Thursday, November 09, 2017

"Bernegosiasi mudah tanpa harus marah-marah"

Bagi saya tiap hari adalah menakjubkan, ya.. gimana enggak.. tiap hari selalu disuguhi berbagai macam polah bocah. hahaha.. (ketawa samar). Bayangkan tiap hari kami melewati 48 km PP dari rumah ke sekolah dan balik kerumah lagi dengan berganti 1 x bus dan 2 x bertukar jalur MRT. Berangkat pukul 9 pagi, masuk kelas pukul 10:30am. Belum ditambah seperti hari ini kereta gangguan, dimulai dari ada yang menekan tombol emergency sehingga petugas memberhentikan kereta karena harus memeriksa tiap gerbong, dan ini tentunya memakan waktu, selesai itu baru setengah jalan, kereta delay lagi untuk beberapa menit, karena ada gangguan di depan. Duh aya-aya wae.. udahnya berangkat kesiangan, dijalan bertemu beberapa hambatan. Kecillllll sihhh.. cuma kalau orang lagi panik dan pengen cepet, hal kecil pun kerasa lama.. Sampai di pemberhentian kereta terakhir setelah gate keluar stasiun, si bocah pake minta beli oreo, padahal udah telat 8 menit, sementara menuju sekolah kami harus berjalan sejauh 600m sebelum sampai gedung sekolah. 
City Hall Station
"Ma.. please buy Oreo for Agatha.. that's my favorite.." 
"(narik napas dulu) oke.. abis itu jangan langsung dimakan ya tha.. soalnya kita harus buru-buru, udah telat nih.." jawab ku..
Sampai gedung sekolah ada permintaan lagi dari krucil
"ma.. Agatha use stair ajah ya.. and mama use the lift"..
(Memang sih kelasnya ada dilantai 2, jadi cuma naik 1 lantai ajah.. tapiii yaa.. dah telat banget huhuhu..)
"(narik napas lagi.. tetap senyum), terserah Agatha baiknya" (dengan intonasi suara saya yang sedikit datar serta bahasa tubuh yang tidak terlalu excited untuk menyetujui permintaan dia). Saya tidak marah sama sekali, tetap tenang dan diam, lalu lift berbunyi dan pintu lift terbuka, saya masuk. Dan ternyata Agatha ikut masuk kedalam lift bersama saya. Sedikit penasaran, kenapa dia ga jadi beraksi lewat tangga.. saya kemudian bertanya: "kenapa Agatha ga jadi naik lewat tangga nak?"
"(dia tersenyum lebih tepatnya nyengir....), it's okay Ma.. Agatha follow Mama ajah use the lift..
Malah saya yang beriktunya jadi senyum-senyum, dan no comment dengan jawabannya. Melihat saya tersenyum tanpa komentar begitu, Agatha balik bertanya: "Mama ga marah kan??' 
Sejujurnya kalau dia sudah bertanya seperti itu.. hati saya langsung meleleh.. "engga nak.. i'm Okay.."sahutku.. Nah dengan komunikasi produktif dan sikap yang lebih tenang, justru masalah bisa teratasi. Saya sudah bisa bayangkan, anak seumuran dia senang ditantang dan senang menerima tantangan. Coba kalau tadi saya langsung marah dan naik darah hahaha... "it's up to you, if you don't want to follow me use the lift.. go with yourself use the stairs..." Pasti omongan saya malah jadi tantangan buat dia, dan dia dipastikan akan naik tangga sendiri tanpa saya. hahaha..
Kegiatan disekolah berjalan lancar, ehhhh setelah pulang sekolah ada drama baru lagi, seperti biasa tiap kamis dia ingin mengunjungi kantor Bapak-nya di Marina Square (kaya bener bapaknya punya kantor.... hahaha..) tapi saya tidak menyetujui karena hari ini terasa cape sekali.. dan ingin segera sampai rumah.
"ngintip gambarnya Agatho.."
"I don't want to go back home ma.. let's go meet Papa first.."
"Papa kerja tha, ga boleh diganggu donk.. Papa harus fokus.."jawab ku..
Karena merasa ditolak, dia malah mengambil buku gambar dan mulai tengkurep dikursi di MRT stasiun. Menggambar asyik, seolah-olah cuma ada dia sendiri disana, santai macam dipantai.. tentunya dia mengabaikan saya.. Saya berdiri agak jauh, tetap memperhatikan dan memantau apa yang dia kerjakan. 3 menit, 5 menit, 10 menit.. (wauaduhhh.. nantang juga ya si bocah hahaha..) saya tetep tunggu, 15 menit.. dia masih belum mau beranjak.. sementara MRT sudah 3 x datang dan pergi..
Hmm.. oke, saya mulai berjalan menuju tempat antri masuk gerbong MRT. berdiri santai, dan pura-pura tidak melihat dia yang juga sedang sibuk sendiri. Kereta datang (sedikit deg-deg an kalau dia tetap ga mau ikut masuk), saya masuk dan ternyata dia berlari ikut menyerobot masuk.. (Yessss!! berhasil, takut ditinggal juga ternyata) hahaha.. Didalam ketika kami sudah duduk, dia bilang "Agatha run so fast ya ma.." (maksudnya, gw hebat nih lari kenceng dan bisa ikut masuk ke dalam kereta) hadehhhh hehehe..
(lagi-lagi saya cuma senyum-senyum datar).. setelah tenang beberapa menit kemudian saya ajak lagi dia berkomunikasi " Agatha ga mau pulang?" tanya saya. "Engga kok, mau dwonggg.." (dengan muka jahilnya).. Lalu kami senyum dan ketawa-ketawa sama-sama lagi.
Memahami anak kecil sebuah hal yang butuh tingkat kesabaran level tinggi, kita keras, dia akan semakin keras, kita lembut kadang dia sedikit semena-mena, kita biarkan, sama saja menambah masalah. Sekali lagi salah satu hal yang saya pelajari hari ini, tidak perlu adu otot, apalagi adu mulut, dalam menghadapi hal yang kadang mereka paksakan, yang kita butuhkan adalah cara bernegosiasi tanpa harus marah-marah... sekesal apapun, marah-marah sepertinya bukan sebuah solusi yang baik. Ternyata dengan diam dan tetap tenang adalah cara komunikasi negosiasi yang sangat efektif.
Gemesin kan ngadepin anak umur 5 tahun ini?? "Awas ya tha kamu sampe rumah Mama kuyel-kuyel) hehehe...

#Hari8
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP

0 comments:

Post a Comment