Saturday, December 09, 2017

"Man Shabara Zhafira"

Menyambung cerita kemarin malam,  ketika Agatha pergi ke Toy R Us, ternyata Bapaknya diam-diam membeli Gundam, untuk bisa dirangkai bersama-sama Agatha di hari Sabtu. Memang perjanjiannya hari itu Agatha belum mendapat jatah membeli mainan. Karena mainan dirumah masih sangat banyak. Dan semalam Agatha bersikap sangat baik sekali, sehingga suami mengatakan "Aku rasa dia akan happy bila kita membeli mainan ini untuk di mainkan bersama-sama. Lagipula hari ini Agatha menunjukkan sikap yang baik." Saya setuju.. Saya merasa memang tidak ada salahnya memberikan anak reward atas sikap-sikap baik yang sudah berusaha mereka lakukan. Meskipun selama mendidik Agatha saya tidak pernah menyiapkan bintang ★★★★sebagai tanda Agatha mampu bersikap terpuji setiap harinya. Apalagi menjanjikan sesuatu dalam bentuk gift bila dia berbuat baik. Ya, beda orang tua, beda pula cara pengasuhannya. Ketika Agatha berbuat baik, saya akan memberikan pujian dengan sungguh-sungguh. Memberikan pelukan dan ciuman kasih sayang. Dan meski kadang si bocah menguji kesabaran saya, tapi sebelum tidur saya selalu memeluk dan menciumnya, serta meminta maaf atas sikap saya kepadanya di setiap hari nya. 
Bangun tidur Agatha langsung menuju sofa, dan sangat surpraise ketika melihat ada Robot yang masih terbungkus plastik.  "Pa.. u buy this Robot for me??.. Suami menjawab: "for us Agatha.. we can assemble together ya... " Tapi Agatha sarapan dulu, setelah makan siang dan Papa selesai sholat Dzuhur, kita bisa rangkai bersama-sama. Setelah mereka sholat Dzuhur, Bapak suami dan Agatha mulai bersiap merangkai. Mereka berdua sangat serius, Sesekali tertawa, sesekali berdebat, si Bapak sedang serius melihat petunjuk, dan si anak sudah ga sabar ingin menggunting material Gundam-nya. Dan saya hanya melihat dari meja makan sambil tertawa. Agatha ikut sibuk ketika Bapaknya mencari-cari nomor mana yang harus dirangkai duluan. Dan Agatha dengan sigap membantu ketika Bapaknya meminta tolong menggunting. Dorongan  untuk melakukan sesuatu atas keinginan diri sendiri seperti ini merupakan satu sikap  mandiri yang sedang berusaha Agatha lakukan. Dia mengajukan dirinya sebagai asisten yang siap siaga bagi si Bapak.. Dengan melatih sikap mandiri seperti ini, secara tidak langsung Agatha belajar lebih sabar. Merangkai/merakit Gundam bukan lah hal mudah yang sekali pegang langsung jadi. Mereka harus merakitnya dengan ekstra teliti dan juga sabar karena merakit Gundam ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar bergantung dari versi masing-masing Gundam yang sedang dirakit. Selama menanti hasil rakitan selesai, Agatha sangat sabar, sesekali mengoceh dan bermain dengan mandiri di samping Bapaknya.
Dan Alhamdulillah setelah hampir 3 jam Gundam yang dinanti telah selesai dirakit. Agatha sangat excited.. dan memamerkan hasilnya kepada saya. ".
Ma.. see, we have finished assemble Gundam, The Gundam so awsome ma" tambahnya. Satu hal lagi poin yang saya dapat dari kisah merakit Gundam hari ini. Merujuk cerita kemarin ketika Agatha bersikap sangat baik sekali, happy sepanjang perjalanan di Orchard, bersedia solat di Masjid, menghabiskan makan malam dengan menyuapkan sendiri, tidak merengek meminta dibelikan mainan dan terakhir masih berpikir untuk membelikan mainan kepada Asmaradhana, meskipun dia sendiri tidak mendapatkan apa-apa untuk dirinya sendiri. "Man Shabara Zhafira" Siapa yang bersabar akan beruntung. Karena kesabaran dan kemandiriannya dalam bersikaplah, Bapaknya malah memberikan reward yang tidak dia duga-duga sebelumnya. Alhamdulillah ya tha.. So lucky you..

#Hari10
#GameLevel2
#Tantangan10Hari
#MelatihKemandirian
#KuliahBunSayIIP

0 comments:

Post a Comment