Pagi-pagi abis nyiapin sarapan Bapak suami, saya nyiapin sarapan saya sendiri.. Akhirnya mengeksekusi Resep Zuppa Soup yang didapat dari Program Fun Fact "Resep Sarapan Mudah ala Bunda-Bunda IIP ASEAN" Beneran ini bikin nya mudah dan kurang dari 30 menit dah selesai. Belum sempurna sih tapi dah lumayan lah hehehe..
Pagi ini komunikasi produktif saya dan agatha berantakan... anak nangis ga mau ke sekolah hanya karena mau mengangkut semua kertas gambar dan semua pensil warna ke sekolah, dan saya tidak mengijinkan. Alhasil sampe bus stop si anak ngambek dan ga mau sekolah. Saya ga ngamuk, ga marah, pasang tampang datar, saya ajak balik lagi kerumah, eh dia makin nangis, tp diajak naik bus jg, malah ga mau, trus aku kudu piye?? Saya ajak pulang kerumah lagi, tangis-nya makin menjadi.. Sesampai di depan pintu rumah, punggung saya di gaplok.. dia bilang dia mau kesekolah.. Ah saya bingung.. terkejut, syok, lalu anaknya masuk kamar, mamak menangis di meja makan. Hari ini komunikasi produktif kami ga berhasil. Setelah semua reda, dia duduk disofa dan giliran saya yang masuk kamar, untuk menenangkan diri.
Dikamar, dalam diam saya berfikir, coba saja, kalau saya memberi tawaran membawa kertas dan pensil warnanya sebagian aja, mungkin ga akan ada drama di pagi hari ini. Tapi penyesalan ga datang diawal, kalau diawal namanya pendaftaran #eeh.. Anaknya tertidur disofa, dan sepanjang dia tertidur, saya kedapur lalu menyiapkan makan siang untuk saya dan Agatha. Saya membuat Zuppa Soup lagi, hati saya lagi butuh kehanagatan eh makanan yang menghangatkan (uhukk..) sambil makan saya merenung (lagi). Pengalaman adalah Guru yang terbaik, seperti itulah yang pernah saya dengar dari orang-orang.. dan bagi saya pengalaman pagi ini memberikan pelajaran berharga bahwa kesabaran itu tidak berbatas, memanage rasa sabar itu perlu dilakukan terus menerus, tanpa pernah tau akhirnya, apalagi menata rasa sabar sebagai orang tua. Bahwa belajar dari hal yang tidak menyenangkan pagi ini pun membuat saya mengintrospeksi diri kembali untuk menjadi orang tua yang lebih baik lagi. Saya paham saya hanya seorang Ibu yang kurang ilmu, maka dari itu saya harus semangat belajar. Belajar bagaimana menjalani komunikasi seproduktif mungkin kepada putera saya. Mampu mengganti kalimat menolak atau mengalihkan dengan cara yang lebih elegan sehingga terciptalah win-win solution (begitu seharusnya ).
Tapi ya itu, ga bertemu masalah ya ga belajar,, ga sedih ya ga belajar.. Hidup itu salah satunya bagaimana memahami kecewa sedih marah dengan cara menemukan solusi, meski solusi yang datang terlambat sesudah kejadian.
Tapi dalam hidup, untuk menjadi pribadi yang lebih baik tidak pula ada kata terlambat. Allah senantiasa berikan jalan. In shaa Allah...
Ketika menulis ini, kami sudah bermaafan sehabis solat Asar sore tadi. Dan sudah bermain dan solat Maghrib bersama-sama lagi. Demi menyenangkan hatinya saya merangkai Paper Bus Model yang didapat dari Google. Lalu di print dan di tempel. Alhamdulillah dia senang sekali.. Maafin Mamah ya Agatha...
**Curhat Mamak-mamak yang tadi makan Zuppa Soup sambil bersedih..
#Hari14
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP
Dikamar, dalam diam saya berfikir, coba saja, kalau saya memberi tawaran membawa kertas dan pensil warnanya sebagian aja, mungkin ga akan ada drama di pagi hari ini. Tapi penyesalan ga datang diawal, kalau diawal namanya pendaftaran #eeh.. Anaknya tertidur disofa, dan sepanjang dia tertidur, saya kedapur lalu menyiapkan makan siang untuk saya dan Agatha. Saya membuat Zuppa Soup lagi, hati saya lagi butuh kehanagatan eh makanan yang menghangatkan (uhukk..) sambil makan saya merenung (lagi). Pengalaman adalah Guru yang terbaik, seperti itulah yang pernah saya dengar dari orang-orang.. dan bagi saya pengalaman pagi ini memberikan pelajaran berharga bahwa kesabaran itu tidak berbatas, memanage rasa sabar itu perlu dilakukan terus menerus, tanpa pernah tau akhirnya, apalagi menata rasa sabar sebagai orang tua. Bahwa belajar dari hal yang tidak menyenangkan pagi ini pun membuat saya mengintrospeksi diri kembali untuk menjadi orang tua yang lebih baik lagi. Saya paham saya hanya seorang Ibu yang kurang ilmu, maka dari itu saya harus semangat belajar. Belajar bagaimana menjalani komunikasi seproduktif mungkin kepada putera saya. Mampu mengganti kalimat menolak atau mengalihkan dengan cara yang lebih elegan sehingga terciptalah win-win solution (begitu seharusnya ).
Tapi dalam hidup, untuk menjadi pribadi yang lebih baik tidak pula ada kata terlambat. Allah senantiasa berikan jalan. In shaa Allah...
Ketika menulis ini, kami sudah bermaafan sehabis solat Asar sore tadi. Dan sudah bermain dan solat Maghrib bersama-sama lagi. Demi menyenangkan hatinya saya merangkai Paper Bus Model yang didapat dari Google. Lalu di print dan di tempel. Alhamdulillah dia senang sekali.. Maafin Mamah ya Agatha...
**Curhat Mamak-mamak yang tadi makan Zuppa Soup sambil bersedih..
#Hari14
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP
0 comments:
Post a Comment