Weekend adalah 2 hari yang selalu ditunggu-tunggu oleh semua orang, terutama kamiiiiii.. Sabtu Minggu juga bagi kami adalah Quality time. Setelah Weekdays disibuk-kan dengan berbagai aktivitas di luar rumah. Hari ini sehabis makan siang, saya memberi usul kepada suami, untuk bersepeda ke Sembawang Park. Bersepeda adalah salah satu olahraga Favorite kami, apalagi sejak Agatha sudah bisa bersepeda roda dua, pertama kami makin sering explore nyepedah mengunjungi tempat-tempat yang lebih jauh dari area rumah dan keduaaaa, ga ada alasan untuk membonceng bocah lagi. (yeyyyy! akhirnya mamake ga encok lagiii!!😛😛). Agatha sangat antusias kalau diajak ke park.. apalagi park yang ada tempat pemancingan ikannya. Dan Sembawang Park adalah salah satunya, karena selain park, area bermain anak (plaground), Sembawang Park satu area dengan Sembawang Beach. Yaaahh walaupun pemandangan lautnya ga begitu indah tapi kalau buat mancing sih ok lah..
Agatha: "I want fishing pa.. i will bring my fishing rod"
Suami: " oh ok, u can bring your fishing rod.."
Dan ketika waktunya mau berangkat, bad luck, ternyata alat pancingnya rusak, saya ga ngerti kenapa bisa rusak, dan suami pun lupa kenapa bisa rusak. Terakhir yang saya ingat mereka pergi mancing berdua di Lower Seletar Reservoir, dan setelah pulang dari sana gak ada satupun yang menceritakan kalau pancing nya rusak... Tapi Agatha yang sudah terlanjur antusias tetap ngotot, harus pergi ke Sembawang Park dan membawa alat pancing-nya. Suami mengalah dan berusaha memperbaiki tali pancing yang sudah seperti benang kusut. Sementara jam sudah menujukkan pukul 5:30 pm SGT. Suami berjanji akan memperbaiki lagi setelah kita sampai di tempat tujuan. Namun, baru ajah mengayuh sepeda sejauh 100m, rintik hujan tiba-tiba turun... Dannnn bocah makin kecewa. Saya putuskan kita tidak jadi ke Sembawang Park, karena waktu dan cuaca tidak memungkinkan. Daripada dijalan kehujanan, malah ga asik. Agatha sedikit kesal dan mengatakan "I don't want to go back home Pa.., I want jalan-jalan (dihh bahasanya.. gado-gado pisan nyakkk.. baeee lah..). Suami memberi ide untuk pergi ke Yishun Pond sekitar 850m dari rumah, untuk mengobati kecewa-nya si bocah. Oke ganti haluan... sepanjang perjalanan ke Yishun Pond, ternyata hujan rintik-rintiknya di "delay" sama Gusti Allah.. Alhamdulillah... Makasih ya Allah udah ngasih kesempatan kita bisa main outdoor. Dan semakin bersyukur karena cuaca-pun teduh dan bersahabat untuk bersepeda keliling Yishun Pond. Agatha happy lagi.. bisa bercanda-bercanda lagi. 2 putaran Yishun Pond akhirnya kami pulang lagi ke rumah. Namun berhenti sejenak di jalan menuju rumah untuk duduk-duduk menikmati semilir angin sore.
Walau Singapore bukan seperti Eropa yang mengalami 4 musim seperti musim gugur, tapi keliatannya memang ga perlu jauh-jauh ke Eropa.. Di Singapore juga kita bisa menikmati musim gugur. hahaha.. Di sepanjang jalan yang kami lewati-pun daun jatuh berguguran..🍂🍃🍂🍃😆😆😆 Dan ini memancing penasaran Agatha untuk memegang daun-daun yang berukuran lebih besar dari telapak tangannya.. (dari yang tadi niat mancing ikan, malah jadi mancing daon... Kalau mancing duit mah, emaknya juga pasti inisiatip duluan hehehe..).
Dia cukup happy memungut dedaunan yang berserakan dan menghambur-hamburkan ke udara, sambil teriak-teriak "rainn ma.... rainnn leaves..." haiyahhh hahaha.. (sak karepmu lah.. )
See, it's easy to make kid happy, just by discovering the little things around us..
Segala hal bisa diatasi dengan komunikasi yang baik, komunikasi yang produktif. Sehingga menemukan cara untuk menghapus kekecewaan si anak, yang tadinya ngotot pengen pergi mancing, sekarang main daon ajah doi sudah bahagia dan ketawa-ketawa lagi.. Jadi inget sebuah buku karya Tere Liye yang berjudul "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin". Kalau coba tadi tetep ngotot ke Sembawang, lalu kehujanan, tapi dengan bisa menerima dengan ikhlas dan mengganti arah jalan-jalan yang cuma hanya disekitar Yishun Pond, Allah berikan juga kebahagiaan.. intinya Allah Maha adil, dan tidak akan membiarkan hambanya bersedih “Ikhlas dalam menerima takdir Allah”
Alam selalu mengajarkan banyak hal untuk mampu bersyukur, ikhlas, menerima dan tentunya menghadirkan kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang sering terlupa oleh kita.. Ini memberi pelajaran bagi Agatha, untuk bisa berdamai dengan emosi, juga pelajaran bagi saya dan suami untuk tetap selalu fokus pada solusi.
#Hari3
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP
#Hari3
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP
0 comments:
Post a Comment