Friday, November 03, 2017

Sebenarnya Tidak Sulit Untuk Membuat Anak Bahagia

Agatha Private Doc.
Malam ini adalah jadwal belanja Bulanan kami, dan coba tebak siapa yang paling antusias??? "ya jelasss emaknya lah!" Oh salahhhh.. yang paling semuangatt 45 kalau diajak belanja itu adalah Agathooo!. 
Ketika Mama bilang: "nanti habis maghrib kita ke Sheng Shiong buat belanja bulanan."
Meskipun bocah sedang tidak didekat Mama, tapi dengar kata belanja doi langsung sumringahhh, lalu nyaut: " Apppa?? Belanja Mahhh?? ke Sheng Shiong itu?? Asikk...!! dan si bocah langsung ke kamar mandi. Mama bingung: "ngapain ke kamar mandi tha". Jawabnya: "mandi lah, aku kan mau ke Sheng Shiong Ma.." Jiahhhhhhh padahal baru juga jam 4 sore.. Dibilangnya abis Magrib.. Nah kalau sudah happy kaya gini, mudah sekali  mengendalikan anak dalam arti positif, misalnya minta tolong bereskan mainan, minta tolong bereskan kertas gambar, minta tolong ambilkan tissue, minta tolong cuci piring dan ngepel rumah, hehehehe (gak gak.. KDRT terhadap anak ini mah ya...) bisa di adukan ke KPAI emaknya. hehehehe.. Intinya kalau perasaan dia happy , itu sangat mempengaruhi mood dia.. dan sepanjang menunggu jam pergi ke supermarket dia jadi anak yang manis sekali 😛😛. Lalu seperti yang sudah saya janjikan, setelah solat magrib kami pergi ke supermarket dekat rumah. Sesampai di supermarket saya mencari trolley untuk membawa barang belanjaan, dannnn si bocah ga kalah gaya, ambil trolley juga, namun trolley mini khusus untuk anak-anak. Mulai lagi sisi "polah"nya kambuh.. trolley didorong kesana kemari, sambil meluncur.. Tentu ini kurang baik, karena ditakutkan akan menabrak orang-orang yang sedang serius berbelanja. Huftt.. ga bisa dibiarkan...Saya panggil dan bicara pelan-pelan. Saya ajak dia ngobrol baik-baik
Mama: "Agatha, ambil trolley buat apa?
Agatha: "I want buy something ma.."
Mama: "Mama tanya sekali lagi ya, Agatha mau beli sesuatu atau ambil trolley cuma buat meluncur dan didorong-dorong ajah?
Agatha: (sambil clingak-clinguk ga mau liat muka saya, dan masih menjawab jawaban yang sama) "I want buy something ma.."
Mama: Hmm.. "Agatha bisa pilih, mau main dorong-dorongan ajah, atau Agatha boleh pilih belanjaan yang Agatha suka"
Agatha: (tanpa banyak ba bi bu..) "oke ic ic..." lalu kabur sambil mendorong trolley mini-nya..
(dalam hati, kira-kira tadi gw salah ngomong ga ya? nyuruh bocah milih belanjaan yang dia suka.. Lha gawat kalau dia ngambil macem-macem hahaha.. trus mamake disuruh mbayarrr.. #hadehhh..
Setelahnya ga lama dia sudah mendorong trolley dengan tenang, tanpa rusuh berlari dan mendorong kesana-kemari. Tentunyaaa.. tidak lupa mengambil belanjaan yang dia senangi yaitu susu coklat dan ikan. (Alhamdulillah, untung cuma itu, ga jadi dipajek Agatha, whahaha..)
Dan saya tetap bisa mengawasi polah si anak lanang yang "banyak kepengen ini" sambil berbelanja dengan tenang tanpa harus bingung mengawasi dan clingak-clinguk mencari anak hilang ditengah keramaian. Dan terakhir saya pun memberikan kesempatan  kepada dia untuk mengangkat beberapa belanjaan ke meja kasir.
Poin dari komunikasi produktif kali ini adalah:
Dengan komunikasi produktif, anak jadi happy karena merasa dianggap mampu dengan diberi kepercayaan untuk mendorong trolley dan memilih belanjaan yang dia mau sampai mengangkat belanjaan ke meja kasir (tentunya dengan pengawasan). Mamak tenang berbelanja tanpa harus kebagi-bagi pikiran buat mengawasi si anak dan memilih barang belanjaan lain-nya.

#Hari2
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP

2 comments:

  1. Kalo anak lanang "banyak kepengen", ibu nya juga ga yaaa? hmmmm *mikirkeraslalumelipir hihihi....

    Great Job, Agatha !!

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya ndak tho yaaaa... mama kan Ibu yg baik hati... wkwkwkwkw
      tp tetep pasang tampang tenang... padahal jaim..

      eh eh ituuuu mau mlipir kemana? (gerettttt kesini lagi...)

      itu tolong kue-kuenya dikondisikan ya.. dikondisikan untuk dikirim kadieu... 🍕🥐🍕🥐🍕🥐

      Delete