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan masyarakat.
1. Melatih anak meminta izin ketika masuk rumah atau kamar orangtua
➡ Al Quran menentukan 3 waktu dimana anak-anak harus minta izin untuk masuk kamar orangtuanya yakni: sebelum shalat Subuh, waktu tidur siang, dan setelah shalat Isya. Juga sampai mendekati usia baligh, anak-anak harus minta izin orang tuanya untuk masuk kamar di semua waktu ketika mendapati pintunya tertutup. Tujuannya supaya pandangan anak-anak tidak jatuh pada aurat keluarganya.
➡ Kedua orang tua juga wajib menutup aurat mereka setiap saat di hadapan anak untuk membantu mengalirkan naluri seksual secara alami.
➡ Ayat Al Quran yang memberi perintah : QS An Nur (24) : 58 - 59
58. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki,dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
59. Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
➡Apa yg dilihat oleh anak akan terpatri diingatannya dgn kecepatan signifikan. Dengan menundukkan pandangan dari segala aurat baik di dlm atau di luar rumah, maka ini akan mewariskan iman yg di dapati oleh anak di dlm hatinya. Pentingnya menundukkan pandangan ini diakui oleh seorang ilmuwan dr Jerman bahwa kebiasaan menundukkan pandangan adalah solusi bagi kerusakan perilaku seksual. Dan untuk menutup aurat seorang anak sudah mulai dibiasakan ketika bersamaan dengan pertama kali diperintahkan untuk mengerjakan sholat.
➡Ayat Al Qur’an yg memberi perintah : Q.S. An Nur [24] : 30
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
➡ Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad hasan : Rasulullah SAW bersabda
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat pada usia 7 tahun, dan pukullah mereka untuk shalat pada usia 10 tahun, serta pisahkanlah tempat tidurnya".
➡ Yang dimaksud dengan 'memisahkan tempat tidur anak-anak' adalah 2 orang anak atau lebih tidak tidur dalam satu selimut dan dalam satu tempat tidur. Apabila dalam satu tempat tidur dengan selimut terpisah tidak apa-apa, makin jauh makin baik.
Pemisahan dilakukan saat anak-anak mencapai usia 10 tahun, yaitu saat naluri seksual sedang mulai tumbuh. Menginjak usia remaja, dikhawatirkan dapat menyebabkan timbulnya syahwat. Tidur dalam 1 selimut dapat menyebabkan naluri seksual anak tumbuh lebih cepat dan tidak dapat disalurkan selain dengan cara yang salah. Trik awalnya bisa dimulai dari membedakan selimutnya dulu, jangan biarkan tidur dalam 1 selimut. Dan mengenai pemisahan tempat tidur anak ini bisa dimulai seperti perintah sholat, tepat nya di usia 7 tahun namun bisa di latih sebelum usia tersebut.
➡ Mengikuti sunnah Rasullullah SAW dengan tdr miring ke kanan akan menjauhkan anak dr banyak penyelewengan seksual ketika tidur. Rasullullah SAW menegaskan bahwa tidur terlentang adalah tidur setan. Dan tidur tengkurap akan menyebabkan sering terjadinya pergesekan pada organ reproduksi sehingga dpt membangunkan syahwat. Para dokter pun sangat menyarankan untuk tidak tidur tengkurap.
5. Menjauhkan anak dari ikhtilat bersama lawan jenis
➡ Makna ikhtilat adalah pencampuran antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya. Ikhtilat memungkinkan terjadinya hubungan yang diawali dari pandangan mata, isyarat maupun bercakap2. Tidak mencampurkan anak laki-laki serta perempuan terutama di usia pre-baligh serta baligh merupakan salah satu cara untuk menghindari dorongan seksual.
Cara memisahkan sekolah bagi putra dan putri, yang laki-laki bersekolah di sekolah khusus laki-laki, begitu juga sebaliknya yang perempuan bersekolah di sekolah khusus perempuan. Namun sebetulnya menggabungkan anak-anak dalam satu sekolah antara laki-laki dan perempuan pun bukan hal buruk, justru ini menjadi cara orang tua untuk mengenalkan konsep muhrim juga tentang ikhtilat bersama lawan jenis. Beberpa orang tidak mengambil tindakan untuk memisahkan sekolah anak-anak tapi mengambil cara dengan membatasi pergaulan, pertemanan yang dirasa berlebihan seperti misal tidak boleh sleepover ramai2 dengan teman laki2 sekamar atau main dengan teman-teman tetap harus dalam pengawasan/diawasi agar tidak timbul eksplorasi-eksplorasi yang aneh-aneh.
➡ Contoh kasus dari hasil penelitian J. Lindsay dalam buku The Uprising of a New Generations:
▫255 dari 311 gadis telah mencapai baligh di usia 11 - 13, serupa seperti gadis usia > 18 tahun
▫ Di Baltimore, dalam 1 tahun terdapat lebih dari 1000 kasus pelecehan terhadap perempuan < 12 tahun
▫ 45% perempuan usia sekolah di Amerika telah hilang keperawanannya sebelum lulus
6. Mengajarkan kewajiban mandi janabah ketika anak mendekati baligh
➡ Ketika sudah diperkirakan dekatnya waktu usia baligh sang anak, pada saat itulah orang tua wajib mengajarkan kewajiban mandi junub berikut sunnah-sunnahnya. Juga tentang sebab-sebab mengapa harus mandi wajib, dan zat yang keluar dari kemaluan beserta warnanya.
7. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin dan bahaya zina ketika anak mendekati baligh
➡ Ayat Al Quran yang memberi perintah: QS An Nur.
➡ Anak diajari Surah An Nur yang di dalamnya terkandung ajaran tentang pembentukan akhlak, pengarahan kecenderungan seksual, dan peringatan dari berbuat zina.
➡ Penjelasan disesuaikan dengan kondisi negara menetap, apakah tinggal di negara liberal yang semuanya serba bebas atau tinggal di negara Islam terjaga. Apakah tinggal bersama keluarga penuh dengan nilai Islami atau keluarga yang serba bebas.
8. Menganjurkan pernikahan dini pada anak.
➡ Keburukan pernikahan dini pada zaman modern, tetap saja kebaikan jauh lebih baik. Khususnya apabila disertai dgn usaha untuk mengamakan finansial dlm keluarga, baik untuk membantu orang tua, maupun untuk membantu si pemuda untuk mendapat pekerjaan yang layak. Penyakit kejiwaan dan sosial dalam masyarakat serta berbagai peristiwa kriminal yg terjadi tdk lain merupakan akibat tdk lazimnya dr memperlambat pernikahan.
Sebagai orang tua juga, kita harus perkuat dengan materi-materi/ilmu-ilmu lain dari pendidikan seksual itu sendiri, supaya tidak asal bilang 'jangan'. Setidaknya anak sudah punya defense yang cukup kuat untuk menolak atau tahu untuk bertindak apa. Itulah gunanya step by step jenjang sosialisasi pendidikan seksual sesuai usia anak. Jadi dapat disimpulkan dalam tema ini Mba Mescha dan Mba Eva mencoba memadukan teori ala Rasulullah dan Quran dengan Teori Psikologi modern. Pola pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah terlihat sederhana, namun dengan sistem pendidikan itu lah lahir yang disebut dengan generasi terbaik (salafussalih). "Keberhasilan dan kejayaan pendidikan Rasulullah disebabkan oleh karena beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umat nya. Rasulullah adalah Al Quran yang hidup artinya pada diri Rasulullah tercermin semua ajaran Al Quran dalam bentuk nyata". Al Quran sudah sangat sempurna mengajarkan pendidikan sesksual sejak kita berada di dalam kandungan. Sebagai muslim, sudah sepatutnya kita menjadikan Al Quran sebagai sumber terbaik dalam menjalani segala aspek kehidupan termasuk dalam pendidikan seksual ini, karena semua nya sudah nyata dan jelas tertulis di dalam Al Quran. Maha Benar Allah dengan segala fiman-Nya
#HariKe-10
#GameLevel11
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#BundaSayang
#IbuProfesional
#FitrahSeksualitas
0 comments:
Post a Comment